Telah menceritakan kepada kami {Ibrahin bin Al Mundzir} telah menceritakan kepada kami {Anas bin ‘Iyadh} dari {‘Ubaidullah} dari {Nafi’} dari {Ibnu’Umar ra.ma} bahwa Nabi saw. apabila thawaf di Ka’bah Baitullah berjalan cepat pada tiga putaran dan berjalan biasa pada empat putaran lainnya dan berjalan pada dasar aliran air ketika sa’iy antara bukit Ash-Shafa dan Al Marwah”.
Dan berkata, kepadaku {‘Amru bin ‘Ali} telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Ashim} berkata, {Ibnu Juraij} telah mengabarkan kepada kami, berkata,, telah mengabarkan kepada saya {‘Atho’} ketika Ibnu Hisyam melarang para wanita untuk thawaf bersama kaum lelaki, ia (‘Atho’) berkata; “Bagaimana kalian melarang mereka sedangkan para isteri Nabi saw. melakukan tawaf bersama kaum lelaki?”. Aku bertanya: “Apakah setelah turun ayat hijab atau sebelumnya?”. Ia menjawab: “Benar, sungguh aku mendapatinya setelah turun ayat hijab”. Aku berkata: “Bagaimana mereka berbaur dengan kaum lelaki?”. Ia menjawab: “Mereka tidak berbaur dengan kaum lelaki, dan {‘Aisyah ra.} thawaf dengan menyendiri dan tidak berbaur dengan kaum lelaki”. Lalu ada seorang wanita berkata, kepadanya: “Beranjaklah wahai Ummul Mukminin, mari kita mencium hajar aswad”. ‘Aisyah ra. menjawab: “Engkau saja yang pergi”. Sedangkan ia enggan untuk pergi. Dahulu kaum wanita keluar pada malam hari tanpa diketahui keberadaannya, lalu mereka thawaf bersama kaum lelaki. Namun mereka jika memasuki masjid, mereka berdiri hingga mereka masuk saat para lelaki telah keluar. Dan aku bersama ‘Ubaid bin ‘Umair pernah menemui ‘Aisyah ra. yang sedang berada disisi gunung Tsabir. Aku bertanya: “Hijabnya apa? Ia menjawab: “Ia berada di dalam tenda kecil buatan Turki. Tenda itu memiliki penutup yang tipis dan tidak ada pembatas antara kami dan beliau selain tenda itu, dan aku melihat beliau mengenakan gamis bermotif mawar”.
Telah menceritakan kepada kami {Isma’il} telah menceritakan kepada kami {Malik} dari {Muhammad bin ‘Abdurrahman bin Nawfal} dari {‘Urwah bin Az Zubair} dari {Zainab binti Abu Salamah} dari {Ummu Salamah ra.a} isteri Nabi saw. berkata: “Aku mengadu kepada Rasulullah saw. bahwa kondisiku sedang lemah, maka Beliau berkata: “Thawaflah dari belakang orang banyak dengan mengendarai tunggangan”. Maka aku thawaf sedang Rasulullah saw. saat itu shalat disisi Ka’bah Baitullah dan Beliau membaca Surah Ath-Thur (Surah ke 52).
Telah menceritakan kepada kami {Ibrahim bin Musa} telah menceritakan kepada kami {Hisyam} bahwa {Ibnu Juraij} mengabarkan kepada mereka, katanya telah mengabarkan kepada saya {Sulaiman Al Ahwal} bahwa {Thowus} nemgabarkan kepadanya dari {Ibnu ‘Abbas ra.ma} bahwa Nabi saw. ketika sedang thawaf, Beliau melewati seorang yang mengikat tangannya kepada orang lain dengan tali atau benang atau selain itu. Maka Nabi saw. memutuskannya dengan tangan Beliau sendiri dan berkata, (kepada orang lainnya): “Tuntunlah dia dengan tangannya”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 1516
Bab : Seseorang Melihat Tali Atau Sesuatu Saat Thawaf, Kemudian Ia Memotongnya
Telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Ashim} dari wa {Ibnu Juraij} dari {Sulaiman Al Ahwal} dari {Thowus} dari {Ibnu ‘Abbas ra.ma} bahwa Nabi saw. melihat seseorang thawaf di Ka’bah dengan mengikat (tangannya kepada orang lain) dengan tali kekang atau selainnya lalu Beliau memotongnya.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 1517
Bab : Tidak Boleh Thawaf Di Ka’Bah Dengan Telanjang,
