Telah menceritakan kepada kami [Khallad bin Aslam] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Mush’ab] telah menceritakan kepada kami [Al Auza’i] dari [Abu ‘Ammar] dari [Watsilah bin Al Asqa’ radliallahu ‘anhu] dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah memilih Isma’il dari anak keturunan Ibrahim dan memilih Kinanah dari anak keturunan Ismail, dan memilih Quraisy dari bani Kinanah, dan memilih Hasyim dari suku Quraisy serta memilihku dari bani Hasyim.” Abu Isa berkata; “Hadits ini derajatnya hasan shahih.”
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma’il] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Abdurrahman Ad Dimasyqi] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] telah menceritakan kepada kami [Al Auza’i] telah menceritakan kepadaku [Syaddad Abu ‘Ammar] telah menceritakan kepadaku [Watsilah bin Al Asqa’] dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah telah memilih Kinanah dari anak keturunan Isma’il dan memilih Quraisy dari Kinanah dan memilih Hasyim dari suku Quraisy serta memilihku dari Bani Hasyim.” Abu ‘Isa berkata; “Hadits ini derajatnya hasan shahih gharib.”
Telah menceritakan kepada kami [Yusuf bin Musa Al Baghdadi] telah menceritakan kepada kami [‘Ubaidullah bin Musa] dari [Isma’il bin Abu Khalid] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Abdullah bin Al Harits] dari [Abbas bin Abdul Muthallib] dia berkata; aku berkata; “Ya Rasulullah! sesungguhnya orang-orang Quraisy sedang duduk-duduk dan saling menyebut garis keturunan diantara mereka, lalu mereka menjadikan sifatmu seperti pohon kurma yang tumbuh di permukaan bumi.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menciptakan makhluk-Nya dan menjadikan aku paling baik diantara mereka, paling baik diantara kelompok mereka, dan paling baik diantara dua kelompok (Arab dan orang-orang asing). Kemudian Dia memilih dari berbagai kabilah tersebut dan menjadikanku yang terbaik dari kabilah itu, lalu Dia memilih rumah-rumah dan menjadikanku sebaik-baik rumah mereka, maka akulah yang sebaik-baik jiwa diantara mereka dan sebaik-baik rumah di antara mereka.” Abu Isa berkata; “Hadits ini derajatnya hasan. Dan Abdullah bin Al Harits makasudnya adalah Ibnu Naufal.
Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Ghailan] telah menceritakan kepada kami [Abu Ahmad] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Abdullah bin Al Harits] dari [Al Mutthalib bin Abu Wada’ah] dia berkata; Abbas datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, seakan-akan beliau mendengar sesuatu, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri di atas mimbar sambil berkata; “Siapakah saya?” mereka menjawab; “Anda adalah utusan Allah, atasmu lah keselamatan.” Beliau bersabda: “Aku adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib, sesungguhnya Allah telah menciptakan makhluk-Nya dan menjadikan aku paling baik diantara mereka, Kemudian Dia menjadikan mereka dua kelompok, dan menjadikan aku berada di kelompok terbaik dari dua kelompok tersebut (Arab dan orang-orang asing). Kemudian Dia menjadikan berkabilah-kabilah, dan menjadikanku yang terbaik dari kabilah itu, kemudian Dia menjadikan mereka berumah-rumah, dan menjadikan rumahku yang terbaik dari rumah-rumah mereka dan kepribadian yang paling baik dari pada diri mereka.” Abu Isa berkata; “Hadits ini adalah hadits hasan, telah di riwayatkan dari [Sufyan Ats Tsauri] dari [Yazid bin Abu Ziyad] seperti hadits (riwayat) Isma’il bin Abu Khalid dari Yazid bin Abu Ziyad dari [Abdullah bin Al Harits] dari [Al ‘Abbas bin Abdul Mutthalib].”
Telah menceritakan kepada kami [Abu Hammam Al Walid bin Syuja’ bin Al Walid Al Baghdadi] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Al Auza’i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] dia berkata; Para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, sejak kapankah kenabian di nobatkan kepada anda?” Beliau menjawab: “Ketika Adam masih berada antara ruh dan jasad.” Abu Isa berkata; “Hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib dari hadits Abu Hurairah, kami tidak mengetahui kecuali dari jalur ini, dan dalam bab ini, ada juga riwayat dari Maisarah Al Fajri.”
Telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Yazid Al Kufi] telah menceritakan kepada kami [Abdus Salam bin Harb] dari [Laits] dari [Ar Rabi’ bin Anas] dari [Anas bin Malik] dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku adalah manusia yang paling pertama keluar ketika mereka dibangkitkan (dari kubur) dan akulah juru bicara mereka, apabila mereka dihadapkan (kepada Allah), aku sebagai pemberi kabar gembira apabila mereka telah berputus asa, bendera pujian waktu itu berada ditanganku dan akulah anak keturunan Adam yang paling mulia dihadapan Rab-ku bukannya untuk membanggakan diri.” Abu Isa berkata; “Hadits ini derajatnya hasan gharib.”
Telah menceritakan kepada kami [Al Husain bin Yazid] telah menceritakan kepada kami [Abdussalam bin Harb] dari [Yazid Abu Khalid] dari [Al Minhal bin ‘Amru] dari [Abdullah bin Al Harits] dari [Abu Hurairah radliallahu ‘anhu] dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku adalah orang yang pertama kali dikeluarkan (bangkitkan) dari bumi, kemudian dipakaikan kepadaku pakaian dari surga, lalu aku berdiri di samping ‘Arsy dan tidak ada seorangpun dari makhluk ini yang menduduki kedudukan tersebut selain aku.” Abu Isa berkata; “Hadits ini derajatnya hasan gharib shahih.”
Telah menceritakan kepada kami [Bundar] telah menceritakan kepada kami [Abu ‘Ashim] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Laits yaitu Ibnu Abu sulaim] telah menceritakan kepadaku [Ka’b] telah menceritakan kepadaku [Abu Hurairah] dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Mohonlah wasilah kepada Allah untukku.” Mereka bertanya; “Wahai Rasulullah! Apa itu wasilah (perantara)?” Beliau mejawab: “Ia adalah tingkatan paling tinggi di surga, tidak ada dapat menggapainya kecuali hanya satu orang, aku berharap akulah orangnya.” Abu Isa berkata; “Hadits ini derajatnya gharib, sanadnya pun tidak kuat. Ka’b adalah perawi yang tidak dikenal (kepribadiannya dalam ilmu hadits) dan kami juga tidak mengetahui seorang (ahli hadits) yang meriwayatkan darinya selain Laits bin Abu Sulaim.”
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] telah menceritakan kepada kami [Abu ‘Amir Al ‘Aqadi] telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Muhammad] dari [Abdullah bin Muhammad bin ‘Aqil] dari [At Thufail bin Ubay bin Ka’ab] dari [ayahnya] bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perumpamaan antara diriku dengan para nabi yang lain seperti seseorang yang membangun bangunan, lalu ia membaguskan, menyempurnakan dan menghiasinya, namun masih kurang satu bagian pada bangunan tersebut. Lalu orang-orang mengelilingi bangunan itu dengan keheranan seraya berkata; “Sekiranya lubang bata tersebut sempurna!” maka kedudukanku bagi para nabi tersebut ibarat tempat lubang bata itu.” Masih dari isnad yang sama dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Pada hari kiamat kelak, aku akan menjadi imamnya para nabi dan juru bicara mereka serta pemberi syafa’at mereka, bukannya untuk membanggakan diri.” Abu Isa berkata; “Hadits ini derajatnya hasan shahih gharib.”
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isma’il] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid Al Muqri] telah menceritakan kepada kami [Haiwah] telah mengabarkan kepada kami [Ka’ab bin ‘Alqamah] dia mendengar [Abdurrahman bin Jubair] bahwa dia mendengar [Abdullah bin ‘Amru] bahwa beliau pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bila kalian mendengarkan seorang muadzin, maka katakanlah seperti apa yang dikatakan oleh Mu’adzin, kemudian bershawatlah kepadaku, karena barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan membalas sepuluh kali shalawat, dan mohonlah wasilah untukku, karena ia adalah salah satu kedudukan di surga yang tidak pantas diberikan kecuali kepada salah seorang dari hamba Allah dan aku berharap semoga aku menjadi orang tersebut. Barangsiapa memohonkan wasilah untukku, maka ia berhak untuk mendapatkan syafa’at.” Abu Isa berkata, “Hadits ini adalah hasan shahih.” Muhammad berkata; “Abdurrahman bin Jubair adalah seorang suku Quraisy Mishri Madani dan Abdurrahman bin Jubair bin Nufair adalah orang Syam.”