Telah menceritakan kepada kami {Isma’il bin ‘Abdullah} berkata, telah menceritakan kepadaku {Malik} dari {pamannya, Abu Suhail bin Malik} dari {bapaknya} bahwa dia mendengar {Thalhah bin ‘Ubaidullah} berkata; Ada seorang laki-laki datang menemui Rasulullah saw. lalu dia bertanya tentang Islam, maka Rasulullah saw. bersabda: “Lima kali shalat dalam sehari semalam”. Lalu orang itu berkata: “Apakah untukku ada lagi selain itu?” Beliau bersabda: “Tidak ada, kecuali jika kamu mau mengerjakan yang tathowwu’ (sunnat) “. ‘Ubaidullah berkata: “Kemudian Rasulullah saw. menyebutkan kepada orang itu tentang zakat, lalu orang itu bertanya lagi: “Apakah untukku ada lagi selain itu?” Beliau bersabda: “Tidak ada, kecuali jika kamu mau mengerjakan yang tathowwu’ (sunnat) “. Kemudian orang itu pergi sambil berkata: “Demi Allah aku tidak akan menambah atau mengurangi dari ini semua”. Maka Rasulullah saw. bersabda: “Dia akan beruntung bila jujur”.
Telah menceritakan kepada kami {Musa bin Isma’il} telah menceritakan kepada kami {Juwairiyah} berkata, {Nafi’} menyebutkan dari {‘Abdullah ra.} bahwa Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa yang bersumpah hendaklah dia bersumpah atas nama Allah atau kalau tidak, lebih baik diam”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 2483
Bab : Seseorang yang Memberikan Bukti Setelah Jatuhnya Sumpah
Telah menceritakan kepada kami {‘Abdullah bin Maslamah} dari {Malik} dari {Hisyam bin ‘Urwah} dari {bapaknya} dari {Zainab} dari {Ummu Salamah ra.h} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Sungguh kalian seringkali mengadukan sengketa kepadaku, barang kali diantara kalian ada yang lebih pandai bersilat lidah daripada yang lain. Maka barangsiapa yang kuputuskan menang dengan mencederai hak saudaranya berdasarkan kepandaian argumentasnya, berarti telah kuambil sundutan api neraka baginya, maka janganlah dia mengambilnya”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 2484
Bab : Orang yang Memerintahkan Untuk Menepati Janji
Telah menceritakan kepada kami {Ibrahim bin Hamzah} telah menceritakan kepada kami {Ibrahim bin Sa’ad} dari {Shalih} dari {Ibnu Syihab} dari {‘Ubaidulloih bin ‘Abdullah} bahwa {‘Abdullah bin ‘Abbas ra.ma} mengabarkannya berkata, telah mengabarkan kepada kami {Abu Sufyan} bahwa Raja Heraklius berkata kepadanya: “Aku telah bertanya kepadamu apa yang dia perintahkan kepada kalian, lalu kamu menjawab bahwa dia memerintahkan kalian untuk shalat, bershadaqah (zakat), menjauhkan diri dari berbuat buruk, menunaikan janji dan melaksankan amanah”. Lalu dia berkata; “Ini adalah diantara sifat-sifat seorang Nabi”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 2485
Bab : Orang yang Memerintahkan Untuk Menepati Janji
Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Isma’il bin Ja’far} dari {Abu Suhail, Nafi’ bin Malik bin Abu ‘Amir} dari {bapaknya} dari {Abu Hurairah ra.} bahwa Rasulullah saw. bersabda: ‘Tanda-tanda munafiq ada tiga; jika berbicara dusta, jika diberi amanat dia khiyanat dan jika berjanji mengingkari”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 2486
Bab : Orang yang Memerintahkan Untuk Menepati Janji
Telah menceritakan kepada kami {Ibrahim bin Musa} telah mengabarkan kepada kami {Hisyam} dari {Ibnu Juraij} berkata, telah menceritakan kepadaku {‘Amru bin Dinar} dari {Muhammad bin ‘Ali} dari {Jabir bin ‘Abdullah ra.m} berkata; Ketika Nabi saw. wafat, Abu Bakar datang dengan membawa harta yang didapat dari Al ‘Alaa’ bin Al Hadhramiy lalu Abu Bakar berkata; “Siapa yang kepadanya Nabi saw. memiliki hutang atau siapa yang pernah dijanjikan Beliau sesuatu hendaklah dia menemui kami”. Jabir berkata; Aku katakan: Rasulullah saw. pernah berjanji kepadaku untuk memberikan aku sesuatu sekian sekian”. Maka dia mengulurkan tangannya tiga kali. Jabir berkata: “Maka Abu Bakar memberikan ke tanganku lima ratus kemudian lima ratus kemudian lima ratus lagi”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 2487
Bab : Orang yang Memerintahkan Untuk Menepati Janji
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin ‘Abdur Rahim} telah mengabarkan kepada kami {Sa’id bin Sulaiman} telah menceritakan kepada kami {Marwan bin Syuja’} dari {Salim Al Aqthos} dari {Sa’id bin Jubair} berkata; Ada seorang Yahudi dari penduduk Hirah bertanya kepadaku tentang dua ketetapan yang dipilih oleh Nabi Musa as.. Aku menjawab tidak tahu, hingga aku mendatangi orang ‘alim (pemuka) orang Arab dan bertanya kepadanya. Akhirnya aku menemui dan bertanya kepada {Ibnu ‘Abbas}, maka dia menjawab: “Musa as. memilih mengerjakan yang terbanyak dan terbaik diantara keduanya, sesungguhnya Rasulullah saw. jika Beliau bersabda maka pasti beliau lakukan.
