Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} dari {Yahya} dari {‘Ubaidullah bin ‘Umar} berkata, telah menceritakan kepada saya {Khubaib bin ‘Abdurrahman} dari {Hafsh bin ‘Ashim} dari {Abu Hurairah ra.} dari Nabi saw. bersabda: “Diantara rumahku dan mimbarku adalah raudhah (taman) diantara taman-taman surga dan mimbarku berada pada telagaku (di surga) “.
Telah menceritakan kepada kami {Abu AL Walid} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {‘Abdul Malik} aku mendengar {Qaza’ah} sahayanya Ziyad berkata, Aku mendengar {Abu Sa’id Al Khudriy ra.} menceritakan empat hal (kalimat) dari Nabi saw. yang menyebabkan aku ta’ajub dan kaget. Beliau saw. bersabda: “Tidak boleh bepergian bagi wanita selama dua hari kecuali bersama suami atau mahramnya, dan tidak boleh shaum pada hari Raya ‘Iedul Fithri dan ‘Iedul Adhha, dan tidak boleh shalat setelah shalat Shubuh hingga matahari terbit dan setelah ‘Ashar hingga terbenam (matahari), dan tidaklah ditekankan untuk berziarah kecuali untuk mengunjungi tiga masjid, Al Masjidil Haram, Masjid Rasul saw. dan Masjidil Aqsha”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 1123
Bab : Mempergunakan Tangan Di Dalam Shalat Untuk Melakukan Sesuatu Keperluan yang Masih Bagian Dari Shalat
Telah menceritakan kepada kami {‘Abdullah bin Yusuf} telah mengabarkan kepada kami {Malik} dari {Makhramah bin Sulaiman} dari {Kuraib} sahaya Ibnu ‘Abbas ra. bahwa dia mengabarkan dari {‘Abdullah bin ‘Abbas ra.ma} bahwa dia pada suatu malam bermalam di rumah Maimunah Ummul Mu’minin ra., dia adalah bibinya, katanya: “Maka aku berbaring di sisi bantal bagian lebar, sementara Nabi saw. dan keluarganya pada bagian panjang, lantas Rasulullah saw. tidur hingga pada tengah malam kurang sedikit atau lewat sedikit, Beliau saw. bangun lalu sambil duduk Beliau mengusap (sisa) tidur pada wajahnya dengan tangannya. Kemudian membaca sepuluh ayat terakhir dari Surah Ali ‘Imran. Kemudian berdiri menuju tempat wudhu’ lalu Beliau berwudhu’ dengan sebaik-baiknya, kemudian shalat”. Berkata, Ibnu ‘Abbas ra., “Maka aku pun bangun dan aku lakukan seperti yang Beliau saw. lakukan. Lalu aku menuju kepadanya dan berdiri di sampingnya. Maka Beliau meletakkan tangan kanannya di kepalaku seraya memegang telingaku hingga menggeserku ke sebelah kanannya. Kemudian Beliau shalat dua raka’at, kemudian dua raka’at, kemudian dua raka’at, kemudian dua raka’at, kemudian witir (ganjil) kemudian berbaring hingga datang kepadanya mu’adzin (mengumandangkan adzan). Maka Beliau shalat dua raka’at dengan ringan lalu keluar untuk menunaikan shalat Shubuh”.
Telah menceritakan kepada kami {Ibnu Numair} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Fudhail} telah menceritakan kepada kami {Al A’masy} dari {Ibrahim} dari {‘Alqamah} dari {‘Abdullah ra.} berkata: “Kami pernah memberi salam kepada Nabi saw. ketika Beliau sedang shalat dan Beliau membalas salam kami. Ketika kami kembali dari (negeri) An-Najasyi kami memberi salam kembali kepada Beliau namun Beliau tidak membalas salam kami. Kemudian Beliau berkata: “Sesungguhnya dalam shalat ada kesibukan”. Telah menceritakan kepada kami {Ibnu Numair} telah menceritakan kepada kami {Ishaq bin Manshur As-Saluliy} telah menceritakan kepada kami {Huraim bin Sufyan} dari {Al A’masy} dari {Ibrahim} dari {‘Alqamah} dari {‘Abdullah ra.} dari Nabi saw. yang seperti ini juga.
