Telah bercerita kepada kami {‘Ali bin ‘Abdullah} telah bercerita kepada kami {Sufyan} berkata aku mendengar {‘Amar} berkata; “Aku pernah duduk bersama Jabir bin Zaid dan ‘Amru bin Aus, lalu {Bajalah} bercerita kepada keduanya suatu peristiwa pada tahun tujuh puluh saat Mush’ab bin Az Zubair menunaikan ibadah hajji bersama dengan penduduk Bashrah. Ketika berada di sisi air zamzam, dia (Bajalah) berkata; “Aku adalah juru tulis Jaz’i bin Mu’awiyah, paman Al Ahnaf”. Kemudian datang surat perintah dari {‘Umar bin Al Khaththab} sebelum kematiannya yang berisi; “Pisahkanlah setiap orang yang memiliki mahram dari orang Majusi”. Dan ‘Umar belum pernah mengambil jizyah (upeti) dari Kaum Majusi hingga kemudian datang ‘Abdur Rahman bin ‘Auf bersaksi bahwa Rasulullah saw. pernah mengambil jizyah orang Majusi Hajar”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 2924
Bab : Jizyah dan Berdamai Dengan Kafir Dzimmi dan Harbi
Telah bercerita kepada kami {Abu Al Yaman} telah mengabarkan kepada kami {Syu’aib} dari {Az Zuhriy} berkata telah bercerita kepadaku {‘Urwah bin Az Zubair} dari {Al Miswar bin Makhramah}, dia mengabarkan kepadanya bahwa {‘Amru bin ‘Auf Al Anshariy}, dia adalah cucu dari Bani ‘Amir bin Lu’ay yang turut serta dalam perang Badar, mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah saw. mengutus Abu ‘Ubaidah bin Al Jarrah ke negeri Bahrain untuk mengambil jizyah. Sebelumnya Rasulullah saw. telah membuat perjanjian dengan penduduk Bahrain dan menjadikan Al ‘Alaa’ bin Al Hadhramiy sebagai pemimpin mereka. Maka Abu ‘Ubaidah datang dengan membawa harta dari negeri Bahrain. Kedatangan Abu ‘Ubaidah ini didengar oleh Kaum Anshar bertepatan dengan saat shalat Shubuh bersama Rasulullah saw. Setelah shalat selesai, Beliau segera pergi namun mereka berkerumun menghampiri Beliau. Maka Rasulullah saw. tersenyum ketika melihat mereka seraya berkata: “Aku kira kalian telah mendengar bahwa Abu ‘Ubaidah telah tiba dengan membawa sesuatu”. Mereka berkata; “Benar sekali wahai Rasulullah”. Maka Beliau bersabda: “Bergenbiralah dan bercita-citalah dengan apa yang dapat membuat kalian berbahagia. Sungguh demi Allah, bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan dari kalian. Akan tetapi yang aku khawatirkan atas kalian adalah bila kalian telah dibukakan (harta) dunia sebagaimana telah dibukakan kepada orang-orang sebelum kalian lalu kalian berlomba-loba untuk memperebutkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba memperebutkannya sehingga harta dunia itu membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan mereka”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 2925
Bab : Jizyah dan Berdamai Dengan Kafir Dzimmi dan Harbi
Telah bercerita kepada kami {Al Fadhal bin Ya’qub} telah bercerita kepada kami {‘Abdullah bin Ja’far ar-Raqqiy} telah bercerita kepada kami {Al Mu’tamir bin Sulaiman} telah bercerita kepada kami {Sa’id bin ‘Ubaidullah Ats-Tsaqafiy} telah bercerita kepada kami {Bakr bin ‘Abdullah Al Muzaniy} dan {Ziyad bin Jubair} dari {Jubair bin Hayyah} berkata; “‘Umar mengutus banyak orang ke berbagai negeri untuk memerangi orang-orang musyrik. Kemudian ketika Al Humuzan telah masuk Islam, ‘Umar