Kitab 17 : Nikah #112 Hadist

×

Sahih Muslim | Hadits No. : 2503

Bab : Nikah Mut’Ah

حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ آدَمَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ الرَّبِيعِ بْنِ سَبْرَةَ الْجُهَنِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَأَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْمُتْعَةِ عَامَ الْفَتْحِ حِينَ دَخَلْنَا مَكَّةَ ثُمَّ لَمْ نَخْرُجْ مِنْهَا حَتَّى نَهَانَا عَنْهَا

Telah menceritakan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} telah mengabarkan kepada kami {Yahya bin Adam} telah menceritakan kepada kami {Ibrahim bin Sa’ad} dari {Abdul Malik bin Ar Rabi’ bin Sabrah Al Juhani} dari {ayahnya} dari {kakeknya} dia berkata; Rasulullah saw. prnah memerintahkan nikah mut’ah pada saat penaklukan kota Makkah dan kami tidak keluar (dari Makkah) melainkan beliau telah melarangnya.

Sahih Muslim | Hadits No. : 2504

Bab : Nikah Mut’Ah

و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ الرَّبِيعِ بْنِ سَبْرَةَ بْنِ مَعْبَدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي رَبِيعَ بْنَ سَبْرَةَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ سَبْرَةَ بْنِ مَعْبَدٍأَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ فَتْحِ مَكَّةَ أَمَرَ أَصْحَابَهُ بِالتَّمَتُّعِ مِنْ النِّسَاءِ قَالَ فَخَرَجْتُ أَنَا وَصَاحِبٌ لِي مِنْ بَنِي سُلَيْمٍ حَتَّى وَجَدْنَا جَارِيَةً مِنْ بَنِي عَامِرٍ كَأَنَّهَا بَكْرَةٌ عَيْطَاءُ فَخَطَبْنَاهَا إِلَى نَفْسِهَا وَعَرَضْنَا عَلَيْهَا بُرْدَيْنَا فَجَعَلَتْ تَنْظُرُ فَتَرَانِي أَجْمَلَ مِنْ صَاحِبِي وَتَرَى بُرْدَ صَاحِبِي أَحْسَنَ مِنْ بُرْدِي فَآمَرَتْ نَفْسَهَا سَاعَةً ثُمَّ اخْتَارَتْنِي عَلَى صَاحِبِي فَكُنَّ مَعَنَا ثَلَاثًا ثُمَّ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِفِرَاقِهِنَّ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya} telah mengabarkan kepada kami {Abdul Aziz bin Ar-Rabi’ bin Sabrah bin Ma’bad} dia berkata; Saya telah mendengar {ayahku, Ar-Rabi’ bin Sabrah} menceritakan dari {ayahnya, Sabrah bin Ma’bad} bahwa pada saat penaklukan kota Makkah, Nabiyallah saw. memerintahkan kepada para sahabatnya supaya nikah mut’ah, lantas dia (Sabrah) berkata, kemudian saya bersama temanku dari Bani Sulaim keluar sampai kami bertemu dengan seorang budak perempuan dari Bani ‘Amir, sepertinya dia adalah seorang perawan, lantas kami meminangnya sambil memperlihatkan kain burdah kami (sebagai maskawin), lalu dia memandangi kami, dia melihatku, dan ternyata wajahku lebih tampan daripada temanku, namun dia melihat kain burdah temanku lebih bagus daripada kain burdahku, setelah dia meminta izin untuk bermusyawarah beberapa saat, dia memilihku daripada temanku, lalu kami tinggal bersamanya selama tiga hari, kemudian Rasulullah saw. memerintahkan kami untuk menceraikannya.

Sahih Muslim | Hadits No. : 2505

Bab : Nikah Mut’Ah

حَدَّثَنَا عَمْرٌو النَّاقِدُ وَابْنُ نُمَيْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ الرَّبِيعِ بْنِ سَبْرَةَ عَنْ أَبِيهِأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ نِكَاحِ الْمُتْعَةِ

Telah menceritakan kepada kami {Amru An Naqid} dan {Ibnu Numair} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Sufyan bin Uyainah} dari {Az Zuhri} dari {Ar Rabi’ bin Sabrah} dari {ayahnya} bahwasannya Nabi saw. telah melarang nikah mut’ah.

