Kitab 21 : Budak #106 Hadist

×

Sunan Darimi | Hadits No. : 2590

Bab : Siapa Yang Allah Kehendaki Kebaikan, Allah Pahamkan Terhadap Agama

أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِنْدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

Telah mengabarkan kepada kami {Sa’id bin Sulaiman} dari {Isma’il bin Ja’far} dari {Abdullah bin Sa’id bin Abu Hind} dari {ayahnya} dari {Ibnu Abbas} ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa dikehendaki kebaikan oleh Allah, Dia akan memberikan kefahaman agama kepadanya.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 2591

Bab : Sehat Dan Waktu Kosong

أَخْبَرَنَا الْمَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ هُوَ ابْنُ سَعِيدٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَاهُ يُحَدِّثُ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الصِّحَّةَ وَالْفَرَاغَ نِعْمَتَانِ مِنْ نِعَمِ اللَّهِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ

Telah mengabarkan kepada kami {Al Makki bin Ibrahim} telah menceritakan kepada kami {Abdullah} ia adalah Ibnu Sa’id, bahwa ia mendengar {ayahnya} menceritakan dari {Ibnu Abbas} ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya kesehatan dan waktu luang adalah dua kenikmatan dari kenikmatan-kenikmatan Allah yang sering dilalaikan oleh kebanyakan manusia.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 2592

Bab : Menjaga Pendengaran

أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا خَالِدٌ يَعْنِي ابْنَ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ اسْتَمَعَ إِلَى حَدِيثِ قَوْمٍ وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ صُبَّ فِي أُذُنِهِ الْآنُكُ

Telah mengabarkan kepada kami {Amr bin ‘Auf} telah mengabarkan kepada kami {Khalid} yakni Ibnu Abdullah, dari {Khalid Al Hadzdza`i} dari {Ikrimah} dari {Ibnu Abbas} dari Nabi saw., beliau bersabda: “Barangsiapa yang mendengar pembicaraan suatu kaum, sementara mereka membenci hal itu (untuk didengar orang lain), niscaya akan dituangkan timah panas ke telinganya.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 2593

Bab : Menjaga Pendengaran

أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ أَبِي الطُّفَيْلِ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ لِي قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُتْبِعْ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ فَإِنَّ الْأُولَى لَكَ وَالْآخِرَةَ عَلَيْكَ

Telah mengabarkan kepada kami {Abu Al Walid Ath Thayalisi} telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Salamah} dari {Muhammad bin Ishaq} dari {Muhammad bin Ibrahim} dari {Salamah bin Abu Ath Thufail} dari {Ali} ia berkata kepadaku bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah engkau terus menerus memandang (sesuatu yang haram), karena pandangan pertama adalah boleh untukmu, sedangkan pandangan selanjutnya adalah haram bagimu.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 2594

Bab : Menjaga Lisan

أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ الرَّبِيعِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ يَعْلَى بْنِ عَطَاءٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ سُفْيَانَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ فِي الْإِسْلَامِ لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا قَالَ اتَّقِ اللَّهَ ثُمَّ اسْتَقِمْ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ شَيْءٍ قَالَ فَأَشَارَ إِلَى لِسَانِهِ

Telah mengabarkan kepada kami {Sa’id bin Ar Rabi’} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Ya’la bin ‘Atha`} ia berkata; Aku mendengar {Abdullah bin Sufyan} dari {ayahnya} ia berkata; Aku berkata; Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepada amalan dalam Islam yang tidak akan aku tanyakan kepada seorang pun. Beliau bersabda: “Bertaqwalah kepada Allah kemudian istiqamahlah.” Ia mengatakan; Aku berkata lagi; Kemudian apa? Ia mengatakan; Lalu beliau menujuk ke arah lidahnya.

Sunan Darimi | Hadits No. : 2595

Bab : Menjaga Lisan

أَخْبَرَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ يَعْنِي ابْنَ إِسْمَعِيلَ بْنِ مُجَمِّعٍ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ شِهَابٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ مُعَاذٍ عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مُرْنِي بِأَمْرٍ أَعْتَصِمُ بِهِ قَالَ قُلْ رَبِّيَ اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقِمْ قَالَ قُلْتُ يَا نَبِيَّ اللَّهِ مَا أَكْثَرُ مَا تَخَوَّفُ عَلَيَّ قَالَ فَأَخَذَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِلِسَانِهِ ثُمَّ قَالَ هَذَا

