Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1998
Bab : Sepasang Suami Isteri, Salah Seorang Dari Keduanya Telah Masuk Islam Sebelum yang Lain
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ جُمَيْعٍ حَدَّثَنَا سِمَاكٌ عَنْ عِكرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍأَنَّ امْرَأَةً جَاءَتْ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْلَمَتْ فَتَزَوَّجَهَا رَجُلٌ قَالَ فَجَاءَ زَوْجُهَا الْأَوَّلُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي قَدْ كُنْتُ أَسْلَمْتُ مَعَهَا وَعَلِمَتْ بِإِسْلَامِي قَالَ فَانْتَزَعَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ زَوْجِهَا الْآخَرِ وَرَدَّهَا إِلَى زَوْجِهَا الْأَوَّلِ
Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin ‘Abdah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Hafsh bin Jumai’} berkata, telah menceritakan kepada kami {Simak} dari {Ikrimah} dari {Ibnu Abbas} berkata, “Seorang wanita datang menemui Nabi saw. dan masuk Islam, lalu ia dinikahi oleh seorang lelaki. Ibnu Abbas berkata, “Kemudian suaminya yang pertama datang dan berkata, “Ya Rasulullah, sesungguhnya aku telah masuk Islam bersamanya, dan ia juga telah mengetahui keIslamanku.” Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah saw. kemudian melepaskannya dari suami yang terakhir dan mengembalikan kepada suaminya yang pertama.”
Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1999
Bab : Sepasang Suami Isteri, Salah Seorang Dari Keduanya Telah Masuk Islam Sebelum yang Lain
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ خَلَّادٍ وَيَحْيَى بْنُ حَكِيمٍ قَالَا حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَنْبَأَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَقَ عَنْ دَاوُدَ بْنِ الْحُصَيْنِ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَدَّ ابْنَتَهُ عَلَى أَبِي الْعَاصِ بْنِ الرَّبِيعِ بَعْدَ سَنَتَيْنِ بِنِكَاحِهَا الْأَوَّلِ
Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Khalad} dan {Yahya bin Hakim} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Yazid bin Harun} berkata, telah memberitakan kepada kami {Muhammad bin Ishaq} dari {Dawud bin Al Hushain} dari {Ikrimah} dari {Ibnu Abbas} berkata, “Rasulullah saw. mengembalikan putrinya kepada Abul ‘Ash bin Ar Rabi’ setelah dua tahun dari pernikahannya yang pertama.”
Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 2000
Bab : Sepasang Suami Isteri, Salah Seorang Dari Keduanya Telah Masuk Islam Sebelum yang Lain
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ حَجَّاجٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَدَّ ابْنَتَهُ زَيْنَبَ عَلَى أَبِي الْعَاصِ بْنِ الرَّبِيعِ بِنِكَاحٍ جَدِيدٍ
Telah menceritakan kepada kami {Abu Kuraib} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Mu’awiyah} dari {Hajjaj} dari {‘Amru bin Syu’aib} dari {Bapaknya} dari {Kakeknya} berkata, “Rasulullah saw. mengembalikan putrinya, Zainab, kepada Abul ‘Ash bin Ar Rabi’ dengan pernikahan yang baru.”
Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 2001
Bab : Al Ghail (Mensetubuhi Isteri Saat Masih Dalam Masa-Masa Menyusui Anak)
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ إِسْحَقَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ نَوْفَلٍ الْقُرَشِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ عَنْ جُدَامَةَ بِنْتِ وَهْبٍ الْأَسَدِيَّةِ أَنَّهَا قَالَتْسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَدْ أَرَدْتُ أَنْ أَنْهَى عَنْ الْغِيَالِ فَإِذَا فَارِسُ وَالرُّومُ يُغِيلُونَ فَلَا يَقْتُلُونَ أَوْلَادَهُمْ وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ وَسُئِلَ عَنْ الْعَزْلِ فَقَالَ هُوَ الْوَأْدُ الْخَفِيُّ
{Abu Bakr bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Ishaq} berkata, telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Ayyub} dari {Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Naufal Al Qurasyi} dari {Urwah} dari {‘Aisyah} dari {Judamah binti Wahb Al Asadiah} Bahwasanya ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Aku telah berkeinginan untuk melarang ghiyal (mensetubuhi isteri saat masih menyusui), namun ternyata orang-orang Faris dan Yahudi melakukannya dan tidak membahayakan anak-anak mereka.” Dan aku juga mendengar beliau ditanya tentang ‘azl, beliau lantas menjawab: “Itu adalah pembunuhan yang terselubung.”
Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 2002
Bab : Al Ghail (Mensetubuhi Isteri Saat Masih Dalam Masa-Masa Menyusui Anak)
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَمْزَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُهَاجِرٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَاهُ الْمُهَاجِرَ بْنَ أَبِي مُسْلِمٍ يُحَدِّثُ عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ يَزِيدَ بْنِ السَّكَنِ وَكَانَتْ مَوْلَاتَهُ أَنَّهَاسَمِعَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ سِرًّا فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّ الْغَيْلَ لَيُدْرِكُ الْفَارِسَ عَلَى ظَهْرِ فَرَسِهِ حَتَّى يَصْرَعَهُ
Telah menceritakan kepada kami {Hisyam bin Ammar} berkata, telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Hamzah} dari {Amru bin Muhajir} Bahwasanya ia mendengar bapaknya {Al Muhajir bin Abu Muslim} menceritakan dari {Asma bin inti Yazid bin As Sakan} -ia adalah mantan budaknya- ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian membunuh anak-anak kalian dengan diam-diam. Demi dzat yang jiwa Muhammad ada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya dampak dari perbuatan ghail (mensetubuhi isteri disaat masih mensusui) akan tetap berlanjut sampai anak tersebut menjadi seorang penunggang kuda, hingga kuda tersebut membantingnya.”
Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 2003
Bab : Wanita yang Menyakiti Suaminya
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُؤَمَّلٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَأَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ امْرَأَةٌ مَعَهَا صَبِيَّانِ لَهَا قَدْ حَمَلَتْ أَحَدَهُمَا وَهِيَ تَقُودُ الْآخَرَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَامِلَاتٌ وَالِدَاتٌ رَحِيمَاتٌ لَوْلَا مَا يَأْتِينَ إِلَى أَزْوَاجِهِنَّ دَخَلَ مُصَلِّيَاتُهُنَّ الْجَنَّةَ
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Basysyar} berkata, telah menceritakan kepada kami {Mu`ammal} berkata, telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Al A’masy} dari {Salim bin Abul Ja’d} dari {Abu Umamah} ia berkata, “Ada seorang wanita datang kepada Nabi saw. bersama kedua anak kecilnya, dia menggendong seorang dan menuntun yang lainnya. Rasulullah saw. bersabda: “(Mereka adalah) wanita-wanita yang hamil, melahirkan dan penyayang, sekiranya mereka tidak kembali kepada suami-suami mereka, niscaya tempat-tempat shalat mereka juga akan masuk surga.”
Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 2004
Bab : Wanita yang Menyakiti Suaminya
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ الضَّحَّاكِ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ بَحِيرِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ عَنْ كَثِيرِ بْنِ مُرَّةَ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُؤْذِي امْرَأَةٌ زَوْجَهَا إِلَّا قَالَتْ زَوْجَتُهُ مِنْ الْحُورِ الْعِينِ لَا تُؤْذِيهِ قَاتَلَكِ اللَّهُ فَإِنَّمَا هُوَ عِنْدَكِ دَخِيلٌ أَوْشَكَ أَنْ يُفَارِقَكِ إِلَيْنَا
Telah menceritakan kepada kami {Abdul Wahhab bin Adl Dlahhak} berkata, telah menceritakan kepada kami {Isma’il bin ‘Ayyasy} dari {Bahir bin Sa’d} dari {Khalid bin Ma’dan} dari {Katsir bin Murrah} dari {Mu’adz bin bin Jabal} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Tidaklah seorang isteri menyakiti suaminya melainkan isterinya dari kalangan bidadari akan berkata, “Semoga Allah membunuhmu, janganlah engkau menyakitinya. Ia di sisimu hanyalah tamu yang setiap saat bisa meninggalkanmu untuk kami.”
Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 2005
Bab : Sesuatu yang Haram Tidak Mengharamkan Sesuatu yang Halal
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مُعَلَّى بْنِ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْفَرْوِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُحَرِّمُ الْحَرَامُ الْحَلَالَ
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Mu’alla bin Manshur} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ishaq bin Muhammad Al Farwi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Umar} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} bahwa Nabi saw. bersabda: “Sesuatu yang haram tidak bisa mengharamkan yang halal.”