Kitab 1 : Mukadimah #149 Hadist

×

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 53

Bab : Menjauhi Mengutamakan Akal dan Qiyas

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ الْهَمْدَانِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي رِشْدِينُ بْنُ سَعْدٍ وَجَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ عَنْ ابْنِ أَنْعُمٍ هُوَ الْإِفْرِيقِيُّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ رَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعِلْمُ ثَلَاثَةٌ فَمَا وَرَاءَ ذَلِكَ فَهُوَ فَضْلٌ آيَةٌ مُحْكَمَةٌ أَوْ سُنَّةٌ قَائِمَةٌ أَوْ فَرِيضَةٌ عَادِلَةٌ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad Ibnul ‘Ala` Al Hamdani} berkata; telah menceritakan kepadaku {Risydin bin Sa’d} dan {Ja’far bin Aun} dari {Ibnu An’um} -yaitu Al Afriqi- dari {Abdurrahman bin Rafi’} dari {Abdullah bin ‘Amru} ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: ” Ilmu itu ada tiga, sedangkan selebihnya hanyalah keutamaan; ayat muhkamat, sunnah yang tegak dan fara’idl yang adil.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 54

Bab : Menjauhi Mengutamakan Akal dan Qiyas

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ حَمَّادٍ سَجَّادَةُ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْأُمَوِيُّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ حَسَّانَ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ نُسَيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ غَنْمٍ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ قَالَلَمَّا بَعَثَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْيَمَنِ قَالَ لَا تَقْضِيَنَّ وَلَا تَفْصِلَنَّ إِلَّا بِمَا تَعْلَمُ فَإِنْ أَشْكَلَ عَلَيْكَ أَمْرٌ فَقِفْ حَتَّى تَبَيَّنَهُ أَوْ تَكْتُبَ إِلَيَّ فِيهِ

Telah menceritakan kepada kami {Al Hasan bin Hammad Sajjadah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id Al Umawi} dari {Muhammad bin Sa’id bin Hassan} dari {Ubadah bin Nusai} dari {Abdurrahman bin Ghanim} berkata, telah menceritakan kepada kami {Mu’adz bin Jabal} ia berkata; Tatkala Rasulullah saw. mengutusku ke Yaman, beliau bersabda: ” Janganlah sekali-kali kamu menetapkan dan memutuskan kecuali dengan apa yang kamu ketahui. Jika kamu mengalami satu permasalahan, maka tahanlah hingga menjadi jelas atau engkau tulis surat kepadaku.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 55

Bab : Menjauhi Mengutamakan Akal dan Qiyas

حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي الرِّجَالِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَمْرٍو الْأَوْزَاعِيِّ عَنْ عَبْدَةَ بْنِ أَبِي لُبَابَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَمْ يَزَلْ أَمْرُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مُعْتَدِلًا حَتَّى نَشَأَ فِيهِمْ الْمُوَلَّدُونَ أَبْنَاءُ سَبَايَا الْأُمَمِ فَقَالُوا بِالرَّأْيِ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا

Telah menceritakan kepada kami {Suwaid bin Sa’id} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ibnu Abu Ar Rijal} dari {Abdurrahman bin ‘Amru Al Auza’i} dari {‘Abdah bin Abu Lubabah} dari {Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash} ia berkata; Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: ” Urusan bani Isra`il masih tetap stabil hingga muncul keturunan-keturunan yang lahir dari para tawanan. Mereka berpendapat dengan menggunakan logika sehingga mereka sesat dan menyesatkan.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 56

Bab : Iman

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ الطَّنَافِسِيُّ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسِتُّونَ أَوْ سَبْعُونَ بَابًا أَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَأَرْفَعُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ ح و حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ سُهَيْلٍ جَمِيعًا عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ

Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Muhammad Ath Thanafusi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Waki’} berkata, telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Suhail bin Abu Shalih} dari {Abdullah bin Dinar} dari {Abu Shalih} dari {Abu Hurairah} ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: ” Iman itu ada enam puluh sembilan, atau tujuh puluh pintu. Yang paling rendah adalah menyingkirkan duri dari jalanan, dan yang paling tinggi adalah ucapan Laa Ilaaha Illallah (tidak ada tuhan selain Allah). Sifat malu merupakan bagian dari iman.” Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Khalid Al Ahmar} dari {Ibnu ‘Ajlan}. Dan menurut jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami {‘Amru bin Rafi’} berkata, telah menceritakan kepada kami {Jarir} dari {Suhail} semuanya dari {Abdullah bin Dinar} dari {Abu Shalih} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw. seperti hadits di atas.

