Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Abu Mu’awiyah] dari [Dawud bin Abu Hind] dari [‘Azrah] dari [Humaid bin Abdurrahman Al Himyari] dari [Sa’ad bin Hisyam] dari [‘Aisyah] berkata: Kami memiliki kelambu tipis bergambar di kedua pintuku lalu Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Salam melihatnya, beliau bersabda: “Cabutlah karena itu mengingatkanku pada dunia.” Berkata ‘A`isyah: Kami memiliki kain sutera lusuh, ia berkata: Lukisannya dari sutera, dulu kami memakainya. Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih gharib dari jalur sanad ini.
Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [‘Abdah] dari [Hisyam bin ‘Urwah] dari [ayahnya] dari [‘Aisyah] berkata: Bantal Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Salam yang dipakai tidur terbuat dari kulit isinya rumput kering. Berkata Abu Isa: Hadits ini shahih.
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa’id] dari [Sufyan] dari [Abu Ishaq] dari [Abu Maisarah] dari [‘Aisyah], mereka menyembelih kambing lalu nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam bertanya: “Apa yang tersisa?” ‘A`isyah menjawab: Tidak ada yang tersisa selain bahunya. Beliau bersabda: “Semuanya ada selain bahunya.” Berkata Abu Isa: Hadits ini shahih dan Abu Maisarah Al Hamdani namanya ‘Amru bin Syurahbil.
Telah menceritakan kepada kami [Harun bin Ishaq Al Hamdani] telah menceritakan kepada kami [‘Abdah] dari [Hisyam bin ‘Urwah] dari [ayahnya] dari [‘Aisyah] berkata: Kami keluarga Muhammad, selama sebulan kami pernah tidak menyalakan dengan api, yang ada hanya air dan kurma. Berkata Abu Isa: Hadits ini shahih.
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Abdurrahman] telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Aslam Abu Hatim Al Bashri] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah menceritakan kepada kami [Tsabit] dari [Anas] berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: Aku biasa ditakut-takuti (diteror) karena dijalan Allah ketika tidak ada seorang pun yang ditakut-takuti (diteror), aku disakiti karena Allah ketika tidak ada seorangpun yang disakiti, tigapuluh hari tigapuluh malam berlalu sementara aku dan Bilal tidak memiliki makanan yang dapat dimakan kecuali sesuatu yang disembunyikan di ketiak Bilal.” Abu Isa berkata: Hadits ini hasan shahih, adapun makna hadits ini, ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam keluar meninggalkan Makkah bersama Bilal, makanan yang dibawa Bilal hanyalah yang dia bawa di bawah ketiaknya.
Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Bukair] dari [Muhammad bin Ishaq] bahwa [Yazid bin Ziyad] dari [Muhammad bin Ka’ab Al Quradli] telah menceritakan kepadaku [orang yang] mendengar [‘Ali bin Abu Thalib] berkata: Pada suatu hari yang dingin aku keluar dari rumah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dan aku mengambil sebuah kulit yang disamak dan sudah rusak kemudian aku lubangi bagian tengahnya lalu aku memasukkan leherku dan kukencangkan bagian tengahnya kemudian aku memakai ikat pinggang dengan daun kurma sementara aku dalam keadaan sangat lapar, seandainya di rumah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam ada makanan pasti aku memakannya, kemudian aku keluar untuk mencari sesuatu dan melewati seorang yahudi yang sedang berada dikebunnya dan sedang menyiram dengan embernya, lalu aku mengintipnya dari lubang tembok, dia berkata: Ada apa denganmu wahai orang badui, apakah kamu mau menyiram dengan imbalan setiap satu ember satu kurma? aku menjawab: Ya tolong bukakan pintunya. Pintunya dibuka dan aku masuk, dia menyerahkan embernya kepadaku, setiap aku mengambil satu ember dia memberiku satu kurma, sampai ketika telapak tanganku telah penuh dengan kurma aku menyerahkan kembali embernya dan aku mengatakan: Sudah cukup, kemudian aku memakannya lalu meneguk air minum kemudian aku datang ke masjid dan mendapatkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berada di dalamnya. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib.
Telah menceritakan kepada kami [Abu Hafsh ‘Amru bin ‘Ali] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja’far] telah menceritakan kepada kami [Syu’bah] dari [‘Abbas Al Jurairi] berkata: Aku mendengar [Abu ‘Utsman An Nahdi] bercerita dari [Abu Hurairah], Para sahabat terserang lapar lalu Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Salam memberi mereka hanya sebutir sebutir. Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih.
Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [‘Abdah] dari [Hisyam bin ‘Urwah] dari [Wahab bin Kaisan] dari [Jabir bin Abdullah] berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa Salam mengutus kami dan kami berjumlah tiga ratus orang, kami membawa perbekalan kami di atas pundak lalu perbekalan kami habis hingga bila pun ada seseorang dari kami memakan, itu hanyalah satu butir kurma setiap harinya. Ia ditanya: “Wahai Abu Abdullah, dimana kurma seseorang jatuh? ia menjawab: Kami menemukan bekasnya ketika kami kehilangan kurma itu, Dan kami akhirnya pergi ke laut, ternyata ada ikan besar yang dimuntahkan laut lalu kami memakannya selama delapanbelas hari semau kami. Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih. Diriwayatkan melalui sanad lain dari Jabir bin Abdullah, dan [Malik bin Anas] meriwayatkannya dari [Wahab bin Kaisan] dengan lebih lengkap dan lebih panjang dari hadits ini.
Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Bukair] dari [Muhammad bin Ishaq] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Ziyad] dari [Muhammad bin Ka’ab Al Quradli] telah menceritakan kepadaku [seseorang] yang telah mendengar [Ali bin Abu Thalib] berkata: Ketika kami sedang duduk duduk di masjid bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam, tiba tiba Mush’ab bin ‘Umair muncul tidak membawa apa pun kecuali selendangnya yang penuh dengan tambalan kulit, ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melihatnya beliau menangis karena mengingat kenikmatan Mush’ab dahulu dibandingkan hari ini lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam berkata: Bagaimana dengan salah seorang dari kalian yang di pagi hari mengenakan satu pakaian dan di siang harinya mengenakan yang lain lagi, dan di depannya disiapkan hidangan makanan kemudian diganti lagi dengan hidangan yang lain, kalian selimuti rumah kalian sebagaimana Ka’bah diselimuti? Para sahabat berkata: Wahai Rasulullah pada hari itu kami lebih baik dari sekarang ini sehingga kami fokus dalam beribadah dan kami diberi kecukupan dari tanggungan hidup. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam menjawab: “Justru hari ini kalian lebih baik dari pada hari itu.” Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib, adapun Yazid bin Ziyad dia adalah anak Maisarah, dia orang Madinah yang sering menjadi sumber periwayatan Malik bin Anas dan para ahli ilmu lainnya, sedangkan Yazid bin Ziyad Ad Dimasyqi yang meriwayatkah hadits dari Az Zuhri, haditsnya diriwayatkan oleh Waqi’, Marwan bin Mu’awiyah dan Yazid bin Abu Ziyad dia adalah orang kufah dimana Sufyan, Syu’bah dan Ibnu ‘Uyainah serta para imam yang lain meriwayatkan hadits darinya.
Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Bukair] telah menceritakan kepadaku [Umar bin Dzarr] telah menceritakan kepada kami [Mujahid] dari [Abu Hurairah] berkata: Ahlush shuffah adalah tamu-tamu orang Islam, mereka tidak punya tempat untuk menempatkan keluarga dan harta mereka. Demi Allah yang tidak ada Ilah selainNya, dulu pernah kubungkukkan badanku sambil duduk di atas tanah karena lapar dan aku mengikatkan batu diperutku. Pada suatu hari aku duduk diatas jalan yang bisa mereka lalui saat bepergian. Abu Bakar melewatiku, aku bertanya padanya tentang salah satu ayat dari kitab Allah, aku tidak menanyakannya kecuali supaya membuatku kenyang, ia lewat dan enggan (menjawab), setelah itu Umar lewat lalu aku bertanya padanya tentang salah satu ayat dari kitab Allah, aku tidak menanyakannya kecuali supaya membuatku kenyang, ia lewat dan tidak mau (menjawab), kemudian Abu Al Qasim Shallallahu ‘alaihi wa Salam lewat, beliau tersenyum saat melihatku, beliau bersabda: “Hai Abu Hurairah!” aku menyahut: Baik, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: “Ikutlah.” Beliau pergi lalu aku mengikuti beliau, beliau masuk rumah lalu aku meminta izin masuk, beliau mengizinkanku, beliau menemukan wadah besar bersisi susu, beliau bertanya: “Dari mana susu untuk kalian ini?” dikatakan kepada beliau: Seseorang menghadiahkannya pada kita.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Abu Hurairah!” aku menyahut: Baik. Beliau bersabda: “Pergilah ke ahlush shufah, panggil mereka, mereka adalah tamu-tamu orang Islam, mereka tidak punya tempat untuk menempatkan keluarga dan harta.” Bila sedekah datang, beliau mengirimnya untuk mereka dan beliau tidak memakainya sama sekali, bila ada hadiah, beliau mengirimkannya untuk mereka dan beliau memakannya sedikit dan mengajak serta mereka. Hal itu mengusikku lalu aku berkata: Untuk apa wadah ini bagi ahlush shufah sementara aku utusan beliau untuk mereka, beliau akan memerintahkanku membagi-bagikannya pada mereka, mudah-mudahan beliau sedikit meminumnya dan aku berharap meminum sebagiannya secukupnya, tapi aku harus menaati Allah dan RasulNya. Aku mendatangi mereka dan memanggil mereka, saat mereka menemui beliau, mereka duduk lalu beliau bersabda: “Abu Hurairah, ambil wadah itu lalu berikan pada mereka.” Aku mengambil wadah lalu aku mengambilkan untuk seseorang, ia minum hingga puas lalu ia mengembalikannya, setelah itu aku mengambilkan untuk yang lain hingga tiba pada giliran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam sementara mereka semua telah puas, setelah itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam mengambil wadah itu dan meletakkannya di atas tangan beliau, beliau menengadahkan kepala lalu bersabda: “Abu Hurairah, minumlah.” Aku minum lalu beliau bersabda: “Minumlah.” Aku terus minum, beliau bersabda: “Minumlah” hingga aku berkata: Demi Yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak kuat lagi. Lalu beliau mengambil wadah itu, beliau memuji Allah, menyebut namba Allah lalu minum. Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih.