Telah mengabarkan kepada kami {Ayyub bin Muhammad Al Wazzan} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Ja’far} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Ubaidullah bin Amr} dari {Al A’masy} dari {Al Miqdam bin Syuraih} dari {Bapaknya} dari {Aisyah} Radliyallahu’anha dia berkata, “Rasulullah saw. meletakkan mulutnya di tempat aku meletakkan mulutku ketika aku meminumnya, dan beliau juga meminum sisa minumku, padahal aku sedang haid.”
Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Manshur} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Mis’ar} dari {Al Miqdam bi Syuraih} dari {Bapaknya} dia berkata; Saya mendengar {Aisyah} Radliyallahu’anha berkata; ” Rasulullah saw. memberikan gelas kepadaku, lalu aku minum darinya, padahal aku sedang haid. Kemudian aku berikan kepadanya, maka beliau mencari bekas tempat mulutku lalu meletakkan mulutnya di situ.”
Telah mengabarkan kepada kami {Mahmud bin Ghailan} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Waki’} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Mis’ar} dan {Sufyan} dari {Al Miqdam bin Syuraih} dari {Bapaknya} dari {Aisyah} Radliyallahu’anha, dia berkata, ” Aku pernah minum dalam keadaan haid lalu -sisa minum- aku berikan kepada Nabi saw., maka beliau meletakkan mulutnya di tempat mulutku, lalu beliau minum. Aku juga pernah menggigit daging dalam keadaan haid, lalu -sisa daging- aku berikan kepada Nabi saw., maka beliau meletakkan mulutnya di tempat mulutku tadi.”
Telah mengabarkan kepada kami {Ismail bin Mas’ud} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Khalid} berkata; Telah menceritakan kepada kami {Hisyam} dan Telah memberitakan kepada kami {Ubaidullah bin Sa’id} dan {Ishaq bin Ibrahim} keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami {Mu’adz bin Hisyam} lafazh ini darinya, dia berkata; Telah menceritakan kepadaku {Bapakku} dari {Yahya} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Abu Salamah} bahwa {Zainab binti Abu Salamah} berkata kepadanya, sesungguhnya {Ummu Salamah} berkata; ” Ketika aku sedang berbaring (tidur) bersama Rasulullah saw. didalam selimut, tiba-tiba aku haid, maka aku keluar perlahan-lahan, kemudian mengambil pakaian (yang biasa dipakai) haid. Rasulullah saw. bertanya, “Apakah kamu sedang haid?” Aku menjawab, ‘Ya’. Beliau lalu memanggilku, kami berbaring (tidur) bersama dalam satu selimut.”
Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Al Mutsanna} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dari {Jabir bin Shubhi} dia berkata; Saya mendengar {Khilas} berkata; dari {Aisyah} dia berkata; ” Aku pernah tidur bersama Rasulullah saw. dalam satu selimut, padahal aku sedang haid. Jika beliau terkena sesuatu dariku, maka beliau membasuh tempat yang terkena tadi dan tidak melebihinya, kemudian beliau shalat dengan selimut tadi, lalu beliau kembali lagi. Jika beliau terkena sesuatu dariku maka dia melakukan seperti yang tadi tidak melebihinya, lalu shalat dengan kondisi seperti itu.”
Telah mengabarkan kepada kami {Qutaibah} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Abu Al Ahwash} dari {Abu Ishaq} dari {Amr bin Syurahbil} dari {Aisyah} dia berkata; bahwa Rasulullah saw. memerintahkan salah satu dari kami yang sedang haid untuk mengikat kainnya, kemudian beliau mempergaulinya (selain hubungan intim, jimak).
Telah mengabarkan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} dia berkata; Telah memberitakan kepada kami {Jarir} dari {Manshur} dari {Ibrahim} dari {Al Aswad} dari {Aisyah} dia berkata; ” Apabila salah satu dari kami sedang haid, maka Rasulullah saw. memerintahkannya untuk memakai kain, kemudian beliau mempergaulinya (selain hubungan intim, jimak).”
Telah mengabarkan kepada kami {Al Harits bin Miskin} telah dibacakan kepadanya dan saya mendengarnya dari {Ibnu Wahab} dari {Yunus} dan {Al Laits} dari {Ibnu Syihab} dari {Habib} -budak Urwah- dari {Budayah} -dan menurut Al Laits ia adalah budak Maimunah yang fasih- dari {Maimunah} dia berkata; “Rasulullah saw. mempergauli salah satu istrinya yang sedang haid apabila memakai kain yang sampai ke tengah kedua pahanya dan kedua lututnya. Di dalam hadits Al-Laits (dikatakan) sebagai penghalangnya.”
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 286
Bab : Tafsir “Mereka Bertanya Kepadamu Tentang haid”
Telah mengabarkan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Sulaiman bin Harb} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Salamah} dari {Tsabit} dari {Anas} dia berkata; Bahwa orang Yahudi apabila ada istri mereka sedang haid, maka mereka tidak mengajak makan bersama, tidak mempergaulinya, dan tidak berkumpul bersamanya di rumah. Mereka bertanya kepada Nabi Allah saw. tentang hal itu? Lalu Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat ” Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, (Hai Muhammad) bahwa itu adalah penyakit… (Qs. Al-Baqarah (2): 222) lalu Rasulullah saw. memerintahkan mereka untuk ikut makan bersama, mempergaulinya, berkumpul dengan mereka di rumah, dan untuk berbuat apa saja selain bersetubuh.
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 287
Bab : Menggauli Isteri Wanita haid Setelah Tahu Dilarang
Telah mengabarkan kepada kami {Amr bin Ali} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Syu’bah} dari {Al Hakam} dari {Abdul Hamid} dari {Muqsim} dari {Ibnu Abbas} dari Nabi saw., beliau bersabda tentang seorang laki-laki yang menggauli istrinya dalam keadaan haid, “Bersedekah dengan satu Dinar atau setengah Dinar.”