Telah menceritakan kepada kami {Abu An Nu’man} Telah menceritakan kepada kami {Hammad} dari {Ayyub} dari {Ibnu Abu Mulaikah} dari {Ibnu ‘Abbas ra.ma} dia berkata mengenai firman Allah: “Kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita.” (An Nisa: 98). Ibnu Abbas berkata; Ibuku termasuk orang yang mendapatkan udzur dari Allah.
Telah menceritakan kepada kami {Abu Nu’aim} Telah menceritakan kepada kami {Syaiban} dari {Yahya} dari {Abu Salamah} dari {Abu Hurairah ra.} berkata; Tatkala Nabi saw. saw. shalat Isya, ketika beliau saw. selesai mengucapkan, “Sami’allahu liman hamidah (Allah Maha Mendengar terhadap semua yang memuji-Nya). Kemudian beliau mengucapkan doa -sambil berdiri sebelum sujud-, “Ya Allah, selamatkanlah Ayyasy bin Abu Rabi ‘ah, Salamah bin Hisyam, Al Walid bin Al Walid, serta orang-orang lemah dari kalangan kaum mukmin. Ya Allah, timpakan siksaan-Mu kepada Bani Mudhar dan jadikanlah tahun-tahun mereka seperti tahun-tahun Yusuf (penuh penderitaan, paceklik, kekeringan -penerj).”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Muqatil Abu Al Hasan} Telah mengabarkan kepada kami {Hajjaj} dari {Ibnu Juraij} berkata; Telah mengabarkan kepadaku {Ya’la} dari {Sa’id bin Jubair} dari {Ibnu ‘Abbas ra.ma} mengenai firman Allah: Jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit (An Nisa: 102) Abdurrahman bin ‘Auf berkata; pada waktu itu beliau dalam keadaan terluka.
Telah menceritakan kepada kami {‘Ubaid bin Isma’il} Telah menceritakan kepada kami {Abu Usamah} berkata; Telah menceritakan kepada kami {Hisyam bin ‘Urwah} Telah mengabarkan kepadaku {Bapakku} dari {‘Aisyah ra.} mengenai firman Allah: Dan mereka minta fatwa kepadamu tentang para wanita. Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Al Quran (juga memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada mereka apa yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini mereka. (An Nisa: 127). Aisyah berkata; (Ayat ini) diturunkan berkaitan dengan wanita yatim yang ada pada seseorang. Wanita yatim itu menyertakannya dalam hartanya hingga dalam urusan kebun kurmanya, lalu ia ingin menikahinya, ia tidak mau menikahkan wanita yatim itu pada lelaki lain lalu disertakanlah ia dalam mengurus hartanya, hingga ia menyusahkannya dengan tidak menikahinya dan tidak menikahkannya pada lelaki lain. Maka turunlah ayat tersebut.
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Muqatil} Telah mengabarkan kepada kami {‘Abdullah} Telah mengabarkan kepada kami {Hisyam bin ‘Urwah} dari {Bapaknya} dari {‘Aisyah ra.} mengenai firman Allah: Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya. (An Nisa: 128). Aisyah berkata; ayat ini mengenai seorang laki-laki yang mempunyai istri namun dia tidak terlalu mencintainya dan memberikan hak wanita itu, hingga ia ingin berpisah darinya tanpa mentalaknya. Lalu dia berkata; Kamu akan tetap halal bersamaku. Maka turunlah ayat ini.
Telah menceritakan kepada kami {‘Umar bin Hafsh} Telah menceritakan kepada kami {Bapakku} Telah menceritakan kepada kami {Al A’masy} dia berkata; Telah menceritakan kepadaku {Ibrahim} dari {Al Aswad} dia berkata; Kami pernah berada di majlis Abdullah, tiba-tiba {Hudzaifah} datang seraya mengucapkan salam, lalu dia berkata sambil berdiri; ‘Sungguh telah diturunkan ayat nifak atas suatu kaum yang terbaik dari kalian. Al Aswad berkata; ‘Maha Suci Allah, sesungguhnya Allah berfirman: “Sesunguhnya orang-orang munafik akan berada di dasar neraka yang paling bawah. Maka Abdullah tersenyum dan Hudzaifah pun duduk di pojok mesjid. Tiba-tiba Abdullah berdiri, ketika para sahabatnya sudah pergi. Lalu ia melempariku dengan kerikil-kerikil kecil. Maka aku pun menghampirinya. Hudzaifah berkata; Aku heran dengan ketawanya, sungguh dia telah mengetahui apa yang aku ucapkan mengenai ayat nifak telah diturunkan atas suatu kaum yang terbaik dari kalian lalu mereka bertaubat dan Allah pun menerima taubat mereka.’
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} Telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Sufyan} dia berkata; Telah menceritakan kepadaku {Al A’masy} dari {Abu Wail} dari {‘Abdullah} dari Nabi saw. bersabda: “Tidak layak bagi siapapun untuk mengatakan; ‘Aku lebih baik dari Yunus bin Mata.’
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Sinan} Telah menceritakan kepada kami {Fulaih} Telah menceritakan kepada kami {Hilal} dari {‘Atha bin Yasar} dari {Abu Hurairah ra.} dari Nabi saw. bersabda: “Barang siapa mengatakan: Aku lebih baik dari Yunus bin Mata, maka sungguh dia telah berdusta.”
Telah menceritakan kepada kami {Sulaiman bin Harb} Telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Abu Ishaq} Aku mendengar {Al Bara’ ra.} berkata; surat yang terakhir kali turun adalah surat Bara`ah sedangkan ayat yang terakhir kali turun adalah ayat: Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah. (An Nisa: 176).
Telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Basysyar} Telah menceritakan kepada kami {‘Abdur Rahman} Telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Qais} dari {Thariq bin Syihab} dia berkata; Orang-orang Yahudi mengatakan kepada Umar; “Sesungguhnya kalian membaca satu ayat, seandainya ayat itu diturunkan kepada kami, maka hari turunnya ayat tersebut pasti akan kami jadikan hari raya.” lalu {Umar} menjawab; “sesungguhnya aku sangat tahu dimana ayat tersebut diturunkan, pada hari apa diturunkan, dan di mana Rasulullah saw. berada ketika ayat tersebut diturunkan, bahwa ayat tersebut diturunkan pada hari Arafah dan kami demi Allah pada waktu itu sedang melaksanakan wukuf di Arafah.” Sufyan berkata; aku ragu tentang; “hari Jum’at atau bukan.” yaitu ayat; “Pada hari Ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”(QS Al Ma’idah ayat: 3).