Telah menceritakan kepada kami {Ibrahim bin Musa} telah mengabarkan kepada kami {‘Isa} dia adalah putra Yunus dari {Isma’il} dari {Al Harits bin Syubail} dari {Abu ‘Amru Asy Syaibaniy} berkata; {Zaid bin Arqam} berkata, kepadaku: “Sungguh kami pernah berbicara ketika sedang shalat hingga ada seorang diantara kami yang berbicara dengan temannya tentang kebutuhannya sampai kemudian turun firman Allah Ta’ala (dalam surah Al Baqarah) “Peliharalah seluruh shalat kalian dan shalat Al Wustha dan berdirilah (dalam shalat) untuk Allah dengan khusyu'”. (QS. Albaqarah, 238), Maka kami diperintah untuk diam”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 1126
Bab : Tasbih dan Kalimat Pujian Lain yang Diperbolehkan Dalam Shalat Bagi Laki-Laki
Telah menceritakan kepada kami {‘Abdullah bin Maslamah} telah menceritakan kepada kami {‘Abdul ‘Aziz bin Abu Hazim} dari {bapaknya} dari {Sahal bin Sa’ad ra.} berkata; Suatu hari Rasulullah saw. keluar rumah untuk menyelesaikan masalah yang terjadi diantara suku Bani ‘Amru bin ‘Auf bin Al Harits kemudian tiba waktu shalat. Maka Bilal menemui Abu Bakar ra.ma seraya berkata: “Nabi saw. sedang berhalangan, apakah engkau mau memimpin shalat berjama’ah? Dia (Abu Bakar) menjawab: “Boleh, jika kalian menghenmdaki”. Maka Bilal membacakan iqamat shalat dan Abu Bakar maju memimpin shalat. Tak lama kemudian datang Nabi saw. berjalan menerobos tengah-tengan shaf membelah barisan hingga sampai di shaf pertama. Maka orang-orang memberi isyarat dengan bertepuk tangan. Sahal berkata: “Apakah kalian tahu bahwa At-Tashfiih berbeda dengan At-Tashfiiq? Saat itu Abu Bakar tidak bereaksi dan tetap meneruskan shalatnya. Ketika suara tepukan semakin banyak, Abu Bakar berbalik dan ternyata dia melihat ada Nabi saw. dalam barisan. Maka Nabi saw. memberi isyarat kepadanya agar dia tetap pada posisinya. Abu Bakar mengangkat kedua tangannya lalu memuji Allah kemudian Abu Bakar mundur, lalu Nabi saw. maju untuk melanjutkan shalat.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 1127
Bab : Menyebut dan Memberi Salam Atas Suatu Kaum Dalam Bacaan Tahiyyah Karena Tidak Tahu
Telah menceritakan kepada kami {‘Amru bin ‘Isa} telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Abdush Shamad ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdush Shamad} telah menceritakan kepada kami {Hushain bin ‘Abdurrahman} dari {Abu Wa’il} dari {‘Abdullah bin Mas’ud ra.} berkata; “Kami pernah membaca at-tahiyat dalam shalat, yang dalam tersebut kami menyebut nama dan memberi salam kepada beberapa diantara kami. Hal ini kemudian didengar oleh Rasulullah saw. hingga akhirnya Beliau bersabda: “Bacalah: “Attahiyyaatu lillahi washshalawaatu waththayyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullohi wa barakaatuh. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahish shaolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh” ” (Segala penghormatan hanya milik Allah, juga segala pengagungan dan kebaikan. Semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada engkau wahai Nabi dan juga rahmat dan berkahNya. Dan juga semoga kesejahteraan terlimpahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi tidak ada ilah yang berhaq disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya”). Karena apabila kalian melakukan seperti ini, maka berarti kalian telah mengucapkan salam kepada seluruh hanba Allah yang shalih yang ada di langit dan bumi”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 1128
Bab : Betepuk Tangan (Untuk Mengingatkan Imam yang Keliru) Bagi Kaum Wanita
Telah menceritakan kepada kami {‘Ali bin ‘Abdullah} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} telah menceritakan kepada kami {Az Zuhriy} dari {Abu Salamah} dari {Abu Hurairah ra.} dari Nabi saw. bersabda: “Sesungguhnya ucapan tasbih buat laki-laki sedangkan bertepuk tangan buat wanita”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 1129
Bab : Betepuk Tangan (Untuk Mengingatkan Imam yang Keliru) Bagi Kaum Wanita
Telah menceritakan kepada kami {Yahya} telah mengabarkan kepada kami {Waki’} dari {Sufyan} dari {Abu Hazim} dari {Sahal bin Sa’ad ra.} berkata; Nabi saw. bersabda: “Sesungguhnya ucapan tasbih buat laki-laki sedangkan bertepuk tangan buat wanita”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 1130
Bab : Orang yang Maju Atau Mundur Dalam Shalatnya Karena Ada Keperluan
Telah menceritakan kepada kami {Bisyir bin Muhammad} telah mengabarkan kepada kami {‘Abdullah} berkata, {Yunus} berkata, {Az Zuhriy} telah mengabarkan kepada saya {Anas bin Malik Al Anshariy ra.} bahwa; Ketika Kaum Muslimin sedang melaksanakan shalat Shubuh pada hari Senin yang dipimpin Abu Bakar ra., mereka dikejutkan oleh Nabi saw. yang menyingkap tabir kamar ‘Aisyah ra.. Dari balik kamar itu Nabi saw. memandang mereka saat mereka berada dalam barisan shaf. Beliau tersenyum dan tertawa. Maka Abu Bakar berbalik untuk masuk kedalam barisan shaf karena menduga Nabi saw. akan keluar untuk shalat. Kaum Muslimin merasa terganggu dalam shalat mereka karena sangat gembiranya dapat melihat Nabi saw. Ternyata Beliau saw. memberi isyarat dengan tangan Beliau agar mereka melanjutkan shalat. Kemudian Beliau masuk ke kamarnya dengan menutup tabir. Beliau saw. akhirnya wafat pada hari itu.