Telah menceritakan kepada kami {Sa’id bin Abu Maryam} telah menceritakan kepada kami {Abu Ghassan} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Abu Hazim} dari {Sahl bin Sa’d} dia berkata; “Seorang wanita datang kepada Nabi saw. dengan membawa selimut bersulam. Sahal bertanya: Apa kalian tahu selimut apakah itu? Mereka menjawab; “Ya, ia adalah mantel.” Sahal berkata; Ia adalah mantel bersulam yang ada rendanya. Lalu wanita itu berkata; “Wahai Rasulullah! aku membawanya untuk mengenakannya pada anda.” Lalu Nabi saw. mengambilnya karena beliau sangat memerlukannya. Kemudian beliau mengenakan mantel tersebut ternyata salah seorang dari sahabat melihat beliau mengenakan mantel itu lalu berkata; “Alangkah bagusnya selimut ini, kenakanlah untukku wahai Rasulullah!” Rasulullah saw. bersabda: “Ya.” Ketika Nabi saw. beranjak pergi, orang-orang pun mencela sahabat tersebut sambil berkata; “Demi Allah, kau berlaku kurang ajar. Kamu tahu, Rasulullah saw. diberi selimut itu saat beliau memerlukannya, malahan kau memintanya, padahal kau tahu beliau tidak pernah menolak seorang peminta pun.” Sahabat itu berkata; “Aku hanya mengharap keberkahannya ketika Nabi saw. mengenakannya semoga kain itu menjadi kafanku pada saat aku meninggal.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5577
Kitab 58 : Adab
Bab : Berbuat Baik, Dermawan, dan Dibencinya Kebakhilan
Telah menceritakan kepada kami {Abu Al Yaman} telah mengabarkan kepada kami {Syu’aib} dari {Az Zuhri} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Humaid bin Abdurrahman} bahwa {Abu Hurairah} berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Zaman semakin dekat, amalan kian berkurang, kekikiran semakin banyak dan al Harj semakin merajalela.” Mereka bertanya; “Apakah al Harj itu? Beliau menjawab: “Pembunuhan, pembunuhan.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5578
Kitab 58 : Adab
Bab : Berbuat Baik, Dermawan, dan Dibencinya Kebakhilan
Telah menceritakan kepada kami {Musa bin Isma’il} dia mendengar {Sallam bin Miskin} dia berkata; saya mendengar {Tsabit} berkata; telah menceritakan kepada kami {Anas} ra. dia berkata; “Aku menjadi pelayan Nabi saw. selama sepuluh tahun, dan beliau sama sekali tidak pernah mengatakan “ah”, apa yang kamu perbuat? Dan kenapa kamu tidak melakukannya? (maksudnya menghardik).”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5579
Kitab 58 : Adab
Bab : Bagaimana Seseorang Ditengah-Tengah Keluarganya
Telah menceritakan kepada kami {Hafsh bin Umar} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Al Hakam} dari {Ibrahim} dari {Al Aswad} dia berkata; saya bertanya kepada {Aisyah} “Apakah Nabi saw. pernah ikut membantu pekerjaan rumah isterinya?” Aisyah menjawab; “Beliau suka membantu pekerjaan rumah isterinya, apabila tiba waktu shalat, maka beliau beranjak untuk melaksanakan shalat.”
Telah menceritakan kepada kami {‘Amru bin Ali} telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Ashim} dari {Ibnu Juraij} dia berkata; telah mengabarkan kepadaku {Musa bin ‘Uqbah} dari {Nafi’} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw. beliau bersabda: “Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan menyeru Jibril; “Sesunggunya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia.” Maka Jibril pun mencintai orang tersebut, lalu Jibril menyeru kepada penghuni langit; “Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah fulan” maka penduduk langit pun mencintai orang tersebut, hingga akhirnya ditetapkan bagi fulan untuk diterima di bumi.”
Telah menceritakan kepada kami {Adam} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Qatadah} dari {Anas bin Malik} ra. dia berkata; Nabi saw. bersabda: “Tidak akan mendapatkan manisnya iman sehingga ia mencintai seseorang dan ia tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan sehingga ia lebih suka dimasukkan ke dalam api dari pada kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, dan sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari pada yang lain.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5582
Kitab 58 : Adab
Bab : Firman Allah”Wahai Orang yang Beriman, Jangan Suatu Kaum Memperolok-Olok Kaum Lain”
Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Abdullah} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Hisyam} dari {ayahnya} dari {Abdullah bin Zam’ah} dia berkata; Nabi saw. melarang seseorang menertawakan sesuatu yang keluar dari orang lain (maknanya mengejek orang lain).” Beliau juga bersabda: “Kenapa salah seorang dari kalian memukul isterinya sebagaimana memukul kudanya atau budaknya, semoga saja ia dapat memeluk isterinya.” {Ats Tsauri}, {Wuhaib} dan {Abu Mu’awiyah} mengatakan dari {Hisyam} yaitu; “Sebagaimana mencambuk budak.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5583
Kitab 58 : Adab
Bab : Firman Allah”Wahai Orang yang Beriman, Jangan Suatu Kaum Memperolok-Olok Kaum Lain”
Telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Al Mutsanna} telah menceritakan kepada kami {Yazid bin Harun} telah mengabarkan kepada kami {‘Ashim bin Muhammad bin Zaid} dari {Ayahnya} dari {Ibnu Umar} ra.ma dia berkata; Nabi saw. bersabda ketika di Mina: “Apakah kalian tahu hari apakah ini?” orang-orang menjawab; “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya hari ini adalah hari haram (yang dimuliakan), apakah kalian tahu negeri apakah ini?” orang-orang menjawab; “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau menjawab: “Ini adalah negeri haram, apakah kalian tahu bulan apakah sekarang?”orang-orang menjawab; “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau bersabda: “Ini adalah bulan haram.” Beliau melanjutkan: “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas kalian darah kalian, harta benda kalian dan kehormatan kalian sebagaimana kehormatan pada hari kalian ini, bulan ini dan di negeri kalian ini.”
Telah menceritakan kepada kami {Sulaiman bin Harb} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Manshur} dia berkata; saya mendengar {Abu Wa`il} bercerita dari {Abdullah} dia berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Mencela orang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekufuran.” Hal ini diperkuat juga oleh riwayat {Ghundar} dari {Syu’bah}.”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Ma’mar} telah menceritakan kepada kami {Abdul Warits} dari {Al Husain} dari {Abdullah bin Buraidah} telah menceritakan kepadaku {Yahya bin Ya’mar} bahwa {Abu Aswad Ad Diili} menceritakan kepadanya dari {Abu Dzar} ra. bahwa dia mendengar Nabi saw. bersabda: “Tidaklah seseorang melempar tuduhan kepada orang lain dengan kefasikan, dan tidak pula menuduh dengan kekufuran melainkan (tuduhan itu) akan kembali kepadanya, jika saudaranya tidak seperti itu.”