Telah menceritakan kepada kami {Ishaq Al Washithi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Khalid} dari {Al Jurairi} dari {Abu Burdah} dari {‘Abdullah bin Mughaffal Al Muzni}, bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Di dua adzan (adzan dan iqamat) ada shalat sunah -beliau ucapkan tiga kali- bagi yang mau.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 589
Bab : Berama Lama Waktu Antara Adzan dan Iqamah dan Orang yang Mananti Pelaksanaan Shalat
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Basysyar} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ghundar} berkata, telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} berkata, aku mendengar {‘Amru bin ‘Amir Al Anshari} dari {Anas bin Malik} berkata, “Jika seorang mu’adzin sudah mengumandangkan adzan (Maghrib), maka para sahabat Nabi saw. berebut mendekati tiang-tiang (untuk shalat sunnat) sampai Nabi saw. keluar, sementara mereka tetap dalam keadaan menunaikan shalat sunnat dua rakaat sebelum Maghrib. Dan di antara adzan dan iqamat Maghrib sangatlah sedikit (waktunya).” {‘Utsman bin Jailah} dan {Abu Daud} menyebutkan dari {Syu’bah}, “Antara keduanya (adzan dan iqamat) tidak ada waktu kecuali sedikit.”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Al Yaman} berkata, telah mengabarkan kepada kami {Syu’aib} dari {Az Zuhri} berkata, telah mengabarkan kepadaku {‘Urwah bin Az Zubair} bahwa {‘Aisyah} berkata, “Jika mu’adzin selesai mengumandangkan adzan pertama dari adzan shalat Shubuh, Rasulullah saw. melaksanakan shalat dua rakaat ringan sebelum melaksanakan shalat fajar, yaitu ketika fajar sudah jelas masuknya. Kemudian beliau berbaring pada sisi kanan badannya hingga mu’adzin mendatangi beliau untuk mengumandangkan iqamat.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 591
Bab : Diantara Dua Adzan (Adzan dan Iqamat) Ada Shalat Bagi Siapa yang Mau
Telah menceritakan kepada kami {‘Abdullah bin Yazid} berkata, telah menceritakan kepada kami {Kahmas bin Hasan} dari {‘Abdullah bin Buraidah} dari {‘Abdullah bin Mughaffal} berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Antara dua adzan (adzan dan iqamah) ada shalat (sunah).” Kemudian pada ucapan beliau yang ketiga kalinya, beliau menambahkan: “Bagi yang mau.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 592
Bab : Pendapat yang Mengatakan Hendaknya Dalam Perjalanan Pun Ada Satu Mu’adzin yang Mengumandangkan Adzan
Telah menceritakan kepada kami {Mu’allaa bin Asad} berkata, telah menceritakan kepada kami {Wuhaib} dari {Ayyub} dari {Abu Qilabah} dari {Malik bin Al Huwairits}, “Aku mendatangi Nabi saw. dalam rombongan kaumku, kami lalu tinggal di sisi beliau selama dua puluh hari. Beliau adalah seorang yang sangat penuh kasih dan sayang. Ketika beliau melihat ada kerinduan kami kepada keluarga kami, beliau bersabda: “Kembalilah kalian kepada mereka, bergabunglah bersama mereka, ajari mereka dan shalat bersama mereka. Jika waktu shalat telah tiba, maka hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan dan hendaklah yang mengimami shalat kalian adalah yang paling tua di antara kalian.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 593
Bab : Adzan dan Iqamah Bagi Musafir Bila Shalat Berjamaah Begitu Juga Di ‘Arafah dan Mudzdalifah
