Kitab 1 : Thaharah #228 Hadist

×

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 188

Bab : Wajib Mandi Atau Tidak Ketika Orang Kafir Masuk Islam

أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَغَرِّ وَهوَ ابْنُ الصَّبَّاحِ عَنْ خَلِيفَةَ بْنِ حُصَيْنٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ عَاصِمٍأَنَّهُ أَسْلَمَ فَأَمَرَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ

Telah mengabarkan kepada kami {Amr bin Ali} telah menceritakan kepada kami {Yahya} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Al Aghar yaitu Ibnu Shabah} dari {Khalifah bin Hushain} dari {Qais bin ‘Ashim} bahwa dia masuk Islam, maka Rasulullah saw. menyuruhnya mandi dengan air dan sidr (Daun Bidara).

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 189

Bab : Orang Kafir Mandi Terlebih Dahulu Jika Berniyat Masuk Islam

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُإِنَّ ثُمَامَةَ بْنَ أُثَالٍ الْحَنَفِيَّ انْطَلَقَ إِلَى نَجْلٍ قَرِيبٍ مِنْ الْمَسْجِدِ فَاغْتَسَلَ ثُمَّ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ يَا مُحَمَّدُ وَاللَّهِ مَا كَانَ عَلَى الْأَرْضِ وَجْهٌ أَبْغَضَ إِلَيَّ مِنْ وَجْهِكَ فَقَدْ أَصْبَحَ وَجْهُكَ أَحَبَّ الْوُجُوهِ كُلِّهَا إِلَيَّ وَإِنَّ خَيْلَكَ أَخَذَتْنِي وَأَنَا أُرِيدُ الْعُمْرَةَ فَمَاذَا تَرَى فَبَشَّرَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَمَرَهُ أَنْ يَعْتَمِرَ مُخْتَصَرٌ

Telah mengabarkan kepada kami {Qutaibah} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Al-Laits} dari {Sa’id bin Abu Sa’id} bahwa beliau mendengar {Abu Hurairah} berkata; ” Tsumamah bin Utsal Al Hanafi pergi ke tempat air mengalir dekat masjid untuk mandi, kemudian masuk ke dalam masjid dan berkata ” Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang diibadahi selain Allah, tidak ada sekutu baginya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Wahai Muhammad! Demi Allah di muka bumi ini, dulu tidak ada wajah yang paling aku benci melainkan wajahmu, dan sekarang wajahmu menjadi wajah yang paling aku cintai. Kudamu akan membawaku dan aku ingin umrah. Bagaimana pendapatmu?” Rasulullah saw. memberikan kabar gembira kepadanya dan menyuruhnya umrah.”-Demikian cerita ini secara ringkas-

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 190

Bab : Mandi Karena Mengubur Orang Musyrik

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى عَنْ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنِي شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ قَالَ سَمِعْتُ نَاجِيَةَ بْنَ كَعْبٍ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُأَنَّهُ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ أَبَا طَالِبٍ مَاتَ فَقَالَ اذْهَبْ فَوَارِهِ قَالَ إِنَّهُ مَاتَ مُشْرِكًا قَالَ اذْهَبْ فَوَارِهِ فَلَمَّا وَارَيْتُهُ رَجَعْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ لِي اغْتَسِلْ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Al Mutsanna} dari {Muhammad} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Syu’bah} dari {Abu Ishaq} berkata; saya mendengar {Najiah bin Ka’ab} dari {Ali} Radliyallahu’anhu bahwa dia datang kepada Rasulullah saw. untuk mengabarkan bahwa Abu Thalib meninggal dunia! Beliau bersabda, ” Pergilah ke sana dan kuburlah” Ali berkata; dia mati dalam keadaan musyrik. Rasul bersabda; “pergilah ke sana dan kuburlah” Ali berkata, “Setelah selesai menguburnya aku pulang, lalu beliau saw. bersabda kepadaku; ‘Mandilah. ‘”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 191

Bab : Kewajiban Mandi Jika Kedua Kemaluan Bertemu

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ قَالَ سَمِعْتُ الْحَسَنَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي رَافِعٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا الْأَرْبَعِ ثُمَّ اجْتَهَدَ فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Abdul A’la} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Khalid} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Qatadah} berkata; “saya mendengar {Hasan} berkata; dari {Abu Rafi’} dari {Abu Hurairah} bahwa Rasulullah saw. bersabda: ” Apabila telah duduk di antara dua tangan dan dua kaki (bersetubuh), kemudian bersungguh-sungguh, telah wajib mandi baginya.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 192