berkata; “Aku minta pendapatmu tentang peperangan ini”. Al Hurmuzan berkata’ “Baiklah. Perumpamaan perang ini dan orang-orang yang terlibat di dalamnya dari kalangan musuh kaum Muslimin seperti seekor burung yang memiliki satu kepala, dua sayap dan dua kaki. Apabila salah satu sayapnya patah maka dia akan tegak berdiri dengan dua kaki, satu sayap dan satu kepala dan apabila sayap yang satunya lagi patah maka dia akan tegak dengan dua kaki dan satu kepala. Namun jika kepalanya dipecahkan maka lumpuhlah kedua kaki dan kedua sayap sekaligus kepala. Perumpamaan kepala adalah Kisra (raja Persia) dan sayap yang satu umpama Qaishar (raja Romawi) sedangkan sayap yang satunya lagi adalah orang-orang Persia. Maka itu perintahkanlah kaum Muslimin agar berangkat untuk memerangi Kisra”. Dan Bakr dan Ziyad keduanya berkata dari Jubair bin Hayyah yang berkata; “Maka ‘Umar mengirim kami dan mengangkat an-Nu’man bin Muqarrin sebagai pemimpin kami hingga ketika kami tiba di negeri musuh keluarlah seorang antek Kisra bersama empat puluh ribu pasukan menghadang kami lalu seorang perterjemah berdiri seraya berkata; “Hendaklah salah seorang dari kalian berbicara kepadaku”. Maka Al Mughirah berkata; “Bertanyalah apa yang kalian inginkan!”. Dia berkata; “Siapa kalian ini?”. {Al Mughirah} menjawab; “Kami adalah orang-orang dari bangsa Arab yang sebelumnya kami hidup dalam kesengsaraan dan ujian yang berat, kami menghisap kulit dan biji-bijian karena lapar, kami memakai pakaian bulu dan rambut dan kami menyembah pohon dan batu. Dalam kondisi seperti itu, Rabb langit dan bumi Yang Maha Tinggi dan Besar Keagungan-Nya mengutus kepada kami Nabi kami dari kalangan kami sendiri yang kami kenal bapak dan ibunya, lalu Nabi utusan Rabb saw. kami itu memerintahkan kami untuk memerangi kalian hinga kalian menyembah Allah saja atau kalian membayar jizyah. Dan Nabi kami saw. mengabarkan kepada kami tentang risalah ajaran Rabb kami bahwa siapa saja orang dari kami yang terbunuh maka dia akan masuk surga dengan kenikmatan yang belum pernah dia lihat sekalipun, dan siapa yang tetap hidup diantara kami maka dia akan menguasai kalian”. Kemudian {an-Nu’man} berkata; “Seringkali Allah menyertakan kamu dalam peperangan bersama Nabi saw. semacam itu, yang tidak akan membuat kamu menyesal dan terhina. Dan aku juga pernah ikut berperang bersama Rasulullah saw., apabila Beliau belum memulainya di awal siang, Beliau menunggu hingga angin bertiup dan waktu-waktu shalat telah masuk”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 2926
Bab : Jika Imam Membuat Perjanjian Dengan Pemimpin Suatu Kaum, Apakah Itu Berlaku Dengan Penduduk Lainnya?
Telah bercerita kepada kami {Sahal bin Bakkar} telah bercerita kepada kami {Wuhaib} dari {‘Amru bin Yahya} dari {‘Abbas as-Sa’idiy} dari {Abu Humaid as-Sa’idiy} berkata; “Kami ikut perang Tabuk bersama Nabi saw. lalu raja Aylah memberi hadiah seekor baghal berwarna putih kepada Nabi saw. dan Beliau (membalas) dengan memakaikan burdah kepada raja itu dan menetapkan baginya untuk tetap berkuasa atas negerinya”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 2927
Bab : Wasiat Untuk Orang yang Menerima Dzimma Rasulullah saw.
