Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Sinan} berkata, telah menceritakan kepada kami {Fulaih}. Dan telah diriwayatkan pula hadits serupa dari jalan lain, yaitu Telah menceritakan kepadaku {Ibrahim bin Al Mundzir} berkata, telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Fulaih} berkata, telah menceritakan kepadaku {bapakku} berkata, telah menceritakan kepadaku {Hilal bin Ali} dari {Atho’ bin Yasar} dari {Abu Hurairah} berkata: Ketika Nabi saw. berada dalam suatu majelis membicarakan suatu kaum, tiba-tiba datanglah seorang Arab Badui lalu bertanya: “Kapan datangnya hari kiamat?” Namun Nabi saw. tetap melanjutkan pembicaraannya. Sementara itu sebagian kaum ada yang berkata; “beliau mendengar perkataannya akan tetapi beliau tidak menyukai apa yang dikatakannya itu, ” dan ada pula sebagian yang mengatakan; “bahwa beliau tidak mendengar perkataannya.” Hingga akhirnya Nabi saw. menyelesaikan pembicaraannya, seraya berkata: “Mana orang yang bertanya tentang hari kiamat tadi?” Orang itu berkata: “saya wahai Rasulullah!”. Maka Nabi saw. bersabda: “Apabila sudah hilang amanah maka tunggulah terjadinya kiamat”. Orang itu bertanya: “Bagaimana hilangnya amanat itu?” Nabi saw. menjawab: “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka akan tunggulah terjadinya kiamat”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 58
Bab : Siapa yang Mengeraskan Suaranya Dalam Menyampaikan Ilmu
Telah menceritakan kepada kami {Abu An Nu’man ‘Arim bin Al Fadhal} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Awanah} dari {Abu Bisyir} dari {Yusuf bin Mahak} dari {Abdullah bin ‘Amru} berkata: Nabi saw. pernah tertinggal dari kami dalam suatu perjalanan yang kami lakukan hingga Beliau mendapatkan kami sementara waktu shalat sudah hampir habis, kami berwudhu’ dengan hanya mengusap kaki kami. Maka Nabi saw. berseru dengan suara yang keras: “celakalah bagi tumit-tumit yang tidak basah akan masuk neraka.” Beliau serukan hingga dua atau tiga kali.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 59
Bab : Ucapan Ahli Hadits, Telah Bercerita Kepada Kami, Telah Mengabarkan Kepada Kami …
Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} Telah menceritakan kepada kami {Isma’il bin Ja’far} dari {Abdullah bin Dinar} dari {Ibnu Umar} berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya diantara pohon ada suatu pohon yang tidak jatuh daunnya. Dan itu adalah perumpamaan bagi seorang muslim”. Nabi saw. bertanya: “Katakanlah kepadaku, pohon apakah itu?” Maka para sahabat beranggapan bahwa yang dimaksud adalah pohon yang berada di lembah. Abdullah berkata: “Aku berpikir dalam hati pohon itu adalah pohon kurma, tapi aku malu mengungkapkannya. Kemudian para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, pohon apakah itu?” Beliau saw. menjawab: “Pohon kurma”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 60
Bab : Pemimpin Menyampaikan Pertanyaan Kepada Kepada Para Sahabatnya Untuk Mengatahui Kadar Ilmu Mereka
Telah menceritakan kepada kami {Khalid bin Makhlad} Telah menceritakan kepada kami {Sulaiman} Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Dinar} dari {Ibnu Umar} dari Nabi saw., beliau bersabda: “Sesungguhnya diantara pohon ada satu pohon yang tidak jatuh daunnya. Dan itu adalah perumpamaan bagi seorang muslim”. Nabi saw. bertanya: “Katakanlah padaku, pohon apakah itu?” Maka para sahabat beranggapan bahwa yang dimaksud adalah pohon yang berada di lembah. Abdullah berkata: Aku berpikir dalam hati pohon itu adalah pohon kurma, tapi aku malu mengungkapkannya. Kemudian orang-orang berkata: “Wahai Rasulullah, pohon apakah itu?” Beliau saw. menjawab: “Pohon kurma”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 61
