Kitab 58 : Adab #142 Hadist

×

Sahih Bukhari | Hadits No. : 5622

Bab : Senyum dan Tertawa

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَلَمَّا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالطَّائِفِ قَالَ إِنَّا قَافِلُونَ غَدًا إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَقَالَ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا نَبْرَحُ أَوْ نَفْتَحَهَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاغْدُوا عَلَى الْقِتَالِ قَالَ فَغَدَوْا فَقَاتَلُوهُمْ قِتَالًا شَدِيدًا وَكَثُرَ فِيهِمْ الْجِرَاحَاتُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّا قَافِلُونَ غَدًا إِنْ شَاءَ اللَّهُ قَالَ فَسَكَتُوا فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَقَالَ الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بِالْخَبَرِ كُلِّهِ

Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {‘Amru} dari {Abu ‘Abbas} dari {Ibnu Umar} dia berkata; “Ketika Rasulullah saw. berada di Tha`if (mengepung penduduk Tha`if), beliau bersabda: “Insya Allah besok kita akan kembali pulang.” Para sahabat bertanya; “Kami tidak akan berhenti (mengepung) atau kita akan menaklukkannya?” Maka Nabi saw. bersabda: “Kalau begitu, pergilah kalian besok pagi untuk memerangi mereka.” Keesokan harinya mereka berangkat dan berperang dengan peperangan yang dahsyat sehingga mereka banyak yang terluka. Lantas Rasulullah saw. bersabda: “Besok kita akan kembali pulang.” Abdullah bin ‘Amru berkata; “Merekapun diam dan Rasulullah saw. tertawa.” {Al Humaidi} berkata; telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dengan semua cerita hadits tersebut.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 5623

Bab : Senyum dan Tertawa

حَدَّثَنَا مُوسَى حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ أَخْبَرَنَا ابْنُ شِهَابٍ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَأَتَى رَجُلٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ هَلَكْتُ وَقَعْتُ عَلَى أَهْلِي فِي رَمَضَانَ قَالَ أَعْتِقْ رَقَبَةً قَالَ لَيْسَ لِي قَالَ فَصُمْ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ قَالَ لَا أَسْتَطِيعُ قَالَ فَأَطْعِمْ سِتِّينَ مِسْكِينًا قَالَ لَا أَجِدُ فَأُتِيَ بِعَرَقٍ فِيهِ تَمْرٌ قَالَ إِبْرَاهِيمُ الْعَرَقُ الْمِكْتَلُ فَقَالَ أَيْنَ السَّائِلُ تَصَدَّقْ بِهَا قَالَ عَلَى أَفْقَرَ مِنِّي وَاللَّهِ مَا بَيْنَ لَابَتَيْهَا أَهْلُ بَيْتٍ أَفْقَرُ مِنَّا فَضَحِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ قَالَ فَأَنْتُمْ إِذًا

Telah menceritakan kepada kami {Musa} telah menceritakan kepada kami {Ibrahim} telah mengabarkan kepada kami {Ibnu Syihab} dari {Humaid bin Abdurrahman} bahwa {Abu Hurairah} ra. dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepada Nabi saw. sambil berkata; “Celaka aku, aku telah menyetubuhi isteriku di (siang) bulan Ramadhan.” Beliau lalu bersabda: “Merdekakanlah seorang budak.” Laki-laki itu berkata; “Aku tidak mampu untuk itu.” Beliau bersabda: “Berpuasalah dua bulan berturut-turut.” Ia berkata, “Aku tidak sanggup, ” beliau bersabda: “Berilah makan enam puluh orang miskin.” Ia berkata, “Aku tidak mampu, ” lalu beliau memberinya keranjang yang berisi kurma.” -Ibrahim berkata; Al Araq adalah al Miktal (sebanding antara lima belas hingga dua puluh sha’) – Beliau lalu bersabda: “Dimanakah laki-laki yang bertanya tadi? Pergi dan bersedekahlah dengan ini.” Ia menjawab, “Demi Allah, antara dua lembah ini tidak ada keluarga yang lebih membutuhkan ini kecuali kami.” Lalu Nabi saw. tersenyum hingga kelihatan gigi gerahamnya, beliau lalu bersabda: “Kalau begitu, berilah makan kepada keluargamu.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 5624

Bab : Senyum dan Tertawa

حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأُوَيْسِيُّ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَكُنْتُ أَمْشِي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهِ بُرْدٌ نَجْرَانِيٌّ غَلِيظُ الْحَاشِيَةِ فَأَدْرَكَهُ أَعْرَابِيٌّ فَجَبَذَ بِرِدَائِهِ جَبْذَةً شَدِيدَةً قَالَ أَنَسٌ فَنَظَرْتُ إِلَى صَفْحَةِ عَاتِقِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ أَثَّرَتْ بِهَا حَاشِيَةُ الرِّدَاءِ مِنْ شِدَّةِ جَبْذَتِهِ ثُمَّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ مُرْ لِي مِنْ مَالِ اللَّهِ الَّذِي عِنْدَكَ فَالْتَفَتَ إِلَيْهِ فَضَحِكَ ثُمَّ أَمَرَ لَهُ بِعَطَاءٍ

