Telah menceritakan kepada kami {Abu Kamil al-Jahdari} telah menceritakan kepada kami {Yazid bin Zurai’} telah menceritakan kepada kami {at-Taimi} dari {Abu Utsman} dari {Qabishah bin al-Mukhariq} dan {Zuhair bin Amru} keduanya berkata, “Ketika turun ayat: ‘(Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang dekat) ‘ (Qs. Asy Syu’ara`: 214). Dia berkata, ‘Nabi saw. bertolak ke bebatuan di gunung, lalu menaiki batu yang paling tinggi, kemudian berseru: ‘Wahai bani Abd Manaf, sesungguhnya aku pemberi peringatan, sesungguhnya perumpamaanku dan kalian adalah seperti perumpamaan seorang laki-laki melihat musuh, lalu beranjak menjaga keluarganya, lalu dia khawatir musuhnya mendahuluinya, lalu dia mulai berteriak, ‘Wahai sahabat-sahabatku’.” Dan telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Abd al-A’la} telah menceritakan kepadaku {al-Mu’tamir} dari {bapaknya} telah menceritakan kepadaku {Abu Utsman} dari {Zuhair bin Amru} dan {Qabishah bin Mukhariq} dari Nabi saw. dengan semisalnya.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 307
Kitab 2 : Iman
Bab : Tentang Firman Allah “dan Berilah Peringatan Kepada Kerabat-Kerabatmu yang Terdekat,”
Dan telah menceritakan kepada kami {Abu Kuraib Muhammad bin al-‘Ala} telah menceritakan kepada kami {Abu Usamah} dari {al-A’masy} dari {Amru bin Murrah} dari {Sa’id bin Jubair} dari {Ibnu Abbas} dia berkata, “Tatakala turun ayat: ‘(Berilah peringatan kepada kaum kerabatmu yang terdekat yaitu kaum kerabatmu yang benar-benar ikhlas) ‘ (Qs. Asy Syu’ara`: 214). Maka Rasulullah saw. keluar dan menaiki Bukit Soffa lalu berteriak seolah-olah memanggil: ‘Wahai para sahabatku’. Sebagian mereka tertanya-tanya siapakah yang berteriak. Sebagian mereka menjawab, ‘Muhammad’. Maka mereka pun mulai berkumpul ke arah beliau. Lalu Beliau pun bersabda: “Wahai Bani Fulan! Bani Fulan! Bani Fulan! Wahai Bani Abdul Manaf! Wahai Bani Abdul Muththalib! ‘ Maka mereka semua pun menghampiri beliau. Rasulullah saw. kemudan bersabda: “Apakah pendapat kamu seandainya aku kabarkan kepada kamu bahwa satu pasukan tentera berkuda akan keluar melalui kaki bukit ini untuk menyerang kamu. Apakah kamu akan mempercayaiku? ‘ Mereka menjawab, ‘Kami tidak pernah mendapati kamu berdusta’. Rasulullah saw. bersabda lagi: ‘Sesungguhnya aku membawa berita ancaman kepadamu tentang azab yang pedih’.” Ibnu Abbas berkata, “Abu Lahab mencela, ‘Celaka kamu! Apakah kamu minta kami berkumpul hanya untuk mendengar perkara ini (yaitu memberitahu berita ancaman azab).’ Lantas Abu Lahab berlalu pergi. Maka turunlah surat: ‘(Binasalah kedua tangan Abu Lahab, dan sesungguhnya dia akan celaka) ‘ Demikianlah al-A’masy membaca hingga akhir surat.” Dan telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abu Syaibah} dan {Abu Kuraib} dia berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Muawiyah} dari {al-A’masy} dengan sanad ini. Dia berkata, “Rasulullah saw. naik ke atas Shafa pada suatu hari seraya berkata, ‘Wahai sahabat-sahabatku’, sebagaimana hadits Abu Usamah, dan dia tidak menyebutkan turunya ayat, ‘(Berilah peringatan kepada kaum kerabatmu yang terdekat).”
Dan telah menceritakan kepada kami {Ubaidullah bin Umar al-Qawariri} dan {Muhammad bin Abu Bakar al-Muqaddami} serta {Muhammad bin Abdul Malik al-Umawi} mereka berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Awanah} dari {Abdul Malik bin Umair} dari {Abdullah bin al-Harits bin Naufal} dari {al-Abbas bin Abdul Muththalib} bahwa ia berkata, “Wahai Rasulullah! Apakah kamu dapat memberikan sesuatu manfaat kepada Abu Thalib? Sesungguhnya dia membelamu (yaitu menolong, menjaga, memenuhi segala keperluan) dan marah kepada musuhmu demi keselamatanmu? ‘ Rasulullah saw. menjawab dengan sabdanya: ‘Ya, dia berada di Neraka yang paling landai. Kalaulah bukan karena aku, niscaya dia berada di Neraka yang paling bawah.”