Sahih Muslim | Hadits No. : 2506

Bab : Nikah Mut’Ah

و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ الرَّبِيعِ بْنِ سَبْرَةَ عَنْ أَبِيهِأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى يَوْمَ الْفَتْحِ عَنْ مُتْعَةِ النِّسَاءِ

Dan telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abi Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Ulaiyah} dari {Ma’mar} dari {Az Zuhri} dari {Ar Rabi’ bin Sabrah} dari {ayahnya} bahwa pada hari Fathu Makkah Rasulullah saw. melarang nikah mut’ah.

Sahih Muslim | Hadits No. : 2507

Bab : Nikah Mut’Ah

و حَدَّثَنِيهِ حَسَنٌ الْحُلْوَانِيُّ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ عَنْ يَعْقُوبَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ صَالِحٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ شِهَابٍ عَنْ الرَّبِيعِ بْنِ سَبْرَةَ الْجُهَنِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ أَخْبَرَهُأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الْمُتْعَةِ زَمَانَ الْفَتْحِ مُتْعَةِ النِّسَاءِ وَأَنَّ أَبَاهُ كَانَ تَمَتَّعَ بِبُرْدَيْنِ أَحْمَرَيْنِ

Telah menceritakan kepadaku {Hasan Al Khulwani} dan {Abd bin Humaid} dari {Ya’qub bin Ibrahim bin Sa’ad} telah menceritakan kepada kami {ayahku} dari {Shalih} telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Syihab} dari {Ar Rabi’ bin Sabrah Al Juhani} dari {ayahnya} dia pernah mengabarkan bahwa Rasulullah saw. melarang nikah mut’ah di saat penaklukan kota Makkah, dan ayahnya juga pernah melakukan mut’ah dengan dua helai kain burdah berwarna merah.

Sahih Muslim | Hadits No. : 2508

Bab : Nikah Mut’Ah

و حَدَّثَنِي حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِأَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ الزُّبَيْرِ قَامَ بِمَكَّةَ فَقَالَ إِنَّ نَاسًا أَعْمَى اللَّهُ قُلُوبَهُمْ كَمَا أَعْمَى أَبْصَارَهُمْ يُفْتُونَ بِالْمُتْعَةِ يُعَرِّضُ بِرَجُلٍ فَنَادَاهُ فَقَالَ إِنَّكَ لَجِلْفٌ جَافٍ فَلَعَمْرِي لَقَدْ كَانَتْ الْمُتْعَةُ تُفْعَلُ عَلَى عَهْدِ إِمَامِ الْمُتَّقِينَ يُرِيدُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُ ابْنُ الزُّبَيْرِ فَجَرِّبْ بِنَفْسِكَ فَوَاللَّهِ لَئِنْ فَعَلْتَهَا لَأَرْجُمَنَّكَ بِأَحْجَارِكَ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ فَأَخْبَرَنِي خَالِدُ بْنُ الْمُهَاجِرِ بْنِ سَيْفِ اللَّهِ أَنَّهُ بَيْنَا هُوَ جَالِسٌ عِنْدَ رَجُلٍ جَاءَهُ رَجُلٌ فَاسْتَفْتَاهُ فِي الْمُتْعَةِ فَأَمَرَهُ بِهَا فَقَالَ لَهُ ابْنُ أَبِي عَمْرَةَ الْأَنْصَارِيُّ مَهْلًا قَالَ مَا هِيَ وَاللَّهِ لَقَدْ فُعِلَتْ فِي عَهْدِ إِمَامِ الْمُتَّقِينَ قَالَ ابْنُ أَبِي عَمْرَةَ إِنَّهَا كَانَتْ رُخْصَةً فِي أَوَّلِ الْإِسْلَامِ لِمَنْ اضْطُرَّ إِلَيْهَا كَالْمَيْتَةِ وَالدَّمِ وَلَحْمِ الْخِنْزِيرِ ثُمَّ أَحْكَمَ اللَّهُ الدِّينَ وَنَهَى عَنْهَاقَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَأَخْبَرَنِي رَبِيعُ بْنُ سَبْرَةَ الْجُهَنِيُّ أَنَّ أَبَاهُ قَالَ قَدْ كُنْتُ اسْتَمْتَعْتُ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ امْرَأَةً مِنْ بَنِي عَامِرٍ بِبُرْدَيْنِ أَحْمَرَيْنِ ثُمَّ نَهَانَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْمُتْعَةِ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَسَمِعْتُ رَبِيعَ بْنَ سَبْرَةَ يُحَدِّثُ ذَلِكَ عُمَرَ بْنَ عَبْدِ الْعَزِيزِ وَأَنَا جَالِسٌ

