Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Al ‘Ala`} telah menceritakan kepada kami {Abu Usamah} dari {Buraid} dari {Abu Burdah} dari {Abu Musa} dari Nabi saw. bersabda; “Jika salah seorang diantara kalian melewati masjid kami, atau pasar kami, sedang ia membawa anak panah, hendaklah ia pegang (ia tutup) mata anak panahnya” -atau ia mengatakan dengan redaksi; hendaklah ia pegang dengan tangannya- sebab dikhawatirkan kaum muslimin terlukai daripadanya.”
Telah menceritakan kepada kami {‘Umar bin Hafsh} telah menceritakan kepadaku {Ayahku} Telah menceritakan kepada kami {Al A’masy} Telah menceritakan kepada kami {Syaqiq} mengatakan; {Abdullah} mengatakan, Nabi saw. bersabda; “Mencela orang muslim adalah kefasikan, dan memeranginya adalah kekufuran.”
Telah menceritakan kepada kami {Hajjaj bin Minhal} Telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} Telah mengabarkan kepada kami {Waqid bin Muhammad} dari {ayahnya} dari {Ibnu Umar}, bahwasanya ia mendengar Nabi saw. bersabda; “Janganlah kalian sepeninggalku kembali kepada kekafiran, sebagian kalian memenggal leher sebagian yang lainnya”.
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} telah menceritakan kepada kami {Yahya} telah menceritakan kepada kami {Qurrah bin Khalid} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Sirin} dari {Abdurrahman bin Abi Bakrah} dari {Abu Bakrah} dan dari seorang lainnya yang dia lebih utama menurutku daripada Abdurrahman bin Abi Bakrah, dari Abu bakrah, Bahwasanya Rasulullah saw. berpidato di hadapan sahabat dan bertanya: “Tahukah kalian hari apa ini?” ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu’ Jawab mereka. Kata Abu Bakrah; Hingga kami ketika itu menyangka bahwa Nabi menamakannya dengan nama lain. Kemudian Nabi bertutur: “Bukankah sekarang hari nahar (korban)?” Kami menjawab; ‘betul Ya Rasulullah!.’ Rasulullah bertanya: “Negeri manakah ini, bukankah negeri haram?” ‘Benar ya Rasulullah’ Jawab kami. Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, kehormatan kalian, dan kulit kalian adalah haram sebagaimana kehormatan hari kalian ini, dalam bulan kalian ini, dan negeri kalian ini, bukankah telah kusampaikan?” ‘Betul’ Jawab kami. Nabi melanjutkan: “Ya Allah, saksikanlah, hendaklah yang hadir menyampaikan berita ini kepada yang tidak hadir, berapa banyak orang yang menyampaikan berita kepada orang yang lebih paham.” Selanjutnya beliau sampaikan pula sabdanya: “Janganlah kalian menjadi kafir sepeninggalku, sebagian kalian memenggal leher sebagian lainnya.” Dan dikala Ibnul khadrami dibakar oleh seorang hamba sahaya Ibnu Qudamah, Abdurrahman mengatakan; ‘Tolong kalian lihat Abu bakrah dari tempat yang tinggi! ‘ lantas mereka mengatakan ‘Ini Abu Bakrah melihatmu hai hamba sahaya! ‘ Abdurrahman berkata; ‘ibuku menceritakan kepadaku dari Abu Bakrah, bahwasanya ia mengatakan; ‘Kalaulah mereka menemuiku, aku pun tidak akan menohok mereka dengan tongkatku ini.’
Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Isykab} telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Fudhail} dari {ayahnya} dari {Ikrimah} dari {Ibnu ‘Abbas} ra.ma, ia mengatakan; Nabi saw. bersabda; “Jangan kalian murtad sepeninggalku, sebagian kalian memenggal leher sebagian yang lainnya.”