Telah bercerita kepada kami {Adam bin Abu Iyas} telah bercerita kepada kami {Syu’bah} telah bercerita kepada kami {Abu Jamrah} berkata aku mendengar {Juwairiyah bin Qudamah at-Tamimiy} berkata aku mendengar {‘Umar bin Al Khoththob ra.} ketika kami berkata kepadanya; “Berilah kami washiat wahai Amirul Mu’minin”, dia berkata: “Aku washiatkan kepada kalian tentang perlindungan Allah (terhadap ahlu dzimmah, orangkafir yang dilindungi) karena dia merupakan perlindungan Nabi kalian sekaligus sebagai sumber rezeki bagi orang-orang miskin kalian”.
Telah bercerita kepada kami {Ahmad bin Yunus} telah bercerita kepada kami {Zuhair} dari {Yahya bin Sa’id} be aku mendengar {Anas ra.} berkata: Nabi saw. memanggil Kaum Anshar untuk menetapkan bagian mereka (harta fa’i) negeri Bahrain, maka mereka berkata; “Tidak, demi Allah, hingga Tuan menetapkan juga (bagian yang sama) buat saudara-saudara kami dari Quraisy”. Maka Beliau jawab ucapan mereka sekehendak Allah. Selanjutnya Beliau bersabda: “Kelak kalian akan melihat setelahku sikap-sikap egoism, maka bersabarlah hingga kalian berjumpa denganku di telaga al-Haudh”.
Telah bercerita kepada kami {‘Ali bin ‘Abdullah} telah bercerita kepada kami {Isma’il bin Ibrahim} berkata telah mengabarkan kepadaku {Rauh bin Al Qasim} dari {Muhammad bin Al Munkadir} dari {Jabir bin ‘Abdullah ra.} berkata; “Rasulullah saw. berkata kepadaku: “Seandainya tiba kepada kita harta dari negeri Bahrain, aku pasti memberimu sekian, sekian dan sekian”. Ketika Rasulullah saw. telah meninggal dunia, dan datang harta dari negeri Bahrain, Abu bakr berkata; “Siapa yang telah dijanjikan sesuatu oleh Rasulullah saw. hendaklah menemui aku”. Maka aku menemuinya lalu kukatakan; “Rasulullah saw. pernah berkata kepadaku; “Seandainya tiba kepada kita harta dari negeri Bahrain aku pasti memberikan kepadamu sekian, sekian dan sekian”. Dia berkata kepadaku; “Ulurkan tanganmu”. Lalu aku mengulurkan kedua belah telapak tanganku”. Lalu dia berkata kepadaku; “Hitunglah”. Aku menghitungnya, ternyata jumlahnya lima ratus sehingga keseluruhannya dia memberiku seribu lima ratus”. Dan berkata {Ibrahim bin Thaman} dari {‘Abdul ‘Aziz bin Shuhaib} dari {Anas}; Nabi saw. dikirimi harta dari Bahrain lalu Beliau berkata: “Lertakkanlah di masjid”. Terrnyata itu merupalkan harta yang paling banyak yang pernah diterima oleh Rasulullah saw. Ketika Al ‘Abbas mendatangi Beliau, dia berkata; “Wahai Rasulullah, berilah aku. Akan kugunakan untuk menebus diriku dan menebus ‘Aqil”. Beliau berkata: “Ambillah”. Maka dia mengambilnya dengan menggunakan bajunya lalu dia pergi dengan memanggulnya namun tidak kuat. Dia berkata; “Perintahkanlah sebagian mereka untuk membantuku mengangkatnya”. Beliau berkata: “Tidak”. Dia malah berkata: “Kalau begitu kamu yang membantuku mengangkatnya”. Beliau berkata: “Tidak”. Maka Al ‘Abbas menumpahkan sebagiannya lalu mencoba untuk mengangkatnya kembali namun tetap tidak kuat. Maka dia berkata lagi; “Perintahkanlah sebagian mereka untuk membantuku mengangkatnya”. Beliau berkata: “Tidak”. Dia berkata lagi: “Kalau begitu kamu yang membantuku mengangkatnya”. Beliau berkata: “Tidak”. Lalu Al ‘Abbas menumpahkan lagi sebagiannya kemudian memanggulnya di atas pundaknya lalu pergi. Beliau terus saja memperhatikan Al ‘Abbas hingga menghilang dari pandangan kami karena kagum dengan semangatnya dan Rasulullah saw. tidaklah beranjak dari posisinya dan terus mengumpulkan dirham”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 2930