Telah menceritakan kepada kami {Muslim bin Ibrahim} berkata, telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Al Muhajir Abu Al Hasan} dari {Zaid bin Wahb} dari {Abu Dzar Al Ghifari} berkata, “Kami pernah bersama Nabi saw. dalam suatu perjalanan. Ketika ada mu’adzin yang hendak mengumandangkan adzan, beliau berkata kepadanya: “Tundalah.” Sesaat kemudian mu’adzin itu kembali akan melakukan adzan, beliau kembali berkata,: “Tundalah.” Kemudian ketika mu’adzin itu kembali hendak melakukan adzan untuk ketiga kalinya, beliau kembali berkata: “Tundalah hingga kita melihat bayang-bayang bukit.” Setelah itu Nabi saw. bersabda: “Sesungguhnya panas yang sangat menyengat itu berasal dari hembusan api jahannam.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 594
Bab : Adzan dan Iqamah Bagi Musafir Bila Shalat Berjamaah Begitu Juga Di ‘Arafah dan Mudzdalifah
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} berkata, telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Khalid Al Hadzdza’} dari {Abu Qilabah} dari {Malik bin Al Huwairits} berkata, “Dua orang laki-laki datang menemui Nabi saw., keduanya ingin melakukan suatu perjalanan. Nabi saw. lalu bersabda: “Jika kalian berdua sudah keluar, maka (bila hendak shalat) adzan dan iqamatlah. Dan yang menjadi Imam hendaklah yang paling tua di antara kalian.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 595
Bab : Adzan dan Iqamah Bagi Musafir Bila Shalat Berjamaah Begitu Juga Di ‘Arafah dan Mudzdalifah
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Al Mutsanna} berkata, telah menceritakan kepada kami {‘Abdul Wahhab} berkata, telah menceritakan kepada kami {Ayyub} dari {Abu Qilabah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Malik}, “Kami datang menemui Nabi saw., saat itu kami adalah para pemuda yang usianya sebaya. Maka kami tinggal bersama beliau selama dua puluh hari dua puluh malam. Beliau adalah seorang yang sangat penuh kasih dan lembut. Ketika beliau menganggap bahwa kami telah ingin, atau merindukan keluarga kami, beliau bertanya kepada kami tentang orang yang kami tinggalkan. Maka kami pun mengabarkannya kepada beliau. Kemudian beliau bersabda: “Kembalilah kepada keluarga kalian dan tinggallah bersama mereka, ajarilah mereka dan perintahkan (untuk shalat).” Beliau lantas menyebutkan sesuatu yang aku pernah ingat lalu lupa. Beliau mengatakan: “Shalatlah kalian seperti kalian melihat aku shalat. Maka jika waktu shalat sudah tiba, hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan, dan hendaklah yang menjadi Imam adalah yang paling tua di antara kalian.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 596
Bab : Adzan dan Iqamah Bagi Musafir Bila Shalat Berjamaah Begitu Juga Di ‘Arafah dan Mudzdalifah
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} berkata, telah mengabarkan kepada kami {Yahya} dari {‘Ubaidullah bin ‘Umar} berkata, telah menceritakan kepadaku {Nafi’} berkata, ” {Ibnu ‘Umar} pernah adzan di malam yang dingin di bukit dhajnan. Kemudian ia berkata, “Shalatlah di tempat tinggal kalian!” Lalu dia mengabarkan kepada kami bahwa Rasulullah saw. pernah memerintahkan seorang mu’adzin untuk mengumandangkan adzan, kemudian berseru setelah selesai adzan, “Hendaklah kalian shalat di tempat tinggal kalian pada malam yang dingin, atau saat turun hujan dalam perjalanan.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 597
Bab : Adzan dan Iqamah Bagi Musafir Bila Shalat Berjamaah Begitu Juga Di ‘Arafah dan Mudzdalifah
Telah menceritakan kepada kami {Ishaq bin Manshur} berkata, telah mengabarkan kepada kami {Ja’far bin ‘Aun} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abu Al ‘Umais} dari {‘Aun bin Abu Juhaifah} dari {Bapaknya} berkata, “Aku pernah melihat Rasulullah saw. di Abthah, lalu Bilal datang dan memberitahukan kepada beliau bahwa waktu shalat telah tiba. Kemudian Bilal keluar dengan membawa sebatang kayu (tongkat) dan menancapkannya di depan Rasulullah saw., Beliau kemudian melaksanakan shalat di tempat tersebut.”