Telah menceritakan kepada kami {‘Amru bin Isa} telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Sawa`} telah menceritakan kepada kami {Rauh bin Al Qasim} dari {Muhammad bin Al Munkadir} dari {‘Urwah} dari {Aisyah} Bahwa seorang laki-laki meminta izin kepada nabi saw., ketika beliau melihat orang tersebut, beliau bersabda: “Amat buruklah saudara Kabilah ini atau seburuk-buruk saudara Kabilah ini.” Saat orang itu duduk, beliau menampakkan wajahnya yang berseri-seri, setelah orang itu keluar ‘A`isyah berkata; “Wahai Rasulullah, ketika anda melihat (kedatangan) orang tersebut, anda berkata seperti ini dan ini, namun setelah itu wajah anda nampak berseri-seri, Maka Rasulullah saw. bersabda: “Wahai ‘A`isyah, kapankah kamu melihatku mengatakan perkataan keji? Sesungguhnya seburuk-buruk kedudukan manusia di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang ditinggalkan oleh manusia karena takut akan kekejiannya.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5573
Bab : Berbuat Baik, Dermawan, dan Dibencinya Kebakhilan
Telah menceritakan kepada kami {‘Amru bin ‘Aun} telah menceritakan kepada kami {Hammad yaitu Ibnu Zaid} dari {Tsabit} dari {Anas} dia berkata; Nabi saw. adalah sosok yang paling baik (perawakannya), orang yang paling dermawan dan pemberani, Pada suatu malam penduduk Madinah dikejutkan oleh suatu suara, lalu orang-orang keluar ke arah datangnya suara itu. Di tengah jalan mereka bertemu dengan Rasulullah saw. yang hendak pulang. Rupanya beliau telah mendahului mereka ke tempat datangnya suara itu. Beliau mengendarai kuda yang dipinjamnya dari Abu Thalhah, beliau tidak membawa lampu sambil menyandang pedang beliau bersabda: “Jangan takut! Jangan takut!” kata Anas; “Kami dapati beliau tengah menunggang kuda yang berjalan cepat atau sesungguhnya kudanya berlari kencang.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5574
Bab : Berbuat Baik, Dermawan, dan Dibencinya Kebakhilan
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Katsir} telah mengabarkan kepada kami {Sufyan} dari {Ibnu Al Munkadir} dia berkata; saya mendengar {Jabir} ra. berkata; Nabi saw. tidak pernah dimintai sesuatu lalu beliau berkata; “Tidak.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5575
Bab : Berbuat Baik, Dermawan, dan Dibencinya Kebakhilan
Telah menceritakan kepada kami {‘Umar bin Hafsh} telah menceritakan kepada kami {Ayahku} telah menceritakan kepada kami {Al A’masy} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Syaqiq} dari {Masruq} dia berkata; “Kami pernah duduk-duduk sambil berbincang-bincang bersama {Abdullah bin ‘Amru}, tiba-tiba dia berkata; “Rasulullah saw. tidak pernah berbuat keji dan tidak pula menyuruh berbuat keji, bahwa beliau bersabda: “Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling mulia akhlaknya.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5576
Bab : Berbuat Baik, Dermawan, dan Dibencinya Kebakhilan
Telah menceritakan kepada kami {Sa’id bin Abu Maryam} telah menceritakan kepada kami {Abu Ghassan} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Abu Hazim} dari {Sahl bin Sa’d} dia berkata; “Seorang wanita datang kepada Nabi saw. dengan membawa selimut bersulam. Sahal bertanya: Apa kalian tahu selimut apakah itu? Mereka menjawab; “Ya, ia adalah mantel.” Sahal berkata; Ia adalah mantel bersulam yang ada rendanya. Lalu wanita itu berkata; “Wahai Rasulullah! aku membawanya untuk mengenakannya pada anda.” Lalu Nabi saw. mengambilnya karena beliau sangat memerlukannya. Kemudian beliau mengenakan mantel tersebut ternyata salah seorang dari sahabat melihat beliau mengenakan mantel itu lalu berkata; “Alangkah bagusnya selimut ini, kenakanlah untukku wahai Rasulullah!” Rasulullah saw. bersabda: “Ya.” Ketika Nabi saw. beranjak pergi, orang-orang pun mencela sahabat tersebut sambil berkata; “Demi Allah, kau berlaku kurang ajar. Kamu tahu, Rasulullah saw. diberi selimut itu saat beliau memerlukannya, malahan kau memintanya, padahal kau tahu beliau tidak pernah menolak seorang peminta pun.” Sahabat itu berkata; “Aku hanya mengharap keberkahannya ketika Nabi saw. mengenakannya semoga kain itu menjadi kafanku pada saat aku meninggal.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5577
Bab : Berbuat Baik, Dermawan, dan Dibencinya Kebakhilan
Telah menceritakan kepada kami {Abu Al Yaman} telah mengabarkan kepada kami {Syu’aib} dari {Az Zuhri} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Humaid bin Abdurrahman} bahwa {Abu Hurairah} berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Zaman semakin dekat, amalan kian berkurang, kekikiran semakin banyak dan al Harj semakin merajalela.” Mereka bertanya; “Apakah al Harj itu? Beliau menjawab: “Pembunuhan, pembunuhan.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5578
Bab : Berbuat Baik, Dermawan, dan Dibencinya Kebakhilan
Telah menceritakan kepada kami {Musa bin Isma’il} dia mendengar {Sallam bin Miskin} dia berkata; saya mendengar {Tsabit} berkata; telah menceritakan kepada kami {Anas} ra. dia berkata; “Aku menjadi pelayan Nabi saw. selama sepuluh tahun, dan beliau sama sekali tidak pernah mengatakan “ah”, apa yang kamu perbuat? Dan kenapa kamu tidak melakukannya? (maksudnya menghardik).”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5579
Bab : Bagaimana Seseorang Ditengah-Tengah Keluarganya
Telah menceritakan kepada kami {Hafsh bin Umar} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Al Hakam} dari {Ibrahim} dari {Al Aswad} dia berkata; saya bertanya kepada {Aisyah} “Apakah Nabi saw. pernah ikut membantu pekerjaan rumah isterinya?” Aisyah menjawab; “Beliau suka membantu pekerjaan rumah isterinya, apabila tiba waktu shalat, maka beliau beranjak untuk melaksanakan shalat.”
Telah menceritakan kepada kami {‘Amru bin Ali} telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Ashim} dari {Ibnu Juraij} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Musa bin ‘Uqbah} dari {Nafi’} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw. beliau bersabda: “Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan menyeru Jibril; “Sesunggunya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia.” Maka Jibril pun mencintai orang tersebut, lalu Jibril menyeru kepada penghuni langit; “Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah fulan” maka penduduk langit pun mencintai orang tersebut, hingga akhirnya ditetapkan bagi fulan untuk diterima di bumi.”
Telah menceritakan kepada kami {Adam} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Qatadah} dari {Anas bin Malik} ra. dia berkata; Nabi saw. bersabda: “Tidak akan mendapatkan manisnya iman sehingga ia mencintai seseorang dan ia tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan sehingga ia lebih suka dimasukkan ke dalam api dari pada kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, dan sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari pada yang lain.”