Telah menceritakan kepadaku {Ishaq} telah mengabarkan kepada kami {Abu Al Mughirah} telah menceritakan kepada kami {Al Auza’i} telah menceritakan kepada kami {Az Zuhri} dari {Humaid} dari {Abu Hurairah} dia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa salah seorang dari kalian bersumpah, dan dalam sumpahnya berkata demi Lata dan Uzza, hendaknya ia segera mengatakan; “Laa ilaaha illallah (tiada ilah yang berhak di sembah kecuali Allah), dan barangsiapa berkata kepada saudaranya; “kemarilah kita main judi” hendaknya ia segera bersedekah.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5643
Bab : Mengafirkan Dengan Tanpa Klarifikasi Atau Jahil
Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah} telah menceritakan kepada kami {Laits} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} ra.ma bahwa dia pernah mendapati Umar ketika di atas tunggangannya bersumpah dengan nenek moyangnya, lalu Rasulullah saw. menyeru kepada orang-orang: “Sesungguhnya Allah melarang kalian bersumpah dengan bapak-bapak kalian, barangsiapa bersumpah hendaknya ia bersumpah dengan nama Allah atau kalau tidak, lebih baik ia diam.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5644
Bab : Marah dan Keras yang Dibolehkan Karena Perintah Allah
Telah menceritakan kepada kami {Yasrah bin Shafwan} telah menceritakan kepada kami {Ibrahim} dari {Az Zuhri} dari {Al Qasim} dari {Aisyah} ra. dia berkata; Nabi saw. masuk menemuiku, sementara di dalam rumah terdapat kain pembatas (satir) yang bergambar, maka rona wajah beliau berubah, beliau langsung mengambil satir tersebut dan memotongnya.” Aisyah melanjutkan; “Lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya orang-orang yang paling keras siksaannya pada hari Kiamat adalah orang yang menggambar gambar seperti ini.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5645
Bab : Marah dan Keras yang Dibolehkan Karena Perintah Allah
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Isma’il bin Abu Khalid} telah menceritakan kepada kami {Qais bin Abu Hazim} dari {Abu Mas’ud} ra. dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepada Nabi saw. sambil berkata; “Sesungguhnya aku akan mengakhirkan shalat shubuh karena fulan yang memanjangkan (bacaannya).” Abu Mas’ud berkata; “Maka aku tidak pernah melihat Rasulullah saw. sangat marah dalam menyampaikan nasihatnya melebihi marahnya beliau pada hari itu, Abu Mas’ud melanjutkan; “Lalu beliau bersbada: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya di antara kalian ada yang menjadikan orang-orang lari (dari keta’atan), barangsiapa di antara kalian shalat dengan orang banyak, hendaklah ia memperingan shalatnya, sebab di antara mereka ada orang yang lemah, orang yang sudah lanjut usia dan orang yang mempunyai keperluan.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5646
Bab : Marah dan Keras yang Dibolehkan Karena Perintah Allah
Telah menceritakan kepada kami {Musa bin Isma’il} telah menceritakan kepada kami {Juwairiyah} dari {Nafi’} dari {Abdullah} ra. dia berkata; “Ketika Nabi saw. shalat, beliau melihat ludah di arah Qiblat Masjid, kemudian beliau mengeruknya dan menutupinya, lalu beliau bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian sedang shalat, maka sesungguhnya Allah berada di hadapannya, karena itu janganlah ia meludah ke hadapannya ketika mengerjakan shalat.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5647
Bab : Marah dan Keras yang Dibolehkan Karena Perintah Allah
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad} telah menceritakan kepada kami {Isma’il bin Ja’far} telah mengabarkan kepada kami {Rabi’ah bin Abu Abdurrahman} dari {Yazid} bekas budak Al Munba’its, dari {Zaid bin Khalid Al Juhani} bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah saw. tentang barang temuan, beliau menjawab: “Umumkanlah selama setahun, lalu kenalilah wadah dan talinya, (sementara waktu) kamu boleh memanfa’atkannya, apabila pemiliknya datang, maka berikanlah barang tersebut kepadanya.” Orang itu bertanya lagi; “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan kambing yang hilang?”. Beliau menjawab; “Ambillah, mungkin ia dapat menjadi milikmu atau milik saudaramu atau bahkan menjadi milik serigala.” Dia bertanya lagi; “Wahai Rasulullah, bagaimana dengan temuan unta?” Zaid bin Khalid berkata; “Maka Rasulullah saw. marah hingga wajahnya memerah atau rona wajahnya menjadi merah, kemudian beliau bersabda: “Apa urusanmu dengan unta yang hilang?, biarkanlah ia, karena ia telah membawa sepatu dan wadah airnya sendiri hingga bertemu pemiliknya.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5648
Bab : Marah dan Keras yang Dibolehkan Karena Perintah Allah
Dan berkata {Al Makki}; telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Sa’id}. diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Ziyad} telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ja’far} telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Sa’id} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Salim bin Abu An Nadhr} bekas budak Umar bin ‘Ubaidullah, dari {Busr bin Sa’id} dari {Zaid bin Tsabit} ra. dia berkata; “Rasulullah saw. pernah membuat ruangan yang dibatasi dengan sehelai kain atau tikar di masjid, lalu Rasulullah saw. keluar dan melakukan shalat. kemudian orang-orang pun ikut melakukan shalat bersama beliau. Di malam berikutnya merekapun datang, namun Rasulullah saw. tidak kunjung keluar, sambil mengeraskan suara, mereka melempar pintu beliau dengan kerikil. Tidak lama kemudian Rasulullah saw. keluar menemui mereka dalam keadaan marah seraya bersabda: “Masih saja kalian mengerjakannya (dengan berjama’ah), hingga aku mengira shalat tersebut akan diwajibkan atas kalian, hendaknya kalian melakukan shalat di rumah kalian, sesungguhnya sebaik-baik shalat seseorang adalah dirumahnya kecuali shalat wajib.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Yusuf} telah mengabarkan kepada kami {Malik} dari {Ibnu Syihab} dari {Sa’id bin Musayyib} dari {Abu Hurairah} ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Tidaklah orang yang kuat adalah orang yang pandai bergulat, tapi orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan nafsunya ketika ia marah.”
Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abu Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Jarir} dari {Al A’masy} dari {Adi bin Tsabit} telah menceritakan kepada kami {Sulaiman bin Shurd} dia berkata; “Ada dua orang yang saling mencerca di samping Nabi saw., sementara kami duduk-duduk di samping beliau, salah seorang darinya mencerca temannya sambil marah, hingga wajahnya memerah, maka Nabi saw. bersabda: “Sesungguhnya saya mengetahui suatu kalimat yang apabila ia membacanya, niscaya kemarahannya akan hilang, sekiranya ia mengatakan; “A’uudzubillahi minasy syaithaanir rajiim.” Lalu orang-orang berkata kepada laki-laki itu; “Apakah kamu tidak mendengar apa yang di katakan oleh Nabi saw.? Justru laki-laki itu menimpali; “Sesungguhnya aku tidaklah gila.”
Telah menceritakan kepadaku {Yahya bin Yusuf} telah mengabarkan kepada kami {Abu Bakr yaitu Ibnu Ayyasy} dari {Abu Hashin} dari {Abu Shalih} dari {Abu Hurairah} ra. bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi saw.; “Berilah aku wasiat?” beliau bersabda: “Janganlah kamu marah.” Laki-laki itu mengulangi kata-katanya, beliau tetap bersabda: “Janganlah kamu marah.”