Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Katsir} telah mengabarkan kepada kami {Sufyan bin Sa’id} dari {Salamah bin Kuhail} dari {Hujr bin Al ‘Anbasi} dari {Wail bin Hujr} ia berkata, “Rasulullah saw. apabila membaca; WALADH DHALLIIN, maka beliau mengucapkan AAMIIN, dan beliau mengeraskan suaranya.”
Telah mengabarkan kepada kami {Nashr bin Ali} telah menceritakan kepada kami {Abdul A’la} dari {Ma’mar} dari {Az Zuhri} dari {Abu Bakr bin ‘Abdurrahman} dan dari {Abu Salamah} dari {Abu Hurairah}, bahwa keduanya melakukan shalat di belakang Abu Hurairah, tatkala melakukan rukuk ia bertakbir, dan tatkala mengangkat kepala ia mengucapkan: ‘SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH (Semoga Allah mendengar pujian orang yang memuji-Nya). Kemudian ia mengucapkan: RABBANAA WALAKAL HAMDU (Wahai Rabb kami, kepada-Mu lah segala pujian). Kemudian ia sujud dan membaca takbir, kemudian mengangkat kepalanya dan membaca takbir, kemudian ia membaca takbir lagi saat akan berdiri dari dua rakaat. Kemudian Abu Hurairah berkata, “Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh aku adalah orang yang paling mirip shalatnya dengan Rasulullah saw., seperti inilah shalatnya hingga beliau meninggal dunia.”
Telah mengabarkan kepada kami {Abu Al Walid Ath Thayalisi} telah mengabarkan kepada kami {Abu Khaitsamah} telah menceritakan kepada kami {Abu Ishaq} dari {‘Abdurrahman bin Al Aswad} dari {bapaknya} dan dari {‘Alqamah} dari {Abdullah} ia berkata, “Saya melihat Rasulullah saw. bertakbir pada setiap rukuk dan sujud, berdiri dan duduk.”
Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {‘Amru} -yaitu Ibnu Dinar- dari {Ibnu Syihab} dari {Salim} dari {Ayahnya}, bahwa Nabi saw. melakukan shalat dua rakaat setelah shalat Jum’at.”
Telah mengabarkan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Suhail bin Abu Shalih} dari {Ayahnya} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw., beliau bersabda: “Barangsiapa di antara kalian mengerjakan shalat setelah Jum’at, maka hendaknya ia melakukan shalat empat rakaat.” Abu Muhammad berkata, “Aku melakukan shalat dua rakaat atau empat rakaat setelah shalat Jum’at.”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Al Walid Ath Thayalisi} telah menceritakan kepada kami {Laits} -yaitu Ibnu Sa’d- telah menceritakan kepada kami {Yazid bin Abu Habib} dari {Abdullah bin Rasyid Az Zaufi} dari {Abdullah bin Abu Murrah} dari {Kharijah bin Hudzafah Al ‘Adawi} ia berkata, “Rasulullah saw. keluar menemui kami seraya bersabda: “Sesungguhnya Allah telah memberikan kepada kalian Shalat yang lebih baik daripada unta merah, Allah menjadikannya untuk kalian berada di antara shalat Isya hingga terbit fajar.”
Telah mengabarkan kepada kami {Yazid bin Harun} telah mengabarkan kepada kami {Yahya bin Sa’id Al Anshari} bahwa {Muhammad bin Yahya bin Habban} telah mengabarkan kepadanya, bahwa {Ibnu Muhairiz Al Qurasyi Al Jumahi} -ia tinggal di Syam dan pernah bertemu dengan Mu’awiyah- mengabarkan kepadanya, bahwa {Al Mukhdaji} seorang laki-laki dari Bani Kinanah, mengabarkan kepadanya bahwa seorang laki-laki dari penduduk Syam yang biasa dipanggil Abu Muhammad, dan ia adalah seorang sahabat, telah mengabarkan kepadanya bahwa shalat witir adalah wajib. Kemudian Al Mukhdaji pergi menemui ‘Ubadah bin Ash Shamit dan menyebutkan hal tersebut kepadanya, {‘Ubadah} lantas berkata, “Abu Muhammad telah berdusta, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Lima shalat yang telah Allah wajibkan atas para hamba, barangsiapa melakukannya dan tidak menyia-nyiakan haknya sedikitpun karena sikap meremehkan terhadap haknya, maka baginya janji di sisi Allah untuk memasukkannya ke dalam Surga. Dan barangsiapa tidak melakukannya maka ia datang tidak memiliki janji di sisi Allah, apabila Allah menghendaki maka Dia akan menyiksanya dan apabila Allah menghendaki maka Dia akan memasukkannya ke dalam Surga.”
Telah mengabarkan kepada kami {Yahya bin Hassan} telah menceritakan kepada kami {Isma’il bin Ja’far} dari {Abu Suhail Nafi’ bin Malik} dari {Ayahnya} dari {Thalhah bin ‘Ubaidullah}, bahwa seorang Arab badui datang kepada Rasulullah saw. dengan rambut acak-acakan, ia lalu berkata, “Wahai Rasulullah, shalat apakah yang telah Allah wajibkan kepadaku? Beliau bersabda: “Shalat lima waktu, dan berpuasa.” Kemudian Rasulullah saw. mengabarkan kepadanya mengenai syari’at-syari’at Islam. Lalu orang tersebut berkata, “Demi Dzat yang telah memuliakanmu, aku tidak akan melakukan perkara sunah sedikitpun, dan tidak akan mengurangi apa yang telah Allah wajibkan atas diriku.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda: “Ia beruntung apabila berkata benar.” Atau “Ia akan masuk Surga apabila berkata benar.”
Telah menceritakan kepada kami {‘Affan} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Abu Ishaq} ia berkata, saya mendengar {‘Ashim bin Dlamrah} ia berkata, saya mendengar {Ali} berkata, “Sesungguhnya witir tidaklah wajib seperti shalat, ia adalah sunnah, maka janganlah kalian meninggalkannya.”
Telah mengabarkan kepada kami {Al Hakam bin Musa} dari {Hiql bin Ziyad} dari {Hisyam} dari {Ibnu Sirin dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw., beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah adalah ganjil dan menyukai witir (shalat ganjil).”