Telah menceritakan kepadaku {Abu Ath Thahir}; Telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Wahb}; Telah mengabarkan kepadaku {Mu’awiyah bin Shalih} dari {‘Abdur Rahman bin Jubair} dari {Bapaknya} dari {‘Auf bin Malik Al Asyja’i} dia berkata; “Kami biasa melakukan mantera pada masa jahiliyah. Lalu kami bertanya kepada Rasulullah saw.; ‘Ya Rasulullah! bagaimana pendapat Anda tentang mantera? ‘ Jawab beliau: ‘Peragakanlah manteramu itu di hadapanku. Mantera itu tidak ada salahnya selama tidak mengandung syirik.’
Sahih Muslim | Hadits No. : 4080
Bab : Bolehnya Mengambik Bayaran Karena Meruqyah Dengan Al-Qur’an
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya At Tamimi}; Telah mengabarkan kepada kami {Husyaim} dari {Abu Bisyr} dari {Abu Al Mutawakkil} dari {Abu Sa’id Al Khudri} bahwa beberapa orang sahabat melakukan perjalanan jauh dan berhenti untuk istirahat pada salah satu perkampungan ‘Arab, lalu mereka minta dijamu oleh penduduk kampung itu. Tetapi penduduk enggan menjamu mereka. Penduduk bertanya kepada para sahabat; ‘Adakah di antara tuan-tuan yang pandai mantera? Kepala kampung kami digigit serangga.’ Menjawab seorang sahabat; ‘Ya, ada! Kemudian dia mendatangi kepala kampung itu dan memanterainya dengan membaca surat Al Fatihah. Maka kepala kampung itu pun sembuh. Kemudian dia diberi upah kurang lebih tiga puluh ekor kambing. Tetapi dia enggan menerima seraya mengatakan; ‘Tunggu! Aku akan menanyakannya lebih dahulu kepada Nabi saw., apakah aku boleh menerimanya.’ Lalu dia datang kepada Nabi saw. menanyakannya hal itu, katanya; ‘Ya, Rasulullah! Demi Allah, aku telah memanterai seseorang dengan membacakan surat Al Fatihah.’ Beliau tersenyum mendengar cerita sahabatnya dan bertanya: ‘Bagaimana engkau tahu Al Fatihah itu mantera? ‘ Kemudian sabda beliau pula: ‘Terimalah pemberian mereka itu, dan berilah aku bagian bersama-sama denganmu.’ Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Basysyar} dan {Abu Bakr bin Nafi’} keduanya dari {Ghundar Muhammad bin Ja’far} dari {Syu’bah} dari {Abu Bisyr} melalui jalur ini, dia menyebutkan di dalam Haditsnya; ‘Kemudian orang itu mulai membacakan Ummul Qur’an, dan mengumpulkan ludahnya lalu memuntahkannya, setelah itu orang itu sembuh.
Sahih Muslim | Hadits No. : 4081
Bab : Bolehnya Mengambik Bayaran Karena Meruqyah Dengan Al-Qur’an
Dan telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah}; Telah menceritakan kepada kami {Yazid bin Harun}; Telah mengabarkan kepada kami {Hisyam bin Hasan} dari {Muhammad bin Sirin} dari saudara laki-lakinya {Ma’bad bin Sirin} dari {Abu Sa’id Al Khudri} dia berkata; Kami singgah pada suatu tempat, lalu datanglah seorang wanita kepada kami dan berkata; “Sesungguhnya pemimpin wilayah ini sedang sakit, maka apakah dari kalian ada seseorang yang bisa meruqyah?” Abu Sa’id berkata; “Maka berdirilah seorang laki-laki mengikuti wanita tersebut, padahal kami tidak mengira bahwa laki-laki tersebut pandai meruqyah. lalu ia meruqyahnya dengan surat Al Fatihah hingga iapun sembuh. Lalu mereka memberi seekor kambing kepadanya dan memberi kami minuman susu.” Maka kami bertanya kepadanya; Apakah kamu pandai meruqyah? Dia menjawab; Aku tidak meruqyahnya kecuali dengan surat Al Fatihah. Abu Sa’id berkata; Aku lalu berkata; “Kalian jangan melakukan apapun (mengenai surat al Fatihah) sehingga kita datang kepada Rasulullah saw., ” lalu kami menemui Rasulullah saw., kemudian aku menceritakan hal tersebut kepada beliau, maka beliau pun bersabda: “Tidakkah dia tahu bahwa itu adalah ruqyah, bagilah (hadiah itu) dan ikutkan aku dalam pembagian kalian.” Dan telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Al Mutsanna}; Telah menceritakan kepada kami {Wahb bin Jarir}; Telah menceritakan kepada kami {Hisyam} melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Namun dia berkata dengan kalimat; ‘lalu berdirilah salah seorang di antara kami mengikuti wanita itu, yang kami tidak mengiranya akan melakukan ruqyah.’
