Kitab 7 : Jenazah #130 Hadist

×

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1508

Bab : Waktu-Waktu yang Di Dalamnya Tidak Boleh Untuk Menshalati Jenazah dan Mnguburkannya

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ ح و حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ جَمِيعًا عَنْ مُوسَى بْنِ عَلِيِّ بْنِ رَبَاحٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي يَقُولُ سَمِعْتُ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ الْجُهَنِيَّ يَقُولُثَلَاثُ سَاعَاتٍ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْهَانَا أَنْ نُصَلِّيَ فِيهِنَّ أَوْ نَقْبِرَ فِيهِنَّ مَوْتَانَا حِينَ تَطْلُعُ الشَّمْسُ بَازِغَةً وَحِينَ يَقُومُ قَائِمُ الظَّهِيرَةِ حَتَّى تَمِيلَ الشَّمْسُ وَحِينَ تَضَيَّفُ لِلْغُرُوبِ حَتَّى تَغْرُبَ

Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Muhammad} berkata, telah menceritakan kepada kami {Waki’}. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami {Amru bin Rafi’} berkata, telah menceritakan kepada kami {Abdullah Ibnul Mubarak} semuanya dari {Musa bin Rabah} berkata; aku mendengar {Bapakku} berkata; aku mendengar {Uqbah bin Amir Al Juhani} berkata, “Ada tiga waktu Rasulullah saw. melarang kami untuk menegakkan shalat atau menguburkan orang-orang yang telah meninggal dari kami; ketika matahari terbit dengan jelas, ketika tengah hari hingga matahari condong dan ketika menjelang maghrib hingga matahari terbenam. ”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1509

Bab : Waktu-Waktu yang Di Dalamnya Tidak Boleh Untuk Menshalati Jenazah dan Mnguburkannya

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ أَنْبَأَنَا يَحْيَى بْنُ الْيَمَانِ عَنْ مِنْهَالِ بْنِ خَلِيفَةَ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَدْخَلَ رَجُلًا قَبْرَهُ لَيْلًا وَأَسْرَجَ فِي قَبْرِهِ

Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ash Shabbah} berkata, telah memberitakan kepada kami {Yahya bin Al Yaman} dari {Minhal bin Khalifah} dari {‘Atho`} dari {Ibnu Abbas} berkata, “Rasulullah saw. pernah menguburkan seseorang pada malam hari, dan memberikan penerangan di kuburnya. ”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1510

Bab : Waktu-Waktu yang Di Dalamnya Tidak Boleh Untuk Menshalati Jenazah dan Mnguburkannya

حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَوْدِيُّ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ يَزِيدَ الْمَكِّيِّ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَدْفِنُوا مَوْتَاكُمْ بِاللَّيْلِ إِلَّا أَنْ تُضْطَرُّوا

Telah menceritakan kepada kami {Amru bin Abdullah Al Audi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Waki’} dari {Ibrahim bin Yazid Al Makki} dari {Abu Az Zubair} dari {Jabir bin Abdullah} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian menguburkan orang-orang yang telah meninggal dari kalian pada malam hari, kecuali terpaksa. ”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1511

Bab : Waktu-Waktu yang Di Dalamnya Tidak Boleh Untuk Menshalati Jenazah dan Mnguburkannya

حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ عُثْمَانَ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ ابْنِ لَهِيعَةَ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلُّوا عَلَى مَوْتَاكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ

Telah menceritakan kepada kami {Al Abbas bin Utsman Ad Dimasyqi} berkata, telah menceritakan kepada kami {Al Walid bin Muslim} dari {Ibnu Lahi’ah} dari {Abu Zubair} dari {Jabir bin Abdullah} berkata, “Nabi saw. bersabda: “Shalatkanlah orang-orang yang telah meninggal dari kalian baik di siang hari maupun malam hari. ”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1512

Bab : Menshalati Ahli Kiblat

حَدَّثَنَا أَبُو بِشْرٍ بَكْرُ بْنُ خَلَفٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَلَمَّا تُوُفِّيَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أُبَيٍّ جَاءَ ابْنُهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَعْطِنِي قَمِيصَكَ أُكَفِّنْهُ فِيهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آذِنُونِي بِهِ فَلَمَّا أَرَادَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَيْهِ قَالَ لَهُ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ مَا ذَاكَ لَكَ فَصَلَّى عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا بَيْنَ خِيَرَتَيْنِ{ اسْتَغْفِرْ لَهُمْ أَوْ لَا تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ }فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ{ وَلَا تُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِنْهُمْ مَاتَ أَبَدًا وَلَا تَقُمْ عَلَى قَبْرِهِ }