Telah menceritakan kepada kami {Abdul Aziz bin Abdullah Al Uwaisi} telah menceritakan kepada kami {Malik} dari {Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah} dari {Anas bin Malik} dia berkata; “Saya berjalan bersama Rasulullah saw., ketika itu beliau mengenakan kain (selimut) Najran yang tebal ujungnya, lalu ada seorang Arab badui (dusun) yang menemui beliau. Langsung ditariknya Rasulullah dengan kuat, Anas melanjutkan; “Hingga saya melihat permukaan bahu beliau membekas lantaran ujung selimut akibat tarikan Arab badui yang kasar. Arab badui tersebut berkata; “Wahai Muhammad berikan kepadaku dari harta yang diberikan Allah padamu”, maka beliau menoleh kepadanya diiringi senyum serta menyuruh salah seorang sahabat untuk memberikan sesuatu kepadanya.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 5625

Bab : Senyum dan Tertawa

حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ عَنْ إِسْمَاعِيلَ عَنْ قَيْسٍ عَنْ جَرِيرٍ قَالَمَا حَجَبَنِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُنْذُ أَسْلَمْتُ وَلَا رَآنِي إِلَّا تَبَسَّمَ فِي وَجْهِي وَلَقَدْ شَكَوْتُ إِلَيْهِ أَنِّي لَا أَثْبُتُ عَلَى الْخَيْلِ فَضَرَبَ بِيَدِهِ فِي صَدْرِي وَقَالَ اللَّهُمَّ ثَبِّتْهُ وَاجْعَلْهُ هَادِيًا مَهْدِيًّا

Telah menceritakan kepada kami {Ibnu Numair} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Idris} dari {Isma’il} dari {Qais} dari {Jarir} dia berkata; “Rasulullah saw. tidak pernah menghalangiku semenjak aku memeluk Islam dan tidaklah dia melihatku kecuali tersenyum. Aku telah mengadukan kepadanya, bahwa aku tidak kokoh berada di atas kuda, maka beliau menepukkan tangannya ke dadaku seraya berdoa: “Ya Allah, kokohkan dia dan jadikanlah dia petunjuk lagi pemberi petunjuk.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 5626

Bab : Senyum dan Tertawa

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ هِشَامٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ أُمِّ سَلَمَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَأَنَّ أُمَّ سُلَيْمٍ قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحِي مِنْ الْحَقِّ هَلْ عَلَى الْمَرْأَةِ غُسْلٌ إِذَا احْتَلَمَتْ قَالَ نَعَمْ إِذَا رَأَتْ الْمَاءَ فَضَحِكَتْ أُمُّ سَلَمَةَ فَقَالَتْ أَتَحْتَلِمُ الْمَرْأَةُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبِمَ شَبَهُ الْوَلَدِ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Al Mutsanna} telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Hisyam} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Ayahku} dari {Zainab binti Ummu Salamah} dari {Ummu Salamah} bahwa Ummu Sulaim berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu sedikitpun dari kebenaran, apakah seorang wanita wajib mandi jika ia ihtilam (mimpi basah atau bersenggama)?” beliau menjawab: “Ya, jika ia melihat cairan (keluar).” Maka Ummu Salamah tersenyum dan berkata; “Apakah wanita juga ihtilam (mimpi basah)?” Nabi saw. pun bersabda: “Darimanakah seorang anak itu mirip (dengan orang tuanya)?”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 5627

Bab : Senyum dan Tertawa

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنَا عَمْرٌو أَنَّ أَبَا النَّضْرِ حَدَّثَهُ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْمَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْتَجْمِعًا قَطُّ ضَاحِكًا حَتَّى أَرَى مِنْهُ لَهَوَاتِهِ إِنَّمَا كَانَ يَتَبَسَّمُ

Telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sulaiman} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Ibnu Wahb} telah mengabarkan kepada kami {‘Amru} bahwa {Abu Nadhr} telah menceritakan kepadanya, dari {Sulaiman bin Yasar} dari {Aisyah} ra. dia berkata; “Saya tidak pernah melihat Rasulullah saw. tertawa terbahak-bahak hingga terlihat langit-langit dalam mulutnya, beliau hanya biasa tersenyum.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 5628

