Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Hisyam Al Mishri}, telah menceritakan kepada kami {Bisyr bin Al Mufadhdhal}, telah menceritakan kepada kami {Daud}, dari {Abu Nadhrah}, dari {Abu Sa’id}, ia berkata; telah turun mengenai waktu perang Badr ayat: “Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu…..”
Telah menceritakan kepada kami {‘Amr bin ‘Aun}, telah mengabarkan kepada kami {Husyaim}, dan {Khalid}, dari {Isma’il}, dari {Qais bin Abu Hazim}, dari {Khabbab}, ia berkata; kami datang kepada Rasulullah saw. sementara beliau berbantalkan burdah di bawah naungan Ka’bah, kami mengeluhkan kepada beliau, kami katakan; tidakkah anda memintakan kemenangan untuk kami? Tidakkah engkau berdoa kepada Allah untuk kami? Kemudian beliau duduk dalam keadaan memerah wajahnya, lalu berkata: “Sungguh orang-orang sebelum kalian diantara mereka ada yang dikubur di tanah kemudian didatangkan gergaji kemudian diletakkan di atas kepalanya dan ia dibelah menjadi dua bagian, hal tersebut tidaklah membuatnya berpaling dari agamanya, dan ada yang disisir daging dan sarafnya menggukan sisir besi mendekati tulangnya, tidaklah hal tersebut menjadikannya berpaling dari agamanya. Demi Allah, sungguh Allah akan menyempurnakan perkara ini hingga orang yang berkendaraan berjalan antara Shan’a` dan Hadhramut dalam keadaan tidak takut kecuali kepada Allah ta’ala serta serigala yang akan memangsa dombanya, akan tetapi kalian tergesa-gesa.”
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad}, telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {‘Amr}, telah menceritakan kepadanya {Al Hasan bin Muhammad bin Ali}, telah mengabarkan kepadanya {‘Ubaidullah bin Abu Rafi’}, dan dahulu ia adalah sekretaris Ali bin Abu Thalib, ia berkata; saya telah mendengar {Ali} berkata; Rasulullah saw. telah mengirimku bersama dengan Az Zubair dan Al Miqdad, kemudian beliau berkata: “Pergilah kalian ke taman Khakh, sesungguhnya di sana terdapat seorang wanita yang membawa surat. Ambillah surat tersebut darinya.” Kemudian kami pergi dan kuda kami berlari kencang hingga sampai taman tersebut. Tiba-tiba kami mendapati seorang wanita, lalu kami katakan; serahkan surat tersebut! Wanita tersebut berkata; aku tidak memiliki surat. Lalu aku katakan; sungguh engkau keluarkan surat tersebut atau kami akan melucuti pakaianmu! Kemudian wanita tersebut mengeluarkannya dari bawah sanggulnya. Kemudian kami membawanya kepada Nabi saw., ternyata surat tersebut berasal dari Hathib bin Abu Balta’ah kepada beberapa orang musyriki, ia memberitahukan kepada mereka sebagian urusan Rasulullah saw. Kemudian beliau berkata: “Apa ini wahai Hathib?” Hathib berkata; jangan terburu menghukumku wahai Rasulullah! Sesungguhnya dahulu aku adalah orang yang tinggal di antara orang-orang Quraisy dan bukan dari mereka, sementara orang-orang Quraisy memiliki kerabat di sana, yang dengan kekerabatan tersebut mereka melindungi keluarga mereka di Mekkah. Dan disaat aku tidak memiliki hal itu aku ingin untuk memberikan suatu pemberian yang dengannya mereka dapat melindungi kerabatku di sana. Demi Allah wahai Rasulullah, aku melakukan hal itu bukan lantaran aku kafir serta keluar dari agamaku. Kemudian Nabi saw. berkata: ia benar. Lalu Umar bin Al Khathab radliallahu ‘anhu berkata; biarkan aku memenggal leher orang munafik ini wahai Rasulullah! Kemudian Nabi saw. berkata: “Sesungguhnya ia telah mengikuti perang Badr, tahukah kamu sungguh Allah telah melihat kepada Ahli Badr dan berkata: “Lakukan sesuka kalian, sungguh Aku telah mengampuni dosa kalian.” Telah menceritakan kepada kami {Wahb bin Baqiyyah}, dari {Khalid} dari {Hushain}, dari {Sa’d bin ‘Ubaidah}, dari {Abu Abdurrahman As Sulami}, dari {Ali} dengan kisah ini. Ia berkata; Hathib pergi dan menulis surat kepada penduduk Mekkah bahwa Muhammad saw. telah berjalan menuju kepada kalian. Wahb berkata dalam hadits tersebut; wanita tersebut berkata; aku tidak memiliki surat. Kemudian kami memeriksanya dan kami tidak mendapatkan surat bersamanya. Kemudian Ali berkata; demi Dzat yang dengan dilakukan sumpah, sungguh aku akan membunuhmu atau engkau keluarkan surat tersebut. Dan Wahb menyebutkan hadits tersebut.
