Telah menceritakan kepada kami {Hisyam bin Ammar}; telah menceritakan kepada kami {Shadaqah bin Khalid}; telah menceritakan kepada kami {Hisyam bin Al Ghaz} berkata; Aku mendengar {Nafi’} menceritakan dari {Ibnu Umar} radliallahu ‘anhu, bahwa pada waktu haji, Rasulullah saw. melakukan wukuf diantara jamarat pada hari ‘Ied Adha. Lantas beliau bersabda: “Hari apakah ini?” Para sahabat menjawab; ‘Hari Nahr (‘Ied Adha).’ Lalu beliau kembali bertanya: ‘Negeri apakah ini? ‘ Mereka menjawab; ‘Ini adalah negeri Allah yang haram.’ Kemudian beliau bertanya lagi: ‘Bulan apakah ini? ‘ Mereka menjawab bulan Allah yang haram.’ Kemudian beliau bersabda: ‘Ini adalah haji Akbar. Darah, harta dan kehormatan kalian adalah haram atas diri kalian, seperti keharaman negeri ini, pada bulan ini, dan hari ini.’ Kemudian beliau bertanya: ‘Apakah aku telah menyampaikannya? ‘ Mereka menjawab; ‘Ya’. Nabi saw. lantas bersabda: ‘Ya Allah saksikanlah.’ Kemudian beliau menyampaikan salam perpisahan kepada semua orang. Hingga mereka menyebutnya ‘Ini adalah haji Wada’.”
Telah menceritakan kepada kami {Bakar bin Khalaf Abu Bisyr}; telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id}; telah menceritakan kepada kami {Sufyan}; telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Thariq} dari {Thawush} dan {Abu Zubair} dari {Aisyah} dan {Ibnu Abbas} bahwa Nabi saw. mengakhirkan thawaf ziyarah hingga malam hari.
Telah menceritakan kepada kami {Harmalah bin Yahya}; telah menceritakan kepada kami {Ibnu Wahab}; telah memberitakan kepada kami {Ibnu Juraij} dari {Atha`} dari {Abdullah bin Abbas} radliallahu ‘anhu, bahwa Nabi saw. belum pernah berlari kecil pada tujuh putaran dalam thawaf Ifadhah. ‘Atha berkata; “Dan beliau tidak pernah berlari kecil dalam thawaf itu.”
Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Muhammad}; telah menceritakan kepada kami {Ubaidullah bin Musa} dari {Utsman bin Al Aswad} dari {Muhammad bin Abdurrahman bin Abu Bakar}, ia berkata; “Aku sedang duduk disamping {Ibnu ‘Abbas}, lalu datanglah seorang lelaki kepadanya, kemudian dia bertanya; ‘Dari mana kamu? ‘ Dia menjawab; ‘Dari zamzam.’ Dia bertanya lagi; ‘Apakah kamu meminum darinya sebagaimana mestinya? ‘ Dia berkata; ‘Bagaimana? ‘ Dia menjawab: ‘Apabila kamu meminumnya, menghadaplah ke Kiblat, bacalah bismillah, bernafas sebanyak tiga kali, dan berpuas-puaslah sampai seperti mau keluar lagi, dan apabila kamu telah selesai, pujilah Allah ‘azza wajalla. Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: ‘Sesungguhnya tanda perbedaan diantara kita dan orang-orang munafiq adalah mereka tidak berpuas-puas meminum air zamzam.’
Telah menceritakan kepada kami {Hisyam bin Ammar}; telah menceritakan kepada kami {Al Walid bin Muslim} berkata; {Abdullah bin Mu`ammal} berkata; bahwa ia mendengar {Abu Az Zubair} berkata; Aku mendengar {Jabir bin Abdullah} radliallahu ‘anhu, ia berkata; Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: ‘Air Zamzam (berkhasiat) sesuai dengan niat (tujuan) diminum (oleh penggunanya).’
Telah menceritakan kepada kami {Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi}; telah menceritakan kepada kami {Umar bin Abdul Wahid} dari {Al Auza’i}; telah menceritakan kepadaku {Hassan bin ‘Athiyyah}; telah menceritakan kepadaku {Nafi’} dari {Ibnu Umar} radliallahu ‘anhu, ia berkata; “Rasulullah pada hari penaklukan kota Makkah (fathul Makkah) memasuki Ka’bah, dan (ikut masuk) bersama beliau Bilal, Utsman bin Syaibah, lalu mereka menutupnya dari dalam. Dan ketika mereka keluar, aku pun bertanya kepada {Bilal}; ‘Di mana Rasulullah saw. shalat? ‘ Bilal mengabariku bahwa beliau shalat di hadapannya. (Yaitu) ketika masuk diantara dua tiang di sisi kanan. Kemudian kusalahkan diriku sendiri karena tidak menanyakan berapa raka’atkah Rasulullah saw. shalat.’
Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Muhammad}; telah menceritakan kepada kami {Waki’}; telah menceritakan kepada kami {Isma’il bin Abdul Malik} dari {Ibnu Abu Mulaikah} dari {Aisyah}, ia berkata; “Nabi saw. keluar dari sisiku dalam kondisi matanya sejuk dan jiwanya tenang, kemudian kembali kepadaku dalam kondisi sedih, maka aku bertanya; ‘Wahai Rasulullah, engkau keluar dari sisiku sedang engkau dalam kondisi sejuk dipandang, dan engkau kembali dalam keadaan sedih.’ Beliau bersabda: ‘Aku masuk ke dalam Ka’bah, dan aku berkeinginan sekali untuk tidak melakukannya, aku khawatir jika aku membuat umatku mengikuti setelah kepergianku.’
Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Muhammad}; telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Numair}; telah menceritakan kepada kami {Ubaidullah} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} radliallahu ‘anhu, ia berkata; Abbas bin Abdul Muththalib meminta izin kepada Rasulullah saw. untuk bermalam di Makkah pada hari-hari mabit di Mina untuk (menjalankan tugas) memberi minum (para jama’ah). Lalu beliau pun mengizinkannya.”
Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Muhammad} dan {Hannad bin As Sari}, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Mu’awiyah} dari {Isma’il bin Muslim} dari {Atha`} dari {Ibnu Abbas} berkata; Rasulullah saw. tidak meringankan seorang pun bermalam di Makkah kecuali kepada ‘Abbas dikarenakan ia memberikan air minum untuk jama’ah haji.
Telah menceritakan kepada kami {Hannad bin As Sari}; telah menceritakan kepada kami {Ibnu Abu Zaidah} dan {Abdah} dan {Waki’} dan {Abu Mu’awiyah}; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, telah menceritakan kepada kami {Ali bin Muhammad}; telah menceritakan kepada kami {Waki’} dan {Abu Mu’awiyah}; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abu Syaibah}; telah menceritakan kepada kami {Hafsh bin Ghiyats} semuanya dari {Hisyam bin Urwah} dari {Ayahnya} dari {Aisyah} radliallahu ‘anha, ia berkata; “Sesungguhnya singgah di padang pasir berkerikil bukanlah sunnah. Sesungguhnya Rasulullah saw. singgah agar lebih mudah keluar (dari sana).”