Bab : Senyum dan Tertawa

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَحْبُوبٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ ح و قَالَ لِي خَلِيفَةُ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُأَنَّ رَجُلًا جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَهُوَ يَخْطُبُ بِالْمَدِينَةِ فَقَالَ قَحَطَ الْمَطَرُ فَاسْتَسْقِ رَبَّكَ فَنَظَرَ إِلَى السَّمَاءِ وَمَا نَرَى مِنْ سَحَابٍ فَاسْتَسْقَى فَنَشَأَ السَّحَابُ بَعْضُهُ إِلَى بَعْضٍ ثُمَّ مُطِرُوا حَتَّى سَالَتْ مَثَاعِبُ الْمَدِينَةِ فَمَا زَالَتْ إِلَى الْجُمُعَةِ الْمُقْبِلَةِ مَا تُقْلِعُ ثُمَّ قَامَ ذَلِكَ الرَّجُلُ أَوْ غَيْرُهُ وَالنَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فَقَالَ غَرِقْنَا فَادْعُ رَبَّكَ يَحْبِسْهَا عَنَّا فَضَحِكَ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا فَجَعَلَ السَّحَابُ يَتَصَدَّعُ عَنْ الْمَدِينَةِ يَمِينًا وَشِمَالًا يُمْطَرُ مَا حَوَالَيْنَا وَلَا يُمْطِرُ مِنْهَا شَيْءٌ يُرِيهِمْ اللَّهُ كَرَامَةَ نَبِيِّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِجَابَةَ دَعْوَتِهِ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Mahbub} telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Awanah} dari {Qatadah} dari {Anas}. Dan di riwayatkan dari jalur lain, {Khalifah} pernah berkata kepadaku; telah menceritakan kepada kami {Yazid bin Zurai’} telah menceritakan kepada kami {Sa’id} dari {Qatadah} dari {Anas} ra. bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi saw., ketika beliau tengah berkhutbah Jum’at di Madinah, laki-laki itu berkata; “Sudah sekian lama hujan tidak turun, maka mintalah hujan kepada Rabbmu!” lalu Nabi saw. melihat ke langit, dan tidak terlihat banyak awan. Lalu beliau beristisqa’ (meminta hujan turun), tiba-tiba awan bermunculan dan saling menyatu antara satu dengan yang lain, hingga hujan pun turun dan mengalirlah aliran-aliran air di Madinah. Hal ini berlangsung sampai Jumat berikutnya dan tidak terhenti. Kemudian laki-laki tersebut atau yang lainnya berdiri saat Nabi saw. tengah berkhutbah, katanya; “Kami semua telah kebanjiran, maka berdo’alah kepada Rabbmu supaya menahan hujan dari kami”. Beliaupun tersenyum kemudian berdo’a: “Ya Allah, turunkanlah (hujan) di sekitar kami dan bukan pada kami”. Hingga dua atau tiga kali, maka awan-awan pun bergeser dari Madinah ke arah kanan dan kiri, menghujani di sekitarnya dan tidak turun di Madinah sedikitpun, ternyata Allah hendak memperlihatkan karomah kepada Nabi-Nya saw. dan mengabulkan do’anya.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 5629

Bab : Firman Allah “Wahai Orang yang Beriman, Bertakwalah Kepada Allah”

حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

Telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Abu Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Jarir} dari {Manshur} dari {Abu Wa`il} dari {Abdullah} ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Sesungguhnya kejujuran akan membimbing pada kebaikan, dan kebaikan itu akan membimbing ke surga, sesungguhnya jika seseorang yang senantiasa berlaku jujur hingga ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan pada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan itu akan menggiring ke neraka. Dan sesungguhnya jika seseorang yang selalu berdusta sehingga akan dicatat baginya sebagai seorang pendusta.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 5630

Bab : Firman Allah “Wahai Orang yang Beriman, Bertakwalah Kepada Allah”

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي سُهَيْلٍ نَافِعِ بْنِ مَالِكِ بْنِ أَبِي عَامِرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Salam} telah menceritakan kepada kami {Isma’il bin Ja’far} dari {Abu Suhail Nafi’ bin Malik bin Abu ‘Amir} dari {Ayahnya} dari {Abu Hurairah} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu; jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari dan jika dipercaya berkhianat.”

Sahih Bukhari | Hadits No. : 5631

Bab : Firman Allah “Wahai Orang yang Beriman, Bertakwalah Kepada Allah”

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ حَدَّثَنَا أَبُو رَجَاءٍ عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُ اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي قَالَا الَّذِي رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ يَكْذِبُ بِالْكَذْبَةِ تُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغَ الْآفَاقَ فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Telah menceritakan kepada kami {Musa bin Isma’il} telah menceritakan kepada kami {Jarir} telah menceritakan kepada kami {Abu Raja`} dari {Samurah bin Jundab} ra. dia berkata; Nabi saw. bersabda: “Aku tadi malam bermimpi ada dua orang yang membawaku, keduanya berkata; “Dan yang kamu lihat seseorang yang dirobek-robek mulutnya adalah seorang pendusta yang selalu berbicara dengan kedustaannya hingga dibawanya sampai ke ufuk (cakrawala) sana, dan ia selalu seperti itu hingga datang hari Kiamat.”