Kitab 54 : Minuman #26 Hadist

×

Sahih Bukhari | Hadits No. : 5167

Bab : Keringanan Nabi saw.Dalam Hal Wadah

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ حَدَّثَنَا الشَّيْبَانِيُّ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ أَبِي أَوْفَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَنَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْجَرِّ الْأَخْضَرِ قُلْتُ أَنَشْرَبُ فِي الْأَبْيَضِ قَالَ لَا

Telah menceritakan kepada kami {Musa bin Isma’il} telah menceritakan kepada kami {Abdul Wahid} telah menceritakan kepada kami {As Syaibani} dia berkata; saya mendengar {Abdullah bin Abu Aufa} ra.ma berkata; Nabi saw. melarang al jar al ahdhar (tempat air minum yang terbuat dari tembikar yang dicat hijau), tanyaku; “apakah kami (diperbolehkan) dari yang berwarna putih? Dia menjawab; “Tidak.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 5168

Bab : Rendaman Kurma yang Tidak Memabukkan

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْقَارِيُّ عَنْ أَبِي حَازِمٍ قَالَ سَمِعْتُ سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ السَّاعِدِيَّأَنَّ أَبَا أُسَيْدٍ السَّاعِدِيَّ دَعَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِعُرْسِهِ فَكَانَتْ امْرَأَتُهُ خَادِمَهُمْ يَوْمَئِذٍ وَهِيَ الْعَرُوسُ فَقَالَتْ مَا تَدْرُونَ مَا أَنْقَعْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْقَعْتُ لَهُ تَمَرَاتٍ مِنْ اللَّيْلِ فِي تَوْرٍ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Bukair} telah menceritakan kepada kami {Ya’qub bin Abdurrahman Al Qari} dari {Abu Hazim} dia berkata; saya mendengar {Sahl bin Sa’d As Sa’idi} bahwa Abu Usaid As Sa’idi pernah mengundang Nabi saw. di hari pernikahannya, sementara istri Abu Usaid jugalah yang melayani mereka (para undangan) padahal ia sebagai pengantin (mempelai puteri). Isteri Abu Usaid berkata, Apakah kalian mengetahui apa yang aku tuangkan kepada Rasulullah saw.? Aku tuangkan kepada beliau (munuman) dari rendaman kurma semalam di dalam kuali.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 5169

Bab : Bazaq dan Sesuatu yang Tidak Menjadikan Mabuk

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي الْجُوَيْرِيَةِ قَالَ سَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍعَنْ الْبَاذَقِ فَقَالَ سَبَقَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَاذَقَ فَمَا أَسْكَرَ فَهُوَ حَرَامٌ قَالَ الشَّرَابُ الْحَلَالُ الطَّيِّبُ قَالَ لَيْسَ بَعْدَ الْحَلَالِ الطَّيِّبِ إِلَّا الْحَرَامُ الْخَبِيثُ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Katsir} telah mengabarkan kepada kami {Sufyan} dari {Abu Al Juwairiyah} dia berkata; saya bertanya kepada {Ibnu Abbas} tentang al badzaq (perasan yang terbuat dari anggur yang dimasak), Ibnu Abbas menjawab; “Muhammad saw. telah menjelaskan (keharaman) al badzaq, sesuatu yang dapat memabukkan hukumnya haram, katanya lagi; minuman yang halal lagi baik, katanya melanjutkan; “Tidaklah setelah sesuatu yang halal lagi baik melainkan haram lagi jelek.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 5170

Bab : Bazaq dan Sesuatu yang Tidak Menjadikan Mabuk

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحِبُّ الْحَلْوَاءَ وَالْعَسَلَ

Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Muhammad bin Abu Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Abu Usamah} telah menceritakan kepada kami {Hisyam bin Urwah} dari {ayahnya} dari {Aisyah} ra. dia berkata; bahwa Nabi saw. sangat menyukai manisan dan madu.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 5171

Bab : Pendapat yang Mengatakan “Tidak Boleh Mencampur Antara Kurma Muda Dengan Kurma Kering (Untuk Dibuta Perasan)

حَدَّثَنَا مُسْلِمٌ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَإِنِّي لَأَسْقِي أَبَا طَلْحَةَ وَأَبَا دُجَانَةَ وَسُهَيْلَ بْنَ الْبَيْضَاءِ خَلِيطَ بُسْرٍ وَتَمْرٍ إِذْ حُرِّمَتْ الْخَمْرُ فَقَذَفْتُهَا وَأَنَا سَاقِيهِمْ وَأَصْغَرُهُمْ وَإِنَّا نَعُدُّهَا يَوْمَئِذٍ الْخَمْرَوَقَالَ عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ سَمِعَ أَنَسًا

Telah menceritakan kepada kami {Muslim} telah menceritakan kepada kami {Hisyam} telah menceritakan kepada kami {Qatadah} dari {Anas} ra., dia berkata; “Sesungguhnya aku pernah menuangkan minuman campuran busr (kurma muda) dan tamr (kurma kering) kepada Abu Thalhah, Abu Dujanah dan Suhail bin Baidha`, tiba-tiba khamr di haramkan, lalu aku tumpahkan semuanya padahal aku adalah pelayan yang bertugas menuangkan minuman dan aku termasuk orang yang paling muda di anatara mereka, kami menganggap perasan tersebut sebagai khamr.” {‘Amru bin Al Harits} telah menceritakan kepada kami {Qatadah} bahwa dia mendengar dari {Anas}.

Sahih Bukhari | Hadits No. : 5172

Bab : Pendapat yang Mengatakan “Tidak Boleh Mencampur Antara Kurma Muda Dengan Kurma Kering (Untuk Dibuta Perasan)

حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُنَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الزَّبِيبِ وَالتَّمْرِ وَالْبُسْرِ وَالرُّطَبِ

Telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Ashim} dari {Ibnu Juraij} telah mengabarkan kepadaku {‘Atha`} bahwa dia mendengar {Jabir} ra. berkata; Nabi saw. melarang (minuman keras yang terbuat) dari kismis, tamr (kurma kering), busr (kurma muda) dan ruthab (kurma basah).”