Telah menceritakan kepada kami {Musa bin Mas’ud} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Al A’masy} dari {Abu wa`il} dari {Khudzaifah} ra. mengatakan, Nabi saw. menyampaikan khutbah kepada kami, yang dalam khutbah itu tidaklah beliau tinggalkan sesuatu yang terjadi hingga kiamat tiba, selain beliau sebutkan, yang tahu akan mengetahuinya, dan yang bodoh tidak mengetahuinya, sungguh aku telah melihat sesuatu yang pernah kulupakan, lantas aku tahu suatu hal yang tidak diketahui seseorang karena ia belum melihatnya, lantas ia pun melihatnya dan mengetahuinya.
Telah menceritakan kepada kami {‘Abdan} dari {Abu Hamzah} dari {Al A’masy} dari {Sa’d bin Ubaidah} dari {Abu Abdurrahman as Sulami} dari {Ali} ra. mengatakan; kami duduk-duduk bersama Nabi saw. yang ketika itu beliau membawa tongkat yang beliau gunakan untuk memukul-mukul di tanah, kemudian beliau bersabda: “Tidaklah salah seorang diantara kalian selain telah ditentukan tempat tinggalnya di neraka atau di surga.” Maka seseorang berujar; ‘kalau begitu, kita bertawakkal saja ya Rasulullah? ‘ Nabi menjawab: “Jangan, beramallah, sebab semua orang telah dimudahkan, ” kemudian beliau membaca ayat; ‘Adapun orang yang memberikan hartanya lantas bertaqwa’ (QS. Allail ayat 5).
Telah menceritakan kepada kami {Hibban bin Musa} Telah mengabarkan kepada kami {Abdullah} Telah mengabarkan kepada kami {Ma’mar} dari {Az Zuhri} dari {Sa’id bin Musayyab} dari {Abu Hurairah} ra. berkata; kami menghadiri perang Khaibar bersama Rasulullah saw., kemudian Rasulullah saw. berkata terhadap seseorang yang turut bersama beliau yang mengaku dirinya muslim: “Orang ini penghuni neraka.” Ketika peperangan terjadi, Orang tadi berperang dengan gigih, kemudian orang tersebut terkena luka yang lumayan banyak, dan luka-luka itu pun membuatnya tak bergeming. Seorang sahabat Nabi saw. datang dan berujar; ‘Hai Rasulullah, apakah anda telah melihat lelaki yang engkau katakan bahwa dia termasuk penghuni neraka?, sungguh dia telah berperang sedemikian gigihnya dan mendapat luka sedemikian banyak.’. Nabi saw. tetap mengatakan: “Dia termasuk penghuni neraka.” Nyaris sebagian kaum muslimin menjadi ragu terhadap ucapan beliau. Ketika kondisi dalam sedemikian itu, laki-laki tadi merasakan derita luka yang perih, lantas dengan tangannya ia mengambil kantong anak panahnya, ia ambil salah satu panahnya dan ia pergunakan untuk bunuh diri. Dengan serta merta beberapa lelaki dari kaum muslimin menemui Rasulullah saw. dan berujar: ‘Wahai Rasulullah, Allah telah membenarkan ucapanmu, sungguh fulan melakukan bunuh diri.’ Maka Rasulullah saw. bersabda: “ya Bilal, berdirilah, dan umumkanlah, tidak akan masuk surga kecuali mukmin, dan Allah menguatkan agama ini dengan laki-laki yang durhaka.”
Telah menceritakan kepada kami {Sa’id bin Abi Maryam} telah menceritakan kepada kami {Abu Ghassan} telah menceritakan kepadaku {Abu Hazim} dari {Sahal bin Sa’d} bahwasanya ada seorang muslimin yang gagah berani dalam peperangan ikut serta bersama Nabi saw., kemudian Nabi saw. memperhatikan orang itu dan berujar; “Barangsiapa ingin melihat lelaki penghuni neraka, silahkan lihat orang ini.” Seorang laki-laki akhirnya menguntitnya, dan rupanya lelaki tersebut merupakan orang yang paling ganas terhadap orang-orang musyrik. akhirnya lelaki tersebut terluka dan dia ingin segera dijemput kematian sebelum waktunya, maka ia ambil pucuk pedangnya dan ia letakkan di dadanya kemudian ia hunjamkan hingga tembus diantara kedua lengannya. Orang yang menguntit lelaki tersebut langsung menemui Nabi saw. dan berujar; ‘Saya bersaksi bahwa engkau utusan Allah.’ ‘apa itu? ‘ Tanya Nabi. Orang tadi menjawab; ‘anda berkata terhadap; ‘siapa yang ingin melihat penghuni neraka, silahkan lihat orang ini, ‘ orang itu merupakan orang yang paling pemberani diantara kami, kaum muslimin. Lalu aku tahu, ternyata dia mati tidak diatas keIslaman, sebab dikala ia mendapat luka, ia tak sabar menanti kematian, lalu bunuh diri.’ Seketika itu pula Nabi saw. bersabda: “Sungguh ada seorang hamba yang melakukan amalan-amalan penghuni neraka, namun berakhir menjadi penghuni surga, dan ada seorang hamba yang mengamalkan amalan-amalan penghuni surga, namun berakhir menjadi penghuni neraka, sungguh amalan itu ditentukan dengan penutupan.”
