Telah menceritakan kepada kami {‘Affan} telah menceritakan kepada kami {Aban bin Yazid Al ‘Aththar} telah menceritakan kepadaku {Yahya bin Abu Katsir} telah menceritakan kepadaku {Abu Nadlrah} bahwa {Abu Sa’id Al Khudri} telah menceritakan kepadanya, bahwa Rasulullah saw. ditanya mengenai shalat Witir, kemudian beliau bersabda: “Lakukanlah witir sebelum shalat Subuh.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Abu Usamah} ia berkata, {Zakaria} telah menceritakan kepadaku dari {Abu Ishaq} dari {Sa’id bin Jubair} dari {Ibnu Abbas} ia berkata, “Nabi saw. melakukan witir dengan tiga rakaat, pada rakaat pertama beliau membaca SABBIHISMA RABBIKAl-A’laa (surat Al-A’laa), pada rakaat kedua dengan QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN (surat Al Kaafiruun), dan pada rakaat ketiga dengan QUL HUWALLAAHU AHAD (surat Al Ikhlas).”
Telah mengabarkan kepada kami {Marwan bin Muhammad} telah menceritakan kepada kami {Malik} telah menceritakan kepadaku {Abu Bakr} dari {Sa’id bin Yasar} dari {Ibnu Umar}, bahwa Nabi saw. pernah melakukan witir di atas unta.” Abu Muhammad ditanya, “Apakah engkau berpendapat dengannya?” Ia menjawab, “Ya.”
Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Umar} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Buraid bin Abu Maryam} dari {Abu Al Haura` As Sa’di} ia berkata, “Aku katakan kepada {Al Hasan bin Ali}, “Apa yang engkau ingat dari Rasulullah saw.?” Ia berkata, “Beliau menggendongku di atas pundaknya, kemudian aku mengambil satu buah kurma zakat. Aku lalu masukkannya ke dalam mulutku sehingga beliau pun bersabda: “Buanglah kurma tersebut, tidakkah engkau merasa bahwa zakat tidak halal bagi kita?” Dan dahulu beliau berdoa dengan doa ini: “ALLAAHUMMAHDINII FIIMAN HADAIT, WA ‘AAFINII FIIMAN ‘AAFAIT, WA TAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT, WA BAARIK LII FIIMAA A’THAIT, WA QINII SYARRA MAA QADLAIT, INNAKA TAQDLII WA LAA YUQDLAA ‘ALAIK, WA INNAHUU LAA YADZILLU MAN WAALAIT. TABAARAKTA WA TA’AALAIT (Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan selamatkanlah aku di antara orang-orang yang Engkau beri keselamatan, uruslah aku di antara orang-orang yang Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, dan lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau putuskan. Sesungguhnya Engkau memutuskan dan tidak diberi keputusan, sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau tolong dan, Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi).” Telah mengabarkan kepada kami {‘Ubaidullah bin Musa} dari {Israil} dari {Abu Ishaq} dari {Buraid bin Abu Maryam} dari {Abu Al Haura`} dari {Al Hasan bin Ali radliallahu ‘anhu} ia berkata, “Rasulullah saw. mengajarkan kepadaku beberapa kalimat yang aku ucapkan ketika qunut pada shalat Witir… kemudian ia menyebutkan seperti itu.”
Telah mengabarkan kepada kami {Yahya bin Hassan} ia berkata, telah menceritakan kepadaku {Abu Al Ahwash} dari {Abu Ishaq} dari {Buraid bin Abu Maryam} dari {Abu Al Haura` As Sa’di} dari {Al Hasan bin Ali radliallahu ‘anhu} ia berkata, “Rasulullah saw. mengajariku beberapa kalimat yang aku ucapkan ketika qunut witir, yaitu: “ALLAAHUMMAHDINII FIIMAN HADAIT, WA ‘AAFINII FIIMAN ‘AAFAIT, WA TAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT, WA BAARIK LII FIIMAA A’THAIT, WA QINII SYARRA MAA QADLAIT, INNAKA TAQDLII WA LAA YUQDLAA ‘ALAIK, WA INNAHUU LAA YADZILLU MAN WAALAIT. TABAARAKTA WA TA’AALAIT (Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan selamatkanlah aku di antara orang-orang yang Engkau beri keselamatan, uruslah aku di antara orang-orang yang Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, dan lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau putuskan. Sesungguhnya Engkau memutuskan dan tidak diberi keputusan, sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau tolong dan, Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi).” Abu Muhammad berkata, “Abu Al Haura` namanya adalah Rabi’ah bin Syaiban.”
