Sunan Abu Dawud

×

سنن أبي داود

Sunan Abu Dawud

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 4103

Kitab 34 : Sunnah

Bab : Penjelasan Tentang Kelompok Jahmiyah

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ نَصْرٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ يُونُسَ النَّسَائِيُّ الْمَعْنَى قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ الْمُقْرِئُ حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ يَعْنِي ابْنَ عِمْرَانَ حَدَّثَنِي أَبُو يُونُسَ سُلَيْمُ بْنُ جُبَيْرٍ مَوْلَى أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَسَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقْرَأُ هَذِهِ الْآيَةَ{ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا إِلَى قَوْلِهِ تَعَالَى سَمِيعًا بَصِيرًا }قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَضَعُ إِبْهَامَهُ عَلَى أُذُنِهِ وَالَّتِي تَلِيهَا عَلَى عَيْنِهِ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَؤُهَا وَيَضَعُ إِصْبَعَيْهِ قَالَ ابْنُ يُونُسَ قَالَ الْمُقْرِئُ يَعْنِي إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ يَعْنِي أَنَّ لِلَّهِ سَمْعًا وَبَصَرًاقَالَ أَبُو دَاوُد وَهَذَا رَدٌّ عَلَى الْجَهْمِيَّةِ

Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Nashr} dan {Muhammad bin Yunus An Nasai} secara makna, keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Yazid Al Muqri} berkata, telah menceritakan kepada kami {Harmalah} -maksudnya Harmalah bin Imran- berkata, telah menceritakan kepadaku {Abu Yunus Sulaim bin Jubair} -mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) Abu Hurairah- ia berkata; Aku mendengar {Abu Hurairah} membaca ayat ini: (Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya) -Qs. An Nisa: 48- sampai pada firman-Nya (Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat). Abu Hurairah berkata, “Aku melihat Rasulullah saw. meletakkan ibu jarinya ke telinga, sementara jari setelahnya pada mata.” Abu Hurairah melanjutkan, “Aku melihat Rasulullah saw. membaca ayat tersebut seraya meletakkan kedua jarinya tersebut.” Ibnu Yunus berkata, “Al Muqri menyebutkan bahwa makna ayat: (Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat) adalah, bahwa Allah memiliki penglihatan dan pendengaran.” Abu Dawud berkata, “Ini adalah bantahan untuk orang-orang Jahmiyah.”

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 4104

Kitab 34 : Sunnah

Bab : Penjelasan Tentang Melihat Allah

حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ وَوَكِيعٌ وَأَبُو أُسَامَةَ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَكُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جُلُوسًا فَنَظَرَ إِلَى الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ لَيْلَةَ أَرْبَعَ عَشْرَةَ فَقَالَ إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا لَا تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ فَإِنْ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لَا تُغْلَبُوا عَلَى صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ الْآيَةَ فَ{ سَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا }

Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Jarir} dan {Waki’} dan {Abu Usamah} dari {Isma’il bin Abu Khalid} dari {Qais bin Abu Hazim} dari {Jarir bin Abdullah} ia berkata, “Kami duduk bersama Rasulullah saw., kemudian beliau melihat bulan purnama, tepatnya malam tanggal empat belas. Beliau bersabda: “Kalian akan melihat Tuhan kalian seperti kalian melihat rembulan ini, tidak ada yang menghalangi pandangan kalian. Jika kalian mampu untuk melaksanakan shalat sebelum terbit dan tenggelamnya matahari, maka lakukanlah.” Kemudian beliau membaca ayat dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya-thaahaa; 130-

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 4105

Kitab 34 : Sunnah

Bab : Penjelasan Tentang Melihat Allah

حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ سَمِعَهُ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَقَالَ نَاسٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَرَى رَبَّنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ هَلْ تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ الشَّمْسِ فِي الظَّهِيرَةِ لَيْسَتْ فِي سَحَابَةٍ قَالُوا لَا قَالَ هَلْ تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ لَيْسَ فِي سَحَابَةٍ قَالُوا لَا قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ إِلَّا كَمَا تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ أَحَدِهِمَا

Telah menceritakan kepada kami {Ishaq bin Isma’il} berkata, telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Suhail bin Abu Shalih} dari {Bapaknya} Bahwasanya ia mendengarnya menceritakan dari {Abu Hurairah} ia berkata, “Seseorang bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, apakah kita bisa melihat Tuhan kita pada hari kiamat?” beliau bersabda: “Apakah kalian merasa kesulitan ketika melihat matahari saat waktu zhuhur yang tidak ada awannya?” mereka menjawab, “Tidak.” Beliau bertanya lagi: “Apakah kalian merasa kesulitan saat melihat rembulan di malam purnama yang tidak ada awannya?” mereka menjawab, “Tidak.” Beliau bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, kalian tidak akan kesulitan untuk melihat-Nya kecuali sebagaimana kalian melihat salah satu dari keduanya (matahari atau rembulan).”