Sahih Muslim | Hadits No. : 4082
Bab : Sunahnya Meletakkan Tangan Pada Bagian Tubuh yang Sakit Disertai Doa
Telah menceritakan kepadaku {Abu Ath Thahir} dan {Harmalah bin Yahya} keduanya berkata; Telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Wahb}; Telah mengabarkan kepadaku {Yunus} dari {Ibnu Syihab}; Telah mengabarkan kepadaku {Nafi’ bin Jubair bin Muth’im} dari {‘Utsman bin Abu Al ‘Ash Ats Tsaqafi} bahwa dia mengadukan kepada Rasulullah saw. suatu penyakit yang dideritanya sejak ia masuk Islam. Maka Rasulullah saw. bersabda kepadanya: “Letakkan tanganmu di tubuhmu yang terasa sakit, kemudian ucapkan Bismillah tiga kali, sesudah itu baca tujuh kali: A’udzu billahi wa qudratihi min syarri ma ajidu wa uhadziru.” (Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari penyakit yang aku derita dan aku cemaskan).
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Khalaf Al Bahili}; Telah menceritakan kepada kami {‘Abdu A’la} dari {Sa’id Al Jurari} dari {Abu Al A’la} bahwa {‘Utsman bin Abu Al ‘Ash} datang kepada Nabi saw. lalu bertanya; “Ya, Rasulullah! Aku sering diganggu setan dalam shalat, sehingga bacaanku menjadi kacau karenanya. Bagaimana itu?” Maka bersabda Rasulullah saw.: ‘Ya, yang demikian itu memang gangguan setan yang dinamakan Khanzab. Karena itu bila engkau diganggunya, maka segeralah mohon perlindungan kepada Allah dari godaannya, sesudah itu meludah ke sebelah kirimu tiga kali! ‘ Kata Usman; ‘Setelah kulakukan yang demikian, maka dengan izin Allah godaan seperti itu hilang.’ Telah menceritakannya kepada kami {Muhammad bin Al Mutsanna}; Telah menceritakan kepada kami {Salim bin Nuh} Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah}; Telah menceritakan kepada kami {Abu Usamah} keduanya dari {Al Jurairi} dari {Abu Al A’la} dari {‘Utsman bin Abu Al ‘Ash} bahwa dia menemui Nabi saw. (kemudian dia menyebutkan Hadits yang serupa). Namun di dalam Hadits Salim bin Nuh dia tidak menyebutkan ‘tiga kali.’ Dan telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Rafi’}; Telah menceritakan kepada kami {‘Abdur Razaq}; Telah mengabarkan kepada kami {Sufyan} dari {Sa’id Al Jurairi}; Telah menceritakan kepada kami {Yazid bin ‘Abdullah bin Asy Syakhikhiri} dari {‘Utsman bin Abu Al ‘Ash Ats Tsaqafi} dia berkata; ‘Aku berkata; ‘Ya Rasulullah ……………(kemudian dia menyebutkan Hadits yang serupa dengan mereka).
Telah menceritakan kepada kami {Harun bin Ma’ruf} dan {Abu Ath Thahir} serta {Ahmad bin ‘Isa} mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami {Ibnu Wahb}; Telah mengabarkan kepadaku {‘Amru} yaitu Ibnu Al Harits dari {‘Abdu Rabbih bin Sa’id} dari {Abu Az Zubair} dari {Jabir} dari Rasulullah saw., beliau bersabda: “Setiap penyakit ada obatnya. Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, maka akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah ‘azza wajalla.”