Telah mengabarkan kepada kami {Marwan} dari {Abdullah bin Wahb} dari {Mu’awiyah bin Shalih} dari {Syuraih bin ‘Ubaid} dari {Abdurrahman bin Jubair bin Nufair} dari {Ayahnya} dari {Tsauban} dari Nabi saw., beliau bersabda: “Sesungguhnya begadang (dalam mentaati Allah) ini sulit dan berat, jika salah seorang di antara kalian melakukan witir, maka hendaknya ia melakukan shalat dua rakaat jika terbangun di malam hari, jika tidak maka kedua rakaat tersebut adalah untuknya.”
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Hassan} telah menceritakan kepada kami {Ibrahim bin Sa’d} dari {Az Zuhri} dari {Ibnu Al Musayyab} dan {Abu Salamah bin Abdurrahman} dari {Abu Hurairah}, bahwa Rasulullah saw. jika ingin mendoakan keburukan atas seseorang atau mendoakan kebaikan untuk seseorang, maka beliau melakukan qunut setelah rukuk. Barangkali setelah mengucapkan SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANAA WA LAKAL HAMDU (Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya. Ya Rabb kami, kepada-Mu lah segala pujian), beliau berdoa: “Ya Allah, selamatkan Al Walid bin Al Walid, Salamah bin Hisyam, ‘Ayyasy bin Abu Rabi’ah dan orang-orang Mukmin yang lemah. Ya Allah, keraskan siksa-Mu atas Mudlar, timpakahlah kepada mereka masa paceklik sebagaimana paceklik pada masa Yusuf.” Beliau mengeraskan doa tersebut. Dan beliau mengucapkan pada sebagian shalatnya; shalat subuh: “Ya Allah, laknatlah Fulan dan Fulan.” Beliau menyebutkan dua kampung dari kampung-kampung Arab. Kemudian Allah Ta’ala menurunkan ayat: ‘(Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim) ‘ (Qs. Ali Imran: 128).
Telah mengabarkan kepada kami {Abu An Nu’man} telah menceritakan kepada kami {Tsabit bin Yazid} telah menceritakan kepada kami {‘Ashim} ia berkata, aku bertanya kepada {Anas bin Malik} mengenai Qunut, kemudian ia menjawab, “Sebelum rukuk.” ‘Ashim berkata, “Kemudian aku katakan, “Sesungguhnya Fulan mengaku bahwa engkau mengatakan setelah rukuk?” Anas menjawab, “Ia berdusta! ” Kemudian Anas menceritakan bahwa Nabi saw. melakukan qunut selama sebulan setelah rukuk, mendoakan kecelakaan atas sebuah kampung dari Bani Sulaim.”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Al Walid} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {‘Amru bin Murrah} dari {Ibnu Abu Laila} dari {Al Bara` bin ‘Azib}, bahwa Nabi saw. melakukan qunut pada shalat Subuh.” Telah menceritakan kepada kami {Abu Nu’aim} dari {Syu’bah} dengan sanadnya seperti itu.”
Telah menceritakan kepada kami {Musadddad} telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Zaid} dari {Ayyub} dari {Muhammad} ia berkata, {Anas bin Malik} ditanya, “Apakah Rasulullah saw. melakukan qunut saat shalat subuh?” Ia menjawab, “Ya.” Kemudian ia ditanya, “Apakah engkau mengatakan kepadanya sebelum rukuk atau setelah rukuk?” Anas menjawab, “Sesaat setelah rukuk.” Abu Muhammad berkata, “Aku berpendapat dan beramal dengannya, namun aku tidak mengamalkannya kecuali saat perang.”