Telah menceritakan kepada kami {Sulaiman bin Dawud Al Mahri} berkata, telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Wahb} berkata, telah mengabarkan kepadaku {Sa’id bin Abu Ayyub} dari {Syarahil bin Yazid Al Mu’arifi} dari {Abu Alqamah} dari {Abu Hurairah} yang aku tahu hadits itu dari Rasulullah saw., beliau bersabda: “Setiap seratus tahun Allah mengutus kepada umat ini seseorang yang akan memperbaharui agama ini (dari penyimpangan).” Abu Dawud berkata, “‘Abdurrahman bin Syuraih Al Iskandarani meriwayatkan hadits ini, namun tidak menyebutkan Syarahil.”
Telah menceritakan kepada kami {An Nufaili} berkata, telah menceritakan kepada kami {Isa bin Yunus} berkata, telah menceritakan kepada kami {Al Auza’i} dari {Hassan bin Athiyah} ia berkata; Makhul dan Ibnu Abu Zakariya menemui {Khalid bin Ma’dan}, sementara aku juga ikut mereka. Lalu Khalid menceritakan kepada kami dari {Jubair bin Nufair} tentang Hudnah (perjanjian damai). Hassan berkata, “Selanjutnya {Jubair} berkata, “Mari bersama kami menemui {Dzu Mikhbar}, seorang laki-laki dari sahabat Nabi saw. Akhirnya kami pun mendatangi laki-laki tersebut, Jubair lantas bertanya kepadanya tentang perjanjian damai. Sahabat Nabi itu menjawab, “Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Kalian akan mengadakan perjanjian dengan bangsa Ramawi, namun kalian akan memerangi mereka dan mereka menjadi musuh di belakang kalian. Kalian akan mendapatkan kemenangan dan ghanimah, dan keselamatan. Setelah itu kalian akan kembali pulang, saat kalian singgah di suatu tempat tinggi yang subur dan banyak tanamannya, ada seorang laki-laki nashrani mengangkat salib seraya berkata, “Salib telah menang!” hal itu menjadikan seorang laki-laki dari kaum muslimin marah hingga mematahkan kayu salibnya. Maka saat itulah orang-orang Ramawi berkhianat dan berkumpul untuk mengadakan peperangan.” Telah menceritakan kepada kami {Muammal Ibnul Fadhl Al harrani} berkata, telah menceritakan kepada kami {Al Walid bin Muslim} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Amru} dari {Hassan bin Athiyyah} dengan hadits yang sama. Namun ia menambahkan, “Kaum muslimin lalu segera meraih senjata mereka dan berperang. Allah kemudian memuliakan mereka dengan syahid.” Hanya saja Al Walid menyebutkan hadits ini melalui jalur Jubair, dari {Dzu Mikhbar}, dari Nabi saw. Abu Dawud berkata, “Hadits ini diriwayatkan oleh {Rauh}, {Yahya bin Hamzah} dan {Bisyr bin Bakr}, dari {Al Auza’I} sebagaimana yang dikatakan oleh Isa.”
Telah menceritakan kepada kami {Abbas Al ‘Anbari} berkata, telah menceritakan kepada kami {Hasyim Ibnul Qasim} berkata, telah menceritakan kepada kami {‘Abdurrahman bin Tsabit bin Tsauban} dari {Bapaknya} dari {Makhul} dari {Jubair bin Nufair} dari {Malik bin Yukhamir} dari {Mu’adz bin Jabal} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Ramainya Baitul Maqdis adalah tanda kehancuran kota Madinah, hancurnya kota Madinah adalah tanda terjadinya peperangan besar, terjadinya peperangan besar adalah tanda dari pembukaan kota Konstantinopel, dan pembukaan kota Konstantinopel adalah tanda keluarnya Dajjal.” Kemudian beliau menepuk-nepuk paha orang yang beliau ceritakan tentang hadits tersebut, atau dalam riwayat lain, ‘pundaknya’. Kemudian bersabda: “Semua ini adalah sesuatu yang benar, sebagaimana engkau -Mu’adz bin Jabal- sekarang berada di sini adalah sesuatu yang benar.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Muhammad An Nufail} berkata, telah menceritakan kepada kami {Isa bin Yunus} dari {Abu Bakr bin Abu Maryam} dari {Al Walid bin Sufyan Al Ghassani} dari {Yazid bin Qutaib As Sakuni} dari {Abu Bahriyah} dari {Mu’adz bin Jabal} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Peperangan besar, pembukaan Konstantinopel dan keluarnya Dajjal terjadi selama tujuh bulan.”
