Kitab 8 : Haji #182 Hadist

×

Muwattha Malik | Hadits No. : 777

Bab : Thalhah Bin Ubaidullah Memberangkatkan Dahulu Isteri dan Anak-Anaknya

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ الْمُنْذِرِ أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا كَانَتْ تَرَى أَسْمَاءَ بِنْتَ أَبِي بَكْرٍبِالْمُزْدَلِفَةِ تَأْمُرُ الَّذِي يُصَلِّي لَهَا وَلِأَصْحَابِهَا الصُّبْحَ يُصَلِّي لَهُمْ الصُّبْحَ حِينَ يَطْلُعُ الْفَجْرُ ثُمَّ تَرْكَبُ فَتَسِيرُ إِلَى مِنًى وَلَا تَقِفُ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Hisyam bin Urwah} dari {Fathimah binti Al Mundzir} ia mengabarkan kepadanya, bahwa ia pernah melihat {Asma binti Abu Bakar} di Muzdalifah menyuruh seseorang untuk menjadi imam shalat subuh baginya dan para sahabatnya ketika matahari telah terbit, lalu ia naik kendaraannya dan bertolak menuju Mina tanpa berhenti.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 778

Bab : Berjalan Cepat Dari Arafah

حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ قَالَ سُئِلَ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍوَأَنَا جَالِسٌ مَعَهُ كَيْفَ كَانَ يَسِيرُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ حِينَ دَفَعَ قَالَ كَانَ يَسِيرُ الْعَنَقَ فَإِذَا وَجَدَ فَجْوَةً نَصَّقَالَ مَالِك قَالَ هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ وَالنَّصُّ فَوْقَ الْعَنَقِ

Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari {Hisyam bin Urwah} dari {Bapaknya} ia berkata, ” {Usamah bin Zaid} pernah ditanya, dan waktu itu aku sedang duduk bersamanya, ‘Bagaimana Rasulullah saw. berjalan meninggalkan tempatnya saat haji Wada’?” Ia menjawab, “Beliau berjalan dengan biasa saja, jika beliau mendapatkan tanah yang luas beliau mempercepatnya.” Malik berkata; Hisyam bin Urwah berkata, “An-Nash adalah berjalan dengan agak cepat.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 779

Bab : Berjalan Cepat Dari Arafah

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَكَانَ يُحَرِّكُ رَاحِلَتَهُ فِي بَطْنِ مُحَسِّرٍ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Nafi’} berkata, ” {Abdullah bin Umar} mempercepat kendaraannya di tengah Muhassir (lembah dekat Muzdalifah) .

Muwattha Malik | Hadits No. : 780

Bab : Sembelihan Ketika Haji

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ قَالَ أَخْبَرَتْنِي عَمْرَةُ بِنْتُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهَا سَمِعَتْ عَائِشَةَ أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ تَقُولُخَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِخَمْسِ لَيَالٍ بَقِينَ مِنْ ذِي الْقَعْدَةِ وَلَا نُرَى إِلَّا أَنَّهُ الْحَجُّ فَلَمَّا دَنَوْنَا مِنْ مَكَّةَ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَمْ يَكُنْ مَعَهُ هَدْيٌ إِذَا طَافَ بِالْبَيْتِ وَسَعَى بَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ أَنْ يَحِلَّ قَالَتْ عَائِشَةُ فَدُخِلَ عَلَيْنَا يَوْمَ النَّحْرِ بِلَحْمِ بَقَرٍ فَقُلْتُ مَا هَذَا فَقَالُوا نَحَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَزْوَاجِهِقَالَ يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ فَذَكَرْتُ هَذَا الْحَدِيثَ لِلْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ فَقَالَ أَتَتْكَ وَاللَّهِ بِالْحَدِيثِ عَلَى وَجْهِهِ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Yahya bin Sa’id} berkata, telah mengabarkan kepadaku {‘Amrah binti Abdurrahman} Bahwasanya ia mendengar {Aisyah Ummul Mukminin} berkata, “Kami berangkat bersama Rasulullah saw. lima hari menjelang berakhirnya bulan Dzul Hijjah. Tidak ada yang kami duga kecuali itu adalah haji. Tatkala kami telah mendekati Makkah, Rasulullah saw. menyuruh kami; ‘Siapa yang tidak membawa sembelihan, jika dia telah thawaf di Ka’bah dan melaksanakan sa’i antara Shafa dan Marwa, maka hendaklah ia bertahallul.” Aisyah berkata, “Maka pada hari Nahr kami diberi hidangan daging sapi.” Aisyah bertanya, “Ada apa ini?” mereka menjawab; “Rasulullah saw. telah menyembelih untuk para isterinya.” Yahya bin Sa’id berkata; “Lalu saya menyebutkan hadits ini kepada {Al Qasim bin Muhammad}, dia berkata; “Demi Allah, ‘Amrah membawakan hadits kepadamu sebagaimana mestinya?”

