Kitab 8 : Masjid #53 Hadist

×

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 711

Bab : Mempertontonkan Senjata Di Masjid

أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَمُحَمَّدُ بْنُ مَنْصُورٍ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ قُلْتُ لِعَمْرٍو أَسَمِعْتَ جَابِرًا يَقُولُمَرَّ رَجُلٌ بِسِهَامٍ فِي الْمَسْجِدِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُذْ بِنِصَالِهَا قَالَ نَعَمْ

Telah mengabarkan kepada kami {Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman} dan {Muhammad bin Manshur} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dia berkata; “Aku berkata kepada {Amru}.”Apakah engkau mendengar {Jabir} berkata, “Ada seorang laki-laki lewat di masjid yang membawa anak panah, lalu Rasulullah saw. menegurnya, “Tolong pegang kepala panahnya! ‘ dia menjawab, ‘Ya’.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 712

Bab : Menjalin Jari-Jemari Di Masjid

أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ قَالَ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ الْأَسْوَدِ قَالَدَخَلْتُ أَنَا وَعَلْقَمَةُ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ فَقَالَ لَنَا أَصَلَّى هَؤُلَاءِ قُلْنَا لَا قَالَ قُومُوا فَصَلُّوا فَذَهَبْنَا لِنَقُومَ خَلْفَهُ فَجَعَلَ أَحَدَنَا عَنْ يَمِينِهِ وَالْآخَرَ عَنْ شِمَالِهِ فَصَلَّى بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلَا إِقَامَةٍ فَجَعَلَ إِذَا رَكَعَ شَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ وَجَعَلَهَا بَيْنَ رُكْبَتَيْهِ وَقَالَ هَكَذَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَلَأَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا النَّضْرُ قَالَ أَنْبَأَنَا شُعْبَةُ عَنْ سُلَيْمَانَ قَالَ سَمِعْتُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ وَالْأَسْوَدِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ فَذَكَرَ نَحْوَهُ

Telah mengabarkan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} dia berkata; telah memberitakan kepada kami {Isa bin Yunus} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Al A’masy} dari {Ibrahim} dari {Al Aswad} dia berkata; “Aku dan {Alqamah} pernah datang kepada {Abdullah bin Mas’ud}, lalu dia berkata kepada kami, ‘Apakah kalian telah shalat? ‘ Kami menjawab, ‘Belum’. la berkata lagi, ‘Berdirilah dan shalatlah’. Lalu kami shalat di belakangnya, dan beliau menjadikan salah seorang dari kami di samping kanannya dan yang lain disamping kirinya. Kemudian ia shalat tanpa adzan dan iqamah. Setelah ia shalat, maka ia menjalin jari jemari tangannya dan meletakkannya di antara dua lututnya. Ia lalu berkata, ‘Beginilah dahulu Rasulullah saw. melakukannya.” Telah mengabarkan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} dia berkata; telah memberitakan kepada kami {An-Nadlar} dia berkata; Telah memberitakan kepada kami {Syu’bah} dari {Sulaiman} dia berkata; “Saya mendengar {Ibrahim} dari {AlQamah} dan {Al Aswad} dari {Abdullah} dia menyebutkan seperti Hadis diatas.

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 713

Bab : Telentang Di Masjid

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَبَّادِ بْنِ تَمِيمٍ عَنْ عَمِّهِأَنَّهُ رَأَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْتَلْقِيًا فِي الْمَسْجِدِ وَاضِعًا إِحْدَى رِجْلَيْهِ عَلَى الْأُخْرَى

Telah mengabarkan kepada kami {Qutaibah} dari {Malik} dari {Ibnu Syihab} dari {Abad bin Tamim} dari {Pamannya} bahwa dia pernah melihat Rasulullah saw. telentang di masjid dengan meletakkan salah satu kakinya di alas kaki yang lain.

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 714

Bab : Tidur Di Masjid

أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنِي نَافِعٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَأَنَّهُ كَانَ يَنَامُ وَهُوَ شَابٌّ عَزْبٌ لَا أَهْلَ لَهُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَسْجِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Telah mengabarkan kepada kami {Ubaidullah bin Sa’id} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {‘Ubaidullah} dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku {Nafi’} dari {Ibnu Umar} bahwa ia pernah tidur di dalam masjid; dia pemuda lajang yang belum mempunyai istri. Pada masa Rasulullah saw. ia tidur di masjid Nabi saw.