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Basysyar}, telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Muhabbab Abu Hammam Ad Dallal}, telah menceritakan kepada kami {Sufyan bin Sa’id}, dari {Abu Ishaq}, dari {Haritsah bin Mudharrib}, dari {Furat bin Hayyan} bahwa Rasulullah saw. memerintahkan untuk membunuhnya, dan ia adalah mata-mata Abu Sufyan. Dan ia adalah sekutu seorang anshor, kemudian ia berkata; sesungguhnya aku adalah seorang muslim. Kemudian seorang anshar berkata; wahai Rasulullah, sesungguhnya ia berkata; aku adalah seorang muslim. Kemudian Rasulullah saw. berkata: “Sesungguhnya diantara kalian terdapat orang-orang yang kami serahkan mereka kepada keimanan mereka, diantara mereka adalah Furat bin Hayyan.”
Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 2281
Bab : Humum Mata-Mata Musta`Man (Yang Diberi Jaminan Keamanan)
Telah menceritakan kepada kami {Al Hasan bin Ali}, telah menceritakan kepada kami {Abu Nu’aim}, telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Umais} dari {Salamah bin Al Akwa’} dari {ayahnya}, ia berkata; telah datang seorang mata-mata dari orang-orang musyrik kepada Nabi saw. dan ia sedang dalam perjalanannya, kemudian ia duduk disisi para sahabatnya kemudian ia pergi. Nabi saw. berkata: “Carilah dia dan bunuhlah!” Salamah bin Al Akwa’ berkata; kemudian aku mendahului mereka dan membunuhnya serta mengambil barang yang ada di badannya. Lalu beliau memberiku tambahan.
Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 2282
Bab : Humum Mata-Mata Musta`Man (Yang Diberi Jaminan Keamanan)
Telah menceritakan kepada kami {Harun bin Abdullah}, bahwa {Hasyim bin Al Qasim}, dan {Hisyam} telah menceritakan kepada mereka; telah menceritakan kepada kami {Ikrimah}, telah menceritakan kepada kami {Iyas bin Salamah}, ia berkata; telah menceritakan kepadaku {ayahku}, ia berkata; aku pernah memerangi Hawazin bersama Rasulullah saw., kemudian tatkala kami sedang makan pada waktu dhuha dan kebanyakan kami berjalan kaki, serta diantara kami terdapat orang yang lemah tiba-tiba seseorang datang dengan mengendarai unta. Lalu ia melepas tali dari pinggang unta, lalu ia gunakan untuk mengikat untanya. Kemudian ia datang dan makan siang bersama orang-orang. Kemudian tatkala ia melihat orang-orang lemah mereka dan punggung mereka yang lemas, maka ia keluar menuju kepada untanya lalu melepaskannya kemudian menderumkannya. Orang tersebut duduk di atas unta tersebut kemudian keluar dan memukul unta dengan kakinya. Ia diikuti seseorang dari Aslam yang mengendarai unta Abu-Abu yang sama dengan punggung orang-orang tersebut. Ia berkata; kemudian aku keluar mengejarnya, lalu aku mendapatkannya, sementara kepala untaku ada di sisi pantat untanya, kemudian aku maju hingga dapat memegang tali kendali untanya. Lalu aku menderumkannya. Tatkala ia telahmeletakkan lututnya di tanah aku mencabut pedangku lalu menebas kepalanya hingga ia terjatuh. Kemudian aku datang dengan membawa kendaraannya dan apa yang ada di atasnya. Aku menuntunnya, kemudian Rasulullah saw. menyambutku diantara orang-orang. Kemudian ia berkata; siapakah yang membunuh orang tersebut? Mereka berkata; Salamah bin Al Akwa’. Lalu beliau berkata: “Baginya salabnya semua.” Harun berkata; ini adalah lafazh Hasyim.
Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 2283
Bab : Waktu Yang Disukai Untuk Mengakhirkan Pertempuran
Telah menceritakan kepada kami {Musa bin Isma’il}, telah menceritakan kepada kami {Hammad}, telah mengabarkan kepada kami {Abu Imran Al Jauni}, dari {‘Alqamah bin Abdullah Al Muzani}, dari {Ma’qil bin Yasar} bahwa {An Nu’man bin Muqarrin} berkata; aku menyaksikan Rasulullah saw. apabila tidak berperang pada awal siang maka beliau menunda perang hingga matahari tergelincir dan angin berhembus kencang dan turunlah kemenangan.
Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 2284
Bab : Perintah Untuk Diam Saat Berjumpa Dengan Musuh
Telah menceritakan kepada kami {Muslim bin Ibrahim}, telah menceritakan kepada kami {Hisyam}, dan telah diriwayat dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami {‘Ubaidullah bin Umar}, telah menceritakan kepada kami {Abdurrahman bin Mahdi}, telah menceritakan kepada kami {Hisyam}, telah menceritakan kepada kami {Qatadah}, dari {Al Hasan}, dari {Qais bin ‘Ubad}, ia berkata; para sahabat Nabi saw. tidak menyukai bersuara ketika berperang. Telah menceritakan kepada kami {‘Ubaidullah bin Umar}, telah menceritakan kepada kami {Abdurrahman} dari {Hammam}, telah menceritakan kepadaku {Mathar}, dari {Qatadah} dari {Abu Burdah}, dari {ayahnya}, dari Nabi saw. seperti hadits tersebut.
Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abu Syaibah}, telah menceritakan kepada kami {Waki’}, dari {Israil} dari {Abu Ishaq}, dari {Al Bara`}, ia berkata; tatkala Rasulullah saw. bertemu dengan orang-orang musyrik pada saat perang Hunain kemudian mereka terkalahkan, beliau turun dari Bighalnya dan berjalan kaki.
Telah menceritakan kepada kami {Muslim bin Ibrahim}, dan {Musa bin Isma’il} dan maknanya adalah satu. Mereka berkata; telah menceritakan kepada kami {Aban}, ia berkata; telah menceritakan kepada kami {Yahya}, dari {Muhammad bin Ibrahim}, dari {Ibnu Jabir ‘Atik} dari {Jabir bin ‘Atik} bahwa Nabi Rasulullah saw. berkata: “Diantara rasa cemburu ada yang dicintai Allah, dan diantara rasa cemburu tersebut ada yang dibenci Allah.” Adapun rasa cemburu yang Allah ‘azza wajalla cintai adalah cemburu dalam keraguan, adapun rasa cemburu yang Allah ‘azza wajalla benci adalah kecemburuan yang tidak dalam keraguan. Dan diantara rasa bangga ada yang Allah benci dan diantara rasa bangga ada yang Allah benci, adapun rasa bangga yang Allah ‘azza wajalla cintai adalah rasa bangga seseorang kepada dirinya ketika berperang dan bersedekah, sedangkan rasa bangga yang Allah ‘azza wajalla benci adalah rasa bangga dalam kebatilan.” Musa berkata; dan rasa sombong.