Dan telah menceritakan kepadaku {Harmalah bin Yahya} telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Wahb} telah mengabarkan kepadaku {Yunus}. {Ibnu Syihab} berkata; telah mengabarkan kepadaku {‘Urwah bin Az-Zubair} bahwa {Abdullah bin Az-Zubair} tinggal di Makkah, lantas dia berkata; Sesungguhnya Allah telah membutakan hati orang-orang sebagaimana Dia membutakan penglihatan mereka, karena mereka telah melakukan nikah mut’ah, tiba-tiba nampaklah seorang laki-laki sambil menyerunya; Sesungguhnya kamu orang yang bodoh, demi hidupku, sungguh nikah mut’ah telah berlaku sejak zaman imam Muttaqin, maksudnya adalah Rasulullah saw. Ibnu Umar pun berkata kepadanya; coba kamu lakukan, demi Allah jika kamu melakukannya sungguh saya akan merajammu dengan bebatuan. Ibnu Syihab berkata; Telah mengabarkan kepadaku Khalid bin Muhajir bin Saifullah bahwa ketika dia sedang duduk-duduk bersama seorang laki-laki, tiba-tiba seorang laki-laki datang meminta fatwa kepadanya tentang nikah mut’ah. Dia (Khalid) pun membolehkannya, maka Ibnu Abi ‘Amrah Al Anshari berkata kepadanya; Tunggu dulu!, lantas dia (Khalid) berkata; kenapa? Demi Allah hal itu pernah dilakukan di masa Imamul Muttaqin (yaitu Rasulullah saw.). Ibnu Abi ‘Amrah berkata kepadanya; Memang, nikah mut’ah pernah dibolehkan pada masa permulaan Islam karena terpaksa, sebagaimana bolehnya memakan bangkai, darah dan daging babi (dalam kondisi terpaksa), namun Allah telah menetapkan hukum dalam agam-Nya dan melarang melakukannya. {Ibnu Syihab} berkata; Telah mengabarkan kepadaku {Rabi’ bin Sabrah Al Juhani} bahwa {ayahnya} berkata; Sungguh saya pernah melakukan nikah mut’ah di masa Rasulullah saw. dengan wanita dari Bani ‘Amir dengan maskawin dua kain burdah berwarna merah, kemudian Rasulullah saw. melarang melakukan nikah mut’ah. Ibnu Syihab berkata; Saya mendengar Rabi’ bin Sabrah telah menceritakan hal itu kepada Umar bin Abdul Aziz sedangkan saya duduk (disampingnya).

Sahih Muslim | Hadits No. : 2509

Bab : Nikah Mut’Ah

و حَدَّثَنِي سَلَمَةُ بْنُ شَبِيبٍ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ أَعْيَنَ حَدَّثَنَا مَعْقِلٌ عَنْ ابْنِ أَبِي عَبْلَةَ عَنْ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ قَالَ حَدَّثَنَا الرَّبِيعُ بْنُ سَبْرَةَ الْجُهَنِيُّ عَنْ أَبِيهِأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الْمُتْعَةِ وَقَالَ أَلَا إِنَّهَا حَرَامٌ مِنْ يَوْمِكُمْ هَذَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ كَانَ أَعْطَى شَيْئًا فَلَا يَأْخُذْهُ

Dan telah menceritakan kepadaku {Salamah bin Syabib} telah menceritakan kepada kami {Al Hasan bin A’yan} telah menceritakan kepada kami {Ma’qil} dari {Ibnu Abi Ablah} dari {Umar bin Abdul Aziz} dia berkata; Telah menceritakan kepada kami {Ar Rabi’ bin Sabrah Al Juhani} dari {ayahnya} bahwa Rasulullah saw. melarang melakukan nikah mut’ah seraya bersabda: “Ketahuilah, bahwa (nikah mut’ah) adalah haram mulai hari ini sampai hari Kiamat, siapa yang telah memberi sesuatu kepada perempuan yang dinikahinya secara mut’ah, janganlah mengambilnya kembali.”