Bab : Kewajiban Mandi Jika Kedua Kemaluan Bertemu

أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ يَعْقُوبَ بْنِ إِسْحَقَ الْجَوْزَجَانِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ قَالَ حَدَّثَنَا أَشْعَثُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قَعَدَ بَيْنَ شُعَبِهَا الْأَرْبَعِ ثُمَّ اجْتَهَدَ فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُقَالَ أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ هَذَا خَطَأٌ وَالصَّوَابُ أَشْعَثُ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَقَدْ رَوَى الْحَدِيثَ عَنْ شُعْبَةَ النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ وَغَيْرُهُ كَمَا رَوَاهُ خَالِدٌ

Telah mengabarkan kepada kami {Ibrahim bin Ya’qub bin Ishaq Al Jauzajani} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Yusuf} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Isa bin Yunus} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Asy’ats bin Abdul Malik} dari {Ibnu Sirin} dari {Abu Hurairah} bahwa Rasulullah saw. bersabda: ” Apabila telah duduk di antara dua tangan dan dua kaki kemudian bersungguh-sungguh, telah wajib mandi baginya.” Abu Abdurrahman berkata; Yang ini salah, yang benar adalah, Asy’ats dari Al Hasan dari Abu Hurairah. Telah meriwayatkan hadis ini, An-Nadlr bin Syumail, Khalid, dan yang lainnya dari Syu’bah.

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 193

Bab : Mandi Karena Mani

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَعَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ وَاللَّفْظُ لِقُتَيْبَةَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبِيدَةُ بْنُ حُمَيْدٍ عَنْ الرُّكَيْنِ بْنِ الرَّبِيعِ عَنْ حُصَيْنِ بْنِ قَبِيصَةَ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَكُنْتُ رَجُلًا مَذَّاءً فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَيْتَ الْمَذْيَ فَاغْسِلْ ذَكَرَكَ وَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ وَإِذَا فَضَخْتَ الْمَاءَ فَاغْتَسِلْ

Telah mengabarkan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} dan {Ali bin Hujr} lafazh ini dari Qutaibah dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Abidah bin Humaid} dari {Rukain bin Rabi’} dari {Husain bin Qabishah} dari {Ali} Radliyallahu’anhu berkata; “Aku laki-laki yang sering mengeluarkan madzi. Rasulullah saw. bersabda kepadaku: ” Apabila kamu melihat madzi, maka cucilah kemaluanmu dan berwudlulah seperti wudlu untuk shalat. Jika kamu mengeluarkan air mani, mandilah.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 194

Bab : Mandi Karena Mani

أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ زَائِدَةَ ح و أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَاللَّفْظُ لَهُ أَنْبَأَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ الرُّكَيْنِ بْنِ الرَّبِيعِ بْنِ عَمِيلَةَ الْفَزَارِيِّ عَنْ حُصَيْنِ بْنِ قَبِيصَةَ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَكُنْتُ رَجُلًا مَذَّاءً فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِذَا رَأَيْتَ الْمَذْيَ فَتَوَضَّأْ وَاغْسِلْ ذَكَرَكَ وَإِذَا رَأَيْتَ فَضْخَ الْمَاءِ فَاغْتَسِلْ

Telah mengabarkan kepada kami {Ubaidullah bin Sa’id} dia berkata; Telah memberitakan kepada kami {Abdurrahman} dari {Zaidah}, dan Telah mengabarkan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} lafazh ini darinya, Telah mengabarkan kepada kami {Abu Walid} Telah menceritakan kepada kami {Zaidah} dari {Rukain bin Rabi’ bin ‘Amilah Al Fajariy} dari {Husain bin Qabishah} dari {Ali} Radliyallahu’anhu dia berkata; “Aku laki-laki yang sering mengeluarkan madzi, maka aku bertanya Rasulullah saw., lalu beliau bersabda kepadaku: ” Apabila kamu melihat madzi, berwudlulah seperti wudlu untuk shalat, kemudian cuci kemaluanmu. Jika kamu melihat keluarnya air mani, mandilah.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 195