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 57

Bab : Iman

حَدَّثَنَا سَهْلُ بْنُ أَبِي سَهْلٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَسَمِعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَعِظُ أَخَاهُ فِي الْحَيَاءِ فَقَالَ إِنَّ الْحَيَاءَ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ

Telah menceritakan kepada kami {Sahl bin Abu Sahl} dan {Muhammad bin Abdullah bin Yazid} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Az Zuhri} dari {Salim} dari {Bapaknya} ia berkata; “Nabi saw. mendengar seorang lelaki memberi nasihat kepada saudaranya tentang malu. Maka Rasulullah saw. bersabda: ” Sesungguhnya malu adalah bagian iman.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 58

Bab : Iman

حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ عَنْ الْأَعْمَشِ ح و حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مَيْمُونٍ الرَّقِّيُّ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرٍ وَلَا يَدْخُلُ النَّارَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ إِيمَانٍ

Telah menceritakan kepada kami {Suwaid bin Sa’id} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ali bin Mushir} dari {Al A’masy}. Dan menurut jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Maimun Ar Raqqi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Sa’id bin Maslamah} dari {Al A’masy} dari {Ibrahim} dari {Alqamah} dari {Abdullah} ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: ” Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari kesombongan, dan tidak akan masuk neraka orang yang dalam hatinya terdapat iman seberat biji sawi.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 59

Bab : Iman

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَنْبَأَنَا مَعْمَرٌ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَلَّصَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ مِنْ النَّارِ وَأَمِنُوا فَمَا مُجَادَلَةُ أَحَدِكُمْ لِصَاحِبِهِ فِي الْحَقِّ يَكُونُ لَهُ فِي الدُّنْيَا أَشَدَّ مُجَادَلَةً مِنْ الْمُؤْمِنِينَ لِرَبِّهِمْ فِي إِخْوَانِهِمْ الَّذِينَ أُدْخِلُوا النَّارَ قَالَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِخْوَانُنَا كَانُوا يُصَلُّونَ مَعَنَا وَيَصُومُونَ مَعَنَا وَيَحُجُّونَ مَعَنَا فَأَدْخَلْتَهُمْ النَّارَ فَيَقُولُ اذْهَبُوا فَأَخْرِجُوا مَنْ عَرَفْتُمْ مِنْهُمْ فَيَأْتُونَهُمْ فَيَعْرِفُونَهُمْ بِصُوَرِهِمْ لَا تَأْكُلُ النَّارُ صُوَرَهُمْ فَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ النَّارُ إِلَى أَنْصَافِ سَاقَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ إِلَى كَعْبَيْهِ فَيُخْرِجُونَهُمْ فَيَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرَجْنَا مَنْ قَدْ أَمَرْتَنَا ثُمَّ يَقُولُ أَخْرِجُوا مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ وَزْنُ دِينَارٍ مِنْ الْإِيمَانِ ثُمَّ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ وَزْنُ نِصْفِ دِينَارٍ ثُمَّ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍقَالَ أَبُو سَعِيدٍ فَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْ هَذَا فَلْيَقْرَأْ{ إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ وَإِنْ تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَدُنْهُ أَجْرًا عَظِيمًا }

Telah menceritakan kepada kami Telah {Muhammad bin Yahya} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdurrazzaq} berkata, telah memberitakan kepada kami {Ma’mar} dari {Zaid bin Aslam} dari {‘Atho` bin Yasar} dari {Abu Sa’id Al Khudri} ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Jika Allah telah mengangkat orang-orang mukmin dari neraka dan mereka telah merasa aman, maka tidaklah perdebatan salah seorang di antara kalian terhadap temannya di dalam perkara yang hak yang terjadi di dunia itu lebih keras dari perdebatan orang-orang mukmin kepada Tuhan mereka tentang saudara-saudara mereka yang dimasukkan ke dalam neraka.” Beliau bersabda: “Orang-orang yang beriman berkata; ‘Wahai Tuhan kami, saudara-saudara kami dulunya shalat bersama kami, puasa bersama kami, dan melaksanakan haji bersama kami, tapi kenapa Engkau masukkan mereka ke dalam neraka! ‘ Allah berfirman: ‘ Pergi dan keluarkanlah orang-orang yang kalian kenal dari mereka.’ Maka mereka mendatanginya dan mengenali mereka dengan bentuk-bentuk mereka, bentuk-bentuk mereka tidak dimakan oleh api. Di antara mereka ada yang dimakan api hingga ke sebagian kedua betisnya. Dan ada yang telah dimakan api hingga ke kedua mata kakinya. Maka mereka pun mengeluarkannya. Kemudian mereka berseru; ‘Wahai Tuhan kami, kami telah mengeluarkan orang-orang yang telah Engkau perintahkan kepada kami.’ Kemudian Dia berfirman: ‘Keluarkanlah orang yang dalam hatinya terdapat keimanan seberat satu dinar. Kemudian orang yang dalam hatinya terdapat keimanan seberat setengah dinar. Kemudian orang yang dalam hatinya terdapat keimanan seberat biji sawi.’ Abu Sa’id berkata: “Barangsiapa tidak mempercayai ini, maka hendaklah ia membaca: “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarah, dan jika ada kebajikan sebesar zarah, niscaya Allah akan melipat gandakan dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 60