Sahih Muslim | Hadits No. : 2510

Bab : Nikah Mut’Ah

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ وَالْحَسَنِ ابْنَيْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ أَبِيهِمَا عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ مُتْعَةِ النِّسَاءِ يَوْمَ خَيْبَرَ وَعَنْ أَكْلِ لُحُومِ الْحُمُرِ الْإِنْسِيَّةِو حَدَّثَنَاه عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَسْمَاءَ الضُّبَعِيُّ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ عَنْ مَالِكٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَقَالَ سَمِعَ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ يَقُولُ لِفُلَانٍ إِنَّكَ رَجُلٌ تَائِهٌ نَهَانَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِ حَدِيثِ يَحْيَى بْنِ يَحْيَى عَنْ مَالِكٍ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Yahya} dia berkata; Saya membaca di hadapan {Malik} dari {Ibnu Syihab} dari {Abdullah} dan {Hasan bin Muhammad bin Ali} dari {ayahnya} dari {Ali bin Abi Thalib} bahwa pada saat perang Khaibar, Rasulullah saw. melarang melakukan nikah mut’ah, melarang memakan daging keledai jinak. Dan telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Muhammad bin Asma` Ad Dluba’i} telah menceritakan kepada kami {Juwairiyah} dari {Malik} dengan isnad seperti ini, dia berkata; Dia (Malik) pernah mendengar {Ali bin Abi Thalib} berkata kepada fulan; Sesungguhnya kamu laki-laki yang kebingungan, Rasulullah saw. telah malarang kita (melakukan mut’ah), lafazhnya seperti hadits Yahya bin Yahya dari Malik.

Sahih Muslim | Hadits No. : 2511

Bab : Nikah Mut’Ah

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَابْنُ نُمَيْرٍ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ جَمِيعًا عَنْ ابْنِ عُيَيْنَةَ قَالَ زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ الْحَسَنِ وَعَبْدِ اللَّهِ ابْنَيْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ أَبِيهِمَا عَنْ عَلِيٍّأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ نِكَاحِ الْمُتْعَةِ يَوْمَ خَيْبَرَ وَعَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ الْأَهْلِيَّةِ

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakar bin Abi Syaibah} dan {Ibnu Numair} serta {Zuhair bin Harb} semuanya dari {Ibnu ‘Uyainah}. {Zuhair} mengatakan; Telah menceritakan kepada kami {Sufyan bin ‘Uyainah} dari {Az Zuhri} dari {Al Hasan} dan {Abdullah bin Muhammad bin Ali} dari {ayahnya} dari {Ali} bahwa pada saat perang Khaibar, Nabi saw. melarang melakukan nikah mut’ah dan melarang memakan daging keledai jinak.

Sahih Muslim | Hadits No. : 2512

Bab : Nikah Mut’Ah

و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ الْحَسَنِ وَعَبْدِ اللَّهِ ابْنَيْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ أَبِيهِمَا عَنْ عَلِيٍّأَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ يُلَيِّنُ فِي مُتْعَةِ النِّسَاءِ فَقَالَ مَهْلًا يَا ابْنَ عَبَّاسٍ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْهَا يَوْمَ خَيْبَرَ وَعَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ الْإِنْسِيَّةِ

Dan telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Abdullah bin Numair} telah menceritakan kepada kami {ayahku} telah menceritakan kepada kami {Ubaidullah} dari {Ibnu Syihab} dari {Al Hasan} dan {Abdullah bin Muhammad bin Ali} dari {ayahnya} dari {Ali} bahwa dia telah mendengar Ibnu Abbas lunak (mengizinkan) dalam nikah mut’ah, maka dia berkata; “Tunggu wahai Ibnu Abbas, karena pada waktu perang Khaibar Rasulullah saw. telah melarangnya dan melarang memakan daging keledai jinak.”