Telah mengabarkan kepada kami {Abu Nu’aim} telah menceritakan kepada kami {Ibrahim} yakni Ibnu Isma’il bin Mujammi’, ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku {Ibnu Syihab} dari {Abdurrahman bin Mu’adz} dari {Sufyan bin Abdullah} ia berkata; Aku berkata; Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku suatu urusan yang akan aku pegang teguh. Beliau bersabda: “Katakanlah; Rabbku adalah Allah, kemudian istiqamahlah.” Ia mengatakan; Aku bertanya; Wahai Nabiyullah, apa yang harus lebih banyak aku takuti? Maka beliau memegang lidahnya kemudian mengatakan: “Ini.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 2596

Bab : Menjaga Lisan

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ مِغْوَلٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ جَابِرٍ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} telah menceritakan kepada kami {Malik bin Mighwal} dari {Al A’masy} dari {Abu Sufyan} dari {Jabir} ia berkata; Dikatakan; Wahai Rasulullah, siapakah orang paling mulia dalam Islam? Beliau menjawab: “Seseorang dimana kaum muslimin merasa selamat dari lisan dan tangannya.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 2597

Bab : Diam

أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ عِيسَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُقْبَةَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَمَتَ نَجَا

Telah mengabarkan kepada kami {Ishaq bin Isa} dari {Abdullah bin Uqbah} dari {Yazid bin Amr} dari {Abu Abdurrahman Al Hubuli} dari {Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash} ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa diam, ia akan selamat.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 2598

Bab : Ghibah

أَخْبَرَنَا نُعَيْمُ بْنُ حَمَّادٍ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قِيلَ لَهُ مَا الْغِيبَةُ قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ وَإِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ فَإِنْ كَانَ فِيهِ فَقَدْ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ

Telah mengabarkan kepada kami {Nu’aim bin Hammad} dari {Abdul Aziz bin Muhammad} dari {Al ‘Ala`} dari {ayahnya} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw. bahwa dikatakan kepada beliau; Apa ghibah itu? Beliau menjawab: “Engkau menyebut-nyebut saudaramu dengan apa yang ia benci.” Dikatakan; Meskipun apa yang aku katakan tentang saudaraku itu benar? Beliau menjawab: “Jika apa yang kamu katakan tentangnya itu benar, maka engkau telah berbuat ghibah padanya, namun jika hal itu tidak benar, maka engkau telah berdusta kepadanya.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 2599

Bab : Dusta

أَخْبَرَنَا عُثْمَانُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ إِدْرِيسَ الْأَوْدِيِّ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ يَرْفَعُ الْحَدِيثَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ شَرَّ الرَّوَايَا رَوَايَا الْكَذِبِ وَلَا يَصْلُحُ مِنْ الْكَذِبِ جِدٌّ وَلَا هَزْلٌ وَلَا يَعِدُ الرَّجُلُ ابْنَهُ ثُمَّ لَا يُنْجِزُ لَهُ إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّهُ يُقَالُ لِلصَّادِقِ صَدَقَ وَبَرَّ وَيُقَالُ لِلْكَاذِبِ كَذَبَ وَفَجَرَ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا وَإِنَّهُ قَالَ لَنَا هَلْ أُنَبِّئُكُمْ مَا الْعَضْهُ وَإِنَّ الْعَضْهَ هِيَ النَّمِيمَةُ الَّتِي تُفْسِدُ بَيْنَ النَّاسِ

Telah mengabarkan kepada kami {Utsman bin Muhammad} telah menceritakan kepada kami {Jarir} dari {Idris Al Audi} dari {Abu Ishaq} dari {Abu Al Ahwash} bahwa {Abdullah} memarfu’kan hadits kepada Nabi saw., beliau bersabda: “Sesungguhnya cerita yang paling buruk adalah cerita dusta, dan sebagian dusta itu tidak pantas dijadikan sesuatu yang serius dan canda. Seorang laki-laki tidak boleh berjanji kepada anaknya kemudian ia tidak menunaikan janjinya itu. Sesungguhnya kebenaran itu membimbing kepada kebajikan dan kebajikan itu membimbing ke surga. Sesungguhnya dusta itu menunjukkan pada kedurhakaan dan kedurhakaan itu membimbing ke neraka. Sesungguhnya akan dikatakan kepada orang yang jujur; Ia jujur dan bajik. Dan akan dikatakan kepada orang yang berdusta; Ia berdusta dan durhaka. Sesungguhnya seseorang akan berlaku jujur hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur dan berlaku dusta hingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” Beliau bersabda kepada kami: “Maukah aku beritahukan kepada kalian apa itu Al ‘Adlhu itu? Sesungguhnya Al ‘Adlhu adalah mengadu domba yang akan menghancurkan antara manusia.”