Bab : Keterangan Tentang Ilmu,Diantaranya Firman Allah Ta’ala: “dan Katakanlah, Ya Rabb Tambahkanlah Aku Ilmu…”
Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Yusuf} berkata, telah menceritakan kepada kami {Al Laits} dari {Sa’id Al Maqburi} dari {Syarik bin Abdullah bin Abu Namir} bahwa dia mendengar {Anas bin Malik} berkata: Ketika kami sedang duduk-duduk bersama Nabi saw. didalam Masjid, ada seorang yang menunggang unta datang lalu menambatkannya di dekat Masjid lalu berkata kepada mereka (para sahabat): “Siapa diantara kalian yang bernama Muhammad?” Pada saat itu Nabi saw. bersandaran di tengah para sahabat, lalu kami menjawab: “orang Ini, yang berkulit putih yang sedang bersandar”. Orang itu berkata kepada Beliau; “Wahai putra Abdul Muththalib” Nabi saw. menjawab: “Ya, aku sudah menjawabmu”. Maka orang itu berkata kepada Nabi saw.: “Aku bertanya kepadamu persoalan yang mungkin berat buatmu namun janganlah kamu merasakan sesuatu terhadapku.” Maka Nabi saw. menjawab: “Tanyalah apa yang menjadi persoalanmu”. Orang itu berkata: “Aku bertanya kepadamu demi Rabbmu dan Rabb orang-orang sebelummu. Apakah Allah yang mengutusmu kepada manusia seluruhnya?” Nabi saw. menjawab: “Demi Allah, ya benar!” Kata orang itu: “Aku bersumpah kepadamu atas nama Allah, apakah Allah yang memerintahkanmu supaya kami shalat lima (waktu) dalam sehari semalam?” Nabi saw. menjawab: “Demi Allah, ya benar!” Kata orang itu: “Aku bersumpah kepadamu atas nama Allah, apakah Allah yang memerintahkanmu supaya kami puasa di bulan ini dalam satu tahun?” Nabi saw. menjawab: “Demi Allah, ya benar!” Kata orang itu: “Aku bersumpah kepadamu atas nama Allah, apakah Allah yang memerintahkanmu supaya mengambil sedekah dari orang-orang kaya di antara kami lalu membagikannya kepada orang-orang fakir diantara kami?” Nabi saw. menjawab: “Demi Allah, ya benar!” Kata orang itu: “Aku beriman dengan apa yang engkau bawa dan aku adalah utusan kaumku, aku dhamam bin Tsa’labah saudara dari Bani Sa’d bin Bakr.” Begitulah (kisah tadi) sebagaimana yang diriwayatkan oleh {Musa bin Isma’il} dan {Ali bin Abdul Hamid} dari {Sulaiman bin Al Mughirah} dari {Tsabit} dari {Anas} dari Nabi saw.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 62
Bab : Metode Munawalah dan Surat-Surat Para Ahli Ilmu Ke Berbagai Negeri
Telah menceritakan kepada kami {Isma’il bin Abdullah} berkata, telah menceritakan kepadaku {Ibrahim bin Sa’d} dari {Shalih} dari {Ibnu Syihab} dari {Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah bin Mas’ud} bahwa {Abdullah bin ‘Abbas} telah mengabarkannya, bahwa Nabi saw. telah mengutus seseorang dengan membawa surat dan memerintahkan kepadanya untuk memberikan surat tersebut kepada Pemimpin Bahrain. Lalu Pemimpin Bahrain itu memberikannya kepada Kisra. Tatkala dibaca, surat itu dirobeknya. Aku mengira kemudian {Ibnu Musayyab} berkata; lalu Rasulullah saw. berdoa agar mereka (kekuasaannya) dirobek-robek sehancur-hancurnya.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 63
Bab : Metode Munawalah dan Surat-Surat Para Ahli Ilmu Ke Berbagai Negeri
