Telah mengabarkan kepada kami {Ya’la bin Ubaid} telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin ‘Amr} dari {Abu Salamah} dari {Al Mughirah bin Syu’bah} ia berkata: “Aku dahulu bersama Rasulullah saw. di beberapa perjalanan jauhnya, dan Rasulullah saw. apabila hendak buang hajat beliau menjauh”.
Telah mengabarkan kepada kami {Abu Nu’aim} telah menceritakan kepada kami {Jarir bin hazim} dari {Ibnu Sirin} dari {‘Amr bin Wahab} dari {Al Mughirah bin Syu’bah} ia berkata: “Dahulu Nabi saw. setiap kali hendak buang hajat beliau menjauh”. Abu Muhammad berkata: “Itulah adab (buang hajat) “.
Telah mengabarkan kepada kami {Abu ‘Ashim} telah menceritakan kepada kami {Tsaur bin Yazid} telah menceritakan kepada kami {Hushain Al Himyari} telah mengabarkan kepada kami {Abu Sa’id Al Khair} dari {Abu Hurairah} radliallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa bercelak hendaklah mengganjilkannya, siapa yang mengerjakan hal itu, hal itu adalah lebih baik, dan barangsiapa tidak mengerjakan tidak apa-apa. Barangsiapa yang ber-istijmar (bersuci dengan batu) hendaklah dia mengganjilkannya, barangsiapa yang mengerjakan hal itu, hal itu baik dan siapa yang tidak mengerjakannya, tidak apa-apa. Barangsiapa yang makan hendaklah ia membersihkannya dari sela-sela giginya, kemudian sisa makanan itu ia keluarkan dari mulut, dan barangsiapa yang mengambilnya dengan lidahnya, hendaknya ia menelannya. Barangsiapa yang pergi ke tempat buang hajat hendaknya ia menutup auratnya, barangsiapa yang tidak mendapatkan penutupnya kecuali gundukan pasir, hendaknya ia menghadap ke belakang, karena setan bermain-main di tempat duduk manusia, barangsiapa yang mengerjakan hal ini, hal itu baik, tetapi barangsiapa yang tidak mengerjakannya, tidak apa-apa”.
Telah mengabarkan kepada kami {Hajjaj bin Minhal} telah menceritakan kepada kami {Mahdi} telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Abdullah bin Abu ya’qub} dari {Al Hasan bin Sa’ad} -bekas budak Al Hasan bin Ali-, dari {Abdullah bin Ja’far} ia berkata: “Yang paling disukai Nabi saw. untuk dijadikan penutup ketika beliau buang hajat adalah segala benda yang tinggi atau pohon kurma”.
Sunan Darimi | Hadits No. : 662
Bab : Larangan Menghadap Kiblat Untuk Buang Besar Atau Kecil
Telah mengabarkan kepada kami {Abu ‘Ashim} dari {ibnu Juraij} dari {Abdul Karim} dari {Al Walid bin Malik bin Abdul Qais} dari {muhammad bin Qais} -bekas budak Sahl bin Hunaif-, dari {Sahl bin Hunaif} Nabi saw. bersabda: ‘Kamu utusanku untuk penduduk Makkah, katakanlah: ‘ Rasulullah saw. menyampaikan salam kepada kalian, dan beliau memerintahkan apabila kalian keluar (untuk buang hajat), janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya.”
Sunan Darimi | Hadits No. : 663
Bab : Larangan Menghadap Kiblat Untuk Buang Besar Atau Kecil
Telah mengabarkan kepada kami {Abu Nu’aim} telah menceritakan kepada kami {ibnu ‘Uyainah} dari {Az zuhri} dari {‘Atha` bin Yazid} dari {Abu Ayyub} dari Nabi saw. beliau bersabda; “Apabila kamu datang untuk buang hajat, janganlah kalian menghadap atau membelakangi kiblat”. Lalu ia berkata: Abu Ayyub berkata: “Kami datang ke negeri Syam, dan kami dapati toilet disana dibangun menghadap kiblat, lalu kami ubah dan kami memohon ampun kepada Allah subhanallahu wa ta’ala”. Abu Muhammad berkata: “Hadits ini lebih shahih daripada hadits riwayat Abdul Karim, dan Abdul Karim hampir sederajat dengan para perawi yang riwayatnya tidak diterima”.
Sunan Darimi | Hadits No. : 664
Bab : Larangan Menghadap Kiblat Untuk Buang Besar Atau Kecil
Telah mengabarkan kepada kami {‘Amr bin ‘Aun} dari {Abdus salam bin Harb} dari {Al A’masy} dari {Anas} radliallahu ‘anhu: “Nabi saw. tidak mengangkat bajunya hingga saat beliau sudah dekat dengan tanah (dekat dengan tempat buang hajat) “. Abu Muhammad berkata: “Ini adalah adab dan ini serupa dengan hadits Al Mughirah.
Telah mengabarkan kepada kami {Yazid bin Harun} telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} bahwa {Muhammad bin Yahya bin Habban} telah mengabarkan kepadanya bahwa pamannya – {Wasi’ bin Habban} – telah mengabarkan kepadanya dari {Ibnu Umar}, ia berkata: aku melihat Nabi saw.wasallam dari atas rumah kami, aku melihat Nabi saw. duduk di atas dua batu bata menghadap Baitul Maqdis (untuk buang hajat) “.
Telah mengabarkan kepada kami {Ja’far bin ‘Aun} telah memberitakan kepada kami {Al A’masy} dari {Abu Wa`il} dari {Hudzaifah} ia berkata: “Rasulullah saw. berjalan ke sebuah lorong (kosong) suatu kaum, lalu beliau buang air kecil sambil berdiri”. Abu Muhammad berkata: “Aku tidak mengetahui adanya hukum makruh dalam hal demikian”.
Telah mengabarkan kepada kami {Abu An Nu’man} telah meneritakan kepada kami {Hammad bin zaid} dari {Abdul aziz bin Shuhaib} dari {Anas bin malik} radliallahu ‘anhu ia berkata: “Rasulullah saw. apabila hendak masuk ke tempat buang hajat beliau berdo`a: ALLAHUMMA INNI `A’UUDZU BIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHABAA`ITS” (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari gangguan setan laki-laki dan perempuan) “.