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 4106

Kitab 34 : Sunnah

Bab : Penjelasan Tentang Melihat Allah

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ ح و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ الْمَعْنَى عَنْ يَعْلَى بْنِ عَطَاءٍ عَنْ وَكِيعٍ قَالَ مُوسَى ابْنِ عُدُسٍ عَنْ أَبِي رَزِينٍ قَالَ مُوسَى الْعُقَيْلِيِّ قَالَ قُلْتُيَا رَسُولَ اللَّهِ أَكُلُّنَا يَرَى رَبَّهُ قَالَ ابْنُ مُعَاذٍ مُخْلِيًا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَا آيَةُ ذَلِكَ فِي خَلْقِهِ قَالَ يَا أَبَا رَزِينٍ أَلَيْسَ كُلُّكُمْ يَرَى الْقَمَرَ قَالَ ابْنُ مُعَاذٍ لَيْلَةَ الْبَدْرِ مُخْلِيًا بِهِ ثُمَّ اتَّفَقَا قُلْتُ بَلَى قَالَ فَاللَّهُ أَعْظَمُ قَالَ ابْنُ مُعَاذٍ قَالَ فَإِنَّمَا هُوَ خَلْقٌ مِنْ خَلْقِ اللَّهِ فَاللَّهُ أَجَلُّ وَأَعْظَمُ

Telah menceritakan kepada kami {Musa bin Isma’il} berkata, telah menceritakan kepada kami {Hammad}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Ubaidullah bin Mu’adz} berkata, telah menceritakan kepada kami {Bapakku} berkata, telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} secara makna, dari {Ya’la bin Atha} dari {Waki’}. {Musa} ibnu ‘Udus menyebutkan dari {Abu Razin}. Musa Al Uqaili berkata, “Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah setiap kami nanti dapat melihat Rabbnya?” -Ibnu Mu’adz menyebutkan (dalam riwayatnya) – “tanpa adanya penghalang pada hari kiamat? Lalu apa tanda-tandanya yang ada pada ciptaan-Nya?” beliau menjawab: “Wahai Abu Razin, bukankah setiap kalian bisa melihat rembulan?” -Ibnu Mu’adz menyebutkan (dalam riwayatnya) -, “pada malam purnama tanpa adanya penghalang?” -kemudian keduanya sepakat pada lafadz- Aku menjawab, “Tentu.” Beliau bersabda: “Maka Allah lebih agung (dari itu).” -Ibnu Mu’adz menyebutkan (dalam riwayatnya), “Beliau bersabda: “(Rembulan) itu hanyalah makhluk dari sekian makhluk-Nya, dan Allah lebih agung dari itu.”

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 4107

Kitab 34 : Sunnah

Bab : Penjelasan Tentang Bantahan Terhadap Kelompok Jahmiyah

حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ أَنَّ أَبَا أُسَامَةَ أَخْبَرَهُمْ عَنْ عُمَرَ بْنِ حَمْزَةَ قَالَ قَالَ سَالِمٌ أَخْبَرَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَطْوِي اللَّهُ السَّمَاوَاتِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ يَأْخُذُهُنَّ بِيَدِهِ الْيُمْنَى ثُمَّ يَقُولُ أَنَا الْمَلِكُ أَيْنَ الْجَبَّارُونَ أَيْنَ الْمُتَكَبِّرُونَ ثُمَّ يَطْوِي الْأَرَضِينَ ثُمَّ يَأْخُذُهُنَّ قَالَ ابْنُ الْعَلَاءِ بِيَدِهِ الْأُخْرَى ثُمَّ يَقُولُ أَنَا الْمَلِكُ أَيْنَ الْجَبَّارُونَ أَيْنَ الْمُتَكَبِّرُونَ

Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abu Syaibah} dan {Muhammad Ibnul ‘Ala} bahwa {Abu Usamah} mengabarkan kepada mereka dari {Umar bin Hamzah} ia berkata; {Salim} berkata; telah mengabarkan kepadaku {Abdullah bin Umar} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Pada hari kiamat Allah akan menggulung semua langit kemudian mengenggamnya dengan tangan kanan, setelah itu Allah berfirman: “Aku adalah raja! Sekarang dimanakah orang-orang yang berlaku sewenang-wenang, di mana orang-orang yang berlaku sombong!” Kemudian Allah juga menggulung semua bumi dan menggenggamnya. Ibnul ‘Ala menyebutkan, “Dengan tangan-Nya yang lain. Setelah itu berfirman: “Aku adalah raja! Sekarang dimanakah orang-orang yang berlaku sewenang-wenang, di mana orang-orang yang berlaku sombong!”

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 4108

Kitab 34 : Sunnah

Bab : Penjelasan Tentang Bantahan Terhadap Kelompok Jahmiyah

حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ عَنْ مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَعَنْ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ الْأَغَرِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَنْزِلُ رَبُّنَا كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا حَتَّى يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Telah menceritakan kepada kami {Al Qa’nabi} dari {Malik} dari {Ibnu Syihab} dari {Abu Salamah bin ‘Abdurrahman} dari {Abu Abdullah Al Aghar} dari {Abu Hurairah} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Setiap malam Rabb kita turun ke langit dunia di sepertiga malam yang akhir. Lalu Dia berfirman: “Siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku beri dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni.”

