Sahih Bukhari

×

صحيح البخاري

Shahih Bukhari

Sahih Bukhari | Hadits No. : 551

Kitab 9 : Waktu-Waktu Shalat

Bab : Hendaklah Jangan Shalat Sebelum Matahari Terbenam

حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَطَاءُ بْنُ يَزِيدَ الْجُنْدَعِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ يَقُولُسَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا صَلَاةَ بَعْدَ الصُّبْحِ حَتَّى تَرْتَفِعَ الشَّمْسُ وَلَا صَلَاةَ بَعْدَ الْعَصْرِ حَتَّى تَغِيبَ الشَّمْسُ

Telah menceritakan kepada kami {‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ibrahim bin Sa’d} dari {Shalih} dari {Ibnu Syihab} berkata, telah mengabarkan kepadaku {‘Atha bin Yazid Al Junda’i} bahwa dia mendengar {Abu Sa’id Al Khudri} berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Tidak ada shalat setelah Shubuh hingga matahari meninggi dan tidak ada shalat setelah ‘Ashar hingga matahari menghilang.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 552

Kitab 9 : Waktu-Waktu Shalat

Bab : Hendaklah Jangan Shalat Sebelum Matahari Terbenam

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبَانَ قَالَ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ قَالَ سَمِعْتُ حُمْرَانَ بْنَ أَبَانَ يُحَدِّثُ عَنْ مُعَاوِيَةَ قَالَإِنَّكُمْ لَتُصَلُّونَ صَلَاةً لَقَدْ صَحِبْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا رَأَيْنَاهُ يُصَلِّيهَا وَلَقَدْ نَهَى عَنْهُمَا يَعْنِي الرَّكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعَصْرِ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Aban} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ghundar} berkata, telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Abu At Tiyah} berkata, aku mendengar {Humran bin Aban} menceritakan dari {Mu’awiyyah} berkata, “Sungguh kalian telah mengerjakan suatu shalat (yang dilarang). Kami telah mendampingi Rasulullah saw., dan kami tidak pernah melihat beliau melaksanakannya. Beliau telah melarang keduanya, yaitu dua rakaat setelah shalat ‘Ashar.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 553

Kitab 9 : Waktu-Waktu Shalat

Bab : Hendaklah Jangan Shalat Sebelum Matahari Terbenam

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ خُبَيْبٍ عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَلَاتَيْنِ بَعْدَ الْفَجْرِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ وَبَعْدَ الْعَصْرِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Salam} berkata, telah menceritakan kepada kami {‘Abdah} dari {‘Ubaidullah} dari {Khubaib} dari {Hafsh bin ‘Ashim} dari {Abu Hurairah} berkata, “Rasulullah saw. melarang dari dua macam shalat; dua rakaat setelah Shubuh hingga terbit matahari dan dua rakaat setelah ‘Ashar hingga matahari terbenam.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 554

Kitab 9 : Waktu-Waktu Shalat

Bab : Pendapat yang Tidak Memakruhkan Shalat Kecuali Setelah ‘Ashar dan Shubuh

حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَأُصَلِّي كَمَا رَأَيْتُ أَصْحَابِي يُصَلُّونَ لَا أَنْهَى أَحَدًا يُصَلِّي بِلَيْلٍ وَلَا نَهَارٍ مَا شَاءَ غَيْرَ أَنْ لَا تَحَرَّوْا طُلُوعَ الشَّمْسِ وَلَا غُرُوبَهَا

Telah menceritakan kepada kami {Abu An Nu’man} telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Zaid} dari {Ayyub} dari {Nafi’} dari {Ibnu ‘Umar} berkata, “Aku melaksanakan shalat sebagaimana aku melihat para sahabatku melaksanakannya. Aku tidak melarang seorangpun untuk melaksanakan shalat baik di malam hari maupun di siang hari, kecuali bila kalian sengaja mengerjakannya saat matahari sedang terbit atau ketika sedang terbenamnya.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 555