Bab : Wanita Mandi Karena Dalam Mimpinya Melihat Seperti Laki-Laki

أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍأَنَّ أُمَّ سُلَيْمٍ سَأَلَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْمَرْأَةِ تَرَى فِي مَنَامِهَا مَا يَرَى الرَّجُلُ قَالَ إِذَا أَنْزَلَتْ الْمَاءَ فَلْتَغْتَسِلْ

Telah mengabarkan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {‘Abdah} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Sa’id} dari {Qatadah} dari {Anas}, bahwa Ummu Sulaim bertanya kepada Rasulullah saw. tentang perempuan yang bermimpi seperti mimpinya laki-laki? Maka beliau menjawab, ” Apabila ia mengeluarkan mani. Maka hendaklah mandi.”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 196

Bab : Wanita Mandi Karena Dalam Mimpinya Melihat Seperti Laki-Laki

أَخْبَرَنَا كَثِيرُ بْنُ عُبَيْدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ الزُّبَيْدِيِّ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ أَنَّ عَائِشَةَ أَخْبَرَتْهُأَنَّ أُمَّ سُلَيْمٍ كَلَّمَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَائِشَةُ جَالِسَةٌ فَقَالَتْ لَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي مِنْ الْحَقِّ أَرَأَيْتَ الْمَرْأَةَ تَرَى فِي النَّوْمِ مَا يَرَى الرَّجُلُ أَفَتَغْتَسِلُ مِنْ ذَلِكَ فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَمْ قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ لَهَا أُفٍّ لَكِ أَوَ تَرَى الْمَرْأَةُ ذَلِكَ فَالْتَفَتَ إِلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ تَرِبَتْ يَمِينُكِ فَمِنْ أَيْنَ يَكُونُ الشَّبَهُ

Telah mengabarkan kepada kami {Katsir bin ‘Ubaid} dari {Muhammad bin Harb} dari {Az-Zubaidi} dari {Az-Zuhri} dari {Urwah} bahwa {Aisyah} mengabarkan kepadanya, sesungguhnya Ummu Sulaim berbincang-bincang dengan Rasulullah saw. dan aku sedang duduk, kemudian Ummu Sulaim berkata; “Wahai Rasulullah saw., Allah tidak malu sedikitpun dari kebenaran, jadi apa pendapat engkau bila ada perempuan yang bermimpi seperti mimpinya laki-laki? Apakah dia harus mandi?” Rasulullah saw. menjawab, ” Ya.” Aisyah berkata; “Aku bertanya kepada Ummu Sulaim. ‘Ah, apakah perempuan juga bermimpi demikian! ‘ Lalu Rasulullah saw. menengok kepadaku dan berkata, “Ah, kamu ini bagaimana, lalu dari manakah anak bisa mirip orang tuanya itu?”

Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 197

Bab : Wanita Mandi Karena Dalam Mimpinya Melihat Seperti Laki-Laki

أَخْبَرَنَا شُعَيْبُ بْنُ يُوسُفَ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ هِشَامٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَأَنَّ امْرَأَةً قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي مِنْ الْحَقِّ هَلْ عَلَى الْمَرْأَةِ غُسْلٌ إِذَا هِيَ احْتَلَمَتْ قَالَ نَعَمْ إِذَا رَأَتْ الْمَاءَ فَضَحِكَتْ أُمُّ سَلَمَةَ فَقَالَتْ أَتَحْتَلِمُ الْمَرْأَةُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَفِيمَ يُشْبِهُهَا الْوَلَدُ

Telah mengabarkan kepada kami {Syu’aib bin Yusuf} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Hisyam} dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku {Bapakku} dari {Zainab bin Salamah} dari {Ummu Salamah} bahwa seorang perempuan berkata; “Wahai Rasulullah saw., Allah tidak Malu sedikitpun dari kebenaran, apakah seorang perempuan wajib mandi apabila ia bermimpi?” Lalu Rasulullah saw. bersabda: ” Ya, jika dia melihat mani. Maka Ummu Salamah tertawa dan bertanya; Apakah wanita bermimpi basah juga? Beliau saw. menjawab: “Kalau tidak, lalu dari mana anak itu dapat menyerupainya (mirip dengannya)?”