Telah mengabarkan kepada kami {Suwaid bin Nashr} telah memberitakan kepada kami {‘Abdullah bin Al-Mubarak} dari {Mujammi’ bin Yahya Al-Anshari} dia berkata; “Aku pernah duduk di sisi {Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif} lalu seorang muadzin mengumandangkan adzan, ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar’). Dia bertakbir dua kali. Muadzin meneruskan adzannya, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH (‘Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah’). dia ikut mengucapkan syahadat dua kali. Muadzin melanjutkan, ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah’). dia ikut mengucapkan syahadat dua kali, kemudian berkata; “Beginilah {Mu’awiyah bin Abu Sufyan} bercerita kepadaku dari sabda Rasulullah saw. tentang hal ini’.” Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Qudamah} telah menceritakan kepada kami {Jarir} dari {Mis’ar} dari {Mujammi’} dari {Abu Umamah bin Sahl} dia berkata; aku mendengar {Mu’awiyah Radliyallahu’anhu} berkata; berkata; Aku mendengar dari Rasulullah saw. ketika beliau mendengar Mua’adzin, beliau mengucapkan sebagaimana yang dia ucapkan.
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 670
Bab : Bacaan Jika Muadzin Mengucapkan Hayya Aalash Sholaah, Hayya Alal Falaah
Telah mengabarkan kepada kami {Mujahid bin Musa} dan {Ibrahim bin Al-Hasan Al-Miqsami} mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami {Hajjaj} dia berkata; {Ibnu Juraij}, telah mengabarkan kepadaku {‘Amr bin Yahya} bahwasanya {‘Isa bin ‘Umar} mengabarkan kepadanya dari {‘Abdullah bin ‘Alqamah bin Waqqash} dari {‘Alqamah bin Waqqash} dia berkata; “Aku pemah berada di sisi {Muawiyah} ketika muadzinnya mengumandangkan adzan, dan ternyata Muawiyah mengucapkan sebagaimana yang diucapkan oleh muadzin. Tatkala muadzin mengucapkan `Hayya ‘alash-shalaah’ (Mari menuju sholat) dia mengucapkan, ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaah’ (Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah) dan ketika sampai ke lafazh, ‘Hayya ‘alai, falaah’ (Mari menuju kebahagiaan) dia juga mengucapkan, ‘Laa haula walaa quwwata illaa billaah’ (Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah). Setelah itu beliau mengucapkan seperti ucapan yang dikumandangkan oleh muadzin. Lantas dia berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah saw. mengucapkan seperti itu’.”
Telah mengabarkan kepada kami {Suwaid} dia berkata; telah memberitakan kepada kami {‘Abdullah} dari {Haiwah bin Syuraih} bahwasanya {Ka’b bin ‘Alqamah} mendengar {‘Abdurrahman bin Jubair} -bekas budak Nafi’ bin ‘Amr Al-Qurasyi- menceritakan bahwasanya dia mendengar {‘Abdullah bin ‘Amr} berkata; “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Jika kalian mendengar suara muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh dia, lalu bacalah shalawat atasku. Barangsiapa bershalawat atasku sekali saja, maka Allah akan bershalawat (mendoakan kesejahteraan) kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah kepada Allah untukku, karena wasilah adalah suatu kedudukan di surga yang tidak patut (mendapatnya) kecuali seorang hamba dari hamba-hamba Allah. Aku sangat berharap menjadi orang yang patut tersebut, dan barangsiapa memintakan wasilah untukku maka dia berhak mendapat syafaat!.”
Telah mengabarkan kepada kami {Qutaibah} dari {Al-Laits} dari {Al-Hakim bin ‘Abdullah} dari {‘Amir bin Sa’d} dari {Sa’ad bin Abu Waqqash} dari Rasulullah saw., beliau bersabda: “Barangsiapa setelah mendengar adzan mengucapkan doa, `Aku bersaksi bahwa tiada Dzat yang berhak diibadahi selain Allah, tanpa sekutu bagi-Nya. Aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Aku rela Allah sebagai Tuhan, Muhammad sebagai Rasul, dan Islam sebagai agama’ maka dosa-dosanya akan diampuni.”
