Telah menceritakan kepada kami {Rabi’ bin Yahya} Telah menceritakan kepada kami {Za`idah} Telah menceritakan kepada kami {Hisyam} dari {Urwah} dari {Aisyah} ra., ia berkata; Nabi saw. pernah mendengar seseorang membaca (Al Qur`an) di dalam masjid, lalu beliau bersabda: “Semoga Allah merahmati si Fulan, sesungguhnya ia telah mengingatkanku ayat ini dan ini, yakni ayat dari surat ini.” Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Ubaid bin Maimun} Telah menceritakan kepada kami {Isa} dari {Hisyam} yakni, beliau bersabda: “Yang aku gugurkan dari surat ini.” Hadis ini diperkuat oleh {Ali bin Mushir} dan {Abdah} dari {Hisyam}.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 4650
Kitab 46 : Keutamaan Al-Quran
Bab : Lupa Al-Quran, dan Apakah Boleh Mengatakan “Aku Lupa Ayat Begini dan Begini”
Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Abu Raja`} Telah menceritakan kepada kami {Abu Usamah} dari {Hisyam bin Urwah} dari {bapaknya} dari {Aisyah} ia berkakta; Rasulullah saw. pernah mendengar seseorang membaca suatu surat di malam hari, maka beliau pun bersabda: “Semoga Allah merahmati si Fulan, sungguh, ia telah mengingatkanku ayat ini dan ini aku telah dilupakan dari surat ini dan ini.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 4651
Kitab 46 : Keutamaan Al-Quran
Bab : Lupa Al-Quran, dan Apakah Boleh Mengatakan “Aku Lupa Ayat Begini dan Begini”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Nu’aim} Telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Manshur} dari {Abu Wa`il} dari {Abdullah} ia berkata; Nabi saw. bersabda: “Alangkah celakanya seorang yang mengatakan, ‘Aku lupa ayat ini dan ini.’ Akan tetapi hendaklah ia mengatakan, ‘Aku telah dilupakan.'”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 4652
Kitab 46 : Keutamaan Al-Quran
Bab : Pendapat yang Mengatakan “Tidak Apa-Apa Mengatakan ‘Surat Al Baqarah Atau Surat Ini dan Ini”
Telah menceritakan kepada kami {Umar bin Hafsh} Telah menceritakan kepada kami {bapakku} Telah menceritakan kepada kami {Al A’masy} ia berkata; Telah menceritakan kepadaku {Ibrahim} dari {‘Alqamah} dan {Abdurrahman bin Yazid} dari {Abu Mas’ud Al Anshar} ia berkata; Nabi saw. bersabda: “Dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah, siapa yang membacanya pada suatu malam, niscaya kedua ayat itu akan mencukupinya.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 4653
Kitab 46 : Keutamaan Al-Quran
Bab : Pendapat yang Mengatakan “Tidak Apa-Apa Mengatakan ‘Surat Al Baqarah Atau Surat Ini dan Ini”
Telah menceritakan kepada kami {Abul Yaman} Telah mengabarkan kepada kami {Syu’aib} dari {Az Zuhri} ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku {Urwah bin Zubair} dari hadits {Al Miswar bin Makhzamah} dan {Abdurrahman bin Abd Al Qari`} bahwa keduanya mendengar {Umar bin Al Khaththab} berkata, Pada masa Rasulullah saw., aku pernah mendengar Hisyam bin Hakim bin Hizam membacakan surat Al Furqan, maka aku pun mendengarkan bacaannya dengan seksama. Dan ternyata ia membacanya dengan Huruf (cara bacaan) yang begitu banyak, yang Rasulullah saw. sendiri belum membacakan bacaan seperti itu padaku, maka aku pun ingin segera menyergapnya di dalam shalat, namun aku menunggunya hingga selesai salam dan langsung meninting lengan bajunya seraya bertanya, “Siapa yang membacakan surat ini padamu?” Ia menjawab, “Rasulullah saw. yang membacakannya padaku.” Maka kukatakan padanya, “Kamu telah berdusta. Demi Allah, sesungguhnya Rasulullah saw. telah membacakan surat -yang telah aku dengar ini darimu- padaku.” Maka aku pun segera membawanya menghadap Rasulullah saw. Aku berkata, “Wahai Rasulullah saw., aku mendengar