Telah menceritakan kepada kami {Haiwah bin Syuraih Al Himshi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Baqiyyah} dari {bahir} dari {Khalid} dari {Ibnu Abu Bilal} dari {Abdullah bin Busr} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Antara peperangan dan pembukaan kota Konstantinopel jaraknya enam tahun, lalu Al Masih Ad Dajjal keluar pada awal tahun ke tujuh.” Abu Dawud berkata, “Ini lebih shahih ketimbang hadits Isa.”
Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 3745
Bab : Persekutuan Bangsa-Bangsa Dalam Memerangi Islam
Telah menceritakan kepada kami {‘Abdurrahman bin Ibrahim bin Ad Dimasyqi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Bisyr bin Bakr} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ibnu Jabir} berkata, telah menceritakan kepadaku {Abu Abdus Salam} dari {Tsauban} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Hampir-hampir bangsa-bangsa memperebutkan kalian (umat Islam), layaknya memperebutkan makanan yang berada di mangkuk.” Seorang laki-laki berkata, “Apakah kami waktu itu berjumlah sedikit?” beliau menjawab: “Bahkan jumlah kalian pada waktu itu sangat banyak, namun kalian seperti buih di genangan air. Sungguh Allah akan mencabut rasa takut kepada kalian, dan akan menanamkan ke dalam hati kalian Al wahn.” Seseorang lalu berkata, “Wahai Rasulullah, apa itu Al wahn?” beliau menjawab: “Cinta dunia dan takut mati.”
Telah menceritakan kepada kami {Hisyam bin Ammar} berkata, telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Hamzah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ibnu Jabir} berkata, telah menceritakan kepadaku {Zaid bin Arthah} ia berkata; Aku mendengar {Jubair bin Nufair} menceritakan dari {Abu Darda} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Saat terjadinya peperangan yang besar, pangkalan kaum muslimin berada di daerah Ghuthah, sebuah wilayah di pinggiran kota yang dikenal dengan nama Damaskus, salah satu kota terbaik di negeri Syam.”
Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 3747
Bab : Meningkatnya Fitnah Saat Terjadinya Peperangan Dahsyat
Telah menceritakan kepada kami {Abdul Wahhab bin Najdah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Isma’il}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Harun bin Abdullah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Al Hasan bin Sawwar} berkata, telah menceritakan kepada kami {Isma’il} berkata, telah menceritakan kepada kami {Sulaiman bin Sulaim} dari {Yahya bin Jabir Ath Tha`i} berkata; Harun dalam haditsnya menyebutkan dari {Auf bin Malik} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Sekali-kali Allah tidak akan mengumpulkan dua pedang pada umat ini; satu pedang dari mereka dan satu pedang lagi dari musuh mereka.”
Telah menceritakan kepada kami {Isa bin Muhammad Ar Ramli} berkata, telah menceritakan kepada kami {Dhamrah} dari {As Saibani} dari {Abu Sukainah} seorang lelaki dari Al Muhararaini, dari {seorang laki-laki} di antara sahabat Nabi saw., dari Nabi saw., beliau bersabda: “Biarkanlah orang-orang Habasyah sebagaimana mereka membiarkan kalian, dan tinggalkanlah orang-orang Turki sebagaimana mereka meninggalkan kalian.”
Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ya’qub} -maksudnya Ya’qub Al Iskandarani- dari {Suhail} -maksudnya Suhail bin Abu Shalih- dari {Bapaknya} dari {Abu Hurairah} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi hingga kaum muslimin memerangi bangsa Turki, wajah mereka seperti perisai dan mengenakan sandal dari rambut.”