Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Katsir} telah mengabarkan kepada kami {Sufyan} dari {Al A’masy}, {Hasan bin ‘Amru} dan {Fithr} dari {Mujahid} dari {Abdullah bin ‘Amru}, Sufyan mengatakan; Namun Al A’masy tidak merafa’kannya kepada Nabi saw., sedangkan Hasan dan Fithr merafa’kannya (menyambungkannya) kepada Nabi saw., beliau bersabda: “Orang yang menyambung silaturrahmi bukanlah orang yang memenuhi (kebutuhan) akan tetapi orang yang menyambung silaturrahmi adalah orang yang menyambungnya kembali ketika tali silaturrahmi itu sempat terputus.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5533
Bab : Suka Menyambung Silatu Rahim Saat Masih Syirik, Lantas Masuk Islam
Telah menceritakan kepada kami {Abu Al Yaman} telah mengabarkan kepada kami {Syu’aib} dari {Az Zuhri} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {‘Urwah bin Zubair} bahwa {Hakim bin Hizam} telah mengabarkan kepadanya bahwa dia berkata; “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat anda tentang perkara-perkara kebaikan yang pernah saya lakukan pada masa Jahiliyyah seperti menyambung tali kekerabatan, memerdekakan budak dan sedekah, apakah saya mendapatkan pahala darinya? Hakim berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Setelah kamu masuk Islam, kamu akan mendapatkan pahala atas kebaikan yang pernah kamu lakukan.” Dan dikatakan pula dari Abu Al Yaman dengan redaksi “Atahannatsu (telah aku kerjakan), begitu juga {Ma’mar}, {Shalih} dan {Ibnu Musafir} menggunakan redaksi “atahannatsu (telah aku kerjakan).” Ibnu Ishaq mengatakan; “at tahannatsu wat tabarraru (telah aku kerjakan dan berbuat baik).” Hal ini diperkuat juga oleh {Hisyam} dari {Ayahnya}.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5534
Bab : Membiarkan Anak Perempuan Hingga Bermain, Mencium, Atau Mencandai
Telah menceritakan kepada kami {Hibban} telah mengabarkan kepada kami {Abdullah} dari {Khalid bin Sa’id} dari {Ayahnya} dari {Ummu Khalid binti Khalid bin Sa’id} dia berkata; saya mengunjungi Rasulullah saw. bersama ayahku, sedangkan aku tengah mengenakan baju berwarna kuning, Rasulullah saw. bersabda: “Bagus, bagus.” Abdullah mengatakan; “Menurut orang-orang Habsyah sanah artinya adalah hasan (bagus).” Ummu Khalid berkata; “Lalu aku beranjak untuk mempermainkan cincin kenabian beliau, maka ayahku langsung menghardikku, namun Rasulullah saw. bersabda: “Biarkanlah ia.” Kemudian beliau bersabda: “Pakailah (kain tersebut) semoga panjang umur (tidak cepat rusak) dan pakailah semoga panjang umur dan pakailah semoga panjang umur.” Abdullah berkata; “Dan pakaian tersebut masih ada bekasnya hingga ia pun menyebutkan dari sisa kain tersebut.”
