Telah menceritakan kepadaku {Abdullah bin Muhammad} telah menceritakan kepada kami {Yahya bin Adam} telah menceritakan kepada kami {Isra’il} aku mendengar {Abu Ishaq} berkata; aku mendengar {Sulaiman bin Shard} berkata; aku mendengar Nabi saw. bersabda ketika perang al-Ahzab dimulai: “Sekarang kita akan menyerang mereka dan mereka tidak akan menyerang kita, dan kita akan menghadapi mereka.”
Telah menceritakan kepada kami {Ishaq} telah menceritakan kepada kami {Rauh} telah menceritakan kepada kami {Hisyam} dari {Muhammad} dari {‘Abidah} dari {‘Ali ra.} dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda pada perang Khandaq: “Semoga Allah memenuhi rumah dan kubur mereka dengan api karena mereka telah menyibukkan kita hingga (tidak dapat melaksanakan) shalat Al Wustha (Ashar) sampai matahari terbenam.”
Telah menceritakan kepada kami {Al Makki bin Ibrahim} telah menceritakan kepada kami {Hisyam} dari {Yahya} dari {Abu Salamah} dari {Jabir bin Abdullah} bahwa pada saat perang Khandaq, ‘Umar bin Al Khaththab ra. datang setelah matahari terbenam sambil mengumpat orang-orang kafir seraya berkata; “Wahai Rasulullah, aku hampir saja tidak mendirikan shalat hingga matahari terbenam.” Nabi saw. bersabda: “Demi Allah, aku juga belum melaksanakan shalat”. Kemudian kami singgah bersama Nabi saw. di Buthan kemudian beliau berwudhu’ begitu juga kami berwudhu’ lalu kami mendirikan shalat ‘Ashar setelah matahari terbenam. Setelah itu beliau mendirikan shalat Maghrib.”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Katsir} telah mengabarkan kepada kami {Sufyan} dari {Ibnu Al Munkadir}, ia berkata; aku mendengar {Jabir} berkata; Rasulullah saw. bersabda pada perang Ahzab: “Siapakah yang dapat membawa berita musuh kepada kami?”. Az Zubair berkata; “Saya.” Beliau bersabda: “Siapakah yang dapat membawa berita musuh kepada kami?”. Az Zubair menjawab; “Saya.” Beliau bersabda: “Siapakah yang dapat membawa berita musuh kepada kami?”. Lagi-lagi Az Zubair menjawab; “Saya.” Selanjutnya beliau bersabda: “Sesungguhnya setiap Nabi memiliki hawariy (pengikut setia) dan hawariyku adalah Az Zubair.”
Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} telah menceritakan kepada kami {Al Laits} dari {Sa’id bin Abu Sa’id} dari {Bapaknya} dari {Abu Hurairah ra.} bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Laa ilaaha illallahu wahdah, a’azza jundahu wa nashara ‘abdahu wa ghalabal ahzaab wahdahu falaa syai’a ba’dah (Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah, Yang memenangkan tentara-Nya, menolong hamba-Nya, Dia sendiri yang akan mengalahkan pasukan sekutu dan tidak ada sesuatupun sesudah Dia”).”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad} telah mengabarkan kepada kami {Al Fazariy} dan {‘Abdah} dari {Isma’il bin Abu Khalid}, ia berkata; aku mendengar {Abdullah bin Abu Aufa ra.ma} berkata; Rasulullah saw. mendo’akan kebinasaan bagi pasukan Ahzab (sekutu): “Ya Allah, Yang menurunkan Kitab, Yang cepat hisab-Nya, kalahkanlah pasukan sekutu. Ya Allah, taklukanlah mereka dan cerai-beraikanlah mereka.”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Muqatil} telah mengabarkan kepada kami {Abdullah} telah mengabarkan kepada kami {Musa bin ‘Uqbah} dari {Salim} dan {Nafi’} dari {Abdullah ra.} bahwa apabila Nabi saw. kembali dari suatu peperangan, hajji atau ‘umrah beliau memulainya dengan bertakbir sebanyak tiga kali, lalu mengucapkan: “Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir. Aayibuuna taa’ibuuna ‘aabiduuna saajiduuna lirabbinaa haamiduun. Shadaqallahu wahdahu wa nashaa ‘abdahu wa hazamal ahzaaba wahdah, (Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah Yang Tunggal. Yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya pujian dan Dia Maha berkuasa atas segala sesuatu. Kita kembali, sebagai hamba yang bertaubat, ber’ibadah, sujud untuk Rabb kita dan yang memuji-Nya. Allah Maha Benar dengan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan menghancurkan sendiri musuh-musuh-Nya).”
Telah menceritakan kepadaku {Abdullah bin Abu Syaibah} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Numair} dari {Hisyam} dari {Bapaknya} dari {‘Aisyah ra.}, ia berkata; Ketika Nabi saw. kembali dari perang Khandaq, setelah beliau meletakkan senjata dan mandi, malaikat Jibril as. datang menemui beliau seraya berkata: “Apakah anda hendak meletakan senjata? Demi Allah kami tidak akan meletakkannya. Keluarlah anda (untuk memerangi) mereka.” Beliau bertanya: “Kemana?” Jibrilmenjawab: “Kesana.” Jibril memberi isyarat (untuk pergi memerangi) Bani Quraizhah. Maka Nabi saw. berangkat menyerbu mereka.”
Telah menceritakan kepada kami {Musa} telah menceritakan kepada kami {Jarir bin Hazim} dari {Humaid bin Hilal} dari {Anas ra.}, ia berkata; “Seolah-olah aku melihat debu-debu beterbangan di lorong-lorong jalan suku Bani Ghanmin. Hal ini sebagi bukti keterlibatan malaikat Jibril -shalawatullah ‘alaihi- ketika Rasulullah saw. menyerbu perkampungan Bani Quraizhah.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Muhammad bin Asma’} telah menceritakan kepada kami {Juwairiyah bin Asma’} dari {Nafi’} dari {Ibnu ‘Umar ra.ma}, ia berkata; Nabi saw. bersabda ketika perang al-Ahzab: “Janganlah seseorang melaksanakan shalat ‘Ashar kecuali di perkampungan Bani Quraizhah.” Setelah berangkat, sebagian dari pasukan melaksanakan shalat ‘Ashar di perjalanan sementara sebagian yang lain berkata; “Kami tidak akan shalat kecuali setelah sampai di perkampungan itu.” Sebagian yang lain beralasan; “Justru kita harus shalat, karena maksud beliau bukan seperti itu.” Setelah kejadian ini diberitahukan kepada Nabi saw., beliau tidak menyalahkan satu pihakpun.”