Telah menceritakan kepada kami {Abu Nu’aim} telah menceritakan kepada kami {Sufyan} dari {Manshur} dari {Abdullah bin Murrah} dari {Ibnu ‘Umar} ra.ma mengatakan; Nabi saw. melarang nadzar dan bersabda: “sesungguhnya nadzar tidak menolak apa-apa, dan hanyasanya dia dikeluarkan dari orang bakhil.”
Telah menceritakan kepada kami {Bisyir bin Muhammad} telah mengabarkan kepada kami {Abdullah} telah mengbarkan kepada kami {Ma’mar} dari {Hammam bin Munabbih} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw., bersabda (Allah berfirman); “Nadzar tak akan mendatangkan sesuatu bagi anak Adam yang belum Aku takdirkan sebelumnya, namun takdir yang telah Kutetapkan baginyalah yang bakalan menjumpainya, dan Aku telah mentakdirkannya kepadanya untuk Aku keluarkan dari orang bakhil.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6120
Kitab 62 : Qadar
Bab : Tiada Daya dan Kekuatan Selain Dengan Pertolongan Allah
Telah menceritakan kepadaku {Muhammad bin Muqatil Abul Hasan} telah mengabarkan kepada kami {Abdullah} telah mengabarkan kepada kami {Khalid Al Hadzdza`} dari {Abu Utsman an Nahdi} dari {Abu Musa} menuturkan; kami pernah bersama Rasulullah saw. dalam suatu peperangan, kami tidak menaiki tanah mendaki atau tanah tinggi atau menuruni lembah selain kami meninggikan suara kami dengan takbir. Kata Abu Musa, kemudian Rasulullah saw. mendekati kami dan bersabda: “Hai manusia, rendahkanlah suara kalian ketika berdoa, sebab kalian tidak menyeru dzat yang tuli lagi tidak ghaib, hanyasanya kalian menyeru kepada Dzat yang Maha mendengar lagi Maha melihat.” Kemudian beliau bersabda: “hai Abdullah bin Qais, maukah kamu kuajari kalimat yang menjadi harta karun surga?, yaitu ucapan laa-haula walaa quwwata illa billah.”
Telah menceritakan kepada kami {Abdan} telah memberitakan kepada kami {Abdullah} telah memberitakan kepada kami {Yunus} dari {Az Zuhri} menuturkan; telah menceritakan kepadaku {Abu Salamah} dari {Abu Sa’id Al Khudzri} dari Nabi saw., bersabda: “tidaklah seorang khalifah dilantik melainkan ia mempunyai dua kubu, kubu yang memerintahkan dan mendorongnya melakukan kebaikan, dan kubu yang memerintahkan dan mendorongnya melakukan keburukan, dan orang yang terjaga adalah yang dijaga Allah.”
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6122
Kitab 62 : Qadar
Bab : Firman Allah “Haram Bagi Penduduk yang Telah Kami Hancurkan Untuk Kembali”
Telah menceritakan kepadaku {Mahmud bin Ghailan} telah menceritakan kepada kami {Abdurrazaq} telah memberitakan kepada kami {Ma’mar} dari {Ibnu Thawus} dari {ayahnya} dari {Ibnu ‘Abbas} mengatakan, belum pernah kulihat sesuatu yang lebih mirip dengan dosa-dosa kecil daripada apa yang dikatakan oleh {Abu Hurairah} dari Nabi saw.; “Allah menetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, ia pasti melakukan hal itu dengan tidak dipungkiri lagi, zina mata adalah memandang, zina lisan adalah bicara, jiwa mengkhayal dan kemaluan yang akan membenarkan itu atau mendustakannya”. Dan {Syababah} mengatakan, telah menceritakan kepada kami {Warqa’} dari {Ibnu Thawus} dari {ayahnya} dari {Abu Hurairah} dari Nabi saw.
Sahih Bukhari | Hadits No. : 6123
Kitab 62 : Qadar
Bab : Firman Allah “dan Tidak Kami Jadikan Mimpi yang Kami Perlihatkan Kepadamu Selain Fitnah Untuk Manusia”
Telah menceritakan kepada kami {Al Humaidi} Telah menceritakan kepada kami {Sufyan} telah menceritakan kepada kami {Amru} dari {Ikrimah} dari {Ibnu ‘Abbas} ra.ma, mengenai ayat; ‘Dan tidaklah Kami jadikan mimpi yang Kami perlihatkan kepadamu selain sebagai cobaan bagi manusia’, dia menuturkan; itu adalah mimpi sorotan mata jahat yang diperlihatkan kepada Rasulullah saw. ketika beliau diisra’kan ke baitul maqdis, dan dia mengatakan mengenai ayat; ‘Dan pohon terlaknat dalam alquran’ (QS. Al Isra-60), yaitu pohon zaqqum.