Kitab 10 : Keimaman #47 Hadist

×

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 809

Bab : Shaf Belakang

أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مَسْعُودٍ عَنْ خَالِدٍ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتِمُّوا الصَّفَّ الْأَوَّلَ ثُمَّ الَّذِي يَلِيهِ وَإِنْ كَانَ نَقْصٌ فَلْيَكُنْ فِي الصَّفِّ الْمُؤَخَّرِ

Telah mengabarkan kepada kami {Isma’il bin Mas’ud} dari {Khalid} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Sa’id} dari {Qatadah} dari {Anas} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Sempurnakan barisan pertama kemudian barisan selanjutnya, dan jika kekurangan tempat, hendaknya barisan terakhir.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 810

Bab : Siapa yang Menyambung Shaff

أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مَثْرُودٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ عَنْ أَبِي الزَّاهِرِيَّةِ عَنْ كَثِيرِ بْنِ مُرَّةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ وَصَلَ صَفًّا وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَ صَفًّا قَطَعَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

Telah mengabarkan kepada kami {‘Isa bin Ibrahim bin Matsrud} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Wahb} dari {Mu’awiyah bin Shalih} dari {Abu Az Zahiriyyah} dari {Katsir bin Murrah} dari {Abdullah bin ‘Umar} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa menyambung barisan Allah menyambung-nya, dan barang siapa memutus barisan Allah Azza wa Jalla memutusnya.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 811

Bab : Sebaik-Baik Shaff Perempuan dan Sejelek-Jelek Shaff Laki-Laki

أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا

Telah mengabarkan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Jarir} dari {Suhail} dari {bapaknya} dari {Abu Hurairah} dia berkata; bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Sebaik-baik barisan laki-laki adalah barisan pertama, dan yang paling jelek adalah barisan paling belakang. Sedangkan barisan perempuan yang baik adalah barisan paling belakang, dan barisan yang paling jelek adalah barisan yang paling depan.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 812

Bab : Shaff (Barisan) Antara Dua Tiang

أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ يَحْيَى بْنِ هَانِئٍ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ مَحْمُودٍ قَالَكُنَّا مَعَ أَنَسٍ فَصَلَّيْنَا مَعَ أَمِيرٍ مِنْ الْأُمَرَاءِ فَدَفَعُونَا حَتَّى قُمْنَا وَصَلَّيْنَا بَيْنَ السَّارِيَتَيْنِ فَجَعَلَ أَنَسٌ يَتَأَخَّرُ وَقَالَ قَدْ كُنَّا نَتَّقِي هَذَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Telah mengabarkan kepada kami {‘Amr bin Manshur} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Nu’aim} dari {Sufyan} dari {Yahya bin Hani’} dari {Abdul Hamid bin Mahmud} dia berkata; “Aku dan Anas pernah shalat bersama salah seorang penguasa, dan karena mereka mendorong kami hingga kami berdiri dan shalat di antara dua tiang, maka {Anas} tergeser ke belakang. Lantas ia berkata, ‘Kami menghindari tiang ini pada masa Rasulullah saw.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 813

Bab : Tempat Di Barisan yang Disunnahkan

أَخْبَرَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ مِسْعَرٍ عَنْ ثَابِتِ بْنِ عُبَيْدٍ عَنْ ابْنِ الْبَرَاءِ عَنْ الْبَرَاءِ قَالَكُنَّا إِذَا صَلَّيْنَا خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْبَبْتُ أَنْ أَكُونَ عَنْ يَمِينِهِ

Telah mengabarkan kepada kami {Suwaid bin Nashr} dia berkata; telah memberitakan kepada kami {Abdullah} dari {Mis’ar} dari {Tsabit bin ‘Ubaid} dari {Ibnul Barra’} dari {Al Barra’} dia berkata; “Kami dahulu bila shalat di belakang Rasulullah saw. aku suka berada di sebelah kanannya.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 814

Bab : Kewajiban Imam Meringankan (Menyederhanakan) Shalat)

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ بِالنَّاسِ فَلْيُخَفِّفْ فَإِنَّ فِيهِمْ السَّقِيمَ وَالضَّعِيفَ وَالْكَبِيرَ فَإِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ لِنَفْسِهِ فَلْيُطَوِّلْ مَا شَاءَ

Telah mengabarkan kepada kami {Qutaibah} dari {Malik} dari {Abu Az Zinad} dari {Al A’raj} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw. beliau bersabda: “Bila seorang dari kalian melakukan shalat bersama orang-orang (menjadi imam), maka ringankanlah. karena di kalangan mereka ada yang sakit, yang lemah, dan yang sudah tua. Tetapi jika salah seorang dari kalian shalat sendirian, maka ia boleh memperpanjang sekehendaknya.

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 815

Bab : Kewajiban Imam Meringankan (Menyederhanakan) Shalat)

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَخَفَّ النَّاسِ صَلَاةً فِي تَمَامٍ

Telah mengabarkan kepada kami {Qutaibah} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Awanah} dari {Qatadah} dari {Anas} bahwa Nabi saw. adalah orang yang paling ringan shalatnya namun sempurna.