Bab : Dosa Orang yang Membunuh Kafir Muahad yang Tidak Berbuat Kesalahan
Telah bercerita kepada kami {Qais bin Hafsh} telah bercerita kepada kami {‘Abdul Wahid} telah bercerita kepada kami {Al Hasan bin ‘Amru} telah bercerita kepada kami {Mujahid} dari {‘Abdullah bin ‘Amru ra.} dari Nabi saw. bersabda: “Barang siapa yang membunuh mu’ahad (orang kafir yang terikat perjanjian) maka dia tidak akan mencium bau surga padahal sesungguhnya bau surga itu dapat dirasakan dari jarak empat puluh tahun perjalanan”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 2931
Bab : Mengusir Orang-Orang Yahudi Dari Jazirah Arab
Telah bercerita kepada kami {‘Abdullah bin Yusuf} telah bercerita kepada kami {Al LAits} berkata telah bercerita kepadaku {Sa’id Al Maqbariy} dari {bapakmya} dari {Abu Hurairah ra.} berkata; “Ketika kami sedang berada di masjid, Nabi saw. keluar seraya berkata: “Berangkatlah kalian menemui orang-orang Yahudi”. Maka kami keluar hingga ketika sampai di rumah Al Midras, Beliau bersabda: “Masuklah kedalam Islam maka kalian akan selamat, dan ketahuilah bahwa bumi ini milik Allah dan Rasul-Nya dan aku hendak mengusir kalian dari daerah ini, Maka barangsiapa dari kalian yang memiliki harta hendaklah dia menjualnya. Jika tidak mau, ketahuilah bahwa bumi ini milik Allah dan Rasul-Nya”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 2932
Bab : Mengusir Orang-Orang Yahudi Dari Jazirah Arab
Telah bercerita kepada kami {Muhammad} telah bercerita kepada kami {Ibnu ‘Uyainah} dari {Sulaiman bin Abu Muslim Al Ahwal} dia mendengar {Sa’id bin Jubair} mendengar {Ibnu ‘Abbas ra.} berkata; “Hari Kamis, apakah hari Kamis?”. Kemudian dia menangis hingga air matanya membasahi pasir. Aku bertanya kepadanya Dia berkata; “Wahai ‘Abbas, ada apa dengan hari Kamis?”. Dia berkata; “Rasulullah saw. bertambah parah sakitnya pada hari Kamis lalu Beliau berkata: “Berikan aku buku karena aku akan menuliskan untuk kalian suatu ketetapan yang kalian tidak akan sesat setelahnya selama-lamanya”. Kemudian orang-orang bertengkar padahal tidak sepatutnya mereka bertengkar di hadapan Nabi saw. Mereka ada yang berkata; “Apakah Beliau terdiam?”. Mereka mencari tahu tentang Beliau Maka Beliau berkata: “Tinggalkanlah aku. Sungguh aku sedang menghadapi perkara yang lebih baik dari apa yang kalian ajak aku kepadanya”. Lalu Beliau berwasiat dengan tiga hal; “Usirlah orang-orang musyrikin dari jazirah ‘Arab, berilah hadiah kepada tamu (utusan) seperti yang aku pernah berikan kepada mereka”. Dan yang ketiga adalah perkara yang lebih baik, namun apakah Beliau terdiam atau telah mengatakannya namun aku telah lupa”. Sufyan berkata; “Yang terakhir ini dari perkataan Sulaiman’