Telah mengabarkan kepada kami {‘Amr bin Manshur} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {‘Ali bin ‘Ayyasy} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Syu’aib} dari {Muhammad bin Al-Munkadir} dari {Jabir} dia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa ketika mendengar adzan ia mengucapkan doa, `Ya Allah, Rabb Yang Memiliki seruan yang sempurna ini dan shalat yang ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad wasilah dan fadhilah (keutamaan). Bangkitkanlah beliau pada kedudukan yang mulia sebagaimana telah Engkau janjikan’ maka ia pasti mendapat syafaatku pada hari Kiamat.”
Telah mengabarkan kepada kami {‘Ubaidullah bin Sa’id} dari {Yahya} dari {Kahmas} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {‘Abdullah bin Buraidah} dari {‘Abdullah bin Mughaffal} dia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Diantara dua adzan ada shalat, diantara dua adzan ada shalat, diantara dua adzan ada Shalat, bagi Yang menghendaki.”
Telah mengabarkan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} dia berkata; telah memberitakan kepada kami {Abu ‘Amir} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {‘Amr bin ‘Amir Al-Anshari} dari {Anas bin Malik} dia berkata; “Bila muadzin telah mengumandangkan adzan, maka para sahabat segera bangkit mendekati tiang-tiang (masjid) dan shalat hingga Rasulullah saw. keluar dan mereka masih dalam keadaan demikian. Mereka shalat sebelum Maghrib, dan sebelumnya tidak ada shalat diantara adzan dan iqamah sesuatupun jua.”
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 676
Bab : Teguran Keras Keluar Masjid Setelah Mendengar Adzan
Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Manshur} dari {Sufyan} dari {‘Umar bin Sa’id} dari {Asy’ats bin Abu Asy-Sya’tsa’} dari {Bapaknya} dia berkata; aku melihat Abu Hurairah kemudian seorang laki-laki berjalan di masjid setelah adzan hingga dia keluar dari masjid. Lalu {Abu Hurairah} berkata; “Orang ini telah melakukan perbuatan maksiat terhadap Abu Qasim (Rasulullah saw.).”
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 677
Bab : Teguran Keras Keluar Masjid Setelah Mendengar Adzan
Telah mengabarkan kepada kami {Ahmad bin ‘Utsman bin Hakim} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Ja’far bin ‘Aun} dari {Abu ‘Umais} dia berkata; telah mengabarkan kepada kami {Abu Shakhrah} dari {Abu Asy-Sya’tsa’} dia berkata; seorang laki-laki keluar dari masjid setelah diseru untuk shalat maka {Abu Hurairah} berkata; “Ada orang yang keluar dari masjid setelah dikumandangkan adzan, maka Abu Hurairah berkata, ‘Orang tersebut telah melakukan perbuatan maksiat terhadap Abu Qasim (Rusulullah saw.) ‘.”
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 678
Bab : Muadzin Meminta Ijin Imam Untuk Mendirikan Shalat
Telah mengabarkan kepada kami {Ahmad bin ‘Amr bin As-Sarh} dia berkata; telah memberitakan kepada kami {Ibnu Wahb} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Ibnu Abu Dzi’b} dan {Yunus} dan {‘Amr bin Al-Harits} bahwasanya {Ibnu Syihab} mengabarkan kepada mereka dari {‘Urwah} dari {‘Aisyah} dia berkata; “Rasulullah saw. shalat sebelas rakaat diantara setelah lsya’ sampai Fajar. Beliau salam pada setiap dua rakaat dan witir satu rakaat. Beliau sujud selama ukuran salah seorang dari kalian membaca lima puluh ayat, kemudian beliau mengangkat kepalanya. Bila muadzin telah diam dari shalat (adzan) Fajar dan Fajar telah jelas, maka beliau shalat dua rakaat yang ringan, kemudian berbaring dengan posisi miring ke kanan hingga muadzin mendatangi beliau untuk iqamah, lalu beliau keluar bersamanya.” Dan sebagian perawi ada yang saling menambahkan dalam hadis ini dari satu orang ke yang lainnya.