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Bukair} telah menceritakan kepada kami {Al Laits} dari {Yunus} dari {Ibnu Syihab} dari {‘Ubaidullah bin ‘Abdullah bin ‘Utbah} dari {‘Abdullah bin ‘Abbas ra.ma} berkata: “Wahai sekalian kaum muslimin, bagaimana bisa kalian bertanya kepada Ahli kitab sedangkan kitab kalian yang diturunkan kepada nabi-Nya saw. adalah kitab paling baru tentang Allah. Kalian membacanya dengan tidak dicampur aduk, dan Allah telah memberitahu kalian bahwa orang-orang ahli kitab telah merubah apa yang telah Allah tetapkan, dan mereka merubahnya dengan tangan mereka, lalu mereka berkata ini dari Allah dengan maksud (menjualnya dengan harga yang sedikit). Bukankah dengan ilmu yang telah datang kepada kalian berarti Dia melarang kalian untuk bertanya kepada mereka?. Tidak, demi Allah, kami tidak melihat seorangpun dari mereka yang bertanya tentang apa yang diturunkan kepada kalian”.
Telah menceritakan kepada kami {‘Umar bin Hafsh bin Ghiyats} telah menceritakan kepada kami {bapakku} telah menceritakan kepada kami {Al A’masy} berkata, telah menceritakan kepadaku {Asy Sya’biy} bahwa dia mendengar {An Nu’man bin Basyir ra.ma} berkata; Nabi saw. telah bersabda: “Perumpamaan orang yang menerjang hukum Allah dan orang berada padanya seperti sekelompok orang yang berlayar dengan sebuah kapal, lalu sebagian dari mereka ada yang mendapat tempat di bagian bawah dan sebagian lagi di atas perahu. Lalu orang yang berada di bawah perahu bila mereka mencari air untuk minum, mereka harus melewati orang-orang yang berada di atas sehingga mengganggu orang yang diatas. Lalu salah seorang yang dibawa mengambil kapak untuk membuat lubang di bawah kapal. Maka orang-orang yang di atas mendatanginya dan berkata: “Apa yang kamu lakukan?” Orang yang di bawah berkata: “Kalian telah terganggu karena aku sedangkan aku memerlukan air”. Maka bila orang yang berada di atas mencegah dengan tangan mereka maka mereka telah menyelamatkan orang tadi dan menyelamatkan diri mereka sendiri, namun apabila mereka membiarkan saja apa berarti dia telah membinasakan orang itu dan diri mereka sendiri”.
Telah menceritakan kepada kami {Abu Al Yaman} telah mengabarkan kepada kami {Syu’aib} dari {Az Zuhriy} berkata, telah menceritakan kepadaku {Kharijah bin Zaid Al Anshariy} bahwa {Ummu Al ‘Alaa’}, seorang wanita dari kalangan mereka yang telah berbai’at kepada Nabi saw. mengabarkan kepadanya bahwa ‘Utsman bin Mazh’un diberikan bagiannya ketika Kaum Anshar menawarkan tempat tinggal kepada Kaum Muhajirin” Berkata Ummu Al ‘Alaa’: “Lalu ‘Utsman bin Mazh’un mendapatkan bagiannya untuk tinggal bersama kami. Namun kemudian dia menderita sakit yang membawa kepada kematianya. Lalu dia kami mandikan dan kafani dengan baju yang dikenakannnya. Tak lama kemudian Rasulullah saw. datang, lalu aku berkata kepada Beliau: “Semoga rahmat Allah tercurah atasmu wahai Abu As-Sa’ib (‘Utsman bin Mazh’un). Dan persaksianku atasmu bahwa Allah telah memuliakanmu”. Maka Nabi saw. berkata: “Dari mana kamu tahu bahwa Allah telah memuliakannya?” Aku jawab: “Demi bapak ibuku untuk anda, aku tidak tahu wahai Rasulullah”. Maka Rasulullah saw. bersabda: “Adapun ‘Utsman, demi Allah, telah datang kepadanya Al Yaqin (kematian) dan aku berharap dia berada diatas kebaikan. Demi Allah, meskipun aku ini Rasulullah, aku sendiri tidak tahu apa yang akan dilakukan-Nya terhadapku”. Dia (Ummu Al ‘Ala’) berkata: “Demi Allah, tidak seorangpun yang aku sucikan setelah peristiwa itu selamanya dan peristiwa ini membuatku bersedih”. Dia berkata: “Kemudian aku tidur dan bermimpi, aku melihat ada air yang mengalir untuk ‘Utsman. Kemudian aku temui Rasulullah saw. lalu aku kabarkan tentang mimpiku itu, maka Beliau bersabda: “Itulah amal dia”.