Muwattha Malik | Hadits No. : 781

Bab : Sembelihan Ketika Haji

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ حَفْصَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَأَنَّهَا قَالَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا شَأْنُ النَّاسِ حَلُّوا وَلَمْ تَحْلِلْ أَنْتَ مِنْ عُمْرَتِكَ فَقَالَ إِنِّي لَبَّدْتُ رَأْسِي وَقَلَّدْتُ هَدْيِي فَلَا أَحِلُّ حَتَّى أَنْحَرَ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Nafi’} dari {Abdullah bin ‘Umar} dari {Hafshah} Ummul Mukminin, Bahwasanya ia pernah bertanya kepada Rasulullah saw., “Kenapa orang-orang telah bertahallul sedangkan anda belum.” Beliau menjawab: “Saya telah mengempalkan rambutku dan telah memasng kalung pada hewan sembelihanku. Saya tidak akan bertahallul sampai saya menyembelih.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 782

Bab : Hal-Hal yang Perlu Diketahui Tentang Sembelihan

حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحَرَ بَعْضَ هَدْيِهِ وَنَحَرَ غَيْرُهُ بَعْضَهُ

Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari {Ja’far bin Muhammad} dari {Bapaknya} dari {Ali bin Abu Thalib} berkata, “Rasulullah saw. menyembelih sebagian dari hewan sembelihannya, sedangkan sisanya disembelih oleh orang lain.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 783

Bab : Hal-Hal yang Perlu Diketahui Tentang Sembelihan

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ قَالَمَنْ نَذَرَ بَدَنَةً فَإِنَّهُ يُقَلِّدُهَا نَعْلَيْنِ وَيُشْعِرُهَا ثُمَّ يَنْحَرُهَا عِنْدَ الْبَيْتِ أَوْ بِمِنًى يَوْمَ النَّحْرِ لَيْسَ لَهَا مَحِلٌّ دُونَ ذَلِكَ وَمَنْ نَذَرَ جَزُورًا مِنْ الْإِبِلِ أَوْ الْبَقَرِ فَلْيَنْحَرْهَا حَيْثُ شَاءَ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Nafi’} bahwa {Abdullah bin Umar} berkata; “Barangsiapa bernadzar hewan kurban, hendaknya dia mengalunginya dengan dua sandal dan menandainya, lalu menyembelihnya di dekat Ka’bah atau Mina pada Hari Nahr, tidak ada tempat bertahallul selain itu. Barangsiapa bernadzar sembelihan dari unta atau sapi, maka sembelihlah dimana saja.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 784

Bab : Hal-Hal yang Perlu Diketahui Tentang Sembelihan

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ أَنَّ أَبَاهُكَانَ يَنْحَرُ بُدْنَهُ قِيَامًا

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Hisyam bin Urwah} bahwa {Bapaknya} menyembelih hewan hadyunya dengan dengan berdiri.

Muwattha Malik | Hadits No. : 785

Bab : Tukang Cukur

حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُمَّ ارْحَمْ الْمُحَلِّقِينَ قَالُوا وَالْمُقَصِّرِينَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ اللَّهُمَّ ارْحَمْ الْمُحَلِّقِينَ قَالُوا وَالْمُقَصِّرِينَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَالْمُقَصِّرِينَ

Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari {Nafi’} dari {Abdullah bin Umar} berkata, “Rasulullah saw. berdoa: “Ya Allah, berilah rahmat orang-orang yang mencukur gundul.” Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, dan orang-orang yang memendekkan rambut?” Beliau mengulanginya: “Ya Allah, berilah rahmat orang-orang yang mencukur gundul.” Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, dan orang-orang yang memendekkan rambut?” Beliau bersabda: “Dan orang-orang yang memendekkan.”

Muwattha Malik | Hadits No. : 786

Bab : Tukang Cukur

و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِأَنَّهُ كَانَ يَدْخُلُ مَكَّةَ لَيْلًا وَهُوَ مُعْتَمِرٌ فَيَطُوفُ بِالْبَيْتِ وَبَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ وَيُؤَخِّرُ الْحِلَاقَ حَتَّى يُصْبِحَ قَالَ وَلَكِنَّهُ لَا يَعُودُ إِلَى الْبَيْتِ فَيَطُوفُ بِهِ حَتَّى يَحْلِقَ رَأْسَهُ قَالَ وَرُبَّمَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَأَوْتَرَ فِيهِ وَلَا يَقْرَبُ الْبَيْتَ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari {Abdurrahman bin Al Qasim} dari {Bapaknya} bahwa dia memasuki Makkah pada malam hari untuk umrah, lalu dia melaksanakan thawaf di Ka’bah dan sa’i antara Shafa dan Marwa, lalu menunda mencukur rambut hingga pagi hari.” Abdurrahman bin Al Qasim berkata, “Tapi dia tidak kembali ke Ka’bah untuk thawaf hingga memotong rambutnya.” ‘Abdurrahman menambahkan, “Mungkin dia masuk masjid lalu shalat witir di dalamnya tanpa mendekati Ka’bah.”