Telah menceritakan kepada kami {Abdurrazaq} telah memberitakan pada kami {Ma’mar} dari {Mathar} dari {Abdullah bin Buraidah Al Aslamy} berkata; Ubaidullah bin Ziyad masih ragu-ragu tentang Al Haudh (telaga di surga) maka dia pun mengutus seseorang ke Abu Barzah Al Aslamy yang menyampaikan pesan agar menemui Ubaidillah bin Ziyad. Lalu utusan tersebut mendatanginya, sesampainya di sana, para sahabat Ubaidullah bertanya kepada {Abu Barzah al-aslamy}; “Sang amir (pemimpin) kita mengutus utusan kepadamu, dalam rangka menanyakan kepadamu tentang Al Haudh (telaga di surga), apakah engkau pernah mendengar dari Rasulullah saw. tentang hal itu?.” Dia menjawab; “Ya, aku telah mendengar Rasulullah saw. menyebutkannya bahwa barangsiapa yang mendustakannya(Al Haudh) maka Allah tidak akan memberi minum darinya.”
Telah menceritakan kepada kami {Yazid bin Harun}; telah mengkabarkan kepada kami {Sulaiman At Taimy} dari {Sayyar Abul Minhal} dari {Abu Barzah} bahwasanya Rasulullah saw. membaca enam puluh ayat sampai seratus ayat pada saat shalat subuh.
Telah menceritakan kepada kami {Mu’tamar} ia berkata; telah mengkabarkan kepada kami {ayahku} dari {Abul Minhal} dari {Abu Barzah} bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. membaca di shalat zhuhur seratus sampai enam puluh ayat dan enam puluh hingga seratus ayat.
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Abu ‘Adi} dari {Sulaiman} dari {Abu Utsman} dari {Abu Barzah} berkata bahwasanya ada seekor unta atau unta yang biasa digunakan buat perjalanan, di atasnya terdapat perbekalan empunya juga ada seorang budak wanita, ketika mereka sampai diantara dua gunung maka jalan terasa sulit dan sempit bagi mereka, lantas dia (budak wanita tersebut) melihat Rasulullah saw., lalu dia berkata; “Hus..hus…ya Allah laknatlah unta itu!.” Maka Nabi saw. bersabda: “Siapakah yang mempunyai budak wanita ini?, janganlah mengikuti kami unta atau kendaraan yang telah dilaknat.”
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id}; telah menceritakan kepada kami {‘Auf}; telah menceritakan padaku {Abul Minhal}; ia berkata; Aku bertolak berama ayahku menuju {Abu Barzah Al Aslamy}, ayahku berkata padanya Abu Barzah; “Ceritakanlah pada kami bagaimana Rasulullah saw. melakukan shalat wajib!.” Dia (Abu Barzah) Berkata; Adalah beliau Rasulullah saw. apabila melaksanakan shalat di siang hari yang panas(shalat Zhuhur) yang kalian sebut sebagai shalat pertama adalah ketika matahari bergeser ke barat, adapun untuk shalat ‘Ashar adalah ketika salah seorang diantara kami pulang ke rumahnya di Madinah sedang matahari masih bersinar terang sepenggalah.” Ia melanjutkan; “Dan aku lupa apa yang dikatakannya (Rasulullah) di waktu Maghrib dan Beliau menyukai untuk mengakhirkan shalat ‘Isya serta beliau membenci tidur sebelumnya sebelum (‘Isya) dan berkata-kata (ngobrol, ngerumpi) setelahnya. Beliau (Rasulullah) menyelesaikan shalat shubuh ketika salah seorang dari kami mengetahui bahwa beliau telah membaca enam puluh hingga seratus ayat.”
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dan {Waki’}, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Aban bin Sham’ah} dari {Abi Wazi’} dari {Abu Barzah} berkata; Aku bertanya; “Wahai Rasulullah, ajarkanlah padaku sesuatu yang dapat bermanfaat bagiku!.” Beliau menjawab: “Singkirkanlah sesuatu yang membahayakan dari jalan orang Islam.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Numair}; telah mengkabarkan kepada kami {Hajjaj} dari {Abu Hasyim al Wasithi} dari {Rufa’I Abul ‘Aliyah} dari {Abu Barzah Al Aslamy} berkata; bahwasanya Nabi saw. diakhir majlis berdo’a “Subhanaka Allahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka waatubu ilaika” (mahasuci Engkau ya Allah dan segala puji bagi-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu).” Sebagian kami berkata; “Sungguh ini adalah perkataan yang belum pernah kami dengar dari anda setiap kali selesai majlis.” Lalu Rasulullah saw. bersabda: “Ini adalah sebuah penghapus dosa terhadap dosa yang terjadi di dalam majlis.”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far}; telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Al Azraq bin Qais} berkata; bahwasanya {Abu Barzah} ketika di daerah Ahwaz di tepian sungai, sedang tali kekang binatang tunggangannya berada di tangannya, sambil ia melaksanakan shalat. Lantas binatang kendaraannya tersebut berjalan mundur sehingga ia ikut mundur bersamanya. Lalu seorang dari Khawarij mendo’akannya; “Ya Allah, hinakanlah orang tua ini, bagaimana dia melaksanakan shalatnya ini. Ketika ia selesai melaksanakan shalat, ia berkata; “Aku telah mendengar perkataan kalian, aku telah berperang bersama Rasulullah saw. enam, tujuh atau delapan kali, dan aku menyaksikan urusannya dan Kemudahannya, mundurnya aku dan kendaraanku lebih mudah bagiku dari pada aku meninggalkan untaku sehingga perlu dijinakkan kembali dan itu sangat sangat menyulitkanku.” (Waktu itu) Abu Barzah melaksanakan shalat ‘ashar dua rakaat.
Telah menceritakan kepada kami {Abdush Shamad bin Abdul Warits} telah menceritakan kepada kami {Mahdy bin Maimun} telah menceritakan kepada kami {Jabir Abul Wazi’}, ia berkata; Aku telah mendengar {Abu Barzah} berkata; “Rasulullah saw. mengutus seorang laki-laki untuk berdakwah kepada sekelompok penduduk di perkampungan Arab, namun mereka (menolak), bahkan memukulinya dan mengejeknya. Maka dia pun pulang kepada Rasulullah saw. dan mengadukan hal tersebut kepada beliau, maka Nabi saw. berkata kepadanya: “Kalau kamu mendatangi(untuk berdakwah) penduduk Amman niscaya mereka tidak akan memukulimu ataupun menghinakanmu.”
Telah menceritakan kepada kami {Yunus} telah menceritakan kepada kami {Abul Asyhab} dari {Ali bin Al Hakam} dari {Abu Barzah Al Aslamy}. Abul Asyhab berkata; “Aku tidak mengetahuinya kecuali dari Nabi saw., beliau bersabda: “Sesungguhnya yang paling aku takutkan dari kalian adalah syahwat menyimpang yang terdapat dalam perut, dan kemaluan kalian, dan juga fitnah-fitnah yang menyesatkan.”