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bisyir Bakr bin Khalaf} berkata, telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dari {Ubaidullah} dari {Nafi’} dari {Ibnu Umar} ia berkata, “Ketika Abdullah bin Ubai mati, anaknya datang menemui Nabi saw. dan berkata, “Wahai Rasulullah, berikanlah gamismu kepadaku hingga aku bisa gunakan untuk mengkafaninya, ” Rasulullah saw. pun bersabda: “Beritahukanlah aku (jika ia sudah siap). ” Maka ketika Nabi saw. ingin menshalatinya, Umar Ibnul Khtahthab berkata kepada beliau, “Apa yang engkau lakukan?” Nabi saw. kemudian menshalatinya, setelah itu bersabda: “Aku antara dua pilihan; (Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). Maka Allah Azza Wa Jalla menurunkan: (Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendo’akan) di kuburnya). ”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1513

Bab : Menshalati Ahli Kiblat

حَدَّثَنَا عَمَّارُ بْنُ خَالِدٍ الْوَاسِطِيُّ وَسَهْلُ بْنُ أَبِي سَهْلٍ قَالَا حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مُجَالِدٍ عَنْ عَامِرٍ عَنْ جَابِرٍ قَالَمَاتَ رَأْسُ الْمُنَافِقِينَ بِالْمَدِينَةِ وَأَوْصَى أَنْ يُصَلِّيَ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنْ يُكَفِّنَهُ فِي قَمِيصِهِ فَصَلَّى عَلَيْهِ وَكَفَّنَهُ فِي قَمِيصِهِ وَقَامَ عَلَى قَبْرِهِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ{ وَلَا تُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِنْهُمْ مَاتَ أَبَدًا وَلَا تَقُمْ عَلَى قَبْرِهِ }

Telah menceritakan kepada kami {Ammar bin khalid Al Wasithi} dan {Sahl bin Abu Sahl} keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Sa’id} dari {Mujalid} dari {Amir} dari {Jabir} ia berkata, “Salah seorang pemimpin kaum munafik Madinah mati. Dan ia berwasiat agar Nabi saw. menshalatkan dan mengkafaninya dengan gamisnya. Maka beliau menshalatkan dan mengkafaninya dengan gamisnya, serta berdiri di atas kuburannya. Hingga Allah menurunkan ayat; (Dan janganlah kamu menshalati salah seorang dari mereka yang mati selamanya, dan jangan berdiri di atas kuburnya). ”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1514

Bab : Menshalati Ahli Kiblat

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُوسُفَ السُّلَمِيُّ حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا الْحَارِثُ بْنُ نَبْهَانَ حَدَّثَنَا عُتْبَةُ بْنُ يَقْظَانَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ وَاثِلَةَ بْنِ الْأَسْقَعِ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلُّوا عَلَى كُلِّ مَيِّتٍ وَجَاهِدُوا مَعَ كُلِّ أَمِيرٍ

Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Yusuf As Sulami} berkata, telah menceritakan kepada kami {Muslim bin Ibrahim} berkata, telah menceritakan kepada kami {Al Harits bin Nabhan} berkata, telah menceritakan kepada kami {Utbah bin Yaqzhan} dari {Abu Sa’id} dari {Makhul} dari {Watsilah bin Al Asqa’} ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda: “Shalatkanlah setiap mayit dan berjihadlah bersama setiap pemimpin. ”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1515

Bab : Menshalati Ahli Kiblat

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَامِرِ بْنِ زُرَارَةَ حَدَّثَنَا شَرِيكُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَأَنَّ رَجُلًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جُرِحَ فَآذَتْهُ الْجِرَاحَةُ فَدَبَّ إِلَى مَشَاقِصَ فَذَبَحَ بِهَا نَفْسَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَقَالَ وَكَانَ ذَلِكَ مِنْهُ أَدَبًا

Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Amir bin Zurarah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Syarik bin Abdullah} dari {Simak bin Harb} dari {Jabir bin Samurah} berkata, “Seorang laki-laki dari sahabat Nabi saw. terluka hingga membuatnya tersiksa kesakitan, ia lalu merayap menuju sebilah pedang dan bunuh diri dengan pedang tersebut, hingga Nabi saw. tidak mau menshalatinya. Jabir bin Abdullah berkata, “Itu adalah bentuk pelajaran dari beliau. ”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1516

Bab : Shalat Di Kuburan

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ أَنْبَأَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَبِي رَافِعٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَأَنَّ امْرَأَةً سَوْدَاءَ كَانَتْ تَقُمُّ الْمَسْجِدَ فَفَقَدَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَ عَنْهَا بَعْدَ أَيَّامٍ فَقِيلَ لَهُ إِنَّهَا مَاتَتْ قَالَ فَهَلَّا آذَنْتُمُونِي فَأَتَى قَبْرَهَا فَصَلَّى عَلَيْهَا

Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Abdah} berkata, telah memberitakan kepada kami {Hammad bin Zaid} berkata, telah menceritakan kepada kami {Tsabit} dari {Abu Rafi’} dari {Abu Hurairah} berkata, “Rasulullah saw. merasa kehilangan seorang wanita berkulit hitam yang biasa merawat (kebersihan) masjid, kemudian beliau mencari tahu tentang wanita tersebut setelah beberapa hari. Lalu dikatakan kepada beliau, “Wanita itu telah meninggal, ” beliau bersabda: “Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku! ” beliau pun mendatangi kuburannya dan menshalatinya. ”

Sunan Ibnu Madjah | Hadits No. : 1517

Bab : Shalat Di Kuburan

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ حَكِيمٍ حَدَّثَنَا خَارِجَةُ بْنُ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ ثَابِتٍ وَكَانَ أَكْبَرَ مِنْ زَيْدٍ قَالَخَرَجْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا وَرَدَ الْبَقِيعَ فَإِذَا هُوَ بِقَبْرٍ جَدِيدٍ فَسَأَلَ عَنْهُ قَالُوا فُلَانَةُ قَالَ فَعَرَفَهَا وَقَالَ أَلَا آذَنْتُمُونِي بِهَا قَالُوا كُنْتَ قَائِلًا صَائِمًا فَكَرِهْنَا أَنْ نُؤْذِيَكَ قَالَ فَلَا تَفْعَلُوا لَا أَعْرِفَنَّ مَا مَاتَ مِنْكُمْ مَيِّتٌ مَا كُنْتُ بَيْنَ أَظْهُرِكُمْ إِلَّا آذَنْتُمُونِي بِهِ فَإِنَّ صَلَاتِي عَلَيْهِ لَهُ رَحْمَةٌ ثُمَّ أَتَى الْقَبْرَ فَصَفَفْنَا خَلْفَهُ فَكَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعًا

Telah menceritakan kepada kami {Abu Bakr bin Abu Syaibah} berkata, telah menceritakan kepada kami {Husyaim} berkata, telah menceritakan kepada kami {Utsman bin Hakim} berkata, telah menceritakan kepada kami {Kharijah bin Zaid bin Tsabit} dari {Yazid bin Tsabit} -dan ia lebih tua dari pada Zaid-. Yazid berkata, “Kami keluar bersama Nabi saw., ketika melewati Baqi’ ada sebuah kuburan yang masih baru, beliau pun menanyakan perihal kuburan tersebut. Para sahabat pun menjawab, “Ini adalah kuburan si fulanah (kuburan seorang wanita). ” Yazid berkata, “Ternyata beliau mengenalnya, beliau lalu bersabda: “Kenapa kalian tidak memberitahukannya kepadaku! ” Mereka menjawab: “Tadi engkau sedang tidur siang dan berpuasa, maka kami tidak ingin mengganggu anda. ” Beliau menjawab: “Selayaknya kalian tidak melakukan hal itu. Sungguh aku tidak mengetahui sama sekali. Tidaklah salah seorang dari kalian yang mati kemudian aku berada di tengah kalian melainkan kalian harus mengabariku. Karena sesungguhnya shalatku merupakan rahmat baginya. ” Kemudian Beliau pergi ke kubur sementara kami membuat shaf di belakangnya, dan beliau melakukan takbir sebanyak empat kali. ”