Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin ‘Abdullah bin Al Mubarak} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Hisyam} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Al Qasim bin Al Fadl} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {An Nadlr bin Syaiban} dia berkata; aku berkata kepada {Abu Salamah bin ‘Abdurrahman}; “Ceritakan kepadaku mengenai sesuatu tentang bulan Ramadlan yang kamu dengar dari Bapakmu, dari Rasulullah saw., yang mana antara Rasulullah saw. dan Bapakmu tidak ada perantara seorangpun. Abu Salamah menjawab; ‘Ya, ‘ Telah menceritakan kepadaku {Bapakku} dia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah Tabaaraka Wata’ala telah mewajibkan kepada kalian puasa di bulan Ramadlan, dan aku mensunnahkan shalat malamnya. Barang siapa berpuasa dibulan tersebut dan shalat di malamnya karena iman dan mengaharap pahala dariNya, maka dosa-dosanya akan keluar darinya sebagaimana hari dimana ia dilahirkan oleh ibunya.”
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 2181
Bab : Keutamaan Puasa dan Perbedaan Pada Abu Ishaq Tentang Hadis Ali
Telah mengabarkan kepadaku {Hilal bin Al ‘Ala} dia berkata; {bapakku} telah menceritakan kepada kami, dia berkata; telah menceritakan kepada kami {‘Ubaidullah} dari {Zaid} dari {Abu Ishaq} dari {‘Abdullah bin Al Harits} dari {‘Ali bin Abu Thalib} dari Rasulullah beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: “Puasa itu adalah untukku dan Aku yang akan memberinya pahala, dan bagi seorang yang berpuasa ia memiliki dua kebahagiaan yaitu ketika ia berbuka dan ketika ia bertemu dengan Rabbnya, demi yang jiwaku berada ditanganNya sungguh bau mulut seorang yang berpuasa itu lebih harum disisi Allah daripada aroma minyak kesturi.”
Sunan An Nasa’i | Hadits No. : 2182
Bab : Keutamaan Puasa dan Perbedaan Pada Abu Ishaq Tentang Hadis Ali
Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Basysyar} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Muhammad} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Abu Ishaq} dari {Abul Ahwash} dia berkata; {‘Abdullah} berkata; Allah -Azza wa Jalla- berfirman: “Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Orang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan, kegembiraan ketika bertemu Rabb-nya dan ketika berbuka. Dan aroma mulut orang yang berpuasa sungguh lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kesturi.”
Telah mengabarkan kepada kami {‘Ali bin Harb} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Fudhail} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Abu Sinan Dhirar bin Murrah} dari {Abu Shalih} dari {Abu Sa’id} dia berkata; Nabi saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah -Tabaraka wa Ta’ala- berfirman: ‘Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. Dan orang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan; ketika berbuka ia gembira dan ketika bertemu Rabb-nya, lalu Dia membalasnya, ia pun bergembira. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa sungguh lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kesturi.”
Telah mengabarkan kepada kami {Sulaiman bin Dawud} dari {Ibnu Wahb} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {‘Amr} bahwasanya {Al Mudzir bin ‘Ubaid} menceritakan kepadanya dari {Abu Shalih As Samman} dari {Abu Hurairah} dari Rasulullah saw. beliau bersabda: “Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Orang yang berpuasa bergembira dua kali; ketika berbuka dan pada saat bertemu Allah. Dan aroma mulut orang yang berpuasa sungguh lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kesturi.”
Telah mengabarkan kepada kami {Ishaq bin Ibrahim} dia berkata; telah memberitakan kepada kami {Jarir} dari {Al A’masy} dari {Abu Shalih} dari {Abu Hurairah} dari Rasulullah saw. beliau bersabda: “Tidak ada kebaikan yang dikerjakan anak Adam kecuali akan ditulis untuknya sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat. Allah -Azza wa Jalla- berfirman: ‘Kecuali puasa, maka sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya, ia meninggalkan syahwat dan makanannya hanya karena Aku. Puasa itu perisai. Orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan; satu kegembiraan ketika berbuka dan kegembiraan ketika bertemu Rabb-nya. Dan aroma mulut orang yang berpuasa sungguh lebih harum di sisi Allah daripada aroma minyak kesturi.”
Telah mengabarkan kepadaku {Ibrahim bin Al Hasan} dari {Hajjaj} dia berkata; {Ibnu Juraij} berkata; telah mengabarkan kepadaku {‘Atha} dari {Abu Shalih Az Ziyyat} bahwasanya ia mendengar {Abu Hurairah} berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Semua amal perbuatan anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, ia untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. Dan puasa itu adalah perisai. Jika salah seorang dari kalian berada pada hari puasa, maka tidak boleh melakukan rafats (berbicara keji yang termasuk di dalamnya adalah jima) dan tidak boleh membuat kegaduhan. Jika seseorang mencacinya atau menyerangnya, maka hendaklah ia mengatakan; ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’ Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh aroma mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah -pada hari Kiamat- dari pada aroma minyak kesturi. Orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan, ia bergembira dengan keduanya; jika berbuka, ia bergenbira dengan berbukanya dan jika bertemu dengan Rabb-nya -Azza wa Jalla-, ia bergembira dengan puasanya.”
Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Hatim} dia berkata; telah memberitakan kepada kami {Suwaid} dia berkata; telah memberitakan kepada kami {‘Abdullah} dari {Ibnu Juraij} -secara baca- dari {‘Atha bin Abu Rabbah} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {‘Atha Az Ziyyat} bahwasanya ia mendengar {Abu Hurairah} berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Allah Azza wa Jalla berfirman: “Semua amal perbuatan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa, ia untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. Puasa itu adalah perisai. Jika salah seorang dari kalian berada pada hari puasa, maka tidak boleh melakukan rafats (berkata kotor dll) dan tidak boleh membuat kegaduhan. Jika seseorang mencacinya atau menyerangnya, maka hendaklah ia mengatakan; ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’ Dan, demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, aroma mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah -pada hari Kiamat- dari pada aroma minyak kesturi.” Hadits ini telah diriwayatkan dari Abu Hurairah dan Sa’id Musayyab.
Telah mengabarkan kepada kami {Ar Rabi’ bin Sulaiman} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Ibnu Wahb} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Yunus} dari {Ibnu Syihab} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Sa’id bin Al Musayyab} bahwasanya {Abu Hurairah} berkata; “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Allah Azza wa Jalla berfirman: ‘Semua amal perbuatan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa, ia untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh aroma mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah -pada hari Kiamat- dari pada aroma minyak kesturi.”
Telah mengabarkan kepada kami {Ahmad bin ‘Isa} dia berkata; telah menceritakan kepada kami {Ibnu Wahb} dari {‘Amr} dari {Bukair} dari {Sa’id bin Al Musayyab} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw. beliau bersabda: “Setiap kebaikan yang dilakukan oleh anak Adam, maka untuknya sepuluh kebaikan yang sama, kecuali puasa, (puasa itu) untuk-Ku dan Aku akan membalasnya.”