Telah menceritakan kepada kami {Abdan} telah mengabarkan kepada kami {Abdullah} dari {Yunus} dari {Al Karmani} telah mengabarkan kepadaku {Abu Salamah bin Abdurrahman}, ia mendengar {Abu Hurairah} ra. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Siapa yang mentaatiku berarti ia mentaati Allah, sebaliknya barangsiapa membangkang terhadapku, ia membangkang Allah, dan barangsiapa mentaatiku amirku berarti ia mentaatiku, dan barangsiapa membangkang amirku, berarti ia membangkang terhadapku.”
Telah menceritakan kepada kami {Ismail} Telah menceritakan kepadaku {Malik} dari {Abdullah bin Dinar} dari {Abdullah bin Umar} ra.ma, Rasulullah saw. bersabda: “ketahuilah Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang di pimpin, penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan isteri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.”
Telah menceritakan kepada kami {Abul Yaman} telah mengabarkan kepada kami {Syu’aib} dari {Az Zuhri} mengatakan, {Muhammad bin Jubair} menceritakan, {Mu’awiyah} mendapat informasi -ketika itu Jubair berada disampingnya-saat berada dalam rombongan quraisy, bahwa Abdullah bin Amru menceritakan, bahwa dirinya akan menjadi raja Qahthan. Spontan Mu’awiyah murka, ia berdiri dan memanjatkan puji-pujian kepada Allah dengan pujian semestinya, kemudian mengatakan; ‘Amma ba’d. Telah sampai berita kepadaku bahwa beberapa orang diantara kalian menceritakan hadist yang tidak terdapat dalam kitabullah dan tidak pula berasal dari Rasulullah saw., mereka itu adalah orang-orang jahil kalian, jauhilah olehmu angan-angan yang menyesatkan pemiliknya, sebab aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “‘Kepemimpinan ini tetap berada di quraisy, tidaklah seseorang memusuhi mereka, selain Allah menelungkupkannya dalam neraka diatas wajahnya, selama mereka menegakkan agama.” hadist ini dikuatkan oleh {Nu’aim} dari {Ibnul Mubarak} dari {Ma’mar} dari {Az Zuhri} dari {Muhammad Ibnu Jubair}.
Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Yunus} telah menceritakan kepada kami {‘Ashim bin Muhammad}, aku mendengar {Ayahku} mengatakan; {Ibnu Umar} mengatakan, Rasulullah saw. bersabda: “Urusan kepemimpinan ini berada di quraisy, sekalipun mereka tinggal dua.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6608
Bab : Pahala yang Memutuskan Dengan Bijak (Hikmah)
Telah menceritakan kepada kami {Syihab bin Ibad} telah menceritakan kepada kami {Ibrahim bin Humaid} dari {Ismail} dari {Qais} dari {Abdullah} mengatakan, Rasulullah saw. bersabda: “Tidak diperbolehkan iri kecuali dalam dua hal, seseorang yang Allah memberinya harta, lantas ia belanjakan untuk al haq, dan seseorang yang Allah beri hikmah, kemudian ia pergunakan untuk memutuskan hukum dan ia ajarkan.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6609
Bab : Mendengar dan Taat Bagi Imam Selama Tidak Untuk Kemaksiatan
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dari {Syu’bah} dari {Abu tayyah} dari {Anas bin Malik} ra. mengatakan, Rasulullah saw. bersabda: “Dengarlah dan taatilah sekalipun yang memimpin kalian adalah seorang budak habsyi, seolah-olah kepalanya gimbal.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6610
Bab : Mendengar dan Taat Bagi Imam Selama Tidak Untuk Kemaksiatan
Telah menceritakan kepada kami {Sulaiman bin harb} telah menceritakan kepada kami {Hammad} dari {Al Ja’d} dari {Abu Raja’} dari {Ibnu ‘Abbas} yang ia riwayatkan, mengatakan, Nabi saw. bersabda; “Siapa yang melihat dari amirnya sesuatu yang tidak disukainya, hendaklah ia bersabar, sebab tidaklah seseorang meninggalkan jama’ah sejauh sejengkal, lantas ia meninggal dunia, melainkan ia mati jahiliyah.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6611
Bab : Mendengar dan Taat Bagi Imam Selama Tidak Untuk Kemaksiatan
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dari {‘Ubaidullah} Telah menceritakan kepadaku {Nafi’} dari {Abdullah} ra., dari Nabi saw. bersabda: “mendengar dan taat adalah wajib bagi setiap muslim, baik yang ia sukai maupun yang tidak ia sukai, selama ia tidak diperintahkan melakukan kemaksiatan, adapun jika ia diperintahkan melakukan maksiat, maka tidak ada hak mendengar dan menaati.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6612
Bab : Mendengar dan Taat Bagi Imam Selama Tidak Untuk Kemaksiatan
Telah menceritakan kepada kami {‘Umar bin hafs bin Ghiyats} telah menceritakan kepada kami {Ayahku} telah menceritakan kepada kami {Al A’masy} telah menceritakan kepada kami {Sa’d bin Ubaidah} dari {Abu Abdurrahman} dari {‘Ali} ra. mengatakan, Nabi saw. mengutus sebuah ekspedisi dan mengangkat sahabat anshar sebagai pemimpin mereka, dan beliau perintahkan mereka untuk menaatinya. Selanjutnya sahabat anshar marah dan mengatakan; “Bukankah Rasulullah saw. telah memerintahkan kaian untuk mentaatiku?” ‘Ya’ Jawab mereka. Sahabat anshar meneruskan; “Karena itu, aku ingin jika kalian mengumpulkan kayu bakar dan menyalakan api, kemudian kalian masuk kedalamnya.” Mereka pun mengumpulkan kayu bakar dan menyalakan api. Tatkala mereka ingin memasukinya, satu sama lain saling memandang. Sebagian mengatakan; ‘bukankah kita ikut Nabi saw. untuk menjauhkan diri dari api, apakah (sekarang) kita ingin memasukinya? ‘ Tatkala mereka dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba api padam dan kemarahannya mereda. Maka hal ini disampaikan kepada Nabi saw. lantas Nabi mengatakan; “Kalaulah mereka memasukinya, niscaya mereka tidak bisa keluar dari api tersebut selama-lamanya”.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6613
Bab : Siapa Tidak Minta Jabatan, Allah Menolongnya
Telah menceritakan kepada kami {Hajjaj bin Minhal} telah menceritakan kepada kami {Jarir bin Hazim} dari {Al Hasan} dari {Abdurrahman bin Samurah} mengatakan, Nabi saw. berkata kepadaku: “Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan dengan tanpa meminta, maka kamu akan ditolong, dan jika kamu diberinya karena meminta, maka kamu akan ditelantarkan, dan jika kamu bersumpah, lantas kamu lihat ada suatu yang lebih baik, maka bayarlah kafarat sumpahmu dan lakukanlah yang lebih baik.”