Telah menceritakan kepada kami {Ibnu Abu Umar} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Abdul Malik bin Umair} dari {Abdullah bin al-Harits} dia berkata, “Saya mendengar {al-Abbas} berkata, ‘Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, dahulu Abu Thalib melindungimu dan menolongmu, apakah hal tersebut memberikan kemanfaatan kepanya? ‘ Beliau menjawab: ‘Ya. Aku mendapatinya dalam kobaran neraka lalu aku mengeluarkannya ke dalam neraka yang paling landai’.” Dan telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Hatim} telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dari {Sufyan} dia berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdul Malik bin Umair} dia berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin al-Harits} dia berkata, telah mengabarkan kepadaku {al-Abbas bin Abdul Muththalib}. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abu Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Waki’} dari {Sufyan} dengan sanad ini, dari Nabi saw. dengan semisal hadits Abu Awanah.”
Dan telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Laits} dari {Ibnu al-Had} dari {Abdullah bin Khabbab} dari {Abu Sa’id al-Khudri} bahwa Rasulullah saw. pernah disebutkan di sisinya tentang pamannya, Abu Thalib. Maka Rasulullah saw. bersabda: “Semoga syafaatku dapat menolongnya pada Hari Kiamat sehingga dia diletakkan di dalam Neraka yang paling landai, apinya mencapai mata kakinya yang membuat otaknya mendidih.”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abu Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Abu Bukari} telah menceritakan kepada kami {Zuhair bin Muhammad} dari {Suhail bin Abu Shalih} dari {an-Nu’man bin Abu Ayyasy} dari {Abu Sa’id al-Khudri} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Sungguh, penduduk neraka yang paling ringan siksanya, dia memakai dua sandal dari api neraka yang mana otaknya mendidih disebabkan panasnya kedua sandalnya.”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abu Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Affan} telah menceritakan kepada kami {Hammad bin Salamah} telah menceritakan kepada kami {Tsabit} dari {Abu Utsman an-Nahdi} dari {Ibnu Abbas} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Penduduk neraka yang siksanya paling ringan adalah Abu Thalib, dia memakai sandal dengan dua sandal yang mana otaknya mendidih karena panas keduanya.”
Dan telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin al-Mutsanna} dan {Ibnu Basysyar} dan lafazh tersebut milik Ibnu al-Mutsanna, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dia berkata, aku mendengar {Abu Ishaq} berkata, aku mendengar {an-Nu’man bin Basyir} berkhutbah, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling ringan azabnya pada Hari Kiamat ialah seorang lelaki yang diletakkan pada tapak kakinya dua biji batu dari Neraka, kemudian otaknya mendidih karena sebab panasnya keduanya’.”
Dan telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abu Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Abu Usamah} dari {al-A’masy} dari {Abu Ishaq} dari {an-Nu’man bin Basyir} dia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya penduduk neraka yang paling ringan siksanya adalah orang yang memiliki dua sandal dan dua tali sandal dari api neraka, dimana otaknya akan mendidih karena panasnya sandal tersebut sebagaimana kuali mendidih. Orang tersebut merasa bahwa tidak ada seorang pun yang siksanya lebih pedih daripadanya, padahal siksanya adalah yang paling ringan di antara mereka.”
Sahih Muslim | Hadits No. : 315
Kitab 2 : Iman
Bab : Dalil Bahwa Orang yang Mati Dalam Kekafiran Amalannya Tidak Bermanfaat
Telah menceritakan kepadaku {Abu Bakar bin Abu Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Hafs bin Ghiyats} dari {Dawud} dari {asy-Sya’bi} dari {Masruq} dari {Aisyah} dia berkata, “Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, Ibnu Jud’an (kerabatnya) pada masa jahiliyyah selalu bersilaturrahim dan memberi makan orang miskin. Apakah itu memberikan manfaat untuknya? ‘ Beliau menjawab: ‘Tidak. Itu tidak memberinya manfaat, karena dia belum mengucapkan, ‘Rabbku ampunilah kesalahanku pada hari pembalasan’.”