Kitab 37 : Minuman #81 Hadist

×

Sahih Muslim | Hadits No. : 3670

Bab : Haramnya Berobat Dengan Khamer

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَاللَّفْظُ لِابْنِ الْمُثَنَّى قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَائِلٍ عَنْ أَبِيهِ وَائِلٍ الْحَضْرَمِيِّ أَنَّ طَارِقَ بْنَ سُوَيْدٍ الْجُعْفِيَّسَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَمْرِ فَنَهَاهُ أَوْ كَرِهَ أَنْ يَصْنَعَهَا فَقَالَ إِنَّمَا أَصْنَعُهَا لِلدَّوَاءِ فَقَالَ إِنَّهُ لَيْسَ بِدَوَاءٍ وَلَكِنَّهُ دَاءٌ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Al Mutsanna} dan {Muhammad bin Basysyar} dan ini adalah lafadz Ibnu Al Mutsanna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Simak bin Harb} dari {‘Alqamah bin Wa`il} dari ayahnya {Wa`il Al Hadlrami} bahwa Thariq bin Suwaid Al Ju’fi pernah bertanya kepada Nabi saw. mengenai khamer, maka beliau pun melarangnya atau benci membuatnya.” Lalu dia berkata, “Saya membuatnya hanya untuk obat.” Maka beliau bersabda: “Khamer itu bukanlah obat, akan tetapi ia adalah penyakit.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3671

Bab : Penjelasan Bahwa Semua Perasan yang Dibuat Dari Anggur dan Kurma Disebut Sebagai Khamer

حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ أَبِي عُثْمَانَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ أَنَّ أَبَا كَثِيرٍ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْخَمْرُ مِنْ هَاتَيْنِ الشَّجَرَتَيْنِ النَّخْلَةِ وَالْعِنَبَةِ

Telah menceritakan kepadaku {Zuhair bin Harb} telah menceritakan kepada kami {Isma’il bin Ibrahim} telah mengabarkan kepada kami {Al Hajjaj bin Abu Utsman} telah menceritakan kepadaku {Yahya bin Abu Katsir} bahwa {Abu Katsir} telah menceritakan kepadanya dari {Abu Hurairah} dia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Khamer itu bisa terbuat dari dua macam pohon ini; kurma dan anggur.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3672

Bab : Penjelasan Bahwa Semua Perasan yang Dibuat Dari Anggur dan Kurma Disebut Sebagai Khamer

و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو كَثِيرٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُاسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْخَمْرُ مِنْ هَاتَيْنِ الشَّجَرَتَيْنِ النَّخْلَةِ وَالْعِنَبَةِ

Dan telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Abdullah bin Numair} telah menceritakan kepada kami {ayahku} telah menceritakan kepada kami {Al Auza’i} telah menceritakan kepada kami {Abu Katsir} dia berkata; saya mendengar {Abu Hurairah} berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Khamer itu bisa terbuat dari dua macam pohon ini; kurma dan anggur.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3673

Bab : Penjelasan Bahwa Semua Perasan yang Dibuat Dari Anggur dan Kurma Disebut Sebagai Khamer

و حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ وَعِكْرِمَةَ بْنِ عَمَّارٍ وَعُقْبَةَ بْنِ التَّوْأَمِ عَنْ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْخَمْرُ مِنْ هَاتَيْنِ الشَّجَرَتَيْنِ الْكَرْمَةِ وَالنَّخْلَةِوَفِي رِوَايَةِ أَبِي كُرَيْبٍ الْكَرْمِ وَالنَّخْلِ

Dan telah menceritakan kepada kami {Zuhair bin Harb} dan {Abu Kuraib} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Waki’} dari {Al Auza’i} dan {Ikrimah bin ‘Ammar} dan {‘Uqbah bi At Tau`am} dari {Abu Katsir} dari {Abu Hurairah} dia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: Khamer itu bisa terbuat dari dua jenis pohon ini; anggur dan kurma.” Dan dalam riwayatnya Abu Kuraib juga menyebutkan, “Pohon anggur dan pohon kurma.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3674

Bab : Larangan Membuat Perasan Kurma dan Anggur Dengan Mencampurnya

حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا جَرِيرُ بْنُ حَازِمٍ سَمِعْتُ عَطَاءَ بْنَ أَبِي رَبَاحٍ حَدَّثَنَا جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيُّأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُخْلَطَ الزَّبِيبُ وَالتَّمْرُ وَالْبُسْرُ وَالتَّمْرُ

