Telah menceritakan kepada kami {Abu Nu’man} telah menceritakan kepada kami {Jarir bin Hazim} dari {Al Hasan} telah menceritakan kepada kami {‘Amru bin Taghlib} berkata, “Nabi saw. diberi sebuah harta, lantas beliau berikan kepada sebagian sahabatnya dan tidak beliau berikan kepada sahabat yang lain. Kemudian sampailah berita kepada beliau bahwa orang-orang mencela sikap beliau, maka antas beliau pun bersabda: “Sungguh, ada orang yang kuberi dan ada yang tidak kuberi, namun yang tidak aku beri lebih aku sukai daripada yang aku beri, beberapa orang aku beri karena hati mereka masih ada keluh kesah dan ketakutan, dan beberapa orang aku percayakan kepada kecukupan dan kebaikan yang telah Allah jadikan pada hati mereka, diantara mereka ialah Amru bin Taghlib.” Lantas ‘Amru berkata, ‘Aku tak ingin lagi unta-unta merah setelah mengetahui kalimat Rasulullah saw. itu.’
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6982
Bab : Apa yang Disampaikan Nabi saw. Berdasarkan Riwayat Dari Rabbnya
Telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Abdurrahim} telah menceritakan kepada kami {Abu Zaid Said bin Rabi’ Al Harawi} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Qatadah} dari {Anas} ra., dari Nabi saw. yang beliau riwayatkan dari Rabbnya (hadis qudsi), Allah berfirman: “Jika seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa, dan jika ia mendekatkan diri kepada-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6983
Bab : Apa yang Disampaikan Nabi saw. Berdasarkan Riwayat Dari Rabbnya
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} dari {Yahya} dari {At Taimi} dari {Anas bin Malik} dari {Abu Hurairah} mengatakan, “Adakalanya Nabi saw. bersabda mengingatkan hadis qudsi: “Jika seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal maka Aku akan mendekatkan kepadanya sehasta, jika ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta maka Aku akan mendekatkan diri kepadanya sedepa.” {Mu’tamir} berkata, “Aku mendengar {Ayahku} aku mendengar {Anas} dari Nabi saw., yang beliau meriwayatkannya dari Tuhannya Azza wa Jalla.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6984
Bab : Apa yang Disampaikan Nabi saw. Berdasarkan Riwayat Dari Rabbnya
Telah menceritakan kepada kami {Adam} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ziyad} berkata, aku mendengar {Abu Hurairah} dari Nabi saw., yang beliau riwayatkan dari Rabb kalian: “Setiap amalan adalah kaffarat dosa, sedang puasa adalah bagi-Ku dan Aku lah yang akan memberinya pahala. Sungguh, bau mulut orang yang berpuasa jauh lebih wangi di sisi Allah daripada minyak kesturi.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6985
Bab : Apa yang Disampaikan Nabi saw. Berdasarkan Riwayat Dari Rabbnya
Telah menceritakan kepada kami {Hafs bin Umar} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Qatadah}. (dalam jalur lain disebutkan) {Khalifah} berkata kepada kami; telah menceritakan kepada kami {Yazid bin Zurai’} dari {Sa’id} dari {Qatadah} dari {Abu ‘Aliyah} dari {Ibn ‘Abbas} ra.ma, dari Nabi saw. yang beliau riwayatkan dari Rabbnya, Allah berfirman: “Tak pantas seorang hamba berkata bahwa dirinya lebih baik daripada Yunus bin Mata dan ia nisbatkan dirinya kepada ayahnya.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6986
Bab : Apa yang Disampaikan Nabi saw. Berdasarkan Riwayat Dari Rabbnya
Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Abu Suraij} telah mengabarkan kepada kami {Syababah} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Mu’awiyah bin Qurrah} dari {‘Abdullah bin Mughaffal Al Muzanni} berkata, “Pernah aku melihat Rasulullah saw. pada hari pembebasan Makkah di atas untanya membaca surat al Fath, atau sebagian dari surat al Fath.” Abdullah bin Mughaffal berkata, “Lantas beliau mengulang-ulang suaranya dan mengeraskannya.” Kemudian Mu’awiyah membaca dengan menirukan bacaan Abdullah bin Mughaffal seraya berkata, “Kalaulah manusia tidak berkumpul kepada kalian, niscaya aku mengulang-ulang bacaan dan mengeraskannya sebagaimana Ibnu Mughaffal mengulang-ulang dan mengeraskan bacaan ketika menirukan nabi saw.” Maka aku katakana kepada Mu’awiyah, “Bagaimana beliau mengulang-ulang dan mengeraskan bacaannya?” Mu’awiyah menjawab, “Dengan mengucapkan AAA (dengan bacaan panjang enam harakat), AAA (dengan bacaan panjang enam harakat), AAA (dengan bacaan panjang enam harakat), beliau ucapkan tiga kali.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6987