Telah menceritakan kepada kami {Sulaiman bin Harb} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {‘Ali bin Mudrik} aku mendengar {Abu Zur’ah bin ‘Amru bin Jarir} dari {kakeknya, Jarir} mengatakan, Rasulullah saw. bersabda kepadaku pada haji wada’: “suruhlah orang-orang diam, ” kemudian beliau bersabda: “Janganlah kalian sepeninggalku menjadi kafir, sebagian kalian memenggal leher sebagian yang lainnya.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6554
Kitab 72 : Fitnah
Bab : Ketika Fitnah Terjadi, yang Duudk Lebih Baik Daripada yang Berdiri
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ubaidullah} telah menceritakan kepada kami {Ibrahim bin Sa’d} dari {ayahnya} dari {Abu Salamah bin Abdurrahman} dari {Abu Hurairah} -lewat jalur periwayatan lain- {Ibrahim} mengatakan, dan telah menceritakan kepada kami {Shalih bin Kisan} dari {Ibnu Syihab} dari {Sa’id bin Musayyab} dari {Abu Hurairah} menuturkan; Rasulullah saw. bersabda: “Akan terjadi fitnah, ketika itu yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, yang berjalan lebih baik daripada yang berlari, barangsiapa berusaha menghadapi fitnah itu, justru fitnah itu akan mempengaruhinya, maka barangsiapa mendapat tempat berlindung atau base camp pertahanan, hendaklah ia berlindung diri di tempat itu.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6555
Kitab 72 : Fitnah
Bab : Ketika Fitnah Terjadi, yang Duudk Lebih Baik Daripada yang Berdiri
Telah menceritakan kepada kami {Abul Yaman} Telah mengabarkan kepada kami {Syu’aib} dari {Az Zuhri} telah mengabarkan kepadaku {Abu Salamah bin Abdurrahman}, bahwasanya {Abu Hurairah} mengatakan, Rasulullah saw. bersabda: “Akan terjadi fitnah, orang yang duduk pada saat itu lebih baik daripada orang yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada orang yang berjalan, orang yang berjalan lebih daripada yang berlari, barangsiapa berusaha menghadapi fitnah itu, justru fitnah itu akan mempengaruhinya, maka barangsiapa mendapat tempat berlindung atau base camp pertahanan, hendaklah ia berlindung diri di tempat itu.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6556
Kitab 72 : Fitnah
Bab : Jika Dua Orang Muslim Bertemu Dengan Menebaskan Pedangnya
Telah menceritakan kepada kami {‘Abdullah bin Abdul Wahhab}, telah menceritakan kepada kami {Hammad} dari {seseorang yang tidak dia sebutkan namanya} dari {Al Hasan} mengatakan, Aku keluar dengan membawa senjataku di malam-malam terjadi fitnah, maka {Abu Bakrah} menemuiku dengan bertanya; ‘mau kemana kamu? ‘ aku menjawab; ‘Aku ingin menolong keponakan Rasulullah saw.’ (maksudnya ‘Ali). Abu Bakrah berkata, Rasulullah saw. bersabda; “Jika dua muslim berhadap-hadapan dengan kedua pedangnya, maka keduanya sama-sama masuk neraka.” Maka ada yang bertanya; ‘kalau yang membunuh sudah maklum, lantas apa dosa yang dibunuh? ‘ Nabi saw. menjawab: “Ia juga berkehendak membunuh saudaranya.” {Hammad bin Zaid} berkata; maka hadits ini kusampaikan kepada {Ayyub} dan {Yunus bin Ubaid}, dan aku ingin keduanya menceritakan kepadaku (jalur periwayatan) hadits ini, maka keduanya mengatakan; ‘Hadits ini diriwayatkan oleh {Al Hasan} dari {Ahnaf bin Qais} dari {Abu Bakrah}. Telah menceritakan kepada kami {Sulaiman} telah menceritakan kepada kami {Hammad} tentang hal itu. {Mu’ammal} berkata; telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Zaid} telah menceritakan kepada kami {Ayyub}, {Yunus bin Ubaid}, {Hisyam} dan {Mu’ala bin Zaid} dari {Al Hasan} dari {Ahnaf} dari {Abu Bakrah} dari Nabi saw., dan diriwayatkan oleh {Ma’mar} dari {Ayyub}, dan diriwayatkan oleh {Bakkar bin Abdul aziz} dari {ayahnya} dari {Abu Bakrah} dan {Ghundar} mengatakan; telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Manshur} dari {Rib’i bin Hirasy} dari {Abu Bakrah} dari Nabi saw., dan {Sufyan} tidak memarfu’kannya dari {Manshur}.
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Al Mutsanna} telah menceritakan kepada kami {Al Walid bin Muslim} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Jabir} telah menceritakan kepadaku {Busr bin Ubaidullah Al Khadrami}, ia mendengar {Abu Idris alkhaulani}, ia mendengar {Khudzaifah Ibnul yaman} mengatakan; Orang-orang bertanya Rasulullah saw. tentang kebaikan sedang aku bertanya beliau tentang keburukan karena khawatir jangan-jangan aku terkena keburukan itu sendiri. Maka aku bertanya ‘Hai Rasulullah, dahulu kami dalam kejahiliyahan dan keburukan, lantas Allah membawa kebaikan ini, maka apakah setelah kebaikan ini ada keburukan lagi? Nabi menjawab ‘Tentu’. Saya bertanya ‘Apakah sesudah keburukan itu ada kebaikan lagi? ‘Tentu’ Jawab beliau, dan ketika itu ada kotoran, kekurangan dan perselisihan. Saya bertanya ‘Apa yang anda maksud kotoran, kekurangan dan perselisihan itu? Nabi menjawab ‘Yaitu sebuah kaum yang menanamkan pedoman bukan dengan pedomanku, engkau kenal mereka namun pada saat yang sama engkau juga mengingkarinya. Saya bertanya ‘Adakah steelah kebaikan itu ada keburukan? Nabi menjawab ‘O iya,,,,, ketika itu ada penyeru-penyeru menuju pintu jahannam, siapa yang memenuhi seruan mereka, mereka akan menghempaskan orang itu ke pintu-pintu itu. Aku bertanya ‘Ya Rasulullah, tolong beritahukanlah kami tentang ciri-ciri mereka! Nabi menjawab; Mereka adalah seperti kulit kita ini, juga berbicara dengan bahasa kita. Saya bertanya ‘Lantas apa yang anda perintahkan kepada kami ketika kami menemui hari-hari seperti itu? Nabi menjawab; Hendaklah kamu selalu bersama jamaah muslimin dan imam mereka! Aku bertanya; kalau tidak ada jamaah muslimin dan imam bagaimana? Nabi menjawab; hendaklah kau jauhi seluruh firqah (kelompok-kelompok) itu, sekalipun kau gigit akar-akar pohon hingga kematian merenggutmu kamu harus tetap seperti itu.