Kitab 23 : Washiat #126 Hadist

×

Sunan Darimi | Hadits No. : 3166

Bab : Wasiat Untuk Ahli Dzimmah

حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ قَالَ أَوْصَى غُلَامٌ مِنْ الْحَيِّ يُقَالُ لَهُ عَبَّاسُ بْنُ مَرْثَدٍ ابْنُ سَبْعِ سِنِينَ لِظِئْرٍ لَهُ يَهُودِيَّةٍ مِنْ أَهْلِ الْحِيرَةِ بِأَرْبَعِينَ دِرْهَمًا فَقَالَ شُرَيْحٌ إِذَا أَصَابَ الْغُلَامُ فِي وَصِيَّتِهِ جَازَتْ وَإِنَّمَا أَوْصَى لِذِي حَقٍّ قَالَ أَبُو مُحَمَّد أَنَا أَقُولُ بِهِ

Telah menceritakan kepada kami {Abu Nu’aim} telah menceritakan kepada kami {Zuhair} dari {Abu Ishaq} ia berkata, “Seorang anak dari suatu perkampungan, bernama Abbas bin Marsad yang berumur tujuh tahun, berwasiat kepada ibu susunya yang beragama Yahudi dari Al Hirah sebanyak empat puluh dirham. {Syuraih} lalu menjawab, “Jika anak itu benar dalam wasiatnya maka dibolehkan. Hanyasanya ia berwasiat kepada orang yang berhak.” Abu Muhammad berkata, “Aku juga berpendapat seperti itu.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 3167

Bab : Wakaf

أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ الزُّبَيْرَ جَعَلَ دُورَهُ صَدَقَةً عَلَى بَنِيهِ لَا تُبَاعُ وَلَا تُوَرَّثُ وَأَنَّ لِلْمَرْدُودَةِ مِنْ بَنَاتِهِ أَنْ تَسْكُنَ غَيْرَ مُضِرَّةٍ وَلَا مُضَارٍّ بِهَا فَإِنْ هِيَ اسْتَغْنَتْ بِزَوْجٍ فَلَا حَقَّ لَهَا

Telah mengabarkan kepada kami {Abdullah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Abu Usamah} dari {Hisyam} dari {Ayahnya} bahwa {Az Zubair} menjadikan beberapa rumahnya sebagai sedekah kepada anak-anaknya, tidak boleh dijual dan diwariskan. Dan bagi anak perempuannya yang dicerai oleh suami, boleh tinggal di rumah ayahnya tanpa mengganggu dan diganggu. Jika ia telah bersuami maka tidak ada lagi hak baginya untuk tinggal di rumah itu.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 3168

Bab : Jika Yang Diberi Wasiat Meninggal Sebelum Yang Memberi Wasiat

حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا الْوَلِيدُ عَنْ حَفْصٍ عَنْ مَكْحُولٍ فِي الرَّجُلِ يُوصِي لِلرَّجُلِ بِدَنَانِيرَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَمُوتُ الْمُوصَى لَهُ قَبْلَ أَنْ يَخْرُجَ بِهَا مِنْ أَهْلِهِ قَالَ هِيَ إِلَى أَوْلِيَاءِ الْمُتَوَفَّى الْمُوصِي يُنْفِذُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ

Telah menceritakan kepada kami {Al Hakam bin Al Mubarak} telah mengabarkan kepada kami {Al Walid} dari {Hafsh} dari {Makhul} tentang seorang laki-laki yang berwasiat kepada orang lain beberapa dinar di jalan Allah, lalu orang yang diberi wasiat tersebut meninggal sebelum ia keluarkan uang itu dari keluarganya. Makhul katakan, “Uang itu beralih kepada para wali orang yang diberi wasiat yang meninggal dunia untuk digunakan di jalan Allah.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 3169

Bab : Jika Yang Diberi Wasiat Meninggal Sebelum Yang Memberi Wasiat

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ مُسْهِرٍ عَنْ أَشْعَثَ عَنْ الْحَسَنِ فِي الرَّجُلِ يُوصِي لِلرَّجُلِ بِالْوَصِيَّةِ فَيَمُوتُ الْمُوصَى لَهُ قَبْلَ الْمُوصِي قَالَ هِيَ جَائِزَةٌ لِوَرَثَةِ الْمُوصَى لَهُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ مُسْهِرٍ عَنْ أَشْعَثَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ السَّبِيعِيِّ قَالَ حُدِّثْتُ أَنَّ عَلِيًّا كَانَ يُجِيزُهَا مِثْلَ قَوْلِ الْحَسَنِ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Uyainah} dari {Ali bin Mushir} dari {Asy’ats} dari {Al Hasan} tentang seseorang yang berwasiat suatu wasiat kepada orang lain, lalu orang yang diberi wasiat itu meninggal sebelum orang yang berwasiat. Al Hasan katakan, “Boleh dialihkan kepada ahli waris orang yang diberi wasiat.” Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Uyainah} dari {Ali bin Mushir} dari {Asy’ats} dari {Abu Ishaq As Sabi’i} ia berkata, ” {Diceritakan kepadaku} bahwa {Ali} membolehkannya, seperti pendapat Al Hasan.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 3170

Bab : Jika Mewasiatkan Sesuatu Fi Sabilillah

حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ هُوَ ابْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ مُوسَى هُوَ ابْنُ عُقْبَةَ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ رَجُلًا جَاءَ إِلَى ابْنِ عُمَرَ فَقَالَ إِنَّ رَجُلًا أَوْصَى إِلَيَّ وَجَعَلَ نَاقَةً فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَيْسَ هَذَا زَمَانًا يُخْرَجُ إِلَى الْغَزْوِ فَأَحْمِلُ عَلَيْهَا فِي الْحَجِّ فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ مِنْ سَبِيلِ اللَّهِ

Telah menceritakan kepada kami {Al Hakam bin Al Mubarak} telah mengabarkan kepada kami {Abdul Aziz} -yaitu Ibnu Muhammad- dari {Musa} -yaitu Ibnu Uqbah- dari {Nafi’}, bahwa seorang laki-laki datang kepada Ibnu Umar seraya berkata, “Seseorang berwasiat kepadaku dengan seekor unta untuk digunakan di jalan Allah, sementara sekarang bukan masa perang, lalu aku menggunakannya untuk berhaji?” {Ibnu Umar} lalu menjawab, “Haji dan umrah juga termasuk di jalan Allah.”

Sunan Darimi | Hadits No. : 3171

Bab : Jika Mewasiatkan Sesuatu Fi Sabilillah

أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ مُوسَى بْنِ عُبَيْدَةَ عَنْ وَاقِدِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَجُلًا أَوْصَى بِمَالِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَسَأَلَ الْوَصِيُّ عَنْ ذَلِكَ عُمَرَ فَقَالَ أَعْطِهِ عُمَّالَ اللَّهِ قَالَ وَمَنْ عُمَّالُ اللَّهِ قَالَ حَاجُّ بَيْتِ اللَّهِ

Telah mengabarkan kepada kami {Ubaidullah bin Musa} dari {Musa bin Ubaidah} dari {Waqid bin Muhammad bin Zaid} dari {Abdullah bin Umar}, bahwa ada seseorang yang ingin berwasiat dengan hartanya di jalan Allah, lalu orang itu bertanya kepada {Umar} tentang hal itu. Umar pun menjawab, “Berikan kepada para pekerja Allah.” Ia bertanya lagi, “Siapakah para pekerja Allah itu?” Umar menjawab, “Orang yang berhaji ke Baitullah.”