Bab : Iman

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ نَجِيحٍ وَكَانَ ثِقَةً عَنْ أَبِي عِمْرَانَ الْجَوْنِيِّ عَنْ جُنْدُبِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَكُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ فِتْيَانٌ حَزَاوِرَةٌ فَتَعَلَّمْنَا الْإِيمَانَ قَبْلَ أَنْ نَتَعَلَّمَ الْقُرْآنَ ثُمَّ تَعَلَّمْنَا الْقُرْآنَ فَازْدَدْنَا بِهِ إِيمَانًا

Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Muhammad} berkata, telah menceritakan kepada kami {Waki’} berkata, telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Najih} -ia tsiqah (terpercaya) – dari {Abu Imran Al Jauni} dari {Jundub bin Abdullah} ia berkata; “Ketika kami bersama Nabi saw., pada saat itu kami merupakan sosok pemuda-pemuda yang kuat. Kami belajar iman sebelum mempelajari Al Qur`an, kemudian kami mempelajari Al Qur`an, maka dengan begitu bertambahlah keimanan kami.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 61

Bab : Iman

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ نِزَارٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِنْفَانِ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ لَيْسَ لَهُمَا فِي الْإِسْلَامِ نَصِيبٌ الْمُرْجِئَةُ وَالْقَدَرِيَّةُ

Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Muhammad} berkata, telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Fudlail} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ali bin Nizar} dari {Bapaknya} dari {Ikrimah} dari {Ibnu Abbas} ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: ” Ada dua golongan dari umat ini yang bukan bagian dari Islam; yaitu Murji`ah dan Qadariyah.”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 62

Bab : Iman

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ كَهْمَسِ بْنِ الْحَسَنِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ عُمَرَ قَالَكُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَ رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيدُ سَوَادِ شَعَرِ الرَّأْسِ لَا يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ سَفَرٍ وَلَا يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ فَجَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَهُ إِلَى رُكْبَتِهِ وَوَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ ثُمَّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ مَا الْإِسْلَامُ قَالَ شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامُ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ وَحَجُّ الْبَيْتِ فَقَالَ صَدَقْتَ فَعَجِبْنَا مِنْهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ ثُمَّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ مَا الْإِيمَانُ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَكُتُبِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ صَدَقْتَ فَعَجِبْنَا مِنْهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ ثُمَّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ مَا الْإِحْسَانُ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنَّكَ إِنْ لَا تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ فَمَتَى السَّاعَةُ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ قَالَ فَمَا أَمَارَتُهَا قَالَ أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا قَالَ وَكِيعٌ يَعْنِي تَلِدُ الْعَجَمُ الْعَرَبَ وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبِنَاءِ قَالَ ثُمَّ قَالَ فَلَقِيَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ ثَلَاثٍ فَقَالَ أَتَدْرِي مَنْ الرَّجُلُ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ ذَاكَ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ مَعَالِمَ دِينِكُمْ

Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Muhammad} berkata, telah menceritakan kepada kami {Waki’} dari {Kahmas bin Al Hasan} dari {Abdullah bin Buraidah} dari {Yahya bin Ya’mar} dari {Ibnu Umar} dari {Umar} ia berkata; “Kami duduk-duduk di samping Rasulullah saw., lalu datanglah seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak nampak padanya bekas perjalanan jauh, dan tidak seorangpun dari kami mengenalnya. Dia lalu duduk di sisi Rasulullah saw. seraya menempelkan lututnya pada lutut Rasulullah dan meletakkan kedua tangannya pada kedua pahanya. Orang itu lantas bertanya; “Wahai Muhammad, apakah Islam itu?” beliau menjawab: ” bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan aku adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadlan dan melaksanakan haji ke baitullah.” Ia berkata lagi: “Kamu benar.” Maka kami pun merasa keheranan, ia yang bertanya dan ia pula yang membenarkannya. Kemudian ia bertanya lagi, “Wahai Muhammad, apakah iman itu?” beliau menjawab: “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, para Rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, hari akhir dan Qadar yang baik maupun yang buruk.” Ia berkata: “Engkau benar”. Maka kami pun merasa keheranan, ia yang bertanya dan ia pula yang membenarkannya Kemudian ia bertanya lagi, “Wahai Muhammad, apakah Ihsan itu?” beliau menjawab: “Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak dapat melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu.” Ia bertanya, “Kapan hari kiamat datang?” beliau menjawab: “Orang yang ditanya tentangnya tidak lebih tahu dari orang yang bertanya.” Ia bertanya: “Bagaimana tanda-tandanya?” beliau menjawab: “Seorang budak perempuan melahirkan anak majikannya.” -Waki’ berkata; “Yaitu orang ‘ajam (bukan dari bangsa arab) melahirkan orang arab- “Dan kamu melihat orang yang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba saling berlomba-lomba dalam membangun gedung.” Ibnu Umar berkata; “Umar berkata; “Kemudian Rasulullah saw. menjumpaiku setelah tiga hari, beliau lalu bertanya: “Apakah kamu tahu siapa lelaki itu?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau bersabda: “Itu adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan masalah-masalah agama kalian.”