Kitab 9 : Kiblat #35 Hadist

×

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 734

Bab : Menghadap Kiblat

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَعِيلَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ يُوسُفَ الْأَزْرَقُ عَنْ زَكَرِيَّا بْنِ أَبِي زَائِدَةَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَقَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَصَلَّى نَحْوَ بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ شَهْرًا ثُمَّ وُجِّهَ إِلَى الْكَعْبَةِ فَمَرَّ رَجُلٌ قَدْ كَانَ صَلَّى مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى قَوْمٍ مِنْ الْأَنْصَارِ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ وُجِّهَ إِلَى الْكَعْبَةِ فَانْحَرَفُوا إِلَى الْكَعْبَةِ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Ishaq bin Yusuf Al Azraq} dari {Zakaria bin Abu Zaidah} dari {Abu Ishaq} dari {Al Barra bin ‘Azib} dia berkata; -‘Ketika Rasulullah saw. baru datang ke Madinah, beliau saw. shalat menghadap ke arah Baitul Maqdis sekitar enam belas bulan, lalu dialihkan ke kiblat (Ka’bah). Ada seseorang yang (selesai shalat bersama Rasulullah saw.) melewati sekelompok kalangan Anshar, kemudian ia berkata, ‘Aku menyaksikan Rasulullah saw. telah dialihkan kiblatnya ke Ka’bah’. Lalu orang-orang segera beralih ke Ka’ bah.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 735

Bab : Kondisi Dibolehkan Tidak Menghadap Kiblat

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي عَلَى رَاحِلَتِهِ فِي السَّفَرِ حَيْثُمَا تَوَجَّهَتْقَالَ مَالِكٌ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دِينَارٍ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَفْعَلُ ذَلِكَ

Telah mengabarkan kepada kami {Qutaibah} dari {Malik bin Anas} dari {Abdullah bin Dinar} dari {Ibnu ‘Umar} dia berkata; “Rasulullah saw. shalat di atas kendaraannya dalam suatu perjalanan. Beliau menghadap ke arah kendaraannya mengarah.” Malik berkata; Abdullah bin Dinar berkata; “Dahulu Ibnu Umar juga melakukan hal yang sama.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 736

Bab : Kondisi Dibolehkan Tidak Menghadap Kiblat

أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ حَمَّادٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي عَلَى الرَّاحِلَةِ قِبَلَ أَيِّ وَجْهٍ تَوَجَّهُ بِهِ وَيُوتِرُ عَلَيْهَا غَيْرَ أَنَّهُ لَا يُصَلِّي عَلَيْهَا الْمَكْتُوبَةَ

Telah mengabarkan kepada kami {‘Isa bin Hammad} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Ibnu Wahb} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Yunus} dari {Ibnu Syihab} dari {Salim} dari {Abdullah} dia berkata; “‘Rasulullah saw. shalat di atas hewan kendaraannya menghadap mana saja hewan tunggangannya mengarah. la juga mengerjakan shalat witir di atas kendaraannya, tetapi beliau tidak mengerjakan shalat wajib di atas kendaraannya.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 737

Bab : Sadar Melakukan Kesalahan Setelah Berusaha Menghadap Kiblat

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَبَيْنَمَا النَّاسُ بِقُبَاءَ فِي صَلَاةِ الصُّبْحِ جَاءَهُمْ آتٍ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أُنْزِلَ عَلَيْهِ اللَّيْلَةَ قُرْآنٌ وَقَدْ أُمِرَ أَنْ يَسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةَ فَاسْتَقْبِلُوهَا وَكَانَتْ وُجُوهُهُمْ إِلَى الشَّامِ فَاسْتَدَارُوا إِلَى الْكَعْبَةِ

Telah mengabarkan kepada kami {Qutaibah} dari {Malik} dari {Abdullah bin Dinar} dari {Ibnu ‘Umar} dia berkata, “Tatkala orang-orang berada di Quba’ saat shalat Subuh, datang seseorang lalu berkata, ‘Rasulullah saw. pada malam ini mendapat wahyu, beliau diperintahkan menghadap ke Ka’bah’. Mereka pun segera beralih ke Ka’bah, padahal sebelumnya wajah-wajah mereka menghadap ke Syam (Baitul Maqdis) ‘.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 738

Bab : Sutrah (Pembatas) Orang yang Shalat

أَخْبَرَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ مُحَمَّدٍ الدُّورِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ قَالَ حَدَّثَنَا حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْسُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ عَنْ سُتْرَةِ الْمُصَلِّي فَقَالَ مِثْلُ مُؤْخِرَةِ الرَّحْلِ

Telah mengabarkan kepada kami {Al ‘Abbas bin Muhammad Abdullah-Duriy} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Yazid} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Haiwah bin Syuraih} dari {Abul Aswad} dari {‘Urwah} dari {‘Aisyah Radliyallahu’anha}, dia berkata, ‘Rasulullah saw. pernah ditanya saat perang Tabuk tentang sutrah (pembatas) bagi orang yang sedang shalat, lalu beliau saw. menjawab, `Seperti kayu yang dijadikan sandaran di belakang pelana’.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 739

Bab : Sutrah (Pembatas) Orang yang Shalat

أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ أَنْبَأَنَا نَافِعٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَانَ يَرْكُزُ الْحَرْبَةَ ثُمَّ يُصَلِّي إِلَيْهَا

Telah mengabarkan kepada kami {‘Ubaidullah bin Sa’id} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {‘Ubaidullah} dia berkata; telah memberitakan kepada kami {Nafi’} dari {Ibnu ‘Umar} dari Rasulullah saw., beliau bersabda, “Beliau dahulu (kalau hendak Shalat) menancapkan tombak pendek, lalu shalat di belakang (menghadap) tombak tersebut.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 740