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 715

Bab : Membuang Dahak Di Masjid

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبُصَاقُ فِي الْمَسْجِدِ خَطِيئَةٌ وَكَفَّارَتُهَا دَفْنُهَا

Telah mengabarkan kepada kami {Qutaibah} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Awanah} dari {Qatadah} dari {Anas bin Malik}, dia berkata; bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Meludah di dalam masjid merupakan suatu kesalahan, dan kafaratnya (tebusannya) adalah menimbunnya.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 716

Bab : Larangan Seseorang Berdahak Di Arah Kiblat Masjid

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى بُصَاقًا فِي جِدَارِ الْقِبْلَةِ فَحَكَّهُ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ فَقَالَ إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ يُصَلِّي فَلَا يَبْصُقَنَّ قِبَلَ وَجْهِهِ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قِبَلَ وَجْهِهِ إِذَا صَلَّى

Telah mengabarkan kepada kami {Qutaibah} dari {Malik} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} bahwa Rasulullah saw. melihat ludah di tembok arah kiblat, maka beliau mengeroknya kemudian menghadap manusia dan berkata, “Apabila salah seorang dari kalian shalat, jangan meludah/berdahak di hadapannya, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berada di arah wajahnya ketika ia shalat.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 717

Bab : Larangan Nabi saw. Kepada Seseorang Berdahak Di Masjid

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى نُخَامَةً فِي قِبْلَةِ الْمَسْجِدِ فَحَكَّهَا بِحَصَاةٍ وَنَهَى أَنْ يَبْصُقَ الرَّجُلُ بَيْنَ يَدَيْهِ أَوْ عَنْ يَمِينِهِ وَقَالَ يَبْصُقُ عَنْ يَسَارِهِ أَوْ تَحْتَ قَدَمِهِ الْيُسْرَى

Telah mengabarkan kepada kami {Qutaibah} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Az-Zuhri} dari {Humaid bin Abdurrahman} dari {Abu Sa’id Al Khurdri} bahwa Nabi saw. melihat dahak di tembok bagian arah kiblat masjid, maka beliau mengeroknya dengan batu kecil dan melarang untuk meludah di depan atau di samping kanannya. Beliau bersabda, “Hendaklah ia meludah ke arah kiri atau bawah telapak kaki kirinya.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 718

Bab : Rukhsah Orang yang Shalat Berdahak Di Belakangnya Atau Ke Arah Kirinya

أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ قَالَ حَدَّثَنِي مَنْصُورٌ عَنْ رِبْعِيٍّ عَنْ طَارِقِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْمُحَارِبِيِّ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كُنْتَ تُصَلِّي فَلَا تَبْزُقَنَّ بَيْنَ يَدَيْكَ وَلَا عَنْ يَمِينِكَ وَابْصُقْ خَلْفَكَ أَوْ تِلْقَاءَ شِمَالِكَ إِنْ كَانَ فَارِغًا وَإِلَّا فَهَكَذَا وَبَزَقَ تَحْتَ رِجْلِهِ وَدَلَكَهُ

Telah mengabarkan kepada kami {Ubaidullah bin Sa’id} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Sufyan} dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku {Manshur} dari {Rib’i} dari {Thariq bin Abdullah Al Muharibi} dia berkata; dia berkata; bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Bila kamu sedang shalat, jangan meludah di hadapanmu dan di sebelah kananmu. Meludahlah di belakang atau di samping kiri kamu jika dalam keadaan kosong. Tetapi jika tidak memungkinkan maka beginilah” -lantas beliau berludah ke bawah telapak kakinya dan menggosoknya.

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 719

Bab : Dengan Kaki Mana Menggosok Dahaknya

أَخْبَرَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ سَعِيدٍ الْجُرَيْرِيِّ عَنْ أَبِي الْعَلَاءِ بْنِ الشِّخِّيرِ عَنْ أَبِيهِ قَالَرَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَنَخَّعَ فَدَلَكَهُ بِرِجْلِهِ الْيُسْرَى

Telah mengabarkan kepada kami {Suwaid bin Nashr} dia berkata; telah memberitakan kepada kami {Abdullah} dari {Sa’id Al Jurairi} dari {Abul ‘Alla bin As-Syakhir} dari {Bapaknya} dia berkata; “Aku melihat Rasulullah saw. berdahak lalu menggosoknya dengan kaki kirinya.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 720

Bab : Menjadikan Masjid Sebagai Wewangian

أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا عَائِذُ بْنُ حَبِيبٍ قَالَ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ الطَّوِيلُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَرَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نُخَامَةً فِي قِبْلَةِ الْمَسْجِدِ فَغَضِبَ حَتَّى احْمَرَّ وَجْهُهُ فَقَامَتْ امْرَأَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَحَكَّتْهَا وَجَعَلَتْ مَكَانَهَا خَلُوقًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَحْسَنَ هَذَا

Telah mengabarkan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {‘Aidz bin Habib} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Humaid At-Thawil} dari {Anas bin Malik} dia berkata; “Rasulullah saw. melihat dahak di arah kiblat masjid, maka beliau marah hingga memerah wajahnya, kemudian ada seorang perempuan Anshar yang bangkit untuk menggosoknya dan memberi wangi-wangian di bekas tempat ludah tadi. Rasulullah saw. lalu bersabda. ‘Alangkah baiknya ini’.”