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Bukair} telah menceritakan kepada kami {Al Laits} berkata, {Yunus} berkata, {Ibnu Syihab} telah menceritakan kepada saya {Humaid bin ‘Abdurrahman} bahwa {Abu Hurairah ra.} mengabarkan kepadanya bahwa Abu Bakar Ash-Shidiq ra. mengutusnya dalam urusan yang dia diperuntahkan oleh Rasulullah saw. sebelum hajji wada’ pada hari Nahar dalam satu rambongan kecil untuk mengumumkan kepada manusia bahwa; “Setelah tahun ini tidak boleh seorang musyrikpun ang melaksanakan hajji dan tidak boleh thawaf di Ka’bah dengan telanjang”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 1518
Bab : Nabi saw.Dua Rakaat Pada Thawafnya yang Ke Tujuh
Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {‘Amru}: “Kami pernah bertanya kepada {Ibnu’Umar ra.ma}: “Apakah seorang suami boleh berhubungan dengan isterinya dalam pelaksanaan ‘umrah sebelum dia melaksanakan sa’iy antara bukit Shafaa dan Marwah?”. Dia menjawab: “Nabi saw. pernah datang ke Baitullah untuk hajji, Beliau thawaf di Baitullah tujuh kali putaran kemudian shalat dua raka’at di belakang Maqam (Ibrahim) lalu melakukan sa’iy antara bukit Shafaa dan Marwah. Kemudian dia membaca QS Al Ahzab ayat 21 yang artinya: (“Sungguh bagi kalian ada suri tauladan yang baik pada diri Rasulullah”). Dan aku (‘Amru) pernah pula bertanya kepada {Jabir bin ‘Abdullah ra.} tentang hal ini. Maka katanya: “Janganlah orang itu mendekati isterinya hingga dia melaksanakan sa’iy antara bukit Shafaa dan Marwah.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 1519
Bab : Seseorang yang Belum Mendekat Ka’Bah dan Belum Thawaf Hingga Keluar Ke Arafah
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Abu Bakar} telah menceritakan kepada kami {Fudhail} telah menceritakan kepada kami {Musa bin ‘Uqbah} telah mengabarkan kepada saya {Kuraib} dari {‘Abdullah bin ‘Abbas ra.ma} berkata: “Nabi saw. tiba di Makkah lalu Beliau thawaf dan sa’iy antara bukit Shafaa dan Marwah dan Beliau tidak mendekati Ka’bah setelah melaksanakan thawafnya hingga Beliau kembali dari ‘Arafah.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 1520
Bab : Orang yang Shalat Dua Rakaat Saat Thawaf Di Luar Masjid
Telah menceritakan kepada kami {‘Abdullah bin Yusuf} telah mengabarkan kepada kami {Malik} dari {Muhammad bin ‘Abdurrahman} dari {‘Urwah} dari {Zainab} dari {Ummu Salamah ra.}; “Aku mengadu kepada Rasulullah saw. “. Dan diriwayatkan pula, telah menceritakan kepada saya {Muhammad bin Harb} telah menceritakan kepada kami {Abu Marwan Yahya bin Abu Zakariya’ Al Ghossaniy} dari {Hisyam} dari {‘Urwah} dari {Ummu Salamah ra.h}, isteri Nabi saw., bahwa Rasulullah saw. berkata, ketika Beliau berada di Makkah dan hendak keluar darinya, sedangkan Ummu Salamah belum melaksanakan thawaf di Ka’bah Baitullah dan dia juga hendak keluar (dari Makkah), Rasulullah saw. berkata kepadanya: “Jika shalat Shubuh sudah dibacakan iqamatnya maka thawaf lah kamu diatas untamu saat orang-orang sedang melaksanakan shalat”. Maka aku laksanakan perintah itu dan aku tidak shalat (sunnah thawaf) hingga aku keluar (dari Baitullah) “.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 1521
Bab : Orang yang Shalat Dua Rakaat Saat Thawaf Di Belakang Maqam Ibrahim
Telah menceritakan kepada kami {Adam} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} telah menceritakan kepada kami {‘Amru bin Dinar} berkata; Aku mendengar {Ibnu’Umar ra.ma} berkata: “Nabi saw. datang (ke Baitullah untuk hajji) maka Beliau thawaf di Baitullah tujuh kali putaran kemudian shalat dua raka’at di belakang Maqam (Ibrahim) lalu keluar menuju bukit Ash-Shafa dan Al Marwah. Dan sungguh Allah Ta’ala telah berfirman dalam QS Al Ahzab ayat 21 yang artinya: (“Sungguh bagi kalian ada suri tauladan yang baik pada diri Rasulullah”).