Bab : Perintah Untuk Mendekati Sutrah

أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ وَإِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ سُلَيْمٍ عَنْ نَافِعِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ أَبِي حَثْمَةَ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ إِلَى سُتْرَةٍ فَلْيَدْنُ مِنْهَا لَا يَقْطَعَ الشَّيْطَانُ عَلَيْهِ صَلَاتَهُ

Telah mengabarkan kepada kami {‘Ali bin Hujr} dan {Ishaq bin Manshur} mereka berdua berkata; telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Shafwan bin Sulaim} dari {Nafi’ bin Jubair} dari {Sahl bin Abu Hatsmah} dia berkata; bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Jika salah seorang dari kalian shalat menghadap ke arah Sutrah (pembatas) maka mendekatlah kepadanya, agar setan tidak memutus shalatnya.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 741

Bab : Ukurannya

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ وَالْحَارِثُ بْنُ مِسْكِينٍ قِرَاءَةً عَلَيْهِ وَأَنَا أَسْمَعُ عَنْ ابْنِ الْقَاسِمِ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ الْكَعْبَةَ هُوَ وَأُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ وَبِلَالٌ وَعُثْمَانُ بْنُ طَلْحَةَ الْحَجَبِيُّ فَأَغْلَقَهَا عَلَيْهِ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ فَسَأَلْتُ بِلَالًا حِينَ خَرَجَ مَاذَا صَنَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ جَعَلَ عَمُودًا عَنْ يَسَارِهِ وَعَمُودَيْنِ عَنْ يَمِينِهِ وَثَلَاثَةَ أَعْمِدَةٍ وَرَاءَهُ وَكَانَ الْبَيْتُ يَوْمَئِذٍ عَلَى سِتَّةِ أَعْمِدَةٍ ثُمَّ صَلَّى وَجَعَلَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجِدَارِ نَحْوًا مِنْ ثَلَاثَةِ أَذْرُعٍ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Salamah} dan {Al Harits bin Miskin} telah dibacakan kepadanya dan aku mendengarnya dari {Ibnul Qasim} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Malik} dari {Nafi’} dari {Abdullah bin ‘Umar} bahwa Rasulullah saw. pernah masuk Ka’bah bersama Usamah bin Zaid, Bilal dan Utsman bin Thalhah. lalu mereka menutupnya. Ibnu Umar berkata, “Lalu aku bertanya kepada {Bilal}. ‘Apakah yang diperbuat oleh Rasulullah saw.? ‘ la menjawab, ‘Beliau saw. memposisikan satu tiang di samping kiri, dua tiang di samping kanannya, dan tiga tiang di belakangnya. Ka’bah saat itu mempunyai enam tiang. Kemudian beliau saw. Shalat, dan diantara beliau dengan tembok jaraknya sekitar 3 hasta’.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 742

Bab : Hal-Hal yang Membatalkan Shalat Atau Tidak, Jika Tak Ada Sutrah

أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَ أَنْبَأَنَا يَزِيدُ قَالَ حَدَّثَنَا يُونُسُ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ هِلَالٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الصَّامِتِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ قَائِمًا يُصَلِّي فَإِنَّهُ يَسْتُرُهُ إِذَا كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ بَيْنَ يَدَيْهِ مِثْلُ آخِرَةِ الرَّحْلِ فَإِنَّهُ يَقْطَعُ صَلَاتَهُ الْمَرْأَةُ وَالْحِمَارُ وَالْكَلْبُ الْأَسْوَدُ قُلْتُ مَا بَالُ الْأَسْوَدِ مِنْ الْأَصْفَرِ مِنْ الْأَحْمَرِ فَقَالَ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا سَأَلْتَنِي فَقَالَ الْكَلْبُ الْأَسْوَدُ شَيْطَانٌ

Telah mengabarkan kepada kami {‘Amr bin ‘Ali} dia berkata; telah memberitakan kepada kami {Yazid} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Yunus} dari {Humaid bin Hilal} dari {Abdullah bin Ash-Shamit} dari {Abu Dzarr} dia berkata; Apabila salah seorang diantara kalian shalat, hendaknya dia membuat pembatas di hadapannya seperti kayu yang dijadikan sandaran di belakang pelana. Karena kalau tidak ada pembatasnya, shalatnya akan terputus apabila lewat di hadapannya seorang perempuan, keledai dan anjing hitam. Lalu aku bertanya kepada Abu Dzar, kenapa yang berwarna hitam, bagaimana dengan warna kuning atau merah? Dia menjawab, “Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw. sebagaimana yang anda tanyakan kepadaku, dan beliau saw. menjawab; Anjing hitam adalah setan.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 743

Bab : Hal-Hal yang Membatalkan Shalat Atau Tidak, Jika Tak Ada Sutrah

أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنِي شُعْبَةُ وَهِشَامٌ عَنْ قَتَادَةَ قَالَقُلْتُ لِجَابِرِ بْنِ زَيْدٍ مَا يَقْطَعُ الصَّلَاةَ قَالَ كَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ يَقُولُ الْمَرْأَةُ الْحَائِضُ وَالْكَلْبُقَالَ يَحْيَى رَفَعَهُ شُعْبَةُ

Telah mengabarkan kepada kami {‘Amr bin ‘Ali} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Syu’bah} dan {Hisyam} dari {Qatadah} dia berkata; aku bertanya kepada {Jabir bin Zaid} apa yang bisa memutus shalat? Dia menjawab, {Ibnu Abbas} pernah berkata; yang bisa memutus shalat adalah perempuan yang haidl, dan anjing. Yahya berkata; Hadis ini telah dimarfukan oleh Syu’bah.