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Muqotil Abu Al Hasan Al Marwazi} telah mengabarkan kepada kami {Abdullah} berkata, telah mengabarkan kepada kami {Syu’bah} dari {Qotadah} dari {Anas bin Malik} berkata: Nabi saw. menulis surat atau bermaksud menulis surat, lalu dikatakan kepada Beliau, bahwa mereka tidak akan membaca tulisan kecuali tertera stempel. Maka Nabi saw. membuat stempel yang terbuat dari perak yang bertanda; Muhammad Rasulullah. Seakan-akan aku melihat warna putih pada tangan Beliau saw.”. Lalu aku bertanya kepada Qotadah: “Siapa yang membuat tanda Muhammad Rasulullah?” Jawabnya: “Anas”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 64
Bab : Siapa yang Duduk Di Belakang Dalam Suatu Majelis
Telah menceritakan kepada kami {Isma’il} berkata, telah menceritakan kepadaku {Malik} dari {Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah} bahwa {Abu Murrah} -mantan budak Uqail bin Abu Thalib-, mengabarkan kepadanya dari {Abu Waqid Al Laitsi}, bahwa Rasulullah saw. ketika sedang duduk bermajelis di Masjid bersama para sahabat datanglah tiga orang. Yang dua orang menghadap Nabi saw. dan yang seorang lagi pergi, yang dua orang terus duduk bersama Nabi saw. dimana satu diantaranya nampak berbahagia bermajelis bersama Nabi saw. sedang yang kedua duduk di belakang mereka, sedang yang ketiga berbalik pergi, Setelah Rasulullah saw. selesai bermajelis, Beliau bersabda: “Maukah kalian aku beritahu tentang ketiga orang tadi?” Adapun seorang diantara mereka, dia meminta perlindungan kepada Allah, maka Allah lindungi dia. Yang kedua, dia malu kepada Allah, maka Allah pun malu kepadanya. Sedangkan yang ketiga berpaling dari Allah maka Allah pun berpaling darinya”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 65
Bab : Sabda Nabi saw.: “Berapa Banyak Orang yang Hanya Mendapat Penyampaian Lebih Paham Dibanding Orang yang Mendengarnya Langsung”
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} berkata, telah menceritakan kepada kami {Bisyir} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ibnu ‘Aun} dari {Ibnu Sirin} dari {Abdurrahman bin Abu Bakrah} dari {bapaknya}, dia menuturkan, bahwa Nabi saw. duduk diatas untanya sementara orang-orang memegangi tali kekang unta tersebut. Beliau saw. berkata: “Hari apakah ini? ‘. Kami semua terdiam dan menyangka bahwa Beliau akan menamakan nama lain selain nama hari yang sudah dikenal. Beliau saw. berkata: “Bukankah hari ini hari Nahar?” Kami menjawab: “Benar”. Nabi saw. kembali bertanya: “Bulan apakah ini? ‘. Kami semua terdiam dan menyangka bahwa Beliau akan menamakan nama lain selain nama bulan yang sudah dikenal. Beliau saw. berkata: “Bukankah ini bulan Dzul Hijjah?” Kami menjawab: “Benar”. Nabi saw. bersabda: “Sesungguhnya darah kalian, harta kalian dan kehormatan kalian sesama kalian haram (suci) sebagaimana sucinya hari kalian ini, bulan kalian ini dan tanah kalian ini. (Maka) hendaklah yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir, karena orang yang hadir semoga dapat menyampaikan kepada orang yang lebih paham darinya”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 66
Bab : Nabi saw. Selalu Memberi Waktu yang Tepat Ketika Memberi Nasehat
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} berkata, telah mengabarkan kepada kami {Sufyan} dari {Al A’masy} dari {Abu Wa’il} dari {Ibnu Mas’ud} berkata; bahwa Nabi saw. memperingatkan kami dengan suatu pelajaran tentang hari-hari yang sulit yang akan kami hadapi.