Telah menceritakan kepada kami {‘Abdan} berkata, telah mengabarkan kepada kami {‘Abdullah} berkata, telah mengabarkan kepada kami {Yunus} dari {Az Zuhri}, {Salim} berkata, {‘Abdullah} mengabarkan kepadaku, ia berkata, “Rasulullah saw. pernah memimpin kami melaksanakan shalat ‘Isya pada waktu yang orang-orang menyebutnya dengan sebutan ‘Atamah. Selesai shalat beliau berpaling dan menghadap ke arah kami seraya bertanya: “Tidakkah kalian melihat malam kalian ini? Ketahuilah, sesungguhnya pada setiap seratus tahun tidak ada seorang pun yang hidup di atas bumi akan tersisa.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 532
Kitab 9 : Waktu-Waktu Shalat
Bab : Waktu Shalat ‘Isya’ Jika Manusia Sudah Berkumpul Atau Belum Datang
Telah menceritakan kepada kami {Muslim bin Ibrahim} berkata, telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Sa’d bin Ibrahim} dari {Muhammad bin ‘Amru} -yaitu Ibnu Al Hasan bin ‘Ali- ia berkata, “Kami pernah bertanya kepada {Jabir bin ‘Abdullah} tentang shalatnya Nabi saw. Ia lalu menjawab, “Beliau melaksanakan shalat Zhuhur jika matahari sudah condong, shalat ‘Ashar saat matahari masih terasa panasnya (masih terang), shalat Maghrib ketika matahari sudah tenggelam, sedangkan shalat ‘Isya; jika orang-orang sudah berkumpul maka beliau segerakan, dan jika belum maka beliau akhirkan. Dan waktu untuk shalat Subuh saat pagi masih gelap.”
Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Bukair} berkata, telah menceritakan kepada kami {Al Laits} dari {‘Uqail} dari {Ibnu Syihab} dari {‘Urwah} bahwa {‘Aisyah} mengabarkan kepadanya, ia katakan, “Rasulullah saw. pernah melaksanakan shalat ‘Isya ketika malam telah masuk sepertiga akhir malam (‘Atamah), dan itu terjadi ketika Islam belum luas tersebar. Beliau tidak juga keluar hingga ‘Umar berkata, ‘Para wanita dan anak-anak sudah tidur! ‘ Maka beliau pun keluar dan bersabda kepada orang-orang yang ada di Masjid: “Tidak ada seorangpun dari penduduk bumi yang menunggu shalat ini selain kalian.”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Al ‘Ala} berkata, telah mengabarkan kepada kami {Abu Umamah} dari {Buraid} dari {Abu Burdah} dari {Abu Musa} ia berkata, “Aku dan sahabat-sahabatku yang pernah ikut dalam perahu singgah pada tanah lapang yang memiliki aliran air, sedangkan Nabi saw. berada di Madinah. Di antara mereka ada beberapa orang yang saling bergantian mengikuti Nabi saw. shalat ‘Isya di setiap malamnya. Hingga pada suatu malam, aku dan para sahabatku menjumpai Nabi saw. yang saat itu sedang sibuk dengan urusannya, sehingga beliau mengakhirkan pelaksanaan shalatr ‘Isya hingga pada pertengahan malam. Maka Nabi saw. keluar untuk menunaikan shalat bersama mereka. Selesai shalat beliau bersabda kepada orang-orang yang hadir: “Tetaplah kalian di tempat kalian, dan bergemberilah. Sesungguhnya termasuk dari nikmat Allah kepada kalian adalah didapatinya seorang pun saat ini yang melaksanakan shalat (Isya) selain kalian.” Atau Beliau bersabda: “Tidak ada yang melaksanakan shalat pada waktu seperti ini kecuali kalian.” Namun ia terlupa mana dari dua kalimat ini yang dikatakan beliau. Abu Burdah berkata, Abu Musa, “Maka kami kembali dengan gembira dengan apa yang kami dengar dari Rasulullah saw.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 535
Kitab 9 : Waktu-Waktu Shalat
Bab : Tidak Disukainya Tidur Sebelum Shalat ‘Isya’
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Salam} berkata, telah mengabarkan kepada kami {‘Abdul Wahhab Ats Tsaqafi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Khalid Al Hadza’} dari {Abu Al Minhal} dari {Abu Barzah}, bahwa Rasulullah saw. tidak suka tidur sebelum shalat ‘Isya dan berbincang-bincang setelahnya.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 536
Kitab 9 : Waktu-Waktu Shalat
Bab : Tidur Sebelum Shalat ‘Isya’ Bagi Orang Yakin Tidak Akan Ketiduran
Telah menceritakan kepada kami {Ayyub bin Sulaiman} -yaitu Ibnu Bilal- ia berkata, telah menceritakan kepadaku {Abu Bakar} dari {Sulaiman} -yaitu Ibnu Bilal- berkata, telah menceritakan kepada kami {Shalih bin Kaisan} telah mengabarkan kepadaku {Ibnu Syihab} dari {‘Urwahl} bahwa {‘Aisyah} berkata, “Rasulullah saw. pernah mengakhirkan shalat ‘Isya hingga sepertiga malam yang akhir. Lalu ‘Umar pun berseru kepada beliau, “(Laksanakanlah) shalat, sebab para wanita dan anak-anak telah terlelap tidur.” Maka keluarlah beliau seraya berkata: “Tidak ada seorangpun dari penduduk bumi yang menunggu shalat Isya ini selain kalian.” Beliau tidaklah melaksanakan shalat seperti ini kecuali di Madinah. Dan mereka melaksnakan shalat antara hilangnya syafaq (cahaya kemerahan di langit) hingga sepertiga awal dari malam.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 537
Kitab 9 : Waktu-Waktu Shalat
Bab : Tidur Sebelum Shalat ‘Isya’ Bagi Orang Yakin Tidak Akan Ketiduran
Telah menceritakan kepada kami {Mahmud} -yaitu Ibnu Ghailan- berkata, telah mengabarkan kepada kami {Abdurrazaq} berkata, telah mengabarkan kepadaku {Ibnu Juraij} berkata, telah mengabarkan kepadaku {Nafi’} berkata, telah menceritakan kepada kami {‘Abdullah bin ‘Umar}, bahwa Rasulullah saw. pernah suatu malam disibukkan dengan urusan sehingga mengakhirkan shalat ‘Isya. Dan karenanya kami tertidur di dalam masjid. Lalu kami terbangun, lalu tertidur, lalu terbangun lagi hingga akhirnya Rasulullah saw. keluar menemui kami seraya bersabda: “Tidak ada seorangpun dari penduduk bumi yang menunggu shalat seperti ini selain kalian.” Dan Ibnu ‘Umar tidak mempermasalahkan apakah Beliau memajukannya atau mengakhirkan. Pelaksanakaannya. Dan Ibnu Umar tidur dahulu sebelum shalat Isya. {Ibnu Juraij} berkata, “Aku bertanya kepada {‘Atha’}, lalu dia berkata, “Aku mendengar {Ibnu ‘Abbas} berkata, “Pernah suatu malam Rasulullah saw. mengakhirkan shalat ‘Isya hingga banyak orang tertidur, kemudian mereka terbangun, lalu tertidur lagi, kemudian terbangun lagi.” ‘Umar bin Al Khaththab lalu berdiri dan berkata, “Shalat.” ‘Atha’ berkata, Ibnu ‘Abbas, “Maka Nabi saw. kemudian keluar dengan meletakkan tangan pada kepala, seakan aku melihat rambut beliau basah meneteskan air. Beliau kemudiaan bersabda: “Seandainya tidak memberatkan ummatku, niscaya aku akan perintahkan mereka melaksanakan shalat ‘Isya seperti waktu sekarang ini.” Aku (Ibnu Juraij) kemudian menanyakan kepada ‘Atha untuk memastikan kenapa Nabi saw. meletakkan tangannya di kepalanya seabgaimana yang diberitakan oleh Ibnu ‘Abbas. Maka ‘Atha merenggangkan sedikit jari-jarinya kemudian meletakkan ujung jarinya di atas sisi kepala, kemudian ia menekannya sambil menggerakkan ke sekeliling kepala hingga ibu jarinya menyentuh ujung telinga yang dimulai dari pelipis hingga pangkal jenggot. Dia melakukannya tidak pelan juga tidak cepat, kecuali sedang seperti itu. Lalu Beliau bersabda: “Seandainya tidak memberatkan ummatku, niscaya aku akan perintahkan mereka melaksanakan shalat seperti waktu sekarang ini.”
Telah menceritakan kepada kami {‘Abdurrahim Al Muharibi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Zaidah} dari {Humaid Ath Thawil} dari {Anas bin Malik} berkata, “Nabi saw. pernah mengakhirkan shalat ‘Isya hingga pertengahan malam, setelah melaksanakan shalat beliau bersabda: “Manusia semuanya sudah selesai shalat lalu mereka tidur. Dan kalian akan senantiasa dalam hitungan shalat selama kalian menunggu pelaksanaannya.” {Ibnu Abu Maryam} menambahkan; telah mengabarkan kepada kami {Yahya bin Ayyub} telah menceritakan kepadaku {Humaid} dia mendengar {Anas bin Malik} berkata, “Pada malam itu aku seolah melihat cahaya cincin Beliau.”
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} berkata, telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Isma’il} telah menceritakan kepada kami {Qais}, {Jarir bin ‘Abdullah} berkata kepadaku, “Kami sedang bersama Nabi saw. saat beliau melihat rembulan di malam purnama. Kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini. Dan kalian tidak akan saling berdesakan dalam melihatnya. Maka jika kalian mampu untuk tidak terlewatkan melaksanakan shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah, ” Kemudian beliau membaca: ‘(Maka bertasbihlah sambil memuji Rabbmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya) ‘ (Qs. Qaaf: 38).
Telah menceritakan kepada kami {Hudbah bin Khalid} berkata, telah menceritakan kepada kami {Hammam} telah menceritakan kepadaku {Abu Jamrah} dari {Abu Bakar bin Abu Musa} dari {Bapaknya}, bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa mengerjakan shalat pada dua waktu dingin, maka dia akan masuk surga.” {Ibnu Raja’} berkata; telah menceritakan kepada kami {Hammam} dari {Abu Jamrah} bahwa {Abu Bakar bin ‘Abdullah bin Qais} telah mengabarkan kepadanya seperti ini.” Dan telah menceritakan kepada kami {Ishaq} telah menceritakan kepada kami {Habban} telah menceritakan kepada kami {Hammam} telah menceritakan kepada kami {Abu Jamrah} dari {Abu Bakar bin ‘Abdullah} dari {Bapaknya} dari Nabi saw. seperti ini.”