Telah menceritakan kepada kami {Musa bin Isma’il} telah menceritakan kepada kami {Mahdi} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Abu Ya’qub} dari {Ibnu Abu Nu’m} dia berkata; saya pernah menyaksikan {Ibnu Umar} bahwa dia ditanya seorang laki-laki tentang darah nyamuk, Ibnu Umar bertanya; “Dari manakah kamu?” laki-laki itu menjawab; “Dari negeri Irak.” Ibnu Umar berkata; “Lihatlah kepada orang ini, dia bertanya kepadaku tentang darah nyamuk, sementara mereka (penduduk Irak) telah membunuh cucu Nabi saw., dan saya mendengar Nabi saw. bersabda: “keduanya (Hasan dan Husain) adalah kebanggaanku di dunia.”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Al Yaman} telah mengabarkan kepada kami {Syu’aib} dari {Az Zuhri} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Abdullah bin Abu Bakr} bahwa {‘Urwah bin Zubair} telah mengabarkan kepadanya bahwa {Aisyah isteri nabi saw.} telah menceritakan kepadanya, katanya; “Seorang wanita bersama dua anaknya pernah datang kepadaku, dia meminta (makanan) kepadaku, namun aku tidak memiliki sesuatu yang dapat dimakan melainkan satu buah kurma, kemudian aku memberikan kepadanya dan membagi untuk kedua anaknya, setelah itu wanita tersebut berdiri dan beranjak keluar, tiba-tiba Nabi saw. datang dan aku pun memberitahukan peristiwa yang baru aku alami, beliau bersabda: “Barangsiapa yang diuji sesuatu karena anak-anak perempuannya lalu ia berlaku baik terhadap mereka maka mereka akan melindunginya dari api neraka.”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Al Walid} telah menceritakan kepada kami {Al Laits} telah menceritakan kepada kami {Sa’id Al Maqburi} telah menceritakan kepada kami {‘Amru bin Sulaim} telah menceritakan kepada kami {Abu Qatadah} dia berkata; “Nabi saw. keluar menemui kami, sementara Umamah binti Abu Al ‘Ash berada dipundak beliau, kemudian beliau mengerjakan shalat, apabila hendak ruku’ beliau meletakkannya dan apabila bangkit dari ruku beliau pun mengangkatnya kembali.”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Al Yaman} telah mengabarkan kepada kami {Syu’aib} dari {Az Zuhri} telah menceritakan kepada kami {Abu Salamah bin Abdurrahman} bahwa {Abu Hurairah} ra. berkata; “Rasulullah saw. pernah mencium Al Hasan bin Ali sedangkan disamping beliau ada Al Aqra’ bin Habis At Tamimi sedang duduk, lalu Aqra’ berkata; “Sesungguhnya aku memiliki sepuluh orang anak, namun aku tidak pernah mencium mereka sekali pun, maka Rasulullah saw. memandangnya dan bersabda: “Barangsiapa tidak mengasihi maka ia tidak akan dikasihi.”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Hisyam} dari {‘Urwah} dari {‘Aisyah} ra. dia berkata; “Seorang Arab Badui datang kepada Nabi saw. dan berkata; “Kalian menciumi anak-anak kalian, padahal kami tidak pernah menciumi anak-anak kami.” Maka Nabi saw. bersabda: “Apakah aku memiliki apa yang telah Allah hilangkan dari hatimu berupa sikap kasih sayang?”
Telah menceritakan kepada kami {Ibnu Abu Maryam} telah menceritakan kepada kami {Abu Ghassan} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Zaid bin Aslam} dari {Ayahnya} dari {Umar bin Al Khatthab} ra. (katanya); “Rasulullah saw. pernah memperoleh beberapa orang tawanan perang. Ternyata dari tawanan tersebut ada seorang perempuan yang biasa menyusui anak kecil, apabila dia mendapatkan anak kecil dalam tawanan tersebut, maka ia akan mengambilnya dan menyusuinya, lalu Nabi saw. bersabda kepada kami: ‘Menurut kalian, apakah perempuan itu tega melemparkan bayinya ke dalam api? ‘ Kami menjawab; ‘Sesungguhnya ia tidak akan tega melemparkan anaknya ke dalam api selama ia masih sanggup menghindarkannya dari api tersebut.’ Lalu beliau bersabda: ‘Sungguh, kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya melebihi kasih sayang perempuan itu terhadap anaknya.’
Telah menceritakan kepada kami {Abu Al Yaman Al Hakam bin Nafi’ Al Bahrani} telah mengabarkan kepada kami {Syu’aib} dari {Az Zuhri} telah mengabarkan kepada kami {Sa’id bin Al Musayyib} bahwa {Abu Hurairah} berkata; saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Allah menjadikan rahmat (kasih sayang) seratus bagian, maka dipeganglah disisi-Nya sembilan puluh sembilan bagian dan diturunkan-Nya satu bagian ke bumi. Dari yang satu bagian inilah seluruh makhluk berkasih sayang sesamanya, sehingga seekor kuda mengangkat kakinya karena takut anaknya akan terinjak olehnya.”