Telah menceritakan kepada kami {Harun bin Ma’ruf} dan {Abu Ath Thahir} keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami {Ibnu Wahb}; Telah mengabarkan kepadaku {‘Amru} bahwa {Bukair} Telah menceritakan kepadanya, {‘Ashim bin ‘Umar bin Qatadah} Telah menceritakan kepadanya; bahwa {Jabir bin ‘Abdullah} pergi mengunjungi Al Muqanna’ yang sedang sakit. Kemudian dia berkata; “Aku tidak meninggalkan tempat ini sehingga engkau berbekam. Karena aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: ‘Sesungguhnya di dalam berbekam ada kesembuhan.’
Telah menceritakan kepadaku {Nashr bin ‘Ali Al Jahdhami}; Telah menceritakan kepadaku {Bapakku}; Telah menceritakan kepada kami {‘Abdurrahman bin Sulaiman} dari {‘Ashim bin ‘Umar bin Qatadah} dia berkata; ” {Jabir bin Abdullah} pernah datang pada keluarga kami. Kebetulan, ketika itu ada seseorang yang menderita sakit bengkak bernanah atau luka. Lalu Jabir berkata; ‘Kamu sakit apa? ‘ Ia menjawab; ‘Bengkak saya sakit sekali.’ Jabir berkata; ‘Hai pelayan, panggil tukang bekam kemari! ‘ Orang yang sakit itu bertanya; ‘Ya Abdullah, apa yang akan kamu perintahkan pada tukang bekam itu? ‘ Jabir menjawab; ‘Saya akan menyuruhnya untuk membekam bengkakmu.’ Orang sakit itu berkata; ‘Demi Allah, dihinggapi lalat atau tersentuh kainnya saja sakit sekali. Apalagi jika dibekam.’ Ketika Jabir mengetahui bahwa orang yang sakit tersebut enggan untuk dibekam, maka ia pun berkata; ‘Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah bersabda: ‘Di antara penyembuhan yang ampuh adalah berbekam, minum madu, atau sudutan dengan panas api.’ Sabda beliau selanjutnya: ‘Tetapi aku tidak suka dengan penyembuhan besi yang dipanasi.’ Ashim berkata; ‘Lalu pelayan tersebut datang dengan membawa tukang bekam. Kemudian tukang bekam itu membekam begian tubuh orang yang sakit itu, sehingga hilanglah sakit yang dideritanya.’
Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id}; Telah menceritakan kepada kami {Laits}; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Rumh}; Telah mengabarkan kepada kami {Al Laits} dari {Abu Az Zubair} dari {Jabir} bahwa Ummu Salamah pernah minta izin kepada Rasulullah saw. untuk berbekam. Lalu Nabi saw. menyuruh Abu Thaibah membekamnya.” Kata Jabir selanjutnya; ‘Menurut dugaanku, Abu Thaibah tentulah saudara susuan Ummu Salamah, atau mungkin seorang anak yang belum dewasa.’
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya} dan {Abu Bakr bin Abu Syaibah} serta {Abu Kuraib}. Berkata; {Yahya} dan lafazh ini miliknya; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami {Abu Mu’awiyah} dari {Al A’masy} dari {Abu Sufyan} dari {Jabir} dia berkata; Rasulullah saw. pernah mengirim seorang tabib kepada Ubay bin Ka’ab. Kemudian tabib tersebut membedah uratnya dan menyundutnya dengan besi panas.’ Dan telah menceritakan kepada kami {‘Utsman bin Abu Syaibah}; Telah menceritakan kepada kami {Jarir}; Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, Dan telah menceritakan kepadaku {Ishaq bin Manshur}; Telah mengabarkan kepada kami {‘Abdur Rahman}; Telah mengabarkan kepada kami {Sufyan} keduanya dari {Al A’masy} melalui jalur ini, namun keduanya tidak menyebutkan; ‘kemudian tabib tersebut membedah uratnya.’