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 4109

Kitab 34 : Sunnah

Bab : Penjelasan Tentang Al-Qur’An

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا إِسْرَائِيلُ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ الْمُغِيرَةِ عَنْ سَالِمٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْرِضُ نَفْسَهُ عَلَى النَّاسِ فِي الْمَوْقِفِ فَقَالَ أَلَا رَجُلٌ يَحْمِلُنِي إِلَى قَوْمِهِ فَإِنَّ قُرَيْشًا قَدْ مَنَعُونِي أَنْ أُبَلِّغَ كَلَامَ رَبِّي

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Katsir} berkata, telah mengabarkan kepada kami {Isra’il} berkata, telah menceritakan kepada kami {Utsman Ibnul Mughirah} dari {Salim} dari {Jabir bin Abdullah} ia berkata, “Pada suatu saat Rasulullah saw. pernah menawarkan dirinya kepada manusia di tempat pemberhentian, beliau bersabda: “Adakah seorang laki-laki yang mau membawaku kepada kaumnya, sesungguhnya orang-orang Quraisy telah melarang aku menyampaikan pesan Tuhanku.”

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 4110

Kitab 34 : Sunnah

Bab : Penjelasan Tentang Al-Qur’An

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْمَهْرِيُّ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي يُونُسُ بْنُ يَزِيدَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ وَسَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ وَعَلْقَمَةُ بْنُ وَقَّاصٍ وَعُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ حَدِيثِ عَائِشَةَ وَكُلٌّ حَدَّثَنِي طَائِفَةً مِنْ الْحَدِيثِ قَالَتْوَلَشَأْنِي فِي نَفْسِي كَانَ أَحْقَرَ مِنْ أَنْ يَتَكَلَّمَ اللَّهُ فِيَّ بِأَمْرٍ يُتْلَى

Telah menceritakan kepada kami {Sulaiman bin Dawud Al Mahri} berkata, telah mengabarkan kepada kami {Abdullah bin Wahb} ia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Yunus bin Yazid} dari {Ibnu Syihab} ia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Urwah Ibnu Az Zubair} dan {Sa’id Ibnul Musayyab} dan {Alqamah bin Waqqash} dan {Ubaidullah bin Abdullah} tentang peristiwa (fitnah) yang menimpa {‘Aisyah}, setiap dari mereka menceritakan kepadaku sebagian tentang peristiwa ‘Aisyah. ‘Aisyah berkata, “Menurutku, perkara yang menimpaku itu lebih hina (tidak pantas) untuk Allah sebutkan pada sesuatu yang dibaca (Al-Qur’an).”

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 4111

Kitab 34 : Sunnah

Bab : Penjelasan Tentang Al-Qur’An

حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ عُمَرَ أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي زَائِدَةَ عَنْ مُجَالِدٍ عَنْ عَامِرٍ يَعْنِي الشَّعْبِيَّ عَنْ عَامِرِ بْنِ شَهْرٍ قَالَكُنْتُ عِنْدَ النَّجَاشِيِّ فَقَرَأَ ابْنٌ لَهُ آيَةً مِنْ الْإِنْجِيلِ فَضَحِكْتُ فَقَالَ أَتَضْحَكُ مِنْ كَلَامِ اللَّهِ

Telah menceritakan kepada kami {Isma’il bin Umar} berkata, telah mengabarkan kepada kami {Ibrahim bin Musa} berkata, telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Abu Zaidah} dari {Mujalid} dari {Amir} -maksudnya Amir Asy Sya’bi- dari {Amir bin Syahr} ia berkata, “Saat aku sedang bersama Najasyi, salah seorang anaknya membaca ayat dalam kitab Injil hingga aku pun tertawa. Namun Najasyi berkata, “Akankah kamu mentertawakan kalamullah?”

Sunan Abu Dawud | Hadits No. : 4112

Kitab 34 : Sunnah

Bab : Penjelasan Tentang Al-Qur’An

حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ الْمِنْهَالِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَوِّذُ الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ ثُمَّ يَقُولُ كَانَ أَبُوكُمْ يُعَوِّذُ بِهِمَا إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَقَقَالَ أَبُو دَاوُد هَذَا دَلِيلٌ عَلَى أَنَّ الْقُرْآنَ لَيْسَ بِمَخْلُوقٍ

Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Jarir} dari {Manshur} dari {Al Minhal bin Amru} dari {Sa’id bin Jubair} dari {Ibnu Abbas} ia berkata, “Nabi saw. berdoa minta perlindungan untuk Hasan dan Husain, beliau membaca: “U’IIDZUKUMAA BIKALIMAATILLAAHIT TAAMMAH MIN KULLI SYAITHAANIN WA HAAMMATIN WA MIN KULLI ‘AININ LAAMATIN (Aku memohon perlindungan kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari setiap kejahatan setan dan binatang bisa yang mematikan, dan dari setiap mata yang hasud). Kemudian beliau bersabda: “Dahulu bapak kalian (Ibrahim) juga pernah minta perlindungan dengan keduanya untuk anaknya; Isma’il dan Ishaq.” Abu Dawud berkata, “Ini adalah dalil bahwa Al-Qur’an bukanlah makhluk.”