orang ini membaca surat Al Furqan dengan cara baca yang belum pernah Anda ajarkan padakku. Dan sungguh, Anda telah membacakan surat Al Furqan padaku.” Akhirnya beliau bersabda: “Wahai Hisyam, bacalah surat itu.” Maka Hisyam pun membacanya bacaan yang telah aku dengan sebelumnya. Lalu Rasulullah saw. bersabda: “Seperti inilah surat itu diturunkan.” Kemudian beliau bersabda lagi: “Bacalah wahai Umar.” Lalu aku pun membacanya sebagaimana yang telah diajarkan beliau. Kemudian beliau bersabda: “Seperti ini pulalah ia diturunkan.” Dan Rasulullah saw. bersabda lagi: “Al Qur`an diturunkan dengan Sab’atu Ahruf (tujuh dialek) karena itu bacalah sesuai kemampuan kalian.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 4654
Kitab 46 : Keutamaan Al-Quran
Bab : Pendapat yang Mengatakan “Tidak Apa-Apa Mengatakan ‘Surat Al Baqarah Atau Surat Ini dan Ini”
Telah menceritakan kepada kami {Bisyr bin Adam} Telah mengabarkan kepada kami {Ali bin Mushir} Telah mengabarkan kepada kami {Hisyam} dari {bapaknya} dari {Aisyah} ra., ia berkata; Pada suatu malam, Nabi saw. mendengar seseorang membaca Al Qur`an di dalam Masjid, maka beliau pun bersabda: “Semoga Allah merahmatinya, sungguh ia telah mengingatkanku ayat ini dan ini, yakni ayat yang telah aku gugurkan dari surat ini dan ini.”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Nu’man} Telah menceritakan kepada kami {Mahdi bin Maimun} Telah menceritakan kepada kami {Washil} dari {Abu Wa`il} dari {Abdullah} ia berkata; Kami pergi menemui Abdullah, lalu seorang laki-laki berkata, “Semalam aku membaca Al Mufashshal.” Maka Abdullah berkata, “Bacalah sebagaimana pembacaan Sya’ir. Sesungguhnya kami telah mendengar bacaan itu. Dan aku benar-benar telah menghafal Al Quran yang biasa dibaca oleh Nabi saw., yakni delapan belas surat dari Al Mufashshal, dari dua surat dari `Aali Haamiim.”
Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah bin Sa’id} Telah menceritakan kepada kami {Jarir} dari {Musa bin Abu Aisyah} dari {Sa’id bin Jubair} dari {Ibnu Abbas} ra.ma, yakni terkait dengan firman-Nya, “LAA TUHARRIK BIHI LISAANAKA LITA’JALA BIHI.” Ibnu Abbas berkata, “Apabila Jibril turun kepada Rasulullah saw. dengan membawa wahyu, maka biasanya beliau mengerakkan dan lisan dan kedua bibirnya, serta agaknya beliau merasakan sesuatu yang berat. Maka Allah menurunkan ayat yang di dalamnya terdapat ungkapan, “LAA UQSIMU BIHAADZA BIYAUMIL QIYAAMAH.., LAA TUHARRIK BIHI LISAANAKA LITA’JALA BIHI, INNA ‘ALAINA JAM’AHU..” maksudnya adalah, bahwa Kamilah yang akan mengumpulkannya di dalam dadamu.”FA`IDZAA QARA`NAAHU FATTABI’ QUR`AANAH..” Yakni, apabila kami menurunkannya maka dengarkanlah.”TSUMMA ‘ALAINAA BAYAANAH..” Yakni, Kamilah yang akan menjelaskannya melalui perantara lisanmu. Biasanya, apabila beliau didatangi oleh Jibril, maka beliau menunduk, dan setelah Jibril pergi, beliau membacanya sebagaimana yang diperintahkan Allah.
Telah menceritakan kepada kami {Muslim bin Ibrahim} Telah menceritakan kepada kami {Jarir bin Hazim Al Azdi} Telah menceritakan kepada kami {Qatadah} ia berkata; Aku pernah bertanya kepada {Anas bin Malik} mengenai bacaan Nabi saw., maka ia pun menjawab, “Bacaan beliau adalah memanjangkan sehingga bisa dibaca.”
Telah menceritakan kepada kami {Amru bin ‘Ashim} Telah menceritakan kepada kami {Hammam} dari {Qatadah} ia berkata; {Anas} pernah ditanya, “Bagaimankah bacaan Nabi saw.?” Ia pun menjawab, “Bacaan beliau adalah panjang.” Lalu ia pun membaca: “BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM.” Anas menjelaskan, “Beliau memanjangkan bacaan, ‘BISMILLAH’ dan juga memanjangkan bacaan, ‘ARRAHMAAN’ serta bacaan, ‘ARRAHIIM.'”