Telah menceritakan kepada kami {Hudbah bin Khalid} Telah menceritakan kepada kami {Hammam} dari {Qatadah} Telah menceritakan kepada kami {Anas bin malik} dari Nabi saw., beliau bersabda: “Ada sekelompok kaum yang wajahnya terlihat kehitam-hitaman keluar dari neraka setelah di lahap api, kemudian mereka masuk surga, penghuni surga menjuluki mereka jahannamiyun (mantan penghuni jahannam).”
Telah menceritakan kepada kami {Musa} telah menceritakan kepada kami {Wuhaib} telah menceritakan kepada kami {‘Amru bin yahya} dari {Ayahnya} dari {Abu Sa’id Al Khudzri} ra., bahwasanya Nabi saw. bersabda: “Jika penghuni surga telah memasuki surga, dan penghuni neraka memasuki neraka, Allah berfirman; ‘siapa saja yang dalam hatinya masih terdapat sebiji sawi keimanan, keluarkanlah dia dari neraka, ‘ maka mereka pun keluar setelah mereka terbakar dan menjadi abu, selanjutnya mereka dilempar ke sungai kehidupan sehingga mereka tumbuh sebagaimana biji-bijian tumbuh di tepi aliran sungai” atau ia mengatakan dengan redaksi; “dalam permukaan aliran sungai”, dan Nabi saw. bersabda: “Tidakkah kalian melihat bahwa biji-bijian itu tumbuh kuning melingkar?”
Telah menceritakan kepada kami {Muhammad bin Basyar} telah menceritakan kepada kami {Ghundar} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} mengatakan, pernah aku mendengar {Abu Ishaq} mengatakan, aku mendengar {Nu’man}, aku mendengar Nabi saw. bersabda: “Penghuni neraka yang paling ringan siksanya adalah, seseorang yang kedua telapak kakinya dipakaikan sandal, kemudian otaknya mendidih.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdullah bin Raja’} telah menceritakan kepada kami {Israil} dari {Abu Ishaq} dari {Nu’man bin Basyir} mengatakan, aku mendengar Nabi saw. bersabda: “Penghuni neraka yang paling ringan siksanya pada hari kiamat adalah seseorang yang telapak kakinya dialasi sandal, sehingga otaknya mendidih, sebagai mendidihnya ketel dan periuk.”
Telah menceritakan kepada kami {Sulaiman bin Harb} telah menceritakan kepada kami {Syu’bah} dari {Amru} dari {Khaitsamah} dari {Adi bin Hatim}, bahwasanya Nabi saw. pernah memperbincangkan neraka, kemudian beliau memalingkan wajahnya dan berllindung diri daripadanya, kemudian beliau memperbincangkan neraka dan beliau memalingkan wajahnya seraya meminta perlindungan daripadanya, selanjutnya beliau bersabda: “Jagalah diri kalian dari neraka sekalipun hanya dengan setengah biji kurma, siapa yang tak mendapatkannya, ucapkanlah yang baik.”
Telah menceritakan kepada kami {Ibrahim bin Hamzah} telah menceritakan kepada kami {Ibnu Abi Hazim} dan {Darawardi} dari {Yazid} dari {Abdullah bin Khabbab} dari {Abu Sa’id Al Khudzri} ra., ia mendengar Rasulullah saw. yang ketika paman beliau, Abu Thalib, sedang diperbincangkan. Maka beliau bersabda: “Semoga syafaatku berguna baginya, sehingga ia tidak di letakkan dalam neraka yang dalam, yang tingginya sebatas kedua mata kakinya, namun itu pun menjadikan ubun-ubun kepalanya mendidih.”