Telah menceritakan kepada kami {Syaiban bin Farruh} telah menceritakan kepada kami {Jarir bin Hazim} saya mendengar {‘Atha bin Abu Rabah} telah menceritakan kepada kami {Jabir bin Abdullah Al Anshari}, bahwa Nabi saw. melarang mencampur antara anggur dengan kurma masak, kurma muda dengan kurma masak (untuk dibuat perasan).”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3675

Bab : Larangan Membuat Perasan Kurma dan Anggur Dengan Mencampurnya

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيِّعَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ نَهَى أَنْ يُنْبَذَ التَّمْرُ وَالزَّبِيبُ جَمِيعًا وَنَهَى أَنْ يُنْبَذَ الرُّطَبُ وَالْبُسْرُ جَمِيعًا

Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Laits} dari {‘Atha bin Abu Rabah} dari {Jabir bin Abdullah Al Anshari} dari Rasulullah saw., bahwa beliau melarang membuat perasan kurma dengan anggur menjadi satu, dan melarang membuat perasan kurma segar (matang) dengan kurma muda menjadi satu.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3676

Bab : Larangan Membuat Perasan Kurma dan Anggur Dengan Mencampurnya

و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ ح و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَمُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ وَاللَّفْظُ لِابْنِ رَافِعٍ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ قَالَ لِي عَطَاءٌ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُاقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَجْمَعُوا بَيْنَ الرُّطَبِ وَالْبُسْرِ وَبَيْنَ الزَّبِيبِ وَالتَّمْرِ نَبِيذًا

Dan telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Hatim} telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dari {Ibnu Juraij}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} dan {Muhammad bin Rafi’} dan ini adalah lafadz Ibnu Rafi’, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Abdurrazaq} telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Juraij} dia berkata; {‘Atha} pernah berkata; saya pernah mendengar {Jabir bin Abdullah} berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian mencampur antara perasan ruthab (kurma segar) dengan busr (kurma muda) dan antara perasan anggur dengan tamr (kurma masak).”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3677

Bab : Larangan Membuat Perasan Kurma dan Anggur Dengan Mencampurnya

و حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ أَخْبَرَنَا اللَّيْثُ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ الْمَكِّيِّ مَوْلَى حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيِّعَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ نَهَى أَنْ يُنْبَذَ الزَّبِيبُ وَالتَّمْرُ جَمِيعًا وَنَهَى أَنْ يُنْبَذَ الْبُسْرُ وَالرُّطَبُ جَمِيعًا

Dan telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Laits}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Rumh} telah mengabarkan kepada kami {Laits} dari {Abu Az Zubair Al Makki Al Makki} bekas budak Hakim bin Hizam, dari {Jabir bin Abdullah Al Anshari} dari Rasulullah saw., bahwa beliau melarang membuat perasan anggur dengan tamr (kurma masak) menjadi satu, dan melarang membuat perasan busr (kurma muda) dengan ruthab (kurma segar) menjadi satu.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3678

Bab : Larangan Membuat Perasan Kurma dan Anggur Dengan Mencampurnya

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ عَنْ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ التَّمْرِ وَالزَّبِيبِ أَنْ يُخْلَطَ بَيْنَهُمَا وَعَنْ التَّمْرِ وَالْبُسْرِ أَنْ يُخْلَطَ بَيْنَهُمَا

Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya} telah mengabarkan kepada kami {Yazid bin Zurai’} dari {At Taimi} dari {Abu An Nadlrah} dari {Abu Sa’id}, bahwa Nabi saw. melarang mencampurkan antara kurma dengan anggur dan antara tamr (kurma masak) dan busr (kurma muda) untuk dibuat perasan.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 3679

Bab : Larangan Membuat Perasan Kurma dan Anggur Dengan Mencampurnya

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ يَزِيدَ أَبُو مَسْلَمَةَ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَنَهَانَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَخْلِطَ بَيْنَ الزَّبِيبِ وَالتَّمْرِ وَأَنْ نَخْلِطَ الْبُسْرَ وَالتَّمْرَو حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيُّ حَدَّثَنَا بِشْرٌ يَعْنِي ابْنَ مُفَضَّلٍ عَنْ أَبِي مَسْلَمَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Ayyub} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Ulayyah} telah menceritakan kepada kami {Sa’id bin Zaid Abu Maslamah} dari {Abu Nadlrah} dari {Abu Sa’id} dia berkata, “Rasulullah saw. melarang kami membuat perasan dengan mencampurkan antara anggur dan kurma, antara kurma muda dan kurma masak.” Telah menceritakan kepada kami {Nashr bin Ali Al Jahdlami} telah menceritakan kepada kami {Bisyr} -yaitu Ibnu Mufadlal- dari {Abu Maslamah} dengan sanad seperti ini.”