Bab : Penafsiran yang Di Perbolehkan Dari Kitab-Kitab Allah Seperti Taurat dan yang Lainnya Dengan Bahasa Arab
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Basyar} telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Umar} telah mengabarkan kepada kami {Ali bin Mubarak} dari {Yahya bin Abu Katsir} dari {Abu Salamah} dari {Abu Hurairah} berkata, “Ahli kitab membaca Taurat dengan bahasa Ibrani, dan mereka menafsirkannya dengan bahasa arab untuk pemeluk Islam.” Spontan Rasulullah saw. bersabda: “Jangan kalian membenarkan ahli kitab dan jangan pula mendustakan mereka, katakan saja: ‘Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan’.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6988
Bab : Penafsiran yang Di Perbolehkan Dari Kitab-Kitab Allah Seperti Taurat dan yang Lainnya Dengan Bahasa Arab
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} telah menceritakan kepada kami {Ismail} dari {Ayyub} dari {Nafi’} dari {Ibn Umar} ra.ma berkata, “Seorang laki-laki dan wanita Yahudi yang berzina didatangkan kepada nabi saw., Nabi lalu bertanya kepada si Yahudi: ‘Hukuman apa biasa kalian lakukan terhadap keduanya? ‘ Mereka menjawab, ‘Kami biasanya menghukum mereka dengan menghitami wajah keduanya dan menghinakannya.’ Lantas nabi bersabda (dengan mengutip ayat): ‘(Maka datangkanlah Taurat dan bacalah, jika kalian orang-orang yang benar) ‘, (Qs. Ali ‘Imran: 93), lantas mereka datang dan mereka katakan kepada seseorang yang mereka percayai, ‘Hai A’war bacalah! Lantas A’war membaca hingga sampai ayat (yang berkenaan hukum perzinaan), dengan terburu-buru ia menutupi dengan tangannya, maka Nabi menegur: ‘Hai, angkatlah tanganmu! ‘ Maka ia angkat tangannya. Dan ternyata yang ia tutupi adalah ayat rajam, lantas A’war berkata, ‘Hai Muhammad, kedua orang itu wajib dirajam, hanya kami merahasiakannya di antara kami.’ Maka Nabi perintahkan agar keduanya dirajam, dan kemudian keduanya pun dirajam. Sungguh, aku lihat yang laki-laki membungkukkan badannya ke arah wanita untuk mencegahnya agar tidak terkena batu.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6989
Bab : Sabda Nabi saw.: “Orang yang Mahir (Membaca) Al Quran Bersama Para Malaikat yang Mulia Lagi Berbakti” dan “Hiasilah Al Quran Dengan Suara-Suara Kalian”
Telah menceritakan kepadaku {Ibrahim bin Hamzah} telah menceritakan kepadaku {Ibn Abu Hazim} dari {Yazid} dari {Muhammad bin Ibrahim} dari {Abu Salamah} dari {Abu Hurairah}, bahwa ia mendengar Nabi saw. bersabda: “Allah tidak pernah mengijinkan sesuatu sebagaimana ijin-Nya terhadap nabi-Nya untuk memperindah suara Al Qur’an dan menyaringkannya.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6990
Bab : Sabda Nabi saw.: “Orang yang Mahir (Membaca) Al Quran Bersama Para Malaikat yang Mulia Lagi Berbakti” dan “Hiasilah Al Quran Dengan Suara-Suara Kalian”
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Bukair} telah menceritakan kepada kami {Al Laits} dari {Yunus} dari {Ibn Syihab} telah mengabarkan kepadaku {‘Urwah bin Zubair} dan {Sa’id bin Musayyab} dan {Alqamah bin waqqash} dan {‘Ubaidullah bin Abdullah} dari hadis {‘Aisyah} ketika penyebar berita bohong mengisukan ia selingkuh, dan masing-masing menceritakan kepadaku sejumlah hadis. ‘Aisyah berkata, “Aku berbaring di atas kasurku, dan ketika itu aku tahu bahwa aku bersih (dari tuduhan selingkuh), Allah telah membersihkan tuduhan tersebut. Namun demi Allah, aku tak punya prasangka jika Allah hingga menurunkan wahyu yang selalu dibaca tentang masalahku, padahal masalahku terhadap diriku lebih remeh daripada Allah berfirman tentangku dengan ayat yang selalu dibaca. Allah lalu menurunkan ayat: ‘(Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong adalah dari kalian sendiri) ‘, (Qs. An Nuur: 11-21).