Telah menceritakan kepada kami {Abu Nu’aim} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Manshur} dari {Ibrahim} dari {Hammam} dia berkata; “Kami pernah bersama {Hudzaifah}, lalu di beritahukan kepadanya bahwa ada seseorang yang merafa’kan (menyandarkan) hadits kepada Utsman, lantas Hudzaifah berkata kepada orang tersebut; “Saya mendengar Nabi saw. bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.”
Telah menceritakan kepada kami {Ahmad bin Yunus} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Abu Dzi`b} dari {Al Maqburi} dari {Ayahnya} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw. beliau bersabda: “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan kotor, melakukan hal itu dan masa bodoh, maka Allah tidak butuh (amalannya) meskipun dia meninggalkan makanan dan minumannya (puasa).” Ahmad berkata; Seorang laki-laki memahamkanku tentang isnad hadits ini.
Telah menceritakan kepada kami {Umar bin Hafsh} telah menceritakan kepada kami {Ayahku} telah menceritakan kepada kami {Al A’masy} telah menceritakan kepada kami {Abu Shalih} dari {Abu Hurairah} ra. dia berkata; Nabi saw. bersabda: “Kamu akan mendapati orang yang paling jelek di sisi Allah pada hari Kiamat kelak adalah orang yang bermuka dua, yang datang dengan satu muka dan datang kepada orang lain dengan muka yang lain.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5599
Kitab 58 : Adab
Bab : Mengabari Kawan Tentang Hal-Hal yang Mengenai Dirinya
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Yusuf} telah mengabarkan kepada kami {Sufyan} dari {Al A’masy} dari {Abu Wa`il} dari {Ibnu Mas’ud} ra. dia berkata; “Rasulullah saw. pernah membagikan suatu bagian, lantas seorang laki-laki dari Anshar berkata; “Demi Allah, dalam hal ini Muhammad tidak mengharapkan wajah Allah.” Lalu saya langsung mendatangi Rasulullah saw. dan mengabarkan kepada beliau, tiba-tiba wajah beliau berubah menjadi merah dan bersabda: “Semoga Allah merahmati Musa, sungguh dia lebih banyak disakiti daripada ini lalu dia bersabar.”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Shabbah} telah menceritakan kepada kami {Isma’il bin Zakariya’} telah menceritakan kepada kami {Buraid bin Abdullah bin Abu Burdah} dari {Abu Burdah bin Abu Musa} dari {Abu Musa} dia berkata; “Nabi saw. pernah mendengar seseorang memuji orang lain secara berlebihan, lalu beliau bersabda: “Kalian telah binasa-atau: Kalian telah memutuskan punggung seseorang.”
Telah menceritakan kepada kami {Adam} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Khalid} dari {Abdurrahman bin Abu Bakrah} dari {Ayahnya} bahwa seorang laki-laki disebut-sebut disamping Nabi saw., lalu laki-laki lain memuji kebaikan laki-laki tersebut, lalu Nabi saw. bersabda: “Celaka kamu, kamu telah memenggal leher saudaramu.” -Beliau mengatakannya hingga berkali-kali- bila salah seorang dari kalian memuji temannya -tidak mustahil- hendaklah mengucapkan: ‘Aku kira fulan seperti ini dan ini, walaupun jika diperlihatkan ia memang seperti itu, dan Allah lah yang akan menilainya, supaya ia tidak menyucikan seorang pun atas Allah.” {Wuhaib} mengatakan dari {Khalid}; “Wailaka (celaka kamu).”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5602
Kitab 58 : Adab
Bab : Memuji Saudaranya Atas Suatu yang Telah Diketahui
Telah menceritakan kepada kami {Ali bin Abdullah} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} telah menceritakan kepada kami {Musa bin ‘Uqbah} dari {Salim} dari {Ayahnya} bahwa ketika Rasulullah saw. menyebutkan tentang kain sarung sebagaimana yang beliau sebutkan, Abu Bakr berkata; “Wahai Rasulullah, salah satu dari kain sarungku yang sebelah selalu terjatuh, ” beliau bersabda: “Sesungguhnya kamu tidak termasuk dari mereka (yang menjulurkan kain sarung sampai di bawah mata kaki).”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 5603
Kitab 58 : Adab
Bab : Firman Allah “Ia Menyuruh Bebuat Adil dan Kebaikan”
Telah menceritakan kepada kami {Al Humaidi} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} telah menceritakan kepada kami {Hisyam bin ‘Urwah} dari {Ayahnya} dari {Aisyah} ra. dia berkata; “Nabi saw. tetap termenung seperti ini dan ini, sehingga beliau dibuat seakan-akan telah melakukan sesuatu terhadap isterinya padahal beliau tidak melakukannya.” Aisyah melanjutkan; “Sampai di suatu hari beliau bersabda: “Wahai Aisyah, apakah kamu telah merasakan bahwa Allah telah memberikan fatwa (menghukumi) dengan apa yang telah aku fatwakan (hukumi)? Dua orang laki-laki telah datang kepadaku, lalu salah seorang dari keduanya duduk di kakiku dan satunya lagi di atas kepalaku. Kemudian orang yang berada di kakiku berkata kepada orang yang berada di atas kepalaku; “Kenapakah laki-laki ini?” temannya menjawab; “Dia terkena sihir.’ Salah seorang darinya bertanya; “Siapakah yang menyihirnya?” temannya menjawab; “Labid bin Al A’sham.” Salah satunya bertanya; “Dengan benda apakah dia menyihir?” temannya menjawab; “Dengan seladang mayang kurma dan rambut yang terjatuh ketika disisir yang diletakkan di bawah batu dalam sumur Dzarwan.” Kemudian Nabi saw. mendatanginya, lalu bersabda: “Inilah sumur yang diperlihatkan kepadaku, seakan-akan pohon kurmanya bagaikan kepala syetan dan seolah-olah airnya berubah bagaikan rendaman pohon inai.” Lalu Nabi saw. memerintahkan untuk mengeluarkannya, kemudian barang tersebut pun dikeluarkan. Aisyah berkata; “aku bertanya; “Wahai Rasulullah, tidakkah anda menjampinya (meruqyahnya)?” maka Nabi saw. menjawab: “Tidak, sesungguhnya Allah telah menyembuhkanku dan aku hanya tidak suka memberikan kesan buruk kepada orang lain dari peristiwa itu.” Aisyah berkata; “Labid bin A’sham adalah seorang laki-laki dari Bani Zuraiq yang memiliki hubungan dengan orang-orang Yahudi.”
Telah menceritakan kepada kami {Bisyr bin Muhammad} telah mengabarkan kepada kami {Abdullah} telah mengabarkan kepada kami {Ma’mar} dari {Hammam bin Munabbih} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw. beliau bersabda: “Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari isu, saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci, tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Al Yaman} telah mengabarkan kepada kami {Syu’aib} dari {Az Zuhri} dia berkata; telah menceritakan kepadaku {Anas bin Malik} ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling membelakangi, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara, dan tidak halal seorang muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga hari.”