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} telah menceritakan kepada kami {Abu ‘Awanah} dari {Qotadah} dari {Anas} ra. mengatakan, Rasulullah saw. bersabda: “Pada hari kiamat Allah mengumpulkan seluruh manusia, mereka berujar; ‘Duhai sekiranya kita meminta syafaat kepada Tuhan kita sehingga Dia bisa meringankan penderitaan kita di tempat kita ini.’ Maka mereka menemui Adam dan mengutarakan hajat mereka; ‘Engkaulah manusia yang Allah cipta dengan tangan-Nya dan Dia tiupkan ruh-Nya kepadamu, dan Dia perintahkan para malaikat untuk sujud kepadamu, maka tolonglah engkau meminta syafaat kepada Tuhan kami! ‘ Namun Adam menjawab; ‘disini bukan tempatku untuk meringankan kalian, ‘ Adam lalu menyebut-nyebut kesalahannya dan berujar; ‘datangilah Nuh, rasul pertama-tama yang Allah utus’. Maka mereka mendatangi Nuh. Namun ternyata Nuh juga menjawab; ‘disini bukan tempatku untuk memberi pertolongan, ‘ lantas Nuh menyebut-nyebut kesalahannya dan berujar; ‘datanglah kalian kepada Ibrahim yang telah Allah jadikan sebagai kesasih-Nya.’ Mereka pun mendatanginya, tetapi ia juga berujar; ‘disini bukan tempatku untuk meringankan kalian, ‘ dan ia sebut-sebut kesalahannya seraya berujar; ‘datanglah kalian kepada Musa yang Allah telah mengajaknya bicara.’ Mereka pun mendatangi Musa, namun Musa juga mengatakan; ‘Saya tak berhak meringankan kalian, ‘ dan Musa menyebut-nyebut kesalahan pribadinya, seraya berujar; ‘datanglah kalian kepada Isa’ Mereka pun mendatangi Isa, dan isa juga mengatakan; ‘saya tak berhak meringankan kalian’ sambil berujar; ‘datanglah kepada Muhammad saw., sebab dosanya yang dahulu dan yang akan datang telah mendapat ampunan.’ Mereka pun mendatangiku dan aku meminta izin kepada rabbku. Ketika aku melihat-Nya, aku langsung tersungkur sujud dan Ia meninggalkanku sekehendak Allah, lantas ada suara memanggil-manggil; ‘Angkat kepalamu, mintalah, kamu akan diberi, utarakan uneg-unegmu kamu akan didengar, mintalah syafaat, kamu akan diberi! ‘ langsung aku angkat kepalaku dan aku memuji rabbku dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku. Lantas aku memberi syafaat dan Dia memberiku batasan, kemudian aku keluarkan mereka dari neraka dan kumasukkan surga, kemudian aku kembali dan tersungkur sujud semisalnya pada kali ketiga, keempat hingga tak tersisa di neraka selain yang ditahan oleh Alquran. Sedang Qatadah berkata dalam hal ini dengan redaksi ‘sehingga keabadian wajib baginya.’
Telah menceritakan kepada kami {Musaddad} telah menceritakan kepada kami {Yahya} dari {Al Hasan bin Dzakwan} telah menceritakan kepada kami {Abu Raja’} telah menceritakan kepada kami {Imran bin Husain} ra.ma, dari Nabi saw., beliau bersabda: “Ada sekelompok kaum yang keluar dari neraka karena syafaat Muhammad saw., lantas mereka masuk surga dan mereka diberi julukan ‘jahannamiyun (mantan penghuni neraka jahannam).”
Telah menceritakan kepada kami {Qutaibah} telah menceritakan kepada kami {Ismail bin Ja’far} dari {Humaid} dari {Anas}, bahwasanya Ummu Haritsah menemui Nabi saw. yang ketika itu anaknya, Haritsah, gugur di perang Badar karena terkena panah yang nyasar. Ia berujar; ‘Wahai Rasulullah, engkau tahu kedudukan Haritsah dalam lubuk hatiku, kalaulah dia di surga, aku tidak akan menangisinya, sebaliknya kalaulah tidak, engkau akan melihat apa yang akan aku lakukan.” Nabi bersabda: “Apakah engkau beranggapan bahwa surga hanyalah satu tingkatan, sungguh dalam surga terdapat sekian banyak tingkatan, dan Haritsah berada di surga Firdaus yang paling tinggi.”
Dan (masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya -dari {Anas bin Malik}-) Rasulullah saw. bersabda: “Berpagi hari atau bersore hari fi sabilillah adalah lebih baik daripada dunia seisinya, dan nilai busur panah salah seorang dari kalian atau tempat kaki di surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya. Kalaulah bidadari surga muncul ke bumi, niscaya akan menerangi yang ada diantara keduanya dan memenuhi keduanya dengan wewangian, dan kerudung (bidadari) lebih baik daripada dunia dan seisinya.”