Kitab 9 : Waktu-Waktu Shalat

Bab : Mengerjakan Shalat yang Tertinggal Atau Lainnya Setelah ‘Ashar

حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ أَيْمَنَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي أَنَّهُ سَمِعَ عَائِشَةَ قَالَتْوَالَّذِي ذَهَبَ بِهِ مَا تَرَكَهُمَا حَتَّى لَقِيَ اللَّهَ وَمَا لَقِيَ اللَّهَ تَعَالَى حَتَّى ثَقُلَ عَنْ الصَّلَاةِ وَكَانَ يُصَلِّي كَثِيرًا مِنْ صَلَاتِهِ قَاعِدًا تَعْنِي الرَّكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعَصْرِ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّيهِمَا وَلَا يُصَلِّيهِمَا فِي الْمَسْجِدِ مَخَافَةَ أَنْ يُثَقِّلَ عَلَى أُمَّتِهِ وَكَانَ يُحِبُّ مَا يُخَفِّفُ عَنْهُمْ

Telah menceritakan kepada kami {Abu Nu’aim} berkata, telah menceritakan kepada kami {‘Abdul Wahid bin Aiman} berkata, telah menceritakan kepadaku {Bapakku} bahwa dia mendengar {‘Aisyah} berkata, “Demi Dzat yang telah mewafatkan beliau, beliau tidak pernah meninggalkan keduanya hingga beliau berjuma Allah, dan tidaklah beliau bertemu Allah hingga terasa berat mengerjakan shalat (tua). Beliau sering mengerjakan shalat dengan duduk, yakni dua rakaat setelah ‘Ashar. Namun Nabi saw. tidak mengerjakannya di masjid karena khawatir akan memberatkan ummatnya, sebab beliau lebih suka meringankan mereka.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 556

Kitab 9 : Waktu-Waktu Shalat

Bab : Mengerjakan Shalat yang Tertinggal Atau Lainnya Setelah ‘Ashar

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبِي قَالَتْ عَائِشَةُابْنَ أُخْتِي مَا تَرَكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السَّجْدَتَيْنِ بَعْدَ الْعَصْرِ عِنْدِي قَطُّ

Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} berkata, telah menceritakan kepada kami {Yahya} berkata, telah menceritakan kepada kami {Hisyam} berkata, telah mengabarkan kepadaku {Bapakku} – {Aisyah} berkata; yaitu anak saudara perempuanku-, “Nabi saw. tidak pernah meninggalkan dua rakaat setelah shalat ‘Ashar.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 557

Kitab 9 : Waktu-Waktu Shalat

Bab : Mengerjakan Shalat yang Tertinggal Atau Lainnya Setelah ‘Ashar

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ قَالَ حَدَّثَنَا الشَّيْبَانِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ الْأَسْوَدِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْرَكْعَتَانِ لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَعُهُمَا سِرًّا وَلَا عَلَانِيَةً رَكْعَتَانِ قَبْلَ صَلَاةِ الصُّبْحِ وَرَكْعَتَانِ بَعْدَ الْعَصْرِ

Telah menceritakan kepada kami {Musa bin Isma’il} berkata, telah menceritakan kepada kami {‘Abdul Wahid} berkata, telah menceritakan kepada kami {Asy Syaibani} berkata, telah menceritakan kepada kami {‘Abdurrahman bin Al Aswad} dari {Bapaknya} dari {‘Aisyah} berkata, “Dua rakaat yang tidak pernah Rasulullah saw. tinggalkan baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan adalah dua rakaat sebelum Shubuh dan dua rakaat setelah ‘Ashar.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 558

Kitab 9 : Waktu-Waktu Shalat

Bab : Mengerjakan Shalat yang Tertinggal Atau Lainnya Setelah ‘Ashar

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَرْعَرَةَ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ قَالَ رَأَيْتُ الْأَسْوَدَ وَمَسْرُوقًا شَهِدَا عَلَى عَائِشَةَ قَالَتْمَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِينِي فِي يَوْمٍ بَعْدَ الْعَصْرِ إِلَّا صَلَّى رَكْعَتَيْنِ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin ‘Ar’arah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Abu Ishaq} berkata, Aku melihat {Al Aswad} dan {Masruq} bersaksi atas {‘Aisyah} ia berkata, “Tidaklah Nabi saw. mendatangiku dalam suatu hari setelah ‘Ashar kecuali beliau shalat dua rakaat.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 559

Kitab 9 : Waktu-Waktu Shalat

Bab : Menyegerakan Shalat Saat Cuaca Mendung

حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ فَضَالَةَ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ يَحْيَى هُوَ ابْنُ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ أَنَّ أَبَا الْمَلِيحِ حَدَّثَهُ قَالَ كُنَّا مَعَ بُرَيْدَةَفِي يَوْمٍ ذِي غَيْمٍ فَقَالَ بَكِّرُوا بِالصَّلَاةِ فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ حَبِطَ عَمَلُهُ

Telah menceritakan kepada kami {Mu’adz bin Fadhalah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Hisyam} dari {Yahya} -yaitu Ibnu Abu Katsir- dari {Abu Qilabah} bahwa {Abu Al Malih} menceritakan kepadanya, ia berkata, “Kami pernah bersama {Buraidah} pada suatu hari yang mendung, ia lalu berkata, “Segeralah laksanakan shalat, karena Nabi saw. pernah bersabda: “Barangsiapa meninggalkan shalat ‘Ashar, sungguh telah hapuslah amalnya.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 560

Kitab 9 : Waktu-Waktu Shalat

Bab : Adzan Setelah Lewat Waktunya

حَدَّثَنَا عِمْرَانُ بْنُ مَيْسَرَةَ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ قَالَ حَدَّثَنَا حُصَيْنٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَسِرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ لَوْ عَرَّسْتَ بِنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَخَافُ أَنْ تَنَامُوا عَنْ الصَّلَاةِ قَالَ بِلَالٌ أَنَا أُوقِظُكُمْ فَاضْطَجَعُوا وَأَسْنَدَ بِلَالٌ ظَهْرَهُ إِلَى رَاحِلَتِهِ فَغَلَبَتْهُ عَيْنَاهُ فَنَامَ فَاسْتَيْقَظَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ طَلَعَ حَاجِبُ الشَّمْسِ فَقَالَ يَا بِلَالُ أَيْنَ مَا قُلْتَ قَالَ مَا أُلْقِيَتْ عَلَيَّ نَوْمَةٌ مِثْلُهَا قَطُّ قَالَ إِنَّ اللَّهَ قَبَضَ أَرْوَاحَكُمْ حِينَ شَاءَ وَرَدَّهَا عَلَيْكُمْ حِينَ شَاءَ يَا بِلَالُ قُمْ فَأَذِّنْ بِالنَّاسِ بِالصَّلَاةِ فَتَوَضَّأَ فَلَمَّا ارْتَفَعَتْ الشَّمْسُ وَابْيَاضَّتْ قَامَ فَصَلَّى

Telah menceritakan kepada kami {‘Imran bin Maisarah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Fudhail} berkata, telah menceritakan kepada kami {Hushain} dari {‘Abdullah bin Abu Qatadah} dari {Bapaknya} berkata, “Kami pernah berjalan bersama Nabi saw. pada suatu malam. Sebagian kaum lalu berkata, “Wahai Rasulullah, sekiranya Tuan mau istirahat sebentar bersama kami?” Beliau menjawab: “Aku khawatir kalian tertidur sehingga terlewatkan shalat.” Bilal berkata, “Aku akan membangunkan kalian.” Maka merekapun berbaring, sedangkan Bilal bersandar pada hewan tunggannganya, tapi rasa kantuknya mengalahkannya dan akhirnya iapun tertidur. Ketika Nabi saw. terbangun ternyata matahari sudah terbit, maka beliau pun bersabda: “Wahai Bilal, mana bukti yang kau ucapkan!” Bilal menjawab: “Aku belum pernah sekalipun merasakan kantuk seperti ini sebelumnya.” Beliau lalu bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla memegang ruh-ruh kalian sesuai kehendak-Nya dan mengembalikannya kepada kalian sekehendak-Nya pula. Wahai Bilal, berdiri dan adzanlah (umumkan) kepada orang-orang untuk shalat!” kemudian beliau berwudhu, ketika matahari meninggi dan tampak sinar